• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS KELOLAAN

LYMPHOMA HODGKON’S STADIUM IV DI RUANG IKA 2 RSPAD GATOT SOEBROTO

I. ASUHAN KEPERAWATAN

a. Identitas Anak

Nama (inisial) : An R Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal lahir (umur) : 12 Juli 1999

Diagnose medis : Lymphoma Hodgkin’s Tanggal pengkajian : 28 Desember 2011

b. Keluhan Utama

An R, laki-laki (12 tahun 6 bulan), dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan utama lemas, demam, demam meningkat pada malam hari disertai batuk kering dan berkeringat dingin. Diagnosa medis An R pada waktu pengkajian adalah limfoma Hodgkin stadium IV.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 28 Desember 2011 pukul 15.00 WIB, An R terlihat lemah, nafas sesak, pucat, demam dan gelisah. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, didapatkan data BB An R adalah : 24 kg, TB: 124 cm (BB standar berdasarkan Usia=42,3 kg, klasifikasi BB/TB adalah 86% BB standar dengan criteria mild malnutrisi, perawakan pendek, height age 7 tahun. TTV (Nadi: 80x/mnt, Nafas:40x/mnt, suhu:38,3°C dan tekanan darah 110/55 mmhg. Fokus pengkajian berdasarkan pendekatan teori Levine didapatkan data berikut ini:

A. KONSERVASI ENERGI 1. Status nutrisi dan cairan

Ibu mengatakan semenjak sakit nafsu makan anak R mulai berkurang. Anak R mengeluhkan mual dan tidak nafsu makan. Saat ini An R mendapatkan cairan D5 ¼ Saline 2700 cc/hari atau 28 tetes permenit. Ibu mengatakan An R hanya menghabiskan ½ sampai ¾ porsi yang disediakan rumah sakit. Frekuensi BAB 1 kali sehari (BAB lembek, kuning kecoklatan). BAK 5-6 kali perhari ditampung dengan botol ± 1200 cc/hari. Menurut Ibu suhu tubuh An R naik menjelang sore hari dan turun bila minum obat penurun panas. 2. Aktivitas dan istirahat

Anak R mengeluhkan badannya lemah, dan tidak kuat untuk melakukan aktivitas sendiri. An R terlihat lemah, pucat, sesak, dan terlihat tidak nyaman. Semua aktivitas An R dibantu oleh Ibu dan ayahnya. Anak R istirahat dengan posisi bantal dan kepala tempat tidur ditinggikan. Ibu A

mengatakan bahwa semenjak dioperasi kondisi An R lemah, berat badannya pun berkurang. Ibu A mengatakan bahwa An R dapat tidur 10-12 jam dalam sehari An R mengatakan bahwa badannya tidak kuat dan membutuhkan bantuan orang tua dalam melakukan aktivitasnya. Berdasarkan hasil pengkajian fatigue (kelelahan) pada anak, An R mengalami kelelahan sedang dengan jumlah skor 6.

3. Hygiene dan kenyamanan

Hygine anak kurang. Kulit An R terlihat kering, karena sudah beberapa hari tidak mandi. Ibu mengatakan semenjak demam, An R hanya di lap menggunakan air hangat. Anak R terlihat tidak nyaman dan berusaha untuk mengatur posisi tidurnya untuk mengurangi sesak nafas yang dirasakan. B. INTEGRITAS STRUKTUR (pemeriksaan fisik)

1. Pemeriksaan kepala (mata, hidung, leher dan mulut)

 Kepala normocephal, tidak ada pembengkakan dan simetris kiri dan kanan

 Pergerakan bola mata (+), tes daya lihat (+), pupil isokor, dan reaksi terhadap cahaya +/+, conjunctiva anemis, sklera unikterik, edema periorbital.

 Hidung normal dan simeteris (tidak terdapat pernafasan cuping hidung)  Mulut kering dan pecah-pecah serta lihat terlihat kotor, gigi kurang

terawat dan ada caries dentis pada gigi

 Struktur asesoris: rambut berdistribusi rata, normal berwarna hitam dan tidak mudah dipatahkan, kuku normal, capillary refill 4 detik

 Pembesaran kelenjer di postauricula dextra jumlah 1, konsistensi keras, mobile, diameter ± 3 cm dan nyeri tekan (+). Terdapat bekas sikatrik post operasi leher sebelah kanan (operasi tumor kelenjer di RSPAD Gatot Soebroto pada bulan Agustus 2011). Pembesaran kelenjer limfe pada bagian sinistra dengan diameter 1 cm, jumlah 1, kenyal dan nyeri tekan (+).

2. Pemeriksaan dada: bentuk dada normal (diameter anteroposterior transversal 1:2), terlihat penggunakan otot abdomen minimal.

 Nafas tidak teratur, klien terlihat sesak, adanya penggunaan otot bantu nafas, auskultasi terdengar vesikuler.

 Inspeksi jantung terlihat denyutan pada apeks, auskultas jantung: normal dan tidak ada suara tambahan.

3. Pemeriksaan abdomen: abdomen lemas, BU (+), hepar teraba 2 cm bawah arcus costarum dan lien teraba pada schufner 1.

4. Genitourinarius : genital normal dan anus paten.

5. Estremitas: tulang belakang normal, dan tidak ada masalah pada ekstremitas. 6. Pemeriksaan integument: kulit teraba hangat, pucat, turgor kulit cukup,

kelembaban: kulit kering, berwarna gelap dan klien berkeringat banyak. C. INTEGRITAS PERSONAL

An R adalah anak yang pendiam, cukup kooperatif dan mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan walaupun dengan suara yang pelan. An R lebih cenderung berbaring ditempat tidur, dengan kepala tempat tidur

ditinggikan dan mempertahankan posisi agar tidak sesak. Anak R tidak begitu tertarik menceritakan tentang sakitnya, namun akan semangat menceritakan tentang sekolahnya.

D. INTEGRITAS SOSIAL

An R hanya berbicara dengan kedua orang tuanya beberapa orang perawat dan mahasiswa yang mengajak An R berinteraksi. An R terlihat tidak berkomunikasi dengan pasien anak lain atau keluarga lain yang sedang menunggui anaknya yang sekamar dengannya.

E. DATA PENUNJANG

1. Riwayat kelahiran dan persalinan:

An R adalah anak kelima dari 5 bersaudara. An R lahir spontan dengan bantuan bidan, dan langsung menangis. Berat badan waktu lahir adalah 3200 gram dan panjang badan lahir 50 cm. Ibu tidak mengalami masalah selama hamil.

2. Riwayat Imunisasi Imunisasi lengkap.

3. Riwayat alergi dan penyakit sebelumnya:

Menurut ayah An R, An R sudah menunjukkan gejala sakit semenjak duduk dikelas 5 SD. Bengkak sebesar biji kelereng dibelakang telinga An R namun tidak sakit. An R enggan dibawa ke dokter atau ke rumah sakit oleh orang tuanya, karena menurutnya sakitnya tidak parah dan dia tidak mau absen disekolah. Pada waktu An R kelas 6 SD, bengkak di belakang telinga tersebut menjalar kedaerah leher tapi anak tetap mengeluhkan tidak sakit pada daerah tersebut. Naik ke kelas 1 SMP, An R mulai sering mengeluhkan capek, lemah dan pusing. Bengkak di daerah leher semakin membesar, sebesar telur ayam. Karena khawatir, orang tua membawa An R kerumah sakit terdekat. An R mengalami berbagai pemeriksaan dan akhirnya menjalani operasi tumor kelenjer pada bulan Agustus 2011. Semenjak operasi kondisi anak R semakin menurun, Anak sering demam, terlihat lemah, tidak nafsu makan dan berat badan anak R makin lama makin berkurang.

4. Terapi pada An R adalah: 1) Cairan:

IVFD : D5 ¼ Saline 2700 cc/hari (28 tetes/menit). Albumin : 100 cc (20%)

2) Pengobatan:

Ceftadizime : 3 x 700 mg IV Paracetamol : 4 x 200 mg p.o (k/p) Ponstan : 3 x 250 mg p.o 3) Diet : MB = 3 x sehari = 1200 Kal 4) Rencana obat:

 2 x OEPP (vinkristine, doxorubicin, etoposid, predinison)  4 x COPP (siklofosfamid, vinkristin, procarbazine, prednisone) 5. Pemeriksaan laboratorium

1) Pemeriksaan laboratorium klinik Komponen

pemeriksaan

Hasil Nilai rujukan

19/12/11 23/12/11 27/12/11 Hematologi Eritosit 3,7 3,0 3,1 4,3-6 juta/ul Trombosit 164000 270000 146000 100.000 – 400.000/mm3 MCV 79 80 60 80-90 fl MCH 24 25 26 27-32 MCHC 30 31 32 32-36gr/dl Hemoglobin 8,8 7,6 6,2 15-24 gr% Hematokrit 29 25 25 50-82% Leukosit 3800 3300 3300 5000-19000/uL Hitung jeni Basofil Eusinofil Batang Segment Limfosit Monosit 0 0 3 77 10 10 0 1 2 78 12 7 0 0 2 73 15 10 0 – 1 % 1 – 3 % 2 – 6 % 50 – 70% 20 – 40% 2 – 8 % Imuno serologi CRP Kuantitatif 24 < 6 mg/L Kimia Protein total 6,8 4,9 6-8,5 g/dL Albumin 2,7 2,2 3,5-5 g/dL Globulin 4,1 2,7 2,5-3,5g/dL Bilirubin total 0,5 < 1,5mg/L Bilirubin direct <0,3mg/L Bilirubin Indirect <1,1 mg/L/ SGOT 38 < 40 U/L SGPT 55 < 35 U/L Ureum 23 20-50 mg/dl Kreatinin 0,4 0,5-1,5 mg/dl Asam urat 0,8 3,5-7,4 mg/dl Natrium 135 135-145 mEq/L Kalium 3,2 3,5-5,3 mEq/L Klorida 95 97-107 mEq/L Kalsium 9,2 8,5-10,5 mEq/L Glukosa sewaktu 153 < 140 mg/dl

2) Pemeriksaan urin (urinalisa)  27 Desember 2011

Komponen Hasil Nilai rujukan

PH 6 4,6-8

BJ 1,015 1.01-1,030

Glukosa -/negatif -/negatif

Bilirubin -/negatif -/negatif

Eritrosit 2-2-2 < 2lLPB

Leukosit 5-4-5 < 5 LPB

Torak -/negatif -/negative

Kristal -/negatif -/negative

Epitel +/positif +/positif

Lain-lain -/negatif -/negative

3) Pemeriksaan diagnostik

Tanggal Jenis pemeriksaan Kesan

27-12-2011 CT scan abdomen  Pembesaran KGB multiple yang telah berkonglomerasi di paraaorta, para iliaka kiri dan obturatoria kanan kiri.

 Splenomegali  Asites minimal

 Penebalan pleura kanan dan kiri. 22-12-2011 CT scan leher  Pembesaran kelenjer getah bening

sepanjang colli terutama sisi kanan deep dan superfisial, KGB supraklavikula terutama kanan dan paratrakea kanan suspect e.c lymphoma maligna.

 Penebalan atap sampai dinding lateral nasofaring yang menyengat heterogen dengan kontras  sugestif neoplasma maligna nasofaring disertai pembesaran KGB colli supraklavikula dan paratrakea kanan

20-12-2011 Bone scaning Pada saat ini belum tanpak gambaran proses metastasis pada tulanga

14-12-2011 Foto thoraks Sinus diafragma dan COR normal, kedua hilus normal, tak tanpak proses spsifik aktif di kedua paru, tak tanpak infiltrasi di paru  COR/pulmo normal.

PATOFLOW LYMPHOMA HODGKIN