• Tidak ada hasil yang ditemukan

Management Discussion and Analysis

Tinjauan Ekonomi Global

Dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects, Bank Dunia

mencatatkan pertumbuhan ekonomi global sampai dengan akhir tahun 2017 sebesar 3%. Angka pertumbuhan tersebut meningkat sebesar 0,6% bila dibandingkan dengan nilai pertumbuhan tahun 2016 sebesar 2,4%. Tingginya pertumbuhan ekonomi global di tahun 2017 didasari oleh kenaikan harga komoditas dunia yang cukup tinggi.

Di tahun 2017, negara-negara maju berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan sebesar 2,3% bila dibandingkan dengan nilai tahun 2016 sebesar 1,6%. Tingginya tingkat pertumbuhan kumulatif pada negara-negara maju tersebut dapat terlihat dari volume perdagangan dunia yang tercatat tumbuh sebesar 4,3%, naik 2,0% bila dibandingkan dengan nilai tahun 2016 sebesar 2,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan pelaku pasar dunia akan prospek pertumbuhan ekonomi global semakin tinggi.

Pertumbuhan ekonomi global / global economic growth (dalam / in %)

uraian / Description 2015 2016 2017

Ekonomi Global / Global Economy 2,8 2,4 3,0

Ekonomi Negara Maju / Economy of Developed Countries 2,2 1,6 2,3

Ekonomi Negara Berkembang / Economy of Emerging Markets 3,6 3,7 4,3

Volume Perdagangan Dunia / Global Trade Volume 2,7 2,3 4,3

Harga Minyak Dunia / Oil Prices (47,3) (15,6) 23,8

(Sumber: Bank Dunia / Source: World Bank)

Negara-negara berkembang juga mencatatkan tingkat pertumbuhan ekonomi diatas ekspektasi sebesar 4,3%, naik 0,6% bila dibandingkan pertumbuhan tahun 2016 sebesar 3,7%. Tingginya tingkat pertumbuhan di negara-negara berkembang pada tahun 2017 sangat berkaitan dengan kenaikan harga komoditas di tahun tersebut. Bank Dunia mencatatkan kenaikan harga minyak dunia sepanjang tahun 2017 sebesar 23,8%, jauh melebihi penurunan harga minyak dunia pada tahun 2015 dan 2016 yang masing-masing tercatat sebesar 47,3% dan 15,6%. Kenaikan harga komoditas dunia di tahun 2017 disebabkan oleh tingginya permintaan dari Tiongkok dan India dan diiringi oleh keterbatasan suplai komoditas dari beberapa negara penghasil komoditas seperti Australia.

International Monetary Fund (IMF) mengestimasikan laju pertumbuhan ekonomi global di tahun 2018 dan 2019 dapat mencapai ke level 3,9%. Faktor pendukung estimasi tersebut adalah efek positif dari reformasi pajak Amerika Serikat yang telah disetujui pada tahun 2017. Reformasi di Amerika Serikat yang memangkas pajak pendapatan perusahaan dan individual dengan signifikan tersebut diyakini akan meningkatkan tingkat investasi dan volume perdagangan dunia di tahun-tahun yang

OvERvIEW

global economic overview

in Global Economic Prospects report, the World Bank recorded global economic growth of 3% until the end of 2017, which increased by 0.6% compared to 2.4% in the previous year. High global economic growth in 2017 was driven by an increase in the world’s commodity prices.

In 2017, developed countries cumulatively managed to record a satisfactory economic growth of 2.3% from 1.6% in 2016. This cumulative growth in the developed countries can be seen in the increasing global trade volume of 4.3%, which rose by

2.0% compared to 2.3% in 2016. This development shows that

business actors around the world began to put more confidence in the brighter outlook of global economic growth.

The Developing countries also cumulatively posted an economic growth rate that was above expectation, namely 4.3%, which grew by 0.6% compared to 3.6% in 2016. The inceasing growth

trend in developing countries in 2017 was closely linked to

the rise in commodity prices during the year. The World Bank recorded a 23.8% increase in the world’s oil prices throughout 2017, far exceeding the decline in global oil prices in 2015 and 2016 which were recorded respectively at 47.3% and 15.6%. The increase in global commodity prices in 2017 was driven by

high demand from China and India, along with limited supply of

commodities from a number of commodity-producing countries

such as Australia.

The International Monetary Fund (IMF) estimates global

economic growth in 2018 and 2019 to reach 3.9%. One of the

factors contributing to this estimation is the positive effects expected to be provided by the United States’ tax reforms that had been approved in 2017. The tax reforms which significantly

reduce corporate and individual income taxes, are expected

to be able to increase the investment level and global trade volume in the years to come. In addition, the economic growth

PT P

elabuhan indonesia iii (P

er ser o) | Lapor an T ahunan 2017 170 Management Report Laporan Manajemen Company Profile Profil Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis Review 0f Business Support

akan datang. Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi di negara- negara berkembang juga diharapkan akan terjaga seiring dengan meningkatnya permintaan atas komoditas dunia di tahun 2018.

Tinjauan Ekonomi Nasional

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2017 tercatat sebesar 5,07%. Nilai pertumbuhan tersebut hanya mampu naik sebesar 0,05% dari nilai tahun 2016 sebesar 5,02%. Kenaikan terbatas tersebut juga tidak mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2017 sebesar 5,2%. Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 belum memuaskan, namun tingkat pertumbuhan tersebut merupakan level pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2014.

Pertumbuhan ekonomi indonesia 2010 – 2017 Indonesia’s Economic Growth in 2010 – 2017

2013 2010 2011 2012 2014 2015 2016 5,56% 6,81% 5,02% 6,44% 4,79% 6,19% 5,02% 5,07%

Sumber: Badan Pusat Statistik / Source: Statistics Indonesia

Peningkatan tertinggi komponen PDB pada tahun 2017 dimiliki oleh komponen ekspor neto yang membukukan pertumbuhan sebesar 9,09%. Tingginya pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh faktor naiknya harga minyak bumi yang rata- rata tercatat sebesar 23,8% sampai dengan akhir tahun 2017 yang memberikan dampak positif terhadap harga komoditas lainnya.

Dari segi komposisi, komponen PDB tahun 2017 yang memberikan kontribusi terbesar adalah Konsumsi Rumah Tangga sebesar 56,13% dan diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32,16%. Sedangkan ekspor netto memberikan kontribusi sebesar 20,37%.

Walaupun komponen Konsumsi Rumah Tangga memiliki porsi yang cukup besar pada PDB tahun 2017 namun, berdasarkan data BPS, laju inflasi sepanjang tahun 2017 tercatat rendah sebesar 3,61%. Nilai inflasi tersebut masih dibawah target pemerintah sebesar 4%. Rendahnya besaran inflasi pada tahun 2017 disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mengatur berbagai harga barang dan jasa, termasuk bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik.

in developing countries is also expected to remain stable in line with the rising demand for global commodities in 2018. national economic overview

Based on the report from the Statistics Indonesia (BPS), national economic growth that is measured by the value of Gross Domestic Product (GDP) in 2017 was recorded to reach 5.07%. This figure only increased by 0.05% from 5.02% in 2016.

Nevertheless, this slight increase did not achieve the economic growth target of 5.2% as set forth in the 2017 State Budget

Adjustment (APBNP). Although Indonesia’s economic growth in 2017 was not realized as expected, it is the highest growth rate

ever recorded since 2014.

The highest growth of GDP components in 2017 was the net

export which managed to record 9.09% growth due to several factors, among others the rising oil price of 23.8% in average up

to the end of the year, which certainly impacted positively on the prices of other commodities.

In terms of composition, total GDP in 2017 was largely contributed by Household Consumption component at 56.13% and followed by Gross Fixed Capital Formation (PMTB) at

32.16%, while net exports accounted for 20.37%.

Even though the Household Consumption component made up a substantial portion of GDP in 2017, according to BPS data, inflation rate during 2017 was recorded low at 3.61%, which was still below the government’s target of 4%. The low inflation rate in 2017 was due to the government’s pricing policy on goods and services, including petrolieum and basic electricity tariffs.

2017 Annual R

eport

|

PT P

elabuhan indonesia iii (P

er

ser

o)

171 Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

laju inflasi Tahunan indonesia 2010 – 2017 Annual Inflation Rate of Indonesia in 2010 – 2017

2013 2010 2011 2012 2014 2015 2016 8,4% 7,0% 8,4% 3,8% 3,3% 4,3% 3,0% 3,6%

Sumber: Badan Pusat Statistik / Source: Statistics Indonesia

Di tahun 2017, Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan pelonggaran kebijakan moneter dengan kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September, sehingga turun menjadi 4,25% dari nilai semulanya sebesar 4,50%. Kebijakan moneter tersebut diharapkan akan dapat mendorong kredit perbankan di awal tahun 2018.

Tinjauan industri Pelabuhan

Bedasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2017 jumlah barang yang diangkut oleh moda transportasi laut tumbuh sebesar 1,62%, lebih rendah 80,65% bila dibandingkan pertumbuhan tahun 2016 sebesar 8,37%. Secara keseluruhan, jumlah barang yang diangkut melalui transportasi laut tercatat sebesar 262,43 juta ton di tahun 2017, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 258,24 juta ton. Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri di tahun 2017 tercatat sebesar 17,5 juta penumpang, naik 17,13% dibandingkan dengan jumlah tahun 2016.

Disamping kinerja pengangkutan barang dan penumpang, kinerja angkutan laut bersubidi atau Tol Laut pada segmen

pelayaran (shipping) kapal hanya mampu mencatatkan 152

pelayaran atau mencapai 62% dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2017 sebanyak 245 pelayaran. Pencapaian target yang kurang memuaskan tersebut terjadi pada angkutan Tol Laut yang memuat 212.685 ton atau hanya mencapai 41,2% dari target sebesar 517.200 ton dan muatan balik tol laut tahun 2017 sebesar 20.274 ton atau hanya mencapai 3,9% dari target sebesar 517.200 ton. Dalam rangka mengevaluasi kinerja Tol Laut, Departemen Perhubungan Laut akan berusaha mengoptimalkan

15 trayek dengan skema pengumpul dan pengumpan atau hub

and spoke. Total anggaran untuk penyelenggaraan Tol Laut tahun 2018 mencapai Rp447,62 miliar.

Pemerintah tengah berupaya untuk memperbaiki kinerja moda transportasi laut dengan mempersiapkan fasilitas pelabuhan yang memadai dan kecukupan muatan kontainer yang bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan nasional. Sampai saat ini, rata- rata pelabuhan besar di Indonesia memiliki kedalaman 11 meter ke bawah, sehingga maksimum kapal kargo yang masuk

In 2017, Bank Indonesia (BI) re-issued monetary policy easing by lowering BI 7 Days Repo Rate (7DRRR) by 25 basis points (bps) in September, which decreased to 4.25% from its initial value of 4.50%. The monetary policy is expected to encourage banking

credit growth in early 2018.

Port industry overview

Based on data compiled by the Statistics Indonesia (BPS), throughout 2017, the number of goods transported by sea grew by 1.62%, lower 80.65% than 8.37% recorded in 2016. Overall, total goods volume transported by sea was recorded at 262.43

million tons in 2017, lower than the same period last year of

258.24 million tons. Meanwhile, the number of passengers of domestic sea transport in 2017 was recorded at 17.5 million

passengers, up 17.13% compared to that of 2016.

In addition to freight and passenger transportation performance,

there was 152 vessel voyages in 2017, which accounted for 62%

of the voyage target determined for 2017 at 245, from subsidized

sea transport or Sea Toll. In 2017, Sea Toll transport recorded less encouraging target achievement with 212,685 tons or only reached 41.2% or 517,200 tons out of 517,200 tons of cargo. Return cargo also only amounted to 20,274 tons or 3.9% of 517,200 tons of cargo. In order to evaluate Sea Toll performance,

the Sea Transportation Department will seek to optimize 15 routes with hub-and-spoke scheme. The total budget for the implementation of Sea Toll in 2018 reached Rp447.62 billion.

The government is working to improve the performance of

mode of sea transportation by preparing adequate port facilities and container capacity for loading and unloading activities at national ports. Currently, most big ports in Indonesia have a

depth of 11 meters down on average, thus maximum container ships entering the port shall at the maximum carry 2,600 TEUs

PT P

elabuhan indonesia iii (P

er ser o) | Lapor an T ahunan 2017 172 Management Report Laporan Manajemen Company Profile Profil Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis Review 0f Business Support

maksimum bermuatan 2.600 TEUs. Kedalaman tersebut kurang memadai mengingat Pelabuhan Singapura sudah memiliki kedalaman di atas 16 meter sehingga bisa menampung kapal bermuatan hingga 18.000 TEUs.

Disamping segi fasilitas, pemerintah juga berupaya menciptakan sistem operasional jasa kepelabuhan yang efisien. Pada awal Desember 2017, 4 (empat) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhan antara lain PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, II,III dan IV, telah menandatangani Nota Kesepahaman yang mencakup sinergi operasional pelabuhan, sinergi sistem informasi terkait pelayanan jasa dan kepelabuhan serta sinergi pengembangan sumber daya manusia. Sinergi tersebut juga akan dilakukan dalam bentuk penyamaan tarif, terutama pada layanan internasional.

Pendandatanganan Nota Kesepahaman pada bulan Desember 2017 merupakan bagian rencana dari penandatanganan nota kesepahaman antara 4 (empat) BUMN tersebut dengan 3 (tiga) bank BUMN lainnya yang terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk serta 3 (tiga) bank swasta, antara lain PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Bukopin Tbk pada tahun 2016. Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan dalam

rangka penyediaan dan pemanfaatan layanan cash management

dalam rangka mendukung penerapan Integrated Billing System

(IBS).

Penerapan Nota Kesepahaman tersebut diharapkan akan menguntungkan pengguna jasa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, II, III dan IV dalam bentuk kemudahan, kejelasan dan efektivitas pelayanan sehingga kinerja jasa pelabuhan Indonesia akan semakin meningkat dimasa yang akan datang.

Sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan terpenting di Indonesia, Perseroan memiliki peranan kunci untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Perseroan mampu memberikan stimulasi positif terhadap kegiatan ekonomi nasional dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan UU Nomor:. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Perseroan bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran, penyelenggaraan pelabuhan, angkutan perairan dan lingkungan maritim. Status Pelindo III yang bukan lagi sebagai regulator melainkan operator secara otomatis mengubah bisnis Perseroan dari port operator menjadi terminal operator.

Perseroan melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan Terbatas.

of cargo capacity. The above depth figure is actually inadequate

considering the Port of Singapore already has a depth of over 16 meters to accommodate vessels having the capacity of 18,000 TEUs.

Aside from improving facilities, the government also seeks to create efficient operational system for port services. In the beginning of December 2017, 4 (four) State-Owned Enterprises (SOEs), i.e. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, II, III and IV, signed

a Memorandum of Understanding covering the synergy of port

operations, information systems related to services and port activities, as well as human resource development. The synergy will also be conducted in the form of tariff standardization, especially for activities related to international services. The signing of the Memorandum of Understanding (MoU) in December 2017 is part of the plan of the signing of a memorandum of understanding between 4 (four) SOEs and 3 (three) other state-owned banks consisting of PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia Tbk and 3 (three) private banks, including PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, and PT Bank Bukopin Tbk in 2016. The signing of the Memorandum of Understanding was conducted to provide and utilize cash management services in order to support the implementation of Integrated Billing System (IBS).

The implementation of the Memorandum of Understanding is expected to provide customers of PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, II, III dan IV with ease, clarity and effectiveness of service so as to improve the performance of Indonesia’s port

services in the near future.

OPERATIONAL OvERvIEW PER BUSINESS