• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Belajar Mengajar (PBM) di Universitas Ibnu Sina Batam - Indonesia

Oleh: Noviyanti, S.Kep., M.Kes.

Semenjak Virus Covid -2019 terkhabarkan, dunia seperti

dihebohkan oleh suatu hal yang mengancam kehidupan. Kehidupan yang awalnya bisa dikatakan berjalan dengan normal namun berubah menjadi semacam ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran. Virus ini pertama kali ditemukan di china pada tahun 2019. Walaupun virus ini dahulunya sudah ditemukan tapi tidak seluarbiasa saat ini. Hal ini berimbas kesemua negara termasuk Indonesia, negara ku tercinta. Semenjak diumumkannya bahwa virus ini sudah sampai di Indonesia dan ada beberapa orang yang sudah terinfeksi virus tersebut. Indonesia seperti negara – negara lainnya juga mengalami penurunan aktifi-tas, semua kegiatan dialihkan dirumah, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona

2019. Semua bidang bukan hanya bidang kesehatan yang harus mendapat perhatian yang besar oleh pemerintah, akan tetapi bidang pendidikan juga harus dipikirkan. Ka-rena pendidikan merupakan tongak penentuan nasib sua-tu bangsa, bangsa yang cerdas adalah bangsa yang memikirkan pendidikan bangsanya, dengan adanya pen-didikan maka akan terbentuklah anak–anak bangsa yang cerdas agar dapat membangun bangsa dan negaranya. Akan dibawa kemana bangsa ini nanti nya oleh generasi penerus bangsa bila anak – anak bangsa tidak mengenyam pendidikan, istilahnya bangsa akan mudah terjajah oleh kebodohan.

Sejak diumumkannya bulan Maret 2020 oleh mentri pendidikan dan kebudayaan bahwa proses pembelajaran dilarang dilakukan secara tatap muka berdasaran surat edaran yang telah dikeluarkan oleh kementrian. 1dan mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara Daring, walaupun dengan cara yang berbeda yaitu dirumah atau Daring ( dalam jaringan ) dengan pemanfaat teknologi yang ada, Hal ini dimaksudkan agar dapat memutus mata rantai penyebaran Virus Covid 2019 yang menurut bebera-pa ahli bahwa salah satu penyebarannya adalah dengan tidak berkumpul dan menjaga jarak, karena pendidikan harus tetap berjalan. Maka pemerintah membuat ke-bijakan tersebut yaitu lewat Daring. Pembelajaran Daring

ini dimaksudkan agar proses pembelajaran tetap berjalan sesuai dengan kalender akademik yang telah disusun oleh Institusi pendidikan namun ada kebijakan – kebijakan yang diambil atau disesuaikan dengan keadaan pandemik ini. Walaupun pembelajaran Daring ini memiliki kekuatan dan tantangan tersendiri 2 Proses pembelajaran Daring ( lewat jaringan ) Online dapat dilakukan dengan berbagai cara bagaimana teknologi yang ada dapat dimanfaatkan seperti yaitu lewat W.a group yang dibuat oleh masing – masing group kelompok mata pelajaran, class room, Zoom, googel meet.Pembelajaran lewat dunia maya yang proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di-mana saja. Pelaksanaan daring memungkinan mahasiswa dan dosen melaksakan perkuliahan dirumah masing – masing tidak perlu datang kekampus. Mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan dan mengirimkan tugas yang diberikan oleh dosen. Hal ini dapat mempermudah akses mahasiswa dan dosen.

Proses Pembelajaran di Fakultas Ilmu Kesehatan uni-versitas ibnu Sina dimasa pandemik ini, juga mengalami perubahan sesuai dengan arahan dan kebijakan yang diberikan serta tidak melanggar peraturan yang telah disampaikan oleh mentri pendidikan. Yayasan Pendidikan Universitas Ibnu Sina juga mengeluaran surat edaran

2 Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran daring masa pandemik Covid-19 pada calon guru: ham-batan, solusi dan proyeksi. LP2M.

tang larangan pelaksanaan perkuliahan tatap muka. Pihak manajemen Fikes juga memikirkan bagaimana cara agar para Dosen dapat tetap melaksanakan proses pembelaja-ran secara baik dan mahasiswa tetap dapat memperoleh haknya yaitu mendapat ilmu. Sedangkan dosen tetap dapat melaksanakan kewajibannya yaitu mengajar. Para dosen diberikan pelatihan tentang cara pengunaan Ap-likasi yang akan mempermudah mereka dalam proses belajar mengajar. Disini dimaksudkan agar tidak ada ken-dala ken-dalam melakukan proses belajar mengajar. Sebagai seorang Dosen atau tenaga pengajar mulai memikirkan bagaimana menumbuhkan semangat belajar mahasiswa karena kita semua sudah terbiasa dengan system pem-belajaran dikelas. Dimana tenaga pengajar harus berada dikelas dan ini sangat susah merubahnya.

Dalam pembelajaran Daring ini banyak ditemukan permasalahan atau alasan – alasan klasikal yang dilontar-kan oleh mahasiswa ataupun dosen sendiri yaitu jaringan yang bermasalah atau pulsa habis (kehabisan kuota), uang jajan berkurang diambil untuk beli pulsa. Jadi banyak ma-hasiswa yang akhirnya tidak bisa bergabung atau pun be-gabung tidak sampai selesai pembelajaran. Kemudian Tid-ak punya laptop atau Hp tidTid-ak support. Inilah alasan yang sering disampaikan oleh mahasiswa. Walaupun pemerintah akhirnya memberikan bantuan paket internet. Sementara kita sebagai pendidik juga diminta untuk melaksanakan penilaian seperti penilaian perkulihan tatap

muka dikelas yaitu tercapainya penilaian soffkil dan hard-skillnya dimana penilaian ini menilai tentang kerapian, ke-displinan, keaktifan, kerjasama, keberadaan mahasiwa apakah mahasiswa ini memang standbay dirumah. Penilaian ini selama mahasiswa melaksanakan proses pembelajaran. Jadi disini kerapian dinilai dari mengaktifkan kamera video, cara berpakaian seperti nor-malnya perkuliahan. Kedisplinan dinilai dari ketepatan bergabung delink yang sudah diberikan, ketepatan dalam penyerah tugas, ketepatan dalam penyelesaian kuiz. Keak-tifan dinilai dari bagaimana mahasiswa menjawab atau bertanya ketika proses perkuliahan atau penyampaian materi ataupun persentase kelompok, begitu juga ker-jasama.

Hal ini membuat saya selaku Dosen berpikir apa yang harus dilakukan agar proses pembelajaran ini berjalan dengan baik, materi yang diberikan tersampaikan kema-hasiswa bukan hanya tersampaikan saja tapi dapat mere-ka ulangi, dijelasmere-kan kembali ketimere-ka ada fackbat atau per-tanyaan yang harus mereka jawab, setidaknya terjadi pe-rubahan perilaku. Sehingga timbul minat untuk belajar. Karena minat itu merupakan respon akan sesuatu yang disukai atau tidak. Bila mahsiswa tidak berminat dengan pembelajaran tersebut kemudian didukung sarana yang tidak optimal maka akan ada perasaan terpaksa atau han-ya sekedar melaksakan kewajiban saja.

Dan sering juga ditemukan mahasiswa lebih banyak melamun, ketika namanya dipanggil 2 sampai 3x baru menyahut, tidak terlihat belajar dengan sungguh – sungguh tidak menjamin mahasisw focus dalam pembela-jaran. Dan hampir 80% mahasiswa tidak paham akan ma-teri yang diberikan hal ini terbukti ketika diberikan kesem-patan bertanya atau menjawab hanya 20% yang bisa men-jawab. Hal ini kita sebagai pendidik harus peka juga bila ada mahasiswa yang tidak menghidupkan kamera / video ketika proses pembelajaran berlangsung padahal dari kon-trak perkuliahan sudah disampaikan bahwa kamera harus on atau posisi hidup. Seolah – olah kita berbicara sendiri didepan laptop atau seperti penyiar radio. Nah ini bisa memberikan kemungkinan bahwa mahasiswa tidak ber-minat terhadap pembelajaran. Bila mahasiswa berber-minat sikapnya akan senang terhadap pembelajaran salah satunya dengan meng-onnkan camera, aktif dalam pem-belajaran, ada timbal balik. Bagaimana cara kita men-imbulkan minat ini yaitu salahsatunya dengan motivasi. Motivasi sangat berperan penting apalagi dalam kondisi pandemik ini. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dalam diri baik itu disadari atau tidak disadari. Intinya mo-tivasi merupakan keadaan psikologis yang dapat membuat seseorang melakukan sesuatu, sehingga timbul rasa ket-ertarikan untuk belajar. Dan mengerti bahwa pembelaja-ran itu penting dan dapat memperoleh prestasi.

Kendala yang juga ditemui dalam pembelajaran yang harus dilakukan pratikum atau laboratorium, dengan memutar video,mengenalkan gambar tidak memberikan hasil yang maksimal kepada mahasiswa. Karena pengenalan alat dengan video atau tidak secara nyata me-nyebabkan mahasiswa menghayalkan bentuk dari alat ter-sebut. Dalam hal nilai ujian hasil nilai tidak optimal 70% jawaban mahasiwa soal essay dan studi kasus sama persis dengan teman dan googel. Karena mahasiswa merasa tid-ak diawasi walaupun tertulis close book dan tidtid-ak boleh mencotek. Tidak ada yang bisa menjamin nilai ini murni.

Hal ini juga terbukti dari evaluasi yang dilakukan ter-hadap pembelajaran Daring melalui google form yang ha-rus diisi oleh mahasiswa bahwa 80% mahasiswa tidak me-nyukai pembelajaran secara Daring ( dalam jaringan ) dengan alasan tidak bisa focus (60%), suara dosen ketika menerangkan atau berbicara kurang jelas (80%) tidak pa-ham materi yang disampaikan (80%). Sedang kan (80% ) dosen mengatakan pembelajaran online tidak optimal di-mana (70%) mahasiswa tidak aktif, (70%) Materima tidak terserap dengan baik. 70% mahasiswa yang aktif orang yang sama. (70%) diskusi tidak berjalan dengan baik.

Beberapa hasil pembahasan, antara lain:

1. Bahwa Proses pembelajaran itu tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka tetapi juga dapat dilakukan secara online atau Daring.

2. Pembelajaran Daring merupakan strategi yang harus digunakan pada masa pandemik ini Pembelajaran daring dinilai lebih efektif untuk mengatasi pembelajaran yang menyebabkan dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam kelas vitual dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

3. Pembelajaran daring diharapkan mahasiswa dapat belajar secara mandiri

4. Kelemahan pembelajaran daring adalah mahasiswa tidak terpantau atau terawasi dengan baik, lemah sinyal.pembelajaran pratikum atau laboratorium tidak terlaksana dengan baik.

REFERENSI

Proyeksi, S. D. (2020). Pembelajaran Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru :

Rahman, S. R. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, 02(02), 81–89.

Sadikin, A., Hamidah, A., Pinang, K., Jl, M., Ma, J., Km, B., … Indonesia, P. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah

Covid-19 ( Online Learning in the Middle of the Covid-19 Pandemic ), 6(1), 214–224.

Sidik, Z., & Sobandi, A. (2018). Upaya meningkatkan motivasi belajar

siswa melalui kemampuan komunikasi interpersonal guru ( T he effort of improving students ’ learning motivation through teachers ’ interpersonal communication skill ), 3(2), 190–198.

https://doi.org/10.17509/jpm.v3i2.11764

mobile learning ) and e-learning,basic terminology and usage of m-learning in education. Procedia - Social and

Behavioral Sciences, 15, 1925–1930. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.04.029

Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1 tahun 2020

Tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) Di Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan Dan

10

PENGALAMAN PEMBELAJARAN DARING