• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendeskripsikan Esensi dan Ur gensi Demokrasi Pancasila

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 185-192)

PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945?

E. Mendeskripsikan Esensi dan Ur gensi Demokrasi Pancasila

1 . Kehidu pan Dem o kr atis yang Bagaim ana yan g Kita Kemb an gkan? Dem o krasi itu selain m em iliki sifat yang universal, yakn i d iakui oleh selu ruh bangsa yang b er adab di selur uh du nia, juga m em iliki sifat yang khas dari m asing- m asing negara. Sifat khas dem okrasi di setiap n eg ar a biasanya tergantu ng ideo log i m asing- m asing. Dem okrasi kita pun selain m em iliki sifat yang universal, juga m em iliki sifat khas sesuai dengan bud aya bangsa Indonesia yan g berd asarkan Pancasila.

Sebagai dem o kr asi yang b er akar pad a bu daya b ang sa, kehidu pan dem okratis yan g kita kem bangkan harus m eng acu p ada landasan id iil Pan casila d an land asan konstit usional UD NRI Tahun 1 9 45 . Berikut ini diketengahkan “ Sepuluh Pilar Dem o krasi Pancasila” yang dipesankan oleh para pem bent uk negara RI, sebagaim ana diletakkan d i dalam UUD NRI Tahun 19 4 5 (Sanusi, 1 99 8 ).

Tabel VI.1 Sepuluh Pilar Demokrasi Pancasila

No PILAR DEMOKRASI PANCASILA MAKSUD ESENSINYA 1 Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa

dengan Kecerdasan

1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional

3 Demokrasi yang

Berkedaulatan Rakyat

Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki/memegang kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR (DPR/DPD) dan DPRD

4 Demokrasi dengan Rule of Law

Kekuasaan negara RI itu harus mengandung, melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.

Kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice) bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.

Kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security) bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki.

Kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum (legal interest), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru memopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan

5 Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan

Demokrasi menurut UUD 1945 bukan saja mengakui kekuasaan negara RI yang tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan pembagian kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara yang bertanggung jawab. Jadi, demokrasi menurut UUD 1945 mengenal semacam

division and separation of power, dengan sistem check and balance.

6 Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia

Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi tersebut, melainkan terlebih -lebih untuk meningkatkan martaba t dan derajat manusia seutuhnya

7 Demokrasi dengan

Pengadilan yang Merdeka

Demokrasi menurut UUD 1945 menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka (independen) yang memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil -adilnya. Di muka pengadilan yang merdeka, penggugat dengan pengacaranya, penuntut umum dan terdakwa dengan pengacaranya mempunyai hak yang sama untuk mengajukan konsiderans, dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian, dan petitumnya.

Daerah eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan Presiden. UUD 1945 seca ra jelas memerintahkan dibentuknya daereah-daerah otonom besar dan kecil, yang ditafsirkan daerah otonom I dan II. Dengan Peraturan Pemerintah daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan untuk mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepadanya

9 Demokrasi dengan Kemakmuran

Demokrasi tu bukan hanya soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula hanya soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu bukan pula hanya soal otonomi daerah dan keadilan hukum. Sebab bersamaan dengan itu semua, jika dipertanyakan where is the beef ?”, demokrasi menurut UUD 1945 itu ternyata ditujukan untuk membangun negara kemakmuran (Welvaarts Staat) oleh dan untuk sebesar-besarnya rakyat Indonesia.

10 Demokrasi yang Berkeadilan

Sosial. Demokrasi menurut UUD 1945 menggariskan keadilan sosial di antara berbagai kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat. Tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau organisasi yang menjadi anak emas, yang diberi berbagai keistimewaan atau hak-hak khusus

Sung guh indah konsep dan no rm a- nor m a dem okrasi kit a bukan? Ten tu saja sem ua berh ar ap bahwa p raktiknya akan seindah konsep dan n orm anya. Nam un , dalam kenyat aan sering kali terjadi kesenjangan dan bahkan penyim pan gan yang cukup jauh. Jika kenyat aannya dem ikian yang terpent ing harus d iketahui adalah faktor penyebabnya, sehingga kita d ap at m enanggulanginya dengan tepat.

Untuk maksud tersebut lakukan analisis implementasi dari kesepuluh pilar demokr asi itu dalam berbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan ser ta ihwal tingkat keber hasilanya. Adakah kesenjangan antara yang normatif denga n praktiknya? Lakukan diskusi kelompok dan kemukakan secara tertulis.

2 . Men gap a Keh idupan yang Dem okratis Itu Penting?

Pad a h akikatnya seb uah negara dapat disebut sebagai negara yang dem okratis, ap abila di dalam pem erin tah an tersebut rakyat m em iliki kesem patan untu k berp ar tisipasi dalam pem bu atan keputusan, m em iliki

persam aan di m uka h ukum , d an m em peroleh p end ap atan yang layak karena t er jad i dist ribusi pendapatan yang adil. Mar i kit a uraikan m akna m asing- m asing.

a. Part isipasi dalam Pem buatan Kep utusan

Dalam negara yang m enganut sistem p em er intahan, dem okrasi kekuasaan tertin ggi berada di tangan rakyat dan pem erin tah an dijalankan berdasarkan keh en dak rakyat. Aspirasi dan kem auan r akyat harus dipenuhi dan pem erintahan d ijalankan berdasarkan konst itusi yang m erupakan ar ah dan pedom an dalam m elaksanakan hidup bernegara. Par a pem buat kebijakan m em perhatikan seluru h aspirasi rakyat yang berkem ban g. Kebijakan yang dikeluarkan har us dapat m ew akili b er bagai keinginan m asyarakat yang beragam . Sebagai conto h ket ika m asyarakat kota tertentu resah dengan sem akin tercem arnya udara o leh asap rokok yan g berasal dari par a pero kok, m aka pem erint ah ko ta m engeluarkan peraturan daer ah t ent an g lar an gan m erokok di tem pat um um .

b. Persam aan Kedudukan di Depan Hukum

Seirin g deng an adanya tu ntut an agar p em erin tah haru s berjalan baik dan dapat m en gayom i rakyat dibu tuhkan adanya hukum . Hukum itu m engatur bagaim an a seh aru snya pengu asa bert indak, bagaim ana hak dan kew ajib an dari peng uasa d an juga r akyatnya. Sem ua rakyat m em iliki kedud ukan yang sam a di depan hukum . Artinya, huku m harus dijalan kan secara adil dan benar. Hukum tidak bo leh p and an g bulu. Siap a saja yang bersalah d ihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk m enciptakan hal it u h ar us d itunjang dengan adanya aparat penegak huku m yang tegas dan bijaksan a, bebas dari pengaruh pem er intahan yang ber kuasa, d an berani men ghuku m siapa saja yang bersalah.

c. Distr ibusi Pen dap at an Secar a Ad il

Dalam negara dem okrasi, sem ua bid ang dijalankan dengan berdasarkan prin sip kead ilan bersam a dan tid ak berat se belah, term asuk d i dalam bidang ekonom i. Sem ua war ga neg ar a berh ak m em p er oleh pendapatan yang layak. Pem er intah wajib m em berikan b ant uan kepada fakir dan m iskin yang berp endap atan rend ah. Akhir- akhir ini Pem erintah m enjalankan pro gram pem berian bantuan tun ai langsun g, hal tersebut dilakukan dalam upaya m em bantu lang sung p ar a fakir miskin. Pada kesem patan lain,

Pem er intah teru s giat m em buka lapangan kerja agar m asyar akat bisa m em peroleh p en ghasilan. Dengan progr am - pro gram t er seb ut d iharapkan terjadi distrib usi pendapatan yan g adil di an tar a warga negara Indo nesia. Prog ram p em erataan pendapatan tersebut d ap at dilaksanakan karena adanya uan g p ajak yang d ibayarkan oleh m asyar akat ke kas negara. Uang pajak yan g telah ter kum pu l di kas negara tersebut akan didistr ibusikan kem bali oleh negar a kepada pih ak- pih ak yan g m em butuh kan dan kur an g m am pu sehingg a pem erataan pendapatan dap at terjadi. Oleh karena itu, dapat kita ketahui b er sam a bahwa p ajak m eru pakan salah satu sar an a untu k m endor ong tercapainya kesejahteraan dan kead ilan bag i rakyat, yang dilakukan antara lain m elalui pem er ataan alokasi dan d istribu si pendapatan. Pajak m erup akan salah sat u per wujudan d em o kr asi di Indonesia.2

Berdasar kan uraian di atas dap at dipah am i bahwa kehid upan dem okr atis pentin g d ikem bangkan dalam berbagai kehidu pan , karena seandainya keh idupan yan g dem okrat is tidak terlaksan a, m aka asas kedaulatan rakyat tidak berjalan, tidak ad a jam inan hak- hak asasi m an usia, t idak ada persam aan di depan hu kum . Jika dem ikian, tam paknya kita akan sem akin jauh dari tuju an m ewujud kan masyar akat adil d an m akm ur berd asarkan Pan casila. Set ujukah An da dengan pernyataan in i?

3 . Bagaim ana Penerapan Dem o krasi dalam Pem ilih an Pem im pin Polit ik dan Pejabat Negara?

Seor ang wanita tua m eng had ap Sultan Sulaim an al- Qanuni untu k m engadu bahwa tentara sultan m encuri ternak d om banya ket ika dia sedang tid ur. Setelah m endengar pengaduan itu, Su lt an Su laim an b er kata kepada Wan ita itu, “ Seharusnya kam u menjaga ternakm u dan jangan tidur ”. Mendeng ar perkat aan t er sebut wanit a tua itu m ejawab, “Saya m eng ira baginda m enjaga dan m elindung i kam i seh ingga aku tidu r deng an am an” (Hikm ah Dalam Hum or, Kisah , dan Pepatah , 1 9 98 ).

Kisah di atas m enun jukkan con toh pem im pin yang lem ah, yakni pem im pin yang tidak m am pu m elin dungi rakyat nya. Seorang pem im pin m em ang harus yang m em iliki kem am puan m em adai, sehin gga ia m am pu m elin dungi dan m en gayom i rakyat nya d en gan baik. Oleh karena itu, seor an g pem im pin

harus m em enuhi syarat - syar at tertentu . Ber dasar kan sistem dem okrasi yang kita anut seo rang p em im pin itu h arus berim an d an bert awa, berm o ral, berilm u, teram pil, dan d em okr atis.

Bacalah d en gan seksam a, seb uah kisah tent ang b agaim ana karakter seorang pem im pin.

a. Beriman dan bertaqwa

Pada suatu ketika Khalifah sedang melakukan perjalanan mengamati kehidupan rakyatnya ke pelosok-pelosok kampung. Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang anak penggembala kambing yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya di padang rumput yang hijau. Kalifah mendekati anak itu seraya berkata, “Nak, bolehkah Bapak membeli seekor kambing gembalaanmu”, ujar Khalifah. Anak itu lalu menjawab, “tidak bisa Pak, kambing ini bukan milik saya, kambing -kambing ini milik majikan saya”, ujar anak itu. Sang Khalifah tambah penasaran, lalu beliau menegaskan akan hasratnya untuk membeli seekor kambing gembalaan anak tersebut.

“Nak, kambing gembalaanmu amat banyak, maka jika hanya seekor saja kamu jual, majikanmu tidak mungkin mengetahuinya. Kalaupun nantinya majikanmu tahu juga ada seekor kambing miliknya yang hilang, maka katakan saja diterkam ser igala”, ujar Khalifah meyakinkan anak itu. Tanpa diduga sedikit pun oleh Khalifah, anak itu lantas menjawab, “Pak, sekalipun majikan saya tidak akan mengetahui seekor kambing miliknya telah saya jual, apakah Allah juga tidak akan mengetahui perbuatan saya itu?”, jawab anak itu sambil menatap wajah Khalifah dengan sorot mata yang amat tajam. Tidak kuasa menahan rasa haru, Sang Khalifah membalikkan badannya membelakangi anak tersebut sambil mengusap wajahnya yang dibasahi air mata keharuan. Khalifah amat kagum, seorang anak penggembala, yang oleh kebanyakan orang dianggap hina, ternyata menunjukkan keimanan yang amat kukuh. Lalu Sang Khalifah membalikkan badannya dan merangkul anak itu yang masih terkaget-kaget menyaksikan kejadian tersebut. Baru setelah Khalifah itu memperkenalkan dirinya, anak gembala itu pun menyadarinya bahwa yang mendekap dirinya itu adalah Sang Penguasa Negerinya, yakni Khalifah Umar Bin Khatab.

Berdasar cer ita di atas, bagaim an a sebaiknya sikap seseorang yan g m em peroleh kepercayaan sebagai pemimp in? Sikap terbaik jika m em peroleh kepercayaan adalah m en syukurinya, sebab selain tidak banyak orang yang m em peroleh kepercayaan sep er ti itu, ju ga pada hakikatnya m erup akan nikm at dari Tuhan. Salah satu cara untuk bersyuku r adalah selalu ingat akan tugas kepem im pinan yang diem bannya, yakni m em im pin um at m en capai tuju an deng an r idha Tuhan. Apabila ia ber im an dan bertakwa m aka tu gas- tugas kep em im p inannya itu akan d isyukuri sebagai am anah dan seb agai kewajib an m ulia agar m am pu d ilaksanakan dengan baik.

b. Bermoral

disatukan. Kekuasaannya menjangkau ke Sumatra, yakni Palembang dan Jambi, serta ke Kalimantan, yakni Banjarmasin. Namun, setelah Sultan Agung wafat, wibawa Mataram mulai melorot. Tahun 1645 Sultan Agung meninggal dunia dan dimakamkan di Imogiri, dekat Yogyakarta. Tahun itu juga, putranya, Pangeran Aria Prabu Adi Mataram, dinobatkan menjadi raja dengan gelar Sultan Amangkurat I.

Berbeda dari sifat ayahnya, Amangkurat I lebih suka hidup berfoya-foya. Kesempatan sebagai penguasa dimanfaatkan untuk meneguk kemewahan dan kesenangan. Kompeni Belanda yang dahulu dibenci ayahandanya, malah dirangkulnya. Kompeni Belanda dengan kekuatan dan kekayaannya telah memberikan berbagai keindahan dunia berupa minuman keras dan benda-benda perhiasan yang memabukkan.

Untuk mengamankan kekuasaannya, Amangkurat I menjalin perjanjian dengan Kompeni. Supaya aman ia harus membungkam orang atau para tokoh yang dianggapnya berbahaya. Adik kandungnya, Pangeran Alit, dibinasakannya. Iparnya, bupati Madura, Cakraningrat I, juga mengalami nasib yang sama. Yang lebih mengerikan adalah tindakannya sesudah selirnya yang tercantik, Ratu Malang, meninggal secara mendadak. Ia menuduh, kematian itu akibat diracun oleh salah seorang atau beberapa selir saingannya. Maka sebanyak 43 orang selir yang berusia masih muda-muda dibinasakan hanya dalam waktu sehari saja. Dan, atas tuduhan yang tidak berdasar, segenap keluarga Pangeran Pekik, nenek Adipati Anom, anaknya, juga dibinasakan sampai tidak tersisa.

Tentu saja keresahan mulai merebak. Ketidakpuasan berkembang subur. Suara-suara ketidakdilan makin bermunculan. Menurut para penasihat raja, suasana seperti itu akan berbahaya jika dibiarkan merebak. Maka harus dicari penyelesaiannya yang cepat dan tuntas. Dibisikkan kepada Amangkurat I, para ulamalah yang bertanggung jawab atas semua ketidaktenangan itu. Merekalah yang paling gigih meneriakk an tuntutan kebenaran dan kejujuran. Jadi, para ulama yang dinilai sangat keras hati perlu dibinasakan.

Terjadilah kemudian malapetaka itu. Sebanyak 6.000 orang ulama tidak berdosa dikumpulkan di lapangan, dan dibantai hanya dalam tempo satu jam. Dengan demikian, Amangkurat I merasa bebas merdeka untuk berjabat tangan dan berpelukan mesra dengan Kompeni Belanda. Tidak ada lagi yang berani menegur atau menasihatinya. Namun, tidak semua bangsawan menyetujui tindakan sewenang-wenang itu.

Masih banyak kaum ningrat yang menyatu dengan rakyat. Tekad pun menyatu. Tekad rakyat, tekad para menak, tekad para penegak keadilan, semua menyatu, menjadi semangat perlawanan terhadap kezaliman dan kesewenang-wenangan.

Bangkitlah seorang pemuda dari lingkungan istana Cakraningrat I. Ia bernama Trunojoyo, cucu Prabu Cakraningrat I dari Madura. Dengan semangat memperjuangkan kebenaran dan melawan kelaliman, Trunojoyo mengobarkan pemberontakan, dibantu oleh Karaeng Galesong dari Makasar. Trunojoyo beserta pasukannya berjaya memas uki Mataram. Amangkurat I melarikan diri menyusuri pantai Jawa, akhirnya meninggal dunia di Tegal Arum dalam keadaan nista dan sengsara. (Dikutip dari: 30 Kisah Teladan, 1991).

Dar i kisah tersebu t di atas apakah And a berpend apat bahwa Am an gkur at I m erupakan seorang p emim p in yang baik? Apakah m em iliki kualitas m or al yang baik? Bagaim ana jika seor ang pem im pin, kualitas m or alnya bur uk? Apa yang akan terjadi?

Mari kita perhatikan pengertian m o ral yang kita m aksudkan. Mor al adalah ajaran t en tang baik bur uk yang diterim a um um m engenai p er buatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Istilah lain unt uk mo ral adalah akhlak, bud i peker ti, susila. Ber m oral b er ar ti m em p unyai pertim bangan baik buru k. Pem im pin yan g berm o ral berarti pemim pin yang berakhlak baik.

Bag i kita yang terpenting adalah m am pu m engam bil hikm ah dari seju m lah kejadian yan g m en im pa para pem im pin yang lalim dan tidak ber m oral it u. Sejarah m encat at sem ua p em im p in yang zalim dan tidak berm oral tidak m endatangkan kesejah teraan bagi r akyatnya. Sedang ia send iri d i akhir hayatnya m em pero leh keh inaan dan derita. Am ang kurat I, m isaln ya m eninggal d i tem pat p elarian dengan am at m eng en askan . Raja Louis XVI raja yang am at “ tiran” dar i Pr an cis, mati d i-guillotin e (p isau p em o tong hewan) o leh m assa, Adolf Hit ler seor an g diktator d ar i Jer man m ening gal dengan car a m em inum r acun. Oleh kar en a itu, t idak ada g una dan m anfaatnya sam a sekali dari seorang pem im pin yang d em ikian itu. Jadilah pem im pin yang berm or al, berakh lak, dan berbu di pekerti lu hur yang dapat m em beri kem aslah at an bagi r akyat. Syarat lain bagi seor an g pem im pin adalah berilm u, teram pil, dan dem okratis.

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 185-192)

Garis besar

Dokumen terkait