MEMBENTUK MUSLIM ACEH: TEUNGKU DAYAH DAN BALAI PENGAJIAN DI ACEH TIMUR
H. Memperbaiki Bacaan Shalat
Bacaan di dalam shalat identik dengan bacaan yang terkandung di dalam Al-Qur'an, sehingga apabila kita salah membacanya tentu saja akan mengakibatkan salah artinya, bias saja kita inginkan adalah jalan yang lurus tetapi yang kita dapatkan adalah kepiting atau kita ingin menyebutkan hati tersebut anjing. Dengan demikian kita tentu saja harus belajar membaca Al-Qur'an dengan benar agar bacaan dalam shalat kita juga benar67
Imam Al-Jazari mewajibkan kepada setiap muslim untuk membaca dengan tajwid, karena hal ini merupakan penjagaan terhadap keaslian Alquran. Beliau mengatakan dalam mandzumah
Al-Jazariyah: Menurutnya, "membaca Alquran dengan tajwid
hukumnya wajib, barang siapa yang tidak membacanya dengan tajwid maka berdosa, karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Alquran, dan demikianlah Alquran sampai kepada kita dari-Nya."68 Sang guru yang dipanggil dengan sebutan Pak Ni, memiliki ketekunan, kesabaran, disiplin dan professional serta senantiasa dapat bekerja sama dengan orang lain. Hal ini tercermin dalam hasil simpulan wawancara dengan murid-murid beliau berikut:
Kami tidak pernah menunggu kedatangan beliau, tapi beliau yang selalu menunggu kami, beliau sangat sabar dalam mengajar tidak bosan-bosannya beliau mengulang berkali-kali sampai kami berhasil menguasai apa yang beliau ajarkan. Andaikata ada yang bagian dari Al-Qur'an yang tidak mampu beliau jelaskan maka beliau dengan yakin mengatakan besok akan saya jumpai Abi Yusuf atau Abi Abdurrahman untuk mengkonsultasikan prihal tersebut.
Beliau juga menganjurkan kepada kami (murid beliau) yang menurut beliau berkemampuan baik untuk mengaji ke dayah Abi Yusuf pada setiap Minggu malam, karena di Dayah tersebut akan diterangkan makna yang terkandung disetiap ayat yang dibacakan dan biasanya murid yang telah diizinkan Insya Allah tidak akan
66Wawancara dengan bang Junaidi
67Inti sari wawancara dengan beberapa informan
68Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, Lc. Pedoman Dauroh Al-Qur'an,
terlalu banyak salah jika mengaji di sana. Sehingga dengan disiplin dan kesabaran beliau tersebut kami jadi malu untuk datang terlambat atau tidak datang. Kecuali memang keadaan yang sangat terpaksa. Sayang rasanya kalau sampai tidak datang.69
I. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, etos kerja islami yang dimilik oleh Teungku dalam hal ini ditunjukkan oleh Pak Ni selaku Tungku yang mengajar di Bale Pengajian Gampong Alue Bu Tuha tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui jam kerja beliau sebagai pribadi yang bertanggung jawab menafkahi keluarganya, dimana beliau memulai menjalan aktivitasnya sebagai pedagang dari kisaran jam 6. 00 samapai dengan 18.00 WIB. Kemudian beliau melanjutkan aktivitas sebagai teungku yang mengajar mengaji semenjak jam 19.30 sampai dengan 22.00 WIB.
Kedua, motivasi murid-murid dewasa mengaji terbentuk
karena kebutuhan mereka akan bagaimana membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar (motivasi intrinsik ) juga dipengaruhi oleh dan ekstrinsik. Pak Ni selaku Teungku yang mengajar di Bale Pengajian Gampong Alue Bu Tuha memliki kegigihan yang tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan beliau yang menunggu kehadiran murid-muridnya, dan tidak pernah muridnya hadir terlebih dahulu menanti kedatangan beliau.
Menyaksikan antusias dari para orang dewasa mengikuti pengajian maka penulis menyarankan agar aparat gampong Alue Bu Tuha atau pengambil kebijakan memberikan apresiasi kepada Teungku di Bale pengajian sehingga kelangsungan hidup Lembaga Pendidikan Islam itu terus terjaga dalam rangka meningkatkan kualitas ummat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik, ed.,1993, Agama, Etos kerja dan Pembangunan
Ekonomi, Jakarta, LP3ES
Ancok, Djamaludin, 1995, Psikologi Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arifin, M., 1977.Psikologi Da’wah Suatu Pengantar Studi, Jakarta, Bulan Bintang
Asifudin, Ahmad Janan, 2004, Etos Kerja Islami, Surakarta, Muhammadiyah Press
Asy’aie, Musa, 1997, Islam Etos kerja Dan Pemberdayaan
Ekonomi Ummat,Yogyakarta, Lesfi,
Atmosudirdjo, Prajudi,1982 Pengambilan Keputusan, Jakarta, Ghalia Indah., Cet ke-6
Buchori, Mochtar, 1994, Penelitian Pendidikan dan pendidikan Islam di Indonesia,Jakarta, IKIP Muhammadiyah Press Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994, Kamus Besar
Bahasai Indonesia,Jakarta, Balai Pustaka, Cet. ke 3
Depdikbud, Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya Dengan Budaya Masyarakat Semarang,(tt.:tpn.1995)
Edward Artin et. al Webster The New Internasional Dictionary,
(USA : G & C Merriam CO) Vol.1. 1981
El-Qussy, Abdul Aziz, 1974, Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa Mental.Terj. Dr. Zakiah daradjat, Jakarta, Bulan Bintang Fazlurrahman, 1980, Major Themes Of The Quran, Chicago,
Biblotheca Islamica
Harun Nasution, 1995, Islam Rasional. Gasasan dan Pemikiran.Bandung, Mizan.
Iqbal, Muhammad, 1951, Recounstrution of Religion Though in
Islam.Lahore, Syaikh Muhammad Ashraf
Isâ Abduh wa Ahmad Ismail Yahya. Al-amal fil-Islam.(al-qâhirah : Dâr al-Mâ’arif
Jalaludin, 1997, Psikologi Agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, Cet. ke-2.
Koentjoroningrat, 1980, Rintangan-rintangan Mental Dalam
Pembangunan Ekonomi,Jakarta, LIPI
Muhammad Syawqiy al-fanjariy, al-islam wal-musykhilah al- iqtishadiyyah.
Nasution , S, 1986, Dibalik Asas-Asas Mengajar, Jemmars,
Bandung,
Nurcholish Madjid, 1995, Islam Dokrin dan Peradaban, Jakarta Yayasan Paramadina, Cet, Ke-3
Sama’mur, 1985, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja,
Jakarta: PT. Gunung Agung, Cet. ke-12
Sardiman AM, 1994, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru), Jakarta, PT. Raja Gravindo Persada
Soejono Soekanto, 1983, Kamus Sosiologi,Jakarta, CV. Rajawali Wajdiy,Muhammad Farid, 1989, Muhimmutul fil-âlam (al-
Qâhirah: Jami’atul Azhar.), Cet. ke-1
Walgito,Bimo 1989, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Andi Offset
Yayasam Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Depag R.I., 1999, A1-Quran dan Terjemahm,a,Jakarta, CV. Samara Mandiri
3
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA