• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Argumen t entang Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber dari Pancasila

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 178-185)

PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945?

D. Membangun Argumen t entang Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber dari Pancasila

Jika Anda d itanya di m anakah kita d ap at m elihat postu r dem okr asi kita secara norm atif? Ten tu saja jawabannya adalah dalam konstitu si kita. Sepanjang sejarah Indo nesia pernah m eng alam i din am ika ketatanegaraan seiring dengan berubahn ya konstitusi yan g dim ulai sejak berlakunya UUD 1 94 5 (I), Ko nstitusi RIS 19 49 , UUDS 1 95 0, kem bali ke UUD 19 45 (II) dan akhir nya kit a telah berhasil m en gam andem en UUD 19 45 sebanyak em pat kali. Ihwal postu r demo kr asi kita dewasa ini dapat kit a am ati dari fun gsi d an peran lem baga perm usyawaratan dan perwakilan rakyat m enurut UUD NRI Tahun 1 94 5 , yakn i Majelis Perm usyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dew an Per wakilan Daerah (DPD).

Un tuk m em ah am i dinam ika dan tantangan dem okr asi kit a itu , An da dim in ta untu k m em bandin gkan at uran dasar dalam n askah asli UUD 19 45 d an bagaim an a per ubahannya berkaitan dengan MPR, DPR, dan DPD (Asshid diqie d kk, 2 0 08 ).

1 . Majelis Per mu syawar atan Rakyat

Am and em en UUD 19 45 dilakukan p ula terh ad ap ketentuan tentang lemb aga perm usyawar at an r akyat, yakni MPR. Seb elum dilakukan perub ahan, MPR m eru pakan lem baga tertin ggi Negara. Bagaim ana setelah dilakukan peru bah an?

Kotak # 2 : Dinam ika susunan keanggot aan dan wewenang MPR

Ketentuan mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam naskah asli UUD 1945 terdiri atas dua pasal. Kedua pasal tersebut adalah Pasal 2 dengan 3 ayat dan Pasal 3 tanpa ayat.

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusanutusan dari daerahdaerah dan golongan -golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak.

Pasal 3

Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan negara.

Perubahan UUD 1945 dilakukan terhadap Pasal 2 Ayat (1), yakni mengenai susunan keanggotaan MPR. Pasal 2 Ayat (2) dan Ayat (3) tetap tidak diubah. Adapun Pasal 3 diubah dari tanpa ayat menjadi Pasal 3 dengan 3 ayat. Rumusan perubahannya adalah sebagai berikut.

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak.

Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. (3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden

dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

Dapatkah Anda m en an gkap m aksud dari perub ahan Pasal 2 Ayat (1 ) itu? Apakah wewenang MPR m engalam i p er ubahan setelah peru bahan UUD 1 94 5? Co ba Anda perhatikan kem bali ket en tuan Pasal 3 UUD 1 94 5 sebelum m engalam i p er ubahan. Tahukah And a ap a m akna tidak adanya lag i kewen ang an MPR m enetapkan gar is- garis besar d ar ipada haluan negara (GBHN)?

Den gan ketentuan baru ini m aka terjadilah peru bah an m end asar d alam sistem ketatan eg araan kita. Perubahan ap akah it u? Perubahan dari sistem vertikal hierarkis dengan prin sip supr em asi MPR m en jadi sistem yang hor izon tal fund am ental dengan p rinsip ch ecks an d balances (saling m engawasi d an m engimb ang i) antarlem bag a negara. Dalam kait an deng an pem ilihan Presiden dan Wakil Presiden secar a langsung , t im bul

kewenangan baru b ag i MPR, yakni m elan tik Presiden dan Wakil Pr esiden (Pasal 3 Ayat (2) UUD 1 94 5). Kewenangan lain yang m uncul berdasarkan ketent uan Pasal 3 Ayat (3 ) UUD 1 94 5 adalah MPR b er wenan g m em berhentikan p residen dan /atau wakil p residen dalam m asa jab at annya m enuru t UUD. Ketentuan ini h ar us dih ubung kan d en gan ketent uan Pasal 7 A UUD 19 4 5 yang ber bunyi:

Presiden dan/ at au Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam m asa jabatannya oleh Majelis Perm usyawaratan Rakyat at as usul Dewan Perwakilan Rakyat , baik apabila terbukti t elah m elakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan t erhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, at au perbuat an tercela m aupun apabila terbukti t idak lagi m em enuhi syarat sebagai Presiden dan/ atau Wakil Presiden.

Kewen ang an MPR lainnya d iatur pula dalam Pasal 8 Ayat (2 ) dan Ayat (3 ) UUD 1 94 5. Pasal t er sebut m engatur tentang pengisian lowong an jabat an presid en dan wakil presiden secar a ber sam a- sam a atau bilam ana w akil presid en berhalan gan tetap. Berikut ini disajikan bagan t en tan g MPR.

Gambar VI.4 Struktur dan Wewenang MPR. Bagaimanakah implementasinya dewasa ini?

Sumber: MPR RI (2012)

2 . Dewan Perwakilan Rakyat

Dalam upaya m emp ertegas pem bagian kekuasaan dan m enerapkan pr insip salin g m engawasi d an m engim b ang i yang lebih ketat dan tr an spar an, m aka ketent uan m engenai DPR dilakukan perub ah an. Perhatikan lah beberapa perub ahan penting berikut ini.

Kotak # 3 : Keangg otaan, susunan, dan wakt u sidang DPR

Rumusan naskah asli

Pasal 19

Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undang-undang. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Rumusan perubahan

Pasal 19

(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang. (3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Berdasar kan uraian di atas, ap a yang m engalam i perub ah an setelah Am and em en UUD 1 9 45? Jika diperhatikan tern yata yang ber ubah dari ketent uan tersebut ad alah penam b ahan ketent uan m engenai pem ilihan anggot a DPR. Du a ketentuan lain nya, yakni susunan dan m asa sidang DPP tetap tid ak berubah. Ap a sebenarnya m aksud adanya ket en tuan bahwa anggot a DPR itu sem uanya dipilih m elalui pem ilihan u m um ? Cob a Anda diskusikan bersam a t em an belajar And a.

Perubahan UUD 1 94 5 m emb awa p en gar uh yan g cuku p besar t er had ap kekuasaan DPR dalam mem bent uk u ndang- und ang . Mar i kit a perhatikan rum u san naskah asli dan rum usan perubahan yang terjadi berikut ini. Kotak # 4 : Kekuasaan DPR dalam m em bentuk undang - und ang

Rumusan naskah asli

Pasal 20

(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

Rumusan perubahan

(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan

Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

(3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.

(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga pulih hari semenjak rancangan undang -undang tersebut disetujui, rancangan -undang--undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.

Coba perhatikan kem bali deng an seksam a isi Kot ak 4 di at as. Apa yang berub ah dar i DPR itu? Jika kita p er hatikan, perub ahan Pasal 20 UUD 1 94 5 m engubah peranan DPR. Apakah itu?

Ket en tuan m engenai fung si dan hak DPR ser ta hak anggo ta DPR diatur dalam Pasal 20 A dengan emp at ayat. Rum usan selen gkapnya dapat Anda perhatikan pada Kotak 5 .

Kotak# 5 : Fungsi d an hak DPR serta hak anggo ta DPR Pasal 20 A

(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.

(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

(3) Selain hak yang diatur dalam pasal -pasal lain Undang -undang dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwaki lan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.

Apakah An da sud ah m em aham i isi p esan dar i Pasal 2 0 A UUD NRI Tahun 1 94 5 tersebut? Menurut ket en tuan Pasal 20 A Ayat (1) UUD 1 94 5 fung si DPR ad a tiga, yait u fun gsi legislasi, fun gsi anggaran, dan fungsi pengawasan . Mar i kita paham i ket iga fungsi tersebut .

(1 ) Fungsi legislasi adalah fungsi m em bentu k undang - und ang yang dibahas d en gan Presiden untuk m endapat per set ujuan ber sam a.

(2 ) Fungsi anggaran adalah fu ngsi m enyusu n dan menetap kan anggar an pendapatan dan belanja negara bersam a Pr esid en dengan m em perhatikan pertim b ang an DPD.

(3 ) Fungsi p en gawasan adalah fung si m elaku kan p en gawasan t er had ap pelaksanaan Und an g- Un dang Dasar Neg ar a Republik In donesia Tahu n 1 94 5, un dan g- und ang , dan peratur an pelaksanaan nya.

Berdasar kan ketentuan Pasal 2 0 A Ayat (2 ) DPR m em punyai hak inter pelasi, hak angket, dan hak m en yatakan p en dap at. Mar i kita perh at ikan ap a m akna dari ketiga h ak DPR tersebut.

(1 ) Hak in ter pelasi adalah hak DPR u ntuk m em inta keterangan kepada pem erintah m engenai keb ijakan pem erintah yan g penting dan st rat eg is serta ber dam p ak luas pada kehidupan berm asyarakat dan bernegara. (2 ) Hak angket adalah hak DPR unt uk m elakukan penyelid ikan t er had ap

kebijakan pem erintah yan g penting dan strategis serta ber dam p ak luas pada kehidup an ber m asyarakat dan b er negar a yan g diduga bertent ang an dengan peraturan perundang - und an gan .

(3 ) Hak m enyatakan pendapat adalah hak DPR sebagai lemb aga u ntuk m enyatakan pendapat terhadap kebijakan pem erint ah atau m engenai kejadian luar biasa yan g t er jadi di tanah air atau situasi dun ia intern asio nal. Penyam paian hak ini disertai dengan rekom endasi penyelesaian nya atau sebagai tindak lan jut pelaksanaan : h ak interp elasi, hak angket, dan terhadap dug aan bahwa Presiden dan/ at au Wakil Presiden melakukan pelanggaran h ukum berup a pengkh ianatan terhadap negara, ko rupsi, penyuapan, tindak pidana b er at lainnya atau perbu at an tercela maup un tidak lagi m em enuhi syarat sebagai Presid en dan/ atau Wakil Pr esiden.

Di sam ping DPR, an ggota DPR ju ga m em punyai hak tertent u. Hak - hak anggot a DPR tersebut adalah; Mengajukan r an cangan un dan g- undang .; Mengajukan pertanyaan; Menyam paikan usul dan p en dap at; Mem ilih d an dipilih ; Mem bela dir i; Im unitas; d an Pr oto koler; Keuan gan ; dan adm inistr at if. 3 . Dewan Perwakilan Daerah

Ket en tuan m engenai Dewan Per wakilan Daerah (DPD) m erupakan h al bar u dalam UUD 1 94 5. Ket ent uan ini diatu r dalam b ab tersendiri dan terdir i atas

dua pasal, yaitu Pasal 22 C dengan 4 ayat d an Pasal 2 2 D dengan 4 ayat. Perhatikan rum usan selengkap nya berikut ini.

Kotak# 6: Dewan Perwakilan Daerah

Pasal 22 C

(1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.

(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

(4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang. Pasal 22 D

(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan r ancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. (4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang

syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.

Apa makna keberadaan DPD dalam struktur ketatanegaraan RI? Dapatkah Anda menjelaskan apa makna keberadaan DPD dalam struktur ketatanegar aan RI ? Coba diskusikanlah terlebih dahulu dengan teman-teman kelompok Anda. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda tersebut dan hasilnya diserahkan kepada dosen.

Sistem p er wakilan di Indon esia m eru pakan sistem yan g khas. Mengapa dikat akan khas? Seb ab di sam ping terdapat DPR sebagai lem baga perwakilan b er dasar kan aspirasi r akyat, juga ada DPD sebagai lem baga

penam pung aspirasi daer ah. Dem ikianlah d inam ika yang terjadi deng an lemb aga per mu syawaratan dan perwakilan di negara kita yang secara lan gsung m em pengaruh i kehid upan dem okr asi. Dinam ika ini tent u saja kita harapkan akan m endatangkan kem aslahatan kepada sem akin sehat d an dinam isnya Dem okrasi Pancasila yang t en gah m elakukan ko nsolidasi m enuju demo kr asi yan g m atan g (m atur ation dem ocr acy). Hal in i m erupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi segenap ko m pnen bangsa.

Apa yang dap at Anda lakukan selaku intelektual m ud a pewaris cita- cita perju ang an b an gsa untuk m engawal agar pr oses ko nsolidasi dem okrasi sukses m elahirkan dem okrasi y ang m atang?

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 178-185)

Garis besar

Dokumen terkait