Profesi dan Profesionalitas Guru
A. Makna dan Karakteristik Profesi
Secara harfiah kata profesi berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal dari bahasa Latin profesus yang berarti mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan. (Echols dan Shadili, 1996: 449). Dalam Webster‟s New
World Dictionary dikemukakan bahwa profesi merupakan ―suatu pekerjaan
yang menuntut pendidikan tinggi, dalam liberal art‟s atau scince dan biasanya meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional‖. Arifin (2000: 105) mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus.
Vollmer dan Mill yang dikutip Peter Jarvis (1983) menyatakan bahwa profesi adalah: suatu pekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual dan latihan yang khusus, tujuannya untuk menyediakan pelayanan keterampilan atau advise terhadap yang lain dengan bayaran atau upah tertentu (a profession may perhaps
be defined as an occupation based upon specialized intellectual study and training, the purpose of which is to supply skilled service or advice to other for a definite fee or salary).
Lebih lanjut, Peter Jarvis (1983) mengutip pendapat Cogan, profesi adalah suatu ―keterampilan yang dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran atau ilmu pengetahuan‖. Dengan demikian tidak semua pekerjaan dapat disebut suatu profesi, karena hanya pekerjaan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dikatakan profesi. Abin Syamsuddin (1996: 47) mengartikan profesi sebagai suatu ―pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya‖.
Di dalam berbagai referensi, pengertian profesi dapat berbeda makna sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Pendekatan dari sisi sifat (trait) memandang profesi sebagai suatu yang memiliki seperangkat elemen inti atau embrio (a set of core element) yang membedakan dari jenis pekerjaan lain, artinya sifat profesi ditandai oleh seperangkat elemen inti. Dedi Supriadi (1998:
64
p
95) memaknai profesi dengan menunjuk kepada suatu ―pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan terhadap profesi‖.
Lebih lanjut Dedi (1998: 96) menyatakan bahwa ―suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan disiapkan untuk itu‖. Dari perspektif sosiologis, profesi adalah suatu pekerjaan yang mengatur dirinya melalui suatu latihan wajib dan sistematis dan disiplin kesejawatan, yang didasarkan atas pengetahuan teknis yang spesialis, memiliki orientasi pelayanan dan bukan keuntungan serta dijunjung tinggi melalui kode etiknya.
Dilain pihak Kunandar (2007: 45) menyatakan bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu.
Sejalan dengan pengertian di atas, Prayitno dan Erman Amti (2004: 38) menjelaskan juga bahwa ―profesi adalah suatu pekerjaan atau atau jabatan yang menuntut keahlian dari para petugasnya‖. Menurut Martinis Yamin (2007: 3) profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas. Jasin Muhammad yang dikutip oleh Yunus Namsa (2006: 29), beliu menjelaskan bahwa profesi adalah .suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang ahli. Pengertian profesi ini tersirat makna bahwa di dalam suatu pekerjaan profesional diperlukan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang mengacu pada pelayanan yang ahli.
Dengan demikian profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menuntut persyaratan khusus, memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu pula. Profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi yaitu pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer. Ciri/karakteristik pelayanan profesi ini adalah: adanya ikatan profesi, adanya kode etik, adanya pengendalian batas kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk mengontrol praktek.
Dalam dunia pendidikan beberapa referensi tentang sifat-sifat atau ciri-ciri profesi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan profesi pendidikan
65 datang dari Oteng Sutisna (1993: 36) yang mengambil dari buku tahunan Persatuan Administratur Sekolah Amerika Serikat, menjelaskan bahwa profesi itu adalah :
1. Berbeda dengan pekerjaan lain, karena memiliki sejumlah pengetahuan yang unik yang dikuasai dan dipraktekkan oleh para anggotanya; 2. Memiliki suatu ikatan yang kuat terdiri dari para anggotanya dan aktif
mengatur syarat-syarat memasuki profesi; 3. Memiliki kode etik yang memaksa;
4. Memiliki literatur sendiri, walaupun ia mungkin menimba kuat dari banyak disiplin akademis untuk isinya;
5. Biasanya memberikan jasa-jasa kepada masyarakat dan digerakkan oleh cita-cita yang mengatasi tujuan-tujuan mementingkan diri sendiri semata-mata;
6. Tidak hanya personal tetapi juga dilihat demikian oleh masyarakat. Selanjutnya Oteng Sutisna (1993: 36) menyimpulkan bahwa profesi yang ideal itu harus memiliki: (1) Suatu dasar ilmu atau teori sistematis; (2) Kewenangan profesional yang diakui oleh klien; (3) Sanksi dan pengakuan masyarakat akan keabsahan kewenangannya; (4) Kode etik yang regulative; (5) Kebudayaan profesional; (6) Persatuan profesi yang kuat dan berpengaruh. Disisi lain Glen Langford dalam Martinis Yamin (2007: 14) menjelaskan, kriteria profesi mencakup: (1) upah, (2) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (3) memiliki rasa tanggung jawab dan tujuan, (4) mengutamakan layanan, (5) memiliki kesatuan, (6) mendapat pengakuan dari orang lain atas pekerjaan yang digelutinya.
Sanusi, dkk., dalam Syaiful Sagala (2009: 8), menguraikan ciri utama suatu profesi (1) jabatan tersebut memiliki fungsi, signifikansi yang menentukan serta menuntut keterampilan dan keahlian tertentu; (2) keterampilan dan keahlian tersebut didapat dengan menggunakan teori dan metode ilmiah berdasar disiplin ilmu tertentu; (3) jabatan itu memerlukan pendidikan di perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama; terutama dalam aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional itu sendiri; (4) dalam memberikan layanan kepada khalayak ramai, anggota profesi selalu berpegang teguh pada kode etik yang diawasi dan dikontrol oleh organisasi profesi terkait; (5) kendatipun begitu, anggota profesi dapat dengan leluasa dan bebas memberikan keputusan sesuai dengan profesinya; sehingga mereka bebas dari campur tangan orang lain; dan (6) jabatan ini memperoleh penghormatan yang tinggi di tengah masyarakat, sehingga memperoleh imbalan atau gaji yang tinggi, berbeda dengan pekerjaan lain yang nonprofesi.
66
p
Disisi lain Robert W. Richey dalam bukunya Preparing for a Carier in
Education yang dikutip Yunus Namsa (2006: 39) mengemukakan ciri-ciri
sekaligus syarat-syarat dari suatu profesi sebagai berikut:
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal daripada kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja profesional secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memenuhi profesi tersebut serta mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku sikap serta cara kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan disiplin diri dalam profesi serta kesejahtraan anggotannya.
7. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live carier) dan menjadi seorang anggota yang permanen.
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat, ciri atau karakter profesi adalah: (1) Profesi membutuhkan waktu pendidikan dan latihan yang khusus dan memadai; (2) Suatu pekerjaan yang khas dengan keahlian dan keterampilan tertentu; (3) Menurut kemampuan kinerja intelektual; (4) Mempunyai konsekuensi memikul tanggung jawab pribadi secara penuh; (5) Kinerja lebih mengutamakan pelayanan daripada imbalan ekonomi; (6) Ada sangsi jika terdapat pelanggaran; (7) Memiliki kebebasan untuk memberikan
judgment; (8) Ada pengakuan dari masyarakat; dan (9) Memiliki kode etik dan
asosiasi profesional.