• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Belajar Mengajar (PBM) di STIE NU Trate Gresik Gresik – Jawa Timur - Indonesia

Oleh: Muchsin Zuhad Al’asqolaini

Dunia digemparkan dengan adanya wabah berskala global

yakni Corona Virus Disease (Covid-19), di indonesia pan-demi covid 19 ini kemudian memberikan sebuah tan-tangan tersendiri untuk semua lembaga pendidikan, ter-masuk juga pendidikan tinggi (baca: kampus). Sebagai upaya untuk mengantisipasi cepatnya penyebaran penu-laran corona virus tersebut pemerintah kemudian menge-luarkan berbagai macam kebijakan, diataranya seperti iso-lasi, social and physical distancing hingga PSBB (pembata-san sosial berskala besar). Kebijakan tersebut kemudian mengharuskan setiap warganya untuk tetap menetap di rumah stay at home, bekerja di rumah Work From Home, bahkan beribadah di rumah. Dengan adanya kondisi yang

sedemikian tersebut maka lembaga pendidikan dituntut untuk dapat melakukan berbagai macam inovasi terlebih dalam proses pembelajaran. Bentuk inovasi dalam proses pembelajaran adalah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring (dalam jaringan). Sejak perten-gahan bulan Maret Tahun 2020 Kemendikbud menerapkan sebuah kebijakan bekerja dan belajar dari rumah Work

from Home. STIENU Trate Gresik sebagai salah satu PTS

yang berada dalam naungan LLDIKTI Wilayah VII Surabaya dibawah Kemendikbud memberikan respon dalam pen-erapan bekerja dan belajar dari rumah Work from Home ini dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan yang ditetap-kan oleh Ketua melalui surat edaran yang dikeluarditetap-kan pa-da tanggal 30 Maret 2020. Apa-danya kebijakan bekerja pa-dan belajar dari rumah Work from Home menjadi tantangan tersendiri bagi para dosen dan mahasiswa di lingkungan STIENU Trate Gresik, pada awalnya mulanya penyebaran virus corona 19 ini sangat memberikan dampak pada dunia ekonomi, perekonomian mulai lesu, namun seiring dengan berjalannya waktu kini dampaknya juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh ban-yak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan se-luruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan. Menurut Bilfaqih, Yusuf & Qomaruddin, (2015)

pembelajaran daring mampu memberikan layanan yang menarik dan efektif, tetap saja dalam pelaksanaanya memiliki tantangan sendiri.

Menurut Isman, (2017) pembelajaran daring merupa-kan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembela-jaran. dengan adanya pembelajaran daring mahasiswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapan-pun dan dimanakapan-pun. mahasiswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti google classroom, google meet, video converence, mau-pun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan sebagai upaya menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasi-lan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergan-tung dari karakteristik peserta didiknya. Nakayama et al., (2006) menjelaskan bahwa dari semua literatur dalam elearning mempunyai indikasi bahwa tidak semua maha-siswa akan sukses dalam pembelajaran online. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik.

Pembelajaran Daring, Pembelajaran Daring merupa-kan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat diseleng-garakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran Daring dapat saja diselenggarakan dan

dii-kuti secara gratis maupun berbayar. Pembelajaran Daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan ter-buka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas.

Beberapa manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan pembelajaran daring, Pertama, adanya peningkatan mutu pendidikan dengan memanfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran. Kedua, adanya peningkatan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang bermutu melalui penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan. Ketiga, adanya minimalisasi biaya penyelenggaraan pen-didikan yang bermutu melalui pemanfaatan sumber daya bersama.

Pembelajaran Daring akan menjadi baik serta mempunyai mutu jika memenuhi beberapa prinsip desain utama, yaitu: 1. Adanya capaian pembelajaran bagi maha-siswa yang meliputi 3 (tiga) aspek yakni; aspek penge-tahuan, keterampilan dan sikap. 2. Adanya jaminan ases-men yang selaras dengan capaian pembelajaran. 3. Adan-ya susunan aktivitas serta tugas pembelajaran secara pro-gresif supaya mahasiswa dapat mematok target penge-tahuan, keterampilan dan sikap yang dibangun dalam proses belajarnya. 4. Adanya jaminan keseimbangan anta-ra kehadianta-ran dosen memberi materi, inteanta-raksi sosial, tan-tangan atau beban kognitif.

Pembelajaran Daring adalah sebuah inovasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan maupun perorangan untuk menjadikan dunia Pendidikan selangkah lebih maju dengan memanfaatkan kemajuan dan kecanggian system informasi dan teknologi, pembelajaran daring ini memungkinkan mahasiswa yang tinggal di suatu daerah terpencil untuk dapat mengakses mata kuliah di berbagai universitas terkemuka di Indonesia maupun di luar negeri. lebih jauh (Mustofa et al., 2019) mengungkapkan bahwa Sistem pembelajaran daring dengan basis teknologi in-formasi ini mampu memberikan pendidikan yang berkuali-tas dengan luasnya jangkauan serta sangat cocok untuk masyarakat milineal karena dapat diakses di berbagai tempat dan pada setiap waktu. Bahkan dengan system daring ini dapat diakses oleh berbagai level masyarakat dari menengah sampai sedang. Sedangkan Fitriyani et al., (2020) menjelaskan bahwa Perkembangan teknologi men-jadi sebuah potensi dalam berbagai bidang khususnya da-lam bidang pendidikan sehingga harus direspon secara positif dan adaptif dalam menjawab tantangan abad 21 yang penuh kompleksitas.

Menurut Pangondian R. A. et al., (2019) pembelajaran secara daring telah menciptakan euforia yang begitu luar biasa, dimana sebelumnya pembelajaran hanya mengan-dalkan tatap muka dan masih terbatas oleh jarak dan wak-tu dan sekarang mulai bertransformasi menjadi daring, dimana kendala tersebut sudah tidak akan terjadi lagi.

Ek-spansi yang cepat dari Internet sebagai platform penyam-paian kursus yang potensial, dikombinasikan dengan meningkatnya minat dalam pembelajaran seumur hidup dan terbatasnya anggaran, telah menciptakan insentif yang signifikan bagi universitas untuk mengembangkan program online. Dengan demikian (Kristanto, 2020) ber-pendapat, tidakkah memang dibutuhkan program pen-didikan yang ambisius agar mahasiswa dapat memper-siapkan masa depan di dunia yang serba berubah ini?

SPADA: Sistem Pembelajaran Daring

Pengembangan Pembelajaran Daring sebaiknya dil-aksanakan secara sistematis dan metodik sehingga mem-berikan manfaat sebagaimana yang diharapkan. Sebelum lebih jauh membahas tentang SPADA maka perlu kita ketahui tentang definisi dari system, menurut Rudi & Cepi, (2012) system adalah suatu komponen yang terdiri dari sejumlah bagian yang saling berkaitan serta saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai system jika didalam ter-dapat komponen yang saling menghubungkan antara yang satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan ter-tentu yang telah ditetapkan, beberapa komponen yang dimaksud adalah: tujuan, materi, metode, media dan eval-uasi yang kesemuanya berhubungan erat menjadi suatu kesatuan.

Jauh hari sebelum virus corona-19 mewabah ke-mendikbud sudah mensosialisasikan tentang pembelaja-ran jarak jauh yang di kemudian hari ini bertpembelaja-ransformasi menjadi pembelajaran daring dimana hal ini adalah untuk menjawab tantangan revolusi industry 4.0 melalui laman https://spada.kemdikbud.go.id/ dapat kita akses dan saksikan serta kita manfaatkan bersama sebuah system pembelajaran daring yang telah dibangun oleh kemendik-bud republik Indonesia pada laman itu kita juga dapat ter-sambung dengan berbagai macam lms (Learning mana-jemen Sistem) yang ditawarkan oleh berbagai kampus di Indonesia.

Gambar 1: SPADA Indonesia, Sumber; https://spada.kemdikbud.go.id/

Pada gambar 1, diatas merupakan sumber belajar milik kemendikbud yang dikemas dalam SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), yang kemudian diikuti oleh berbagai kampus di Indonesia, SPADA: Sebuah Upaya di tengah pandemi covid-19 di Indonesia dibangun dengan

menggunakan aplikasi Moodle sebuah aplikasi LMS (Learn-ing Manajemen Sistem) yang didalamnya berisi berbagai macam daftar mata kuliah yang disediakan oleh pengelola (Baca: Kampus) yang mana didalam setiap mata kuliah tersebut berisi berbagai macam media yang digunakan untuk pembelajaran seperti; video pembelajaran, zoom cloud meeting, Google Meet, google drive, quiz interaktif serta daftar hadir yang kesemuanya dapat disiapkan oleh dosen secara tersistematis dan otomatis, dalam membuat video pembelajaran dosen dituntut untuk melakukan soot-ing yang kemudian hasil sootsoot-ing tersebut dapat di edit dengan beberapa aplikasi, semisal: Camtasia, kinemaster, filmora dll dengan maksud agar video pembelajaran terse-but dapat dibuat semenarik mungkin sehingga memicu semangat serta antusias para mahasiswa dalam mengikuti pembeljaran daring, pada zoom cloud meeting dan google meet dosen dan mahasiswa dapat bertatap maya se-bagaimana pada perkuliahan tatap muka hamper tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali hanya pada perbe-daan tempat saja antara dosen dan mahasiswa, selanjut-nya Quiz Interaktif ini disediakan oleh dosen sebagai upaya untuk mengukur kemampuan mahasiswa setelah mengikuti video pembelajaran ataupun setelah mengikuti kuliah tatap maya ataupun setelah perkuliahan mandiri yakni membaca materi yang oleh dosen juga disampaikan pada laman SPADA tersebut melaui tautan google drive.

Daftar kehadiran mahasiswa menjadi hal wajib yang harus diisi selambat-lambatnya 15 (limabelas menit) sebe-lum perkuliahan tatap maya dimulai, daftar kehadiran ini kemudian secara otomatis terekap dan tertutup se-bagaimana yang dibuat oleh dosen. Dalam menggunakan SPADA dosen dan mahasiswa dapat juga menggunakan Whatsapp Group sebagai komunikasi sebelum perkuliahan dimulai meskipun didalam SPADA sendiri juga sudah dise-diakan live chat. SPADA (Sistem pembelajaran Daring) yang digunakan oleh penulis dapat diakses pada laman https://spada.stienugresik.ac.id/ secara detail dapat kita lihat pada gambar gambar berikut:

Gambar 2: SPADA STIENU Trate Gresik, Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Pada gambar 2, diatas merupakan sumber belajar milik STIENU Trate Gresik yang dikemas dalam SPADA (Sis-tem Pembelajaran Daring), yang didalamnya berisi

berbagai macam mata kuliah yang disediakan sebagaima-na pada gambar 4, pada halaman 6.

Gambar 3: laman Login SPADA STIENU Gresik, Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Untuk dapat menggunakan SPADA maka dosen dan juga mahasiswa harus mempunyai akun terlebih dahulu, pendaftaran akun dapat dilakukan secara mandiri atau melaui operator SPADA, sebagaimana pada gambar 3 dosen atau mahasiswa dapat memasukkan user name dan password yang telah terdaftar.

Pada gambar 4 ini adalah mata kuliah yang tersedia secara online, dan dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen dengan menggunakan akunnya masing- masing

Gambar 4: Mata Kuliah yang tersedia, Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Dosen yang mata kuliahnya sudah tersedia dapat memanfaatkannya untuk melakukan kuliah tatap maya, sedangkan mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang tersedia sesuai dengan jadwal yang sudah ada, lebih jauh penulis juga menyajikan sistematika pembelajaran daring melalui SPADA yang dapat kita saksikan bersama pada gambar 5, 6, dan 7.

SPADA semacam ini perlu disosialisasikan peng-gunaannya terutama kepada para dosen dan mahasiswa

yang masih belum terbiasa menggunakan teknologi infor-masi sehingga perkuliahan daring yang digunakan dapat hampir menyamai dengan pembelajaran tatap muka, pasalnya tanpa didukung dengan penguasaan teknologi informasi dosen seringkali hanya memberikan tugas yang menjadi beban tersendiri yang dirasakan oleh mahasiswa.

Gambar 5: Deskripsi Mata Kuliah, Capaian Pembelajaran dan Referensi. Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Gambar 6: Pengumuman, RPS, Kontrak Kuliah dan Daftar Hadir. Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Announcements : Petunjuk bagi mahasiswa dalam

melaksanakan pembelajaran daring

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) : berisi RPS Mata

kuliah yang bisa di download

Kontrak Kuliah: berisi kontrak kuliah yang bisa di

down-load

Daftar Hadir: berisi daftar kehadiran mahasiswa yang

dapat diisi dengan cara di klik

Gambar 7: Konten Pembelajaran Daring, Sumber: https://spada.stienugresik.ac.id/

Pada gambar 7 adalah merupakan isi dari pertemuan ke-1, diuraikan tema besar pembahasan, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, berisi 4 (empat) menu yang bisa di akses oleh mahasiswa dan dosen.

Class meeting: berisi link yang terhubung ke zoom class

meting atau ke google meet jika diklik oleh dosen dan mahasiswa.

Materi: berisi link materi yang terhubung ke google drive

Video Pendek: berisi video pembelajaran yang dibuat oleh

dosen atau dibuat pihak ketiga tentang Pokok bahasan yang sedang dibahas

Quiz: berisi kuis, beberapa pertanyaan yang dibuat oleh

dosen dari materi yang telah disampaikan atau dari video yang telah diberikan, tanpa mengikuti class meeting, membaca materi atau menonton video mahasiswa tidak akan dapat mengerjakan kuis. Proyeksi SPADA (Sistem Pembelajaran Daring) merupkan pembahasan yang sangat menarik pada masa pandemi Wabah Covid-19 ini. Berdasarkan kemampuan dosen, dan mahasiswa pembelajaran sistem daring atau digital dapat dilakukan. Namun hal ini harus ditunjang dengan mem-berikan pelatihan serta sosialisasi kepada para dosen dan mahasiswa sehingga aktivitas yang semacam ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu menjadi sebuah sou-lusi di tengah pandemic covid 19, Sistem pembelajaran daring ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi dosen dan mahasiswa dimasa mendatang Ketika terhalang oleh ruang dan waktu.

REFERENSI

Bilfaqih, Yusuf; Qomaruddin, M. N. (2015). ESENSI PENGEMBANGAN. Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa

Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19.

https://doi.org/10.23917/ppd.v7i1.10973

Isman, M. (2017). Pembelajaran Moda dalam Jaringan (Moda Daring). The Progressive and Fun Education Seminar, 586– 588.

Kristanto, Y. D. (2020). Covid-19, Merdeka Belajar, dan Pembelajaran

Jarak Jauh. 1–12.

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi. Walisongo

Journal of Information Technology, 1(2), 151. https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067

Nakayama, M., Yamamoto, H., & Santiago, R. (2006). Investigating the impact of learner characteristics on blended learning among Japanese Students. Proceedings of the International

Conference on E-Learning, ICEL, 2006-Janua(3), 361–370.

Pangondian R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E. (2019). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional

Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS), 1(1), 56–60.

https://www.prosiding.seminar-id.com/index.php/sainteks/article/view/122

Rudi, S., & Cepi, R. (2012). Media pembelajaran. Bandung: Jurusan

9

PEMBELAJARAN ONLINE