• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Margin Trading di Pasar Modal Indonesia

BAB III MEKANISME TRANSAKSI MARGIN TRADING dan SHORT

A. Mekanisme Margin Trading di Pasar Modal Indonesia

Investor membeli produk keuangan di pasar modal karena ingin mendapatkan keuntungan lebih besar daripada tabungan atau deposito. Sehingga perusahaan efek pun menawarkan banyak fasilitas untuk investor salah satunya margin trading.

Secara singkat, transaksi margin didefenisikan sebagai pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh perusahaan efek96.

Dengan perdagangan secara margin, kemampuan investor untuk bertransaksi meningkat dengan disediakannya fasilitas pinjaman oleh perusahaan efek, dimana investor telah membuka rekening efekmarginnya sehingga dapat menggunakan uang lebih dari yang dia miliki. Contoh apabila investor dengan nilai dana sebesar satu juta Rupiah dapat melakukan transaksi sebesar dua juta Rupiah. Kelebihan satu juta Rupiah tersebut dibiayai perusahaan efek.

Secara singkat alur pelaksanaan transaksimarginadalah sebagai berikut : 1. margin buying97

a. Investor membuka rekening margin baru pada perusahaan efek dan menyerahkan jaminan pembiayaan ke perusahaan efek;

96Angka 1 huruf k Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 97Michio Teraoka,Op.cit.,hal. 25

b. Setelah disetujui oleh perusahaan efek, maka investor dapat melakukan pembelian baru;

c. Ketika sudah dicapai kesepakatan tentang pembelian, perusahaan efek, sebagai wakil investor, membayarkan transaksi ke bursa efek. Saat itu uang pembelian berasal dari rekening margin investor dibantu dengan dana perusahaan efek itu sendiri;

d. Bursa efek menerima uang pembelian dari perusahaan efek. Kemudian bursa efek menyerahkan sertifikat kepada perusahaan efek. Sertifikat saham tidak akan masuk ke investor. Karena investor meminjam uang untuk melakukan transaksi, serifikat saham akan disimpan sebagai jaminan untuk perusahaan efek.

e. Di dalam rekening investor, sebagai gantinya akan muncul posisi beli sebagai bukti telah melakukanmargin buying.

2) Margin Selling98

a. Investor membuka rekening margin baru pada perusahaan efek dan menyerahkan jaminan pembiayaan ke perusahaan efek;

b. Setelah disetujui oleh perusahaan efek, maka investor dapat melakukan penjualan baru;

c. Sertifikat saham yang dimiliki perusahaan sekuritas. Selanjutnya diserahkan kepada bursa efek. Dengan demikian, uang transaksi akan dibayarkan oleh bursa efek kepada perusahaan efek. Seperti halnya dalam pembelian, uang

transaksi ini tidak akan masuk ke dalam rekening investor, melainkan disimpan sebagai jaminan pada perusahaan efek;

d. Di dalam rekening investor, sebagai gantinya akan muncul posisi jual sebagai bukti.telah melakukanmargin selling.

Contoh : Nasabah A menanamkan dana pada sekuritas B sebesar Rp. 100.000.000 karena menggunakan fasilitas margin Trading. Maka A dapat menggunakan uang sebanyak 2,8x dari modal awal yakni Rp. 280.000.000. Pada transaksinya A melakukan pembelian saham PT. Astra International, Tbk. (ASII) dengan harga Rp. 7200/lembar sebanyak 71 lot sehingga total pembelian adalah Rp. 276.9000.000 + 0.25% (fee buy) = Rp. 277.592.250.

Setelah melakukan pembelian, di asumsikan saham naik menjadi Rp. 7.700 lalu investor memerintahkan order jual dan laku. Maka investor akan menikmati keuntungan (gain)Rp. 500 per saham atau total Rp. 17.750.000. setelah dikurangifee

broker investor dapat menikmati gain bersih yang akan ditransfer ke rekening tiga hari kerja setelah transaksi. Kalau jual beli ini berlangsung tidak lebih dari tiga hari, perusahaan sekuritas tidak akan memungut bunga.

Lain cerita bila ternyata saham anjlok dengan asumsi menjadi Rp. 6.700 lalu investor melakukan cut loss,dia akan rugi Rp. 1.000 per saham atau Rp. 35.500.000 dan ini melewati rasio 65% yang ditentukan sekuritas. 177.592.250 (loan)/ Rp. 237.850.000(total Aset) x 100% = 74,66% (melewati rasio 65%). Sehingga 74,66% - 65% = 9.66% jadi dana yang harus ditambahkan ke account nasabah adalah 277.592.250 x 9.66% = Rp. 26.815.411.

Kalau ternyata dana investor, baik yang berbentuk tunai maupun saham di rekening efek tidak mencukupi, maka perusahaan akan memberikan peringatan (margin call). Margin call adalah suatu peringatan yang diterbitkan oleh perusahaan pialang atau otoritas bursa apabila margin yang ditempatkan dalam akun margin berada dibawah kebutuhan marjin minimum.99 Sehingga dia harus menambah dana pinjaman (top up) atau melakukan cut loss sampai kerugian tertutupi. Apabila peringatan tersebut tidak dilakukan maka perusahaan sekuritas dapat melakukanforce sellatau penjualan secara paksa terhadap saham-saham yang menjadi jaminan.

Dalammargin tradinginvestor tidak bisa memilih saham yang akan diforce selling100. Jadi nasabah wajib menjaga rasio margin nya tidak lebih dari 65%. Jika rasio margin lebih dari 65% maka dalam 3 hari nasabah berada diposisi margincall dan diwajibkan untuk menambah dana (setoran) untuk mencukupi rasio margin

menjadi maksimal 65%, bila sampai T+4 (4 hari setelah tanggal jatuh tempo) investor tidak menambah dana dan rasio margin masih >65% maka perusahaan efek akan melakukanforce selling (jual paksa). Investor tidak bisa memilih saham mana yang akan diforce sellingadalah kewenangan perusahaan sekuritas sepenuhnya.101

Hal tersebut tercantum dalam perjanjian margin trading. Jika tidak mau di

force selling, maka investor diharapkan melakukansellsecara sukarela.Force selling

ini tidak dijual semua, tetapi untuk memenuhi ratio margin yang diperlukan yaitu

99

Wawancara dengan Julhendy Broker dari PT OSK Nusadana pada tanggal 20 sept 2013 100Force Selling adalah Pemaksaan jual efek saham nasabah oleh perusahaan sekuritas

sebagai solusi gagal bayar.

65%. Bila ada penarikan dana dari nasabah, yang menyebabkan rasio margin diatas 65%, maka akan secara otomatis ditolak oleh sistem. Nasabah dapat melakukan penarikan dana selama penarikan tersebut tidak menyebabkan rasiomarginlebih dari 65% atau tidak sedang dalam kondisimargin call.102

Walaupun transaksi margin merupakan fasilitas yang dapat memberikan keleluasaan para investor untuk menangkap ikan yang besar. Juga disertai dengan risiko investasi yang besar pula. Adapun keuntungan dalam melakukan Margin Tradingadalah

1. Fasilitas Kredit yang diberikan oleh perusahaan efek memungkinkan investor membeli saham melebihi jumlah yang dimilikinya;

2. Membuka kemungkinan bagi investor untuk memperoleh kentungan berupa

capital gainyang lebih cepat.

Sedangkan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh Margin trading adalah investor harus siap jika terjadi penurunan nilai saham, sehingga investor harus menambah jaminan atau melikuidasi maupun menjual saham yang dikuasakannya kepada perusahaan efek. Dalam keadaan ini, investor yang telah menggunakan seluruh modal yang ada dan kemungkinan kecil modalnya akan kembali atau bahkan masih menyisahkan hutang pada perusahaan efek.103