• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Belajar Mengajar (PBM) di Universitas Simalungun Kota Pematangsiantar – Sumatera Utara

Indonesia

Oleh: Lili Tansliova, M.Pd.

Permasalahan yang ada di kehidupan manusia, semakin

hari semakin rumit, penuh tantangan dan semakin kom-pleks, terlebih ketika saat ini manusia dihadapkan pada masa pandemi COVID 19. Corona virus atau disebut juga covid 19 menjadi permasalahan global, tidak hanya di In-odnesia, tetapi juga di mancanegara, yang berdampak bu-ruk bagi semua aspek kehiduan manusia. Salah satu aspek yang terdampak di masa pandemi corona ini adalah aspek pendidikan. Dunia pendidikan mau tidak mau harus be-radaptasi dengan pola kehidupan baru agar dapat meminimalkan penyebaran virus corona dan turut mem-bantu mengatasi permasalahan di masa pandemi ini. Hal

inilah yang memunculkan adanya deklarasi agar manusia bisa tetap produktif di masa pandemi COVID-19 dan Indo-nesia harus turut aktif menyelesaikan bebrgagai permasa-lahan di masa sulit ini.

Kenyataannya, Indonesia masih mengalami kesulitan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi pendidikan guna mendukung proses belajar mengajar di masa pandemi ini. Berdasarkan hasil survei kemampuan pelajar yang dirilis oleh Programme for Internasional

Stu-dent Assesment (PISA) pada Desember 2019, kualitas

Indo-nesia berada diurutan ke 72 dari 77 negara. Hal ini menya-di kenyataan pahit sekaligus masalah baru bagi kita yang bergelut di dunia pendidikan, terlebih ketika harus tetap melakukan pembelajran secara optimal di masa pandemi ini. Keberadaan teknologi sangat membantu bagi seluruh pihak yang terlibat di dunia pendidikan khusunya bagi guru/dosen dan siswa/mahasiswa. Teknologi pendidikan memberikan kemudahan berbagi informasi dan menyam-paikan materi khususnya ketika dilaksanakannya Pem-belajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pemanfaatan teknologi pendidikan sesungguhnya membawa suasana baru dalam dunia pendidikan saat ini. Dampak positif penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar antara lain : 1) Teknologi memberikan kemudahan bagi pendidik dan pserta didik untuk mengakses informasi secara lebih luas saat belajar secara

mandiri. 2) Pembelajaran lebih efektif dan efisien, 3) Keberadaan teknologi turut membantu pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tetap mendukung upaya menjaga jarak sesuai protokol kesehatan, sesuai dengan arahan Mendikbud yang menyatakan prose be;ajara mengajar harus dilakukan secara daring atau jarak jauh (Berdasarkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Ke-bijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID 19), dan 4) Melahirkan berbagai inovasi teknologi pembelajran yang mengikuti perkembangan rovulis indus-tri 4,0 seperti menciptakan aplikasi, website, video pem-belajaran inovatif, classroom dan media belajar digital lainnya.

Akan tetapi, meskipun terdapat sederet dampak posi-tif dari pemanfantaan teknologi dalam dunia pendidikan di masa pandemi ini, kita tidak bisa mengesampingkan adanya berbagai problematika yang masih kita hadapi dan harus segera kita cari solusinya. Perubahan di dunia pen-didikan dengan sistem pembelajaran online tidak lang-sung berpengaruh terhadap daya serap peserta didik (Dewi, W.A.F : 2020). Oleh karena itu, para peserta didik seharusnya memiliki dibekali beberapa pengalaman bela-jar yang mendasar agar pembelajran online menjadi lebih fleksibel (Zapalska, A dan Brozik, D : 2020).

Permasalahan paling mendasar pada prose belajar mengajar di masa pandemi ini adalah belum meratanya

kemampuan peserta didik di Indonesia dalam menggunakan teknologi, bahkan sebagian peserta didik tidak memiliki gawai (gadget) yang bisa membantu mere-ka belajar secara baik di masa sulit ini. Hal ini banyak ter-jadi di masyarakat pedesaan atau secara umum bagi pe-serta didik yang berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah. Jangankan untuk memiliki gawai, untuk makan saja mereka kesulitan dikarenakan keadaan orangtua yang pekerjaan dan penghasilan mereka terdampak COVID 19. JIkapun dalam satu keluarga ada yang memiliki gawai yang layak untuk mendudkung kegaitan belajar di masa pandemi ini seperti handphone android, akan tetapi kem-bali terkendala dengan ketidakmampuan membeli kuota internet, harus bergantian menggunakan gawai tersebut karena hanya memiliki satu gawai untuk dipergunakan oleh beberapa anak atau saudaranya.

Permasalahan lainnya adalah ketidakmerataan signal komunikasi di wilayah Indonesia yang sangat mem-pengaruhi kelancaran proses belajar mengajar ketika me-manfaatkan IT. Tidak semua peserta didik tingggal di pusat kota atau di daerah yang signal komunikasinya baik. Hal ini berakibat pada sulitnya melaksanakan pembelaja-ran jarak jauh secara efektif. Seringkali peserta didik kesu-litan mengirim tugas, kesukesu-litan mendengar penjelasan/ penyampaian materi yang sedang dilakukan oleh guru/dosen melalui aplikasi tatap muka jarak jauh, dan itu dikarenakan signal buruk di daerah tempat tinggal

mere-ka. Dengan demikian, seringkali pembelajaran daring yang dilakukan malah membuat peserta didik kesulitan me-mahami materi dan aktif dalam pembelajaran. Bahkan tak jarang kita temukan fakta bahwa peserta didik harus ber-juang untuk mendapatkan signal yang baik agar dapat mengikuti pembelajaran daring yang sedang dilaksanakan oleh guru/dosen, misalnya memanjat pohon, berjalan jauh ke temoat yang lebih kuat signalnya, bahkan belajar dipinggir jalan atau menumpang di rumah tetangga atau tempat umum yang lebih terjamin kualitas signalnya,

Selanjutnya, problem mendasar dalam pembelajaran di masa pandemi ini adalah kejenuhan yang dialami oleh pendidik maupun peserta didik. Tentu saja, kita harus mengakui bahwa pandemi yang telah berlangsung sejak Maret 2020 hingga kini, akan membawa perubahan besar, termasuk membawa rasa jenuh pada masing - masing in-dividu. Begitu juga yang diakui dan dialami oleh sebagian peserta didik. Mereka merasa jenuh menatap layar hand-phone, menggunakan laptop dan belajar online. Terlebih ketika diselidiki dan dianalisis secara lebih dalam, ternyata sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan me-mahami materi pelajaran yang mereka dapatkan secara daring. Kejenuhan ini didasari pada hakikat manusia se-bagai makhluk sosial yang pasti ingin kembali bersosial-isasi secara normal seperti ketika pandemi belum meng-hampiri bumi ini. Kejenuhan akan berdampak kepada tingkat pemahaman dalam proses belajar mengajar,

se-hingga kan berdampak pula kepada kualitas dan hasil belajar.

Selain itu, peserta didik juga mengalami kesulitan melakukan tugas praktik yang diberikan oleh guru/ dosen. Hal ini dikarenakan, jika pada pembelajaran tatap muka konvensional,peserta didik bisa secara langsung bertanya dan mengamati contoh ataupun simulasi yang diberikan oleh guru/dosen, maka pada proses pembelajaran daring ini, peserta didik harus lebih mampu mengeksplore ke-mampuan mereka dengan maksimal agar tugas praktik yang mereka kerjakan memberikan hasil yang baik. Tentu saja, bagi guru/ dosen juga mengalami dilema proses mengajat daring tersebut terkhususnya dalam hal menyampaikan materi ataupun teori yang nantinya harus dipraktikkan. Guru/ dosen harus menemukan cara yang inovatif, singkat dan tepat dalam menyampaikan materi pelajaran yang membutuhkan tindak lanjut penugasan berupa praktik.

Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwanya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar ,engajar di masa pan-demi ini membawa dua hal berbeda, Di satu sisi, teknologi membawa dampak positif bagi perkembangan pendidi-kan. Namun di sisi lain, pemanfaatan teknologi juga mem-bawa beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dan dicari alternatif solusinya. Kita semua harus

menyada-ri bahwa pendidikan akan berdampak besar kepada kuali-tas generasi bangsa dan akan berpengaruh terhadap pem-bangunan bangsa Indonesia ke depannya. Oleh karena itu, semoga akan ditemukan berbagai inovasi teknologi pen-didikan yang tidak hanya mudah digunakan, tapi juga ber-sahabat dengan semua kalangan peserta didik. Semoga pandemi COVID 19 ini segera berakhir dan wajah pendidi-kan Indonesia semakin membaik. []

REFERENSI

Dewi, W.A.F. 2020. Dampak Covid 19 terhadap Implementasi

Pem-belajaran Daring

Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Kebijakan Pendidikan da-lam masa darurat penyebaran COVID 19

Zapalska, A. and Brozik, D. 2006. Learning Style and Online

Educa-tion. Campus - Wide Information Systems Vol 23 No. 5 pp

325-335 http://doi.org/10.1108/1065074061071408

https://www.tanotofoundation.org/id/blog/dampak-teknologi-pendidikan-pada-belajar-mandiri-saat-pandemi-covid-19/

4

PROSES STRATEGI PEMBELAJARAN