• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik t entang Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa- Negara Indonesia

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 107-115)

KETENTUAN PERUNDANG- UNDANGAN DI BAWAH UUD?

C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik t entang Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa- Negara Indonesia

Dar i kegiatan menanya, kita m em punyai sejum lah pertanyaan yang sangat pentin g yakni m estikah setiap negara m em iliki konst itusi? Jika ya, un tuk apa ko nstitusi diper lukan? Apakah ada negara yang t idak m em iliki konstitusi? Jika ada, apa yang akan t er jadi

dengan kehidup an negara tersebu t?

Un tuk m enjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut kita perlu m em ulainya dari penelusuran histo ris dengan m em aham i pandangan Tho m as Hobbes (1 58 8- 1 87 9). Dar i pandangan ini, kit a akan d apat m em ah am i, m en gap a m anusia dalam bernegara m em bu tuhkan ko nstitusi.

Menuru t Hobbes, m anusia pada “st atus natur alis” bagaikan serig ala. Hingga tim bul

adagium hom o h om in i lupus (m an is a wolf to [ his fellow] m an), ar tinya yang kuat m engalahkan yang lemah. Lalu tim bul pandangan bellu m om nium contr a om n es (perang sem ua lawan sem ua). Hidup dalam suasana dem ikian pada akhir nya m enyadarkan m anusia untu k m em buat perjanjian antara sesam a m anusia, yang dikenal dengan ist ilah factum unionis. Selan jutnya tim bul perjanjian r akyat m enyerahkan kekuasaannya kepada penguasa untuk m en jag a perjanjian r akyat yang dikenal dengan istilah factum subjectio nis.

Dalam buku nya yang berjudu l Leviathan (1 6 51 ) ia m engajukan suatu argum entasi tentang kewajiban po litik yang disebut ko ntrak so sial yang m engim plikasikan pengalihan kedaulat an kepada pr im us inter pares yang kem ud ian berkuasa secara m utlak (absolut). Pr im u s inter pares adalah yang utam a d i ant ar a sekawanan (kum pulan) atau or ang t er penting d an m enonjo l d i antara orang yang derajatnya sam a. Negara d alam pandangan Hobbes cenderun g seperti m onster Leviath an.

Gambar IV.3 Raja Raja John di Inggris menandatangani Magna Charta. Apa tujuannya? Sumber:https://static.guim.co.uk/

Pem ikiran Hobb es t ak lepas dari p en gar uh kondisi zam annya (zeitgeist- nya) sehingga ia cend er ung m em bela m onarkhi ab solut (kerajaan mu tlak) dengan konsep divine r ight yang m enyatakan bahwa peng uasa di bu m i m erupakan pilihan Tu han sehingg a ia m emiliki o torit as t idak t er tandingi.

Pan dan gan inilah yan g m endor ong m u nculnya raja- raja tir an . Dengan m engatasnam akan pr im us inter pares dan wakil Tuhan di bum i m ereka berkuasa sewen ang- wenang d an m enindas r akyat.

Salah satu con toh raja yang berkuasa secara m utlak adalah Louis XIV, r aja Perancis yang dinob atkan pad a 1 4 Mei 16 4 3 dalam usia lim a tahu n. Ia baru m ulai berkuasa penu h sejak wafat nya ment er i u tam anya, Jules Car dinal Mazarin p ada tahu n 16 6 1. Lo uis XIV dijuluki sebag ai Raja Matahari (Le Roi

Soleil) atau Louis yang Ag ung (Lou is le Grand, atau Le Grand Monarque). Ia

m em erintah Per an cis selam a 72 tahun, m asa kekuasaan t er lam a m onarki di Perancis d an bahkan di Eropa.

Louis XIV m enin gkatkan kekuasaan Per ancis di Er opa m elalui tiga peperangan besar: Perang Perancis- Belanda, Per ang Aliansi Besar, dan Perang Suksesi Spanyol antar a 1 70 1 - 1 71 4.Louis XIV berhasil m en er apkan absolutism e dan negara terpu sat. Ungkapan "L'État, c'est m oi" ("Neg ar a adalah saya") ser ing d ian ggap berasal

dari dir inya, walaupun ahli sejar ah berpend apat hal ini tak tepat dan kem un gkin an besar ditiup kan o leh lawan politiknya sebagai perwuju dan stereot ipe abso lutism e yan g d ia anut. Seor ang p enu lis Perancis, Lo uis de Rouvroy, bahkan m en gaku bahwa ia m endengar Louis XIV berkata sebelum ajalnya: "Je m'en vais, m ais l'État

dem eu rer a toujo urs" ("saya akan pergi,

tapi negar a akan tetap ad a"). Akibat pem erintahannya yan g absolut, Lou is XIV berku asa dengan sewen ang-wenang, h al itu m enim b ulkan kesengsaraan dan p en deritaan yang lu ar biasa p ad a rakyat. Sepenin ggal dir inya, kekuasaannya yang m utlak dilanjutkan oleh r aja- raja beriku tnya hingg a Lo uis XVI. Kekuasaan Lo uis XVI akhir nya

dihent ikan dan d ia d itangkap pad a Revo lu si 1 0 Agustu s, dan akhirnya Gambar IV.4 Dalam sejarah Perancis, Raja

Louis XIV bertindak absolut. Mengapa bisa? Sumber : en.wikipedia.org

dihu kum d en gan Guillotine untu k d akwaan pengkhian at an pada 2 1 Januari 1 79 3, di hadapan para pen onton yan g m enyor aki hukum annya.

Gagasan untuk m em batasi kekuasaan r aja at au diken al deng an istilah konstitusionalism e yang m engandun g arti bahwa p en guasa p er lu dibatasi kekuasaannya dan karena it u kekuasaannya h aru s diper inci secar a tegas, sebenarnya sudah mu ncu l sebelum Louis XVI dihukum d en gan Guillotine. Dapatkah Anda m enjelaskan p er istiwa m ana yang m engawali tong gak sejarah t er seb ut? Cob a arahkan ingatan And a pada sejarah perjuangan dalam m enegakkan hak asasi m anusia (HAM). Dalam rentetan sejarah penegakkan HAM Anda akan m enem ukan beberapa p er istiwa yang m elahir kan berbagai do kum en HAM. Apakah Anda m asih ingat dengan

Magna Charta di Ing gris, Bill of Rights dan Declar ation of Independence

dalam sejar ah Am er ika Serikat, d an Declar ation des Dro its de L’hom m e et du

Citoyen di Perancis?

Kem b ali pada pertanyaan m engapa diper lukan ko nstitusi dalam kehid upan berbangsa- negara, tentu Anda sudah m endapatkan jawabannya. Jawaban terpent ing atas p er tanyaan tersebut adalah agar dapat m em batasi kekuasaan pem erintah atau penguasa negara. Sejarah tentang perju an gan dan penegakan hak- hak dasar m anusia seb agaim ana ter um us d alam dokum en- dokum en di atas, beruju ng pad a penyusunan konstitusi negar a. Ko nstitu si negara di satu sisi dim aksu dkan untuk m em batasi kekuasaan p enyelen ggaran negara dan di sisi lain u ntuk men jam in h ak-hak dasar warga negara.

Seor ang ahli kon stitusi berkeb ang saan Jep ang Nao ki Kobayashi m engem ukakan b ah wa undang - undang dasar m em batasi dan m engendalikan kekuasaan po lit ik unt uk m enjam in hak- hak r akyat. Melalu i fung si ini und ang- undang dasar dap at m em beri sum bangan kepad a perkem bangan dan pem binaan tatanan p olitik yang dem okratis (Riyan to, 2 00 9). Coba Anda cer mat i atur an dasar yang terdapat dalam UUD NRI 19 4 5

Pasal 7

Presiden dan Wakil

Presiden memegang

jabatan selama lima

tahun, dan sesudahnya

dapat dipilih kembali

dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

yang melakukan pem batasan kekuasaan pem erintah atau penguasa negara, pasal- pasal m an a sajakah itu?

Cont oh dalam Bab III t entang Kekuasaan Pemerin tahan Negar a m em uat aturan- aturan dasar sebagai berikut :

1 . Pedom an bagi Presiden dalam m em egang kekuasaan p em er intahan (Pasal 4, Ayat 1 ).

2 . Syar at- syar at yang h ar us dipenu hi o leh calon Presiden dan calo n Wakil Presiden (Pasal 6 Ayat 1 ).

3 . Pem bat asan m asa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7 ). 4 . Pem berhentian Presid en dan Wakil Pr esid en dalam m asa jabat an nya

(Pasal 7A dan 7B).

5 . Presiden tid ak dapat m em beku kan dan/ atau m em bub ar kan DPR (Pasal 7 C).

6 . Pernyataan perang, m em buat pedam aian, dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 1 1 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).

7 . Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12 )

8 . Mengangkat dan m enerim a duta n eg ar a lain (Pasal 1 3 Ayat 1 , Ayat 2, dan Ayat3 ).

9 . Pem berian gr asi dan rehabilitasi (Pasal 1 4 Ayat 1 ). 1 0.Pem berian am nesti dan abolisi (Pasal 1 4 Ayat 2).

1 1.Pem berian gelar , tanda jasa, dan lain- lan tanda kehorm atan (Pasal 1 5). 1 2.Pem bentukan dewan pert imb an gan (Pasal 16 ).

Apakah Anda sud ah m encer m ati isi p asal- pasal tersebut di atas d alam Naskah UUD NRI Tahun 1 9 45 ? Sem ua pasal tersebut b er isi aturan dasar yang m engatur kekuasaan Pr esiden, baik sebagai kep ala negara m au pun kep ala pem erint ah an. Sebag ai kepala negara, Presiden ad alah sim b ol resm i negara Indon esia di d unia. Sebagai kepala pem erintahan, Presiden dibantu oleh Wakil Pr esiden dan m enteri- m enteri d alam kabinet, m em eg an g kekuasaan eksekutif untuk m elaksanakan tugas- tugas pem erintah sehar i-hari.

Aturan- aturan d asar d alam UUD NRI 19 45 tersebu t m erupakan bu kti adanya pem batasan keku asaan pem erintahan d i In donesia. Tidak dapat kita b ayangkan bagaim ana jad inya jika keku asaan pem erintah t idak dibatasi. Tent u saja penguasa akan m em erint ah deng an sewenang-wenang. Mengapa dem ikian? In gat tentan g hukum besi kekuasaan b ahwa

setiap kekuasaan pasti m em iliki kecenderun gan untuk berkem ban g m enjadi sewenan g- wenang, sep er ti dikem ukakan oleh Lor d Acton: “Po wer

ten ds to corr upt, and absolute po wer co rru pts absolutely”. Inilah alasan

m engapa dip er lu kan kon stitusi dalam kehidup an berbangsa- negara Indon esia, yakni un tuk m em b atasi kekuasaan pem erintah agar tidak m em erintah d en gan sewenang- wenang.

Konstitu si juga dip er lu kan u ntuk m em b agi keku asaan dalam n eg ar a. Pan dan gan ini didasarkan pada fungsi konstit usi yang salah satu di antaranya adalah m em bagi keku asaan dalam negara (Kusnardi dan Ibrahim , 1 98 8 ). Bagi m ereka yang m em an dang n eg ar a dari su dut kekuasaan dan m enganggap seb agai organisasi kekuasaan m aka konst itusi dapat dipandang sebagai lemb aga atau kum pulan asas yang m enetapkan bagaim an a kekuasaan dibagi di ant ar a beber ap a lem baga kenegaraan, m isalnya antara badan legislatif , eksekutif, dan yudikatif . Kons titusi m enentukan car a- car a bagaim an a pusat - pusat kekuasan itu beker ja sam a dan m enyesuaikan dir i sat u sam a lain sert a m erekam hubu ngan- hubu ngan kekuasaan dalam negar a.

Setelah Anda m em aham i m engapa konstit usi diperlukan , selanju tnya m ari kita paham i apa yang m enjadi m ater i m uatannya. Banyak pendapat yang dikemu kakan p ara ahli t en tan g apa saja yang m enjadi m ateri m uatan konstitusi itu. Co ba An da cer m ati seju m lah pendapat berikut ini.

Kotak # 4: Materi Muatan Konst itusi

J. G. Steenbeek mengemukakan bahwa sebuah konstitusi sekurang -kurangnya bermuatan hal-hal sebagai berikut (Soemantri, 1987):

a. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara; b. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yg bersifat fundamental; dan

c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas kenegaraan yg juga bersifat fundamental.

K.C. Wheare menegaskan bahwa dalam sebuah negara kesatuan yang perlu diatur dalam konstitusi pada asasnya hanya tiga masalah pokok berikut (Soemantri, 1987): a. Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan

legislatif, dan kekuasaan yudisial.

b. Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu sama lain.

c. Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga Negara.

A.A.H. Struycken menyatakan bahwa konstitusi dalam sebuah dokumen formal berisikan hal-ahal sebagai berikut (Soemantri, 1987):

b. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa

c. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk waktu sekarang maupun untuk masa yang akan datang

d. Suatu keinginan dengan mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.

Phillips Hood & Jackson menegaskan bahwa materi muatan konstitusi adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2002):

“Suatu bentuk aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang menentukan susunan dan kekuasaan organ-organ negara yg mengatur hubungan-hubungan di antara berbagai organ negara itu satu sama lain, serta hubungan organ-organ negara itu dengan warga negara.”

Miriam Budiardjo (2003) mengemukakan bahwa setiap UUD memuat ketentuan-ketentuan mengenai:

a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. (b) Hak-hak asasi manusia.

b. Prosedur mengubah UUD.

c. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

Setelah Anda m encerm ati beberapa pandangan p ar a ahli m engenai mater i m uatan ko nstitusi apa yan g dapat Anda sim pulkan? Dari b eber ap a sim pulan yang Anda susun banding kan d en gan sim pulan d i bawah in i. Kotak # 5: Hal- hal yan g dim uat dalam konstitu si atau UUD

a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif: Pada negara federal, pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian, dan tentang prosedur menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi oleh salah satu badan pemerintahan.

b. Hak-hak asasi manusia. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara khusus dalam BAB XA, Pasal 28A sampai Pasal 28 J.

c. Prosedur mengubah UUD. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang Perubahan Undang-Undang Dasar. d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD. Hal ini

biasanya terdapat jika para penyusun UUD ingin menghindari terulangnya kembali hal-hal yang baru saja diatasi, seperti misalnya munculnya seorang diktator atau kembalinya suatu monarki. UUD Federal Jerman melarang untuk mengubah sifat federalisme dari UUD oleh karena dikuatirkan bahwa sifat unitarisme dapat melicinkan jalan untuk munculnya kembali seorang diktator seperti Hitler. Dalam UUD NRI 1945, misalnya diatur mengenai ketetapan bangsa Indonesia untuk tidak akan mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 37, Ayat 5).

e. Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara. Ungkapan ini mencerminkan semangat (spirit) yang oleh penyusun UUD ingin diabadikan dalam UUD sehingga mewarnai seluruh naskah UUD itu. Misalnya, UUD Amerika Serikat menonjolkan keinginan untuk memperkokoh penggabungan 13 koloni dalam suatu Uni, menegaskan dalam Permulaan UUD:

“Kami, rakyat Amerika Serikat, dalam keinginan untuk membentuk suatu Uni yang lebih sempurna... menerima UUD ini untuk Amerika Serikat”.

“Kami, rakyat India memutuskan secara khidmat untuk membentuk India sebagai suatu republik yang berdaulat dan demokratis dan untuk menjamin kepada semua warga negara: Keadilan sosial, ekonomi, dan politik; Kebebasan berpikir, mengungkapkan diri, beragama dan beribadah; Kesamaan dalam status dan kesempatan; dan untuk memperkembangkan mereka persaudaraan yang menjunjung tinggi martabat seseorang dan persatuan negara”.

Dalam kaitan dengan ini Pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Konstitu si d ap at ber upa huku m d asar tertu lis yan g lazim disebut Undang -Un dan g Dasar, dan dapat pula tid ak ter tulis. Tidak sem ua negar a m em iliki konstitusi tert ulis atau Undang- Undang Dasar. Kerajaan Inggr is m isalnya, sebagai n eg ar a ko nstitu sional t etapi t idak m em iliki suatu naskah Undang -Un dan g Dasar. At as d asar kenyataan dem ikian, m aka ko nstitusi lebih tepat diartikan sebagai seperangkat peraturan t er tulis dan t idak tert ulis yang bertu juan m em bangun kewajiban - kewajiban, kekuasaan- kekuasaan, d an fung si- fung si dari p elbagai institusi pem er intah, m eregulasi hubu ngan antara m ereka, d an m endefinisikan hubung an antara n egara d an warga negara (individu).

Berdasar kan uraian di at as, m aka kita m em p unyai dua m acam pengertian tentang kon stitusi itu, yaitu konst itusi dalam arti sem pit dan konstitu si dalam ar ti luas.

a. Dalam arti sem pit, konstit usi m eru pakan su atu do kum en at au seperangkat d oku m en yang berisi atu ran- aturan dasar un tuk m enyelenggarakan negara.

b. Dalam art i luas, konstitu si mer upakan peraturan, baik tertulis m au pun tidak tertu lis, yang m enentukan bagaim ana lem baga negara dib en tuk dan d ijalankan .

Jika kita m en gar tikan ko nstitusi secara semp it, yakni sebagai suat u dokum en at au seperangkat do ku men, m aka Kerajaan In ggr is tid ak m em iliki konstitusi yang term u at d alam satu do kum en t unggal. Inggr is tidak m em iliki dokum en single cor e ko nstitusio nal. Ko nstitusi Inggris adalah

him punan h ukum dan prinsip - pr insip Inggr is yang diwujudkan dalam bentuk tertulis, dalam undang- und ang , kep utusan pengadilan, d an perjanjian . Konstitusi Inggr is juga m em iliki sum ber tidak tert ulis lainnya, term asuk par lem en, ko nvensi konstitusional, dan hak - hak istim ewa ker ajaan.

Oleh karena itu, kita har us m engam bil p en ger tian konstitusi secara luas sebagai suat u peraturan, tertulis m aupun tidak tert ulis, yan g menent ukan bagaim an a negara dibent uk dan dijalankan. Jika dem ikian Ker ajaan In ggris m em iliki ko nstitusi. Negara tersebut bukan satu - satunya yang tidak m em iliki konst itusi t er tulis. Neg ara lainnya di an tar anya adalah Isr ael dan Selan dia Baru.

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan

Dalam dokumen BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM (Halaman 107-115)

Garis besar

Dokumen terkait