• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H.Haryadi Suyuti (Halaman 168-174)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Misi 1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat

a. Kelurahan Panembahan : Inovasi Lumbung Mataram Binangun Kelurahan

Panembahan

Inovasi Lumbung Mataram merupakan inovasi dengan memanfaatkan Lahan kosong warga yang tidak terawat menjadi lahan pertanian. Tanaman yang ditanam merupakan tanaman pangan seperti buah dan sayuran. Hasil dari p e n a n a m a n i n i d i g u n a k a n u n t u k

mencukupi kebutuhan warga setempat bahkan sudah dijual murah untuk warga diluar kelurahan. Lahan tidur yang dimanfaatkan menjadi lahan produktif dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Harapannya dengan adanya inovasi lumbung mataram binangun ini dapat digunakan sebagai pemenuhan pangan dan gizi keluarga yang bermuara pada keberdayaan, ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan warga Namburan Lor, Kelurahan Panembahan.

b. Kelurahan Karangwaru : Gelar Gulung '55

Pandemi COVID-19 telah merubah semua tatanan termasuk pada kehidupan sosial masyarakat. Kondisi ini yang melatarbelakangi adanya inovasi Gelar

Pada tahun 2020 telah dihasilkan

59

inovasi,

34

inovasi terkait COVID 19,

3.4 INOVASI1.1

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Indeks inovasi daerah terdiri dari 2 Aspek, 7 Variabel, dan 35 Indikator. Aspek Satuan Pemerintah Daerah terdiri dari 2 variabel yaitu variabel institusi dan sumber daya manusia & penelitian. Sedangkan Aspek Satuan Inovasi terdiri atas 5 Variabel yaitu Infrastruktur, Kecanggihan Produk, Kecepatan Proses Bisnis, Output Pengetahuan dan Teknologi, serta Hasil Kreatif, dimana pada masing-masing variabel, memiliki indikator indeks inovasi daerah yang harus dilengkapi oleh data dukung untuk setiap inovasi. Berdasarkan hasil nilai variabel menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta masih rendah di Variabel Output Pengetahuan dan Teknologi karena rendahnya nilai indeks pada indikator online sistem, replikasi, jejaring inovasi, dan sosialisasi.

Untuk meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri dalam berinovasi, Kepala Daerah membuat suatu definisi inovasi yang mudah dipahami sehingga mudah bagi Perangkat Daerah untuk membuat inovasi. Definisi atau batasan yang dibuat oleh Kepala Daerah yaitu, Inovasi adalah terobosan yang memudahkan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, dan memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan publik pemerintah daerahnya. Definisi ini kemudian Inovasi Daerah menurut PP No. 38 Tahun 2017 terbagi kedalam 3 macam yaitu Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah, Inovasi Pelayanan Publik, dan Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Hingga Tahun 2020, Kota Yogyakarta telah menginisiasi lebih dari 156 inovasi dan melaporkan 120 inovasi dalam sistem IGA. Inovasi-inovasi tersebut berasal dari inisiasi OPD, ASN, masyarakat, dan kepala daerah. Berdasarkan inovasi yang dilaporkan dalam sistem IGA, yakni inovasi yang diimplementasikan pada tahun 2017 sampai dengan 2019, terdapat 120 inovasi, terdiri dari 60% inovasi pelayanan publik (72 inovasi), 31% inovasi lainnya sesuai kewenangan daerah (37 inovasi), dan 9% inovasi tata kelola pemerintah (11 inovasi). Dilihat berdasarkan jenis layanannya, inovasi Pemerintah Kota Yogyakarta didominasi dengan jenis layanan digital yaitu sebesar 56% (67 inovasi) dari keseluruhan inovasi. Sedangkan, ditinjau berdasarkan tujuan pembentukannya, 60% inovasi Pemerintah Kota Yogyakarta berupa inovasi pelayanan publik (72 inovasi), 31% inovasi lainnya sesuai kewenangan daerah (37 inovasi), dan 9% inovasi tata kelola pemerintah (11 inovasi).

Untuk meningkatkan kualitas inovasi, innovator diberikan pendidikan dan pelatihan penumbuhan inovasi berbasis Design Thinking. Pelatihan ini adalah tahap lanjutan pada tahun 2019 dan merupakan kerjasama antara Lembaga Administrasi Negara dengan Civil Service College (CSC) dan Temasek Foundation, Singapura. Dengan adanya diklat tersebut, diharapkan inovasi yang baru, maupun yang lama, dapat dievaluasi dan diperbaiki agar sesuai dengan kebutuhan sasaran inovasi.

Berikut beberapa inovasi yang dikelompokkan kedalam misi Kepala Daerah:

ditetapkan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Inovasi Daerah. Dalam perwal juga disebutkan tentang adanya penghargaan atau apresiasi bagi innovator baik OPD, ASN, maupun masyarakat.

Misi 1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat.

a. Kelurahan Panembahan : Inovasi Lumbung Mataram Binangun Kelurahan

Panembahan

Inovasi Lumbung Mataram merupakan inovasi dengan memanfaatkan Lahan kosong warga yang tidak terawat menjadi lahan pertanian. Tanaman yang ditanam merupakan tanaman pangan seperti buah dan sayuran. Hasil dari p e n a n a m a n i n i d i g u n a k a n u n t u k

mencukupi kebutuhan warga setempat bahkan sudah dijual murah untuk warga diluar kelurahan. Lahan tidur yang dimanfaatkan menjadi lahan produktif dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Harapannya dengan adanya inovasi lumbung mataram binangun ini dapat digunakan sebagai pemenuhan pangan dan gizi keluarga yang bermuara pada keberdayaan, ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan warga Namburan Lor, Kelurahan Panembahan.

b. Kelurahan Karangwaru : Gelar Gulung '55

Pandemi COVID-19 telah merubah semua tatanan termasuk pada kehidupan sosial masyarakat. Kondisi ini yang melatarbelakangi adanya inovasi Gelar

Pada tahun 2020 telah dihasilkan

59

inovasi,

34

inovasi terkait COVID 19,

c. Kelurahan Tahunan : Dapur Umum “Mbagei”

Gulung '55. Inovasi Gelar Gulung '55 adalah sebuah gerakan lumantar guyub lung tinulung antar warga masyarakat. Inovasi ini dilakukan dengan beberapa aksi, yaitu 1) Aksi Mapping Warga Mandiri Partisipatif yang dilakukan dengan penyusunan database untuk warga terdampak secara mandiri partisipatif, 2) Aksi Tanggap Darurat Pangan yang dilakukan dengan pemberian bantuan paket pangan langsung kepada warga terdampak dengan sistem distribusi secara swalayan berbasis kejujuran dan pemberian donasi dari warga sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. 3) Aksi sosial kemandirian ekonomi yang dilakukan dengan pembentukan Koperasi dan badan usaha mandiri serta Gerakan jual beli di tetangga sendiri. 4) Aksi Jejaring pangupa jiwa dilakukan dengan membuka lapangan kerja berbasis komunitas bagi warga terdampak. 5) Aksi Berkebun Lumbung Pangan dilakukan dengan berkebun tanaman pangan untuk ketahanan pangan dalam skala komunitas. Selain itu, Inovasi Gelar Gulung'55 terdiri dari beberapa unit yaitu unit usaha minimarket, unit Krisis Center, Cafetaria, dan Unit usaha kebun. Dengan adanya inovasi Gelar Gulung '55 ini, diharapkan mampu memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga masyarakat dapat mandiri dan berdaya.

Pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat Indoneisa. Beberapa dampak yang sering kita jumpai adalah menipisnya bahan pangan, kehilangan pekerjaan, bahkan sampai kehilangan nyawa. Kegiatan dapur umum "MBAGEI" ini merupakan suatu kegiatan memberikan hidangan kepada warga di Kelurahan Tahunan yang membutuhkan. Periode pertama kegiatan dapur umum "MBAGEI" dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2020 - 25

Juli 2020 (45 hari) dengan target tujuan yang diberikan yaitu kepada masyarakat dan anak kost yang masih belum bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Periode selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2020 dengan target difabel dan lansia yang ada di Kelurahan Tahunan. Beberapa bahan masakan, seperti cabai, jagung, singkong, mentimun, bawang daun, bawang merah diperoleh dari hasil panen Pengolahan Lahan Tidur di Kelurahan Tahunan. Kegiatan dapur umum "MBAGEI" ini mampu menghasilkan kurang lebih 100 bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tujuan dari gerakan umum "MBAGEI" ini diharapkan mampu meringankan kebutuhan pangan terlebih di era pandemi yang sedang mengalami krisis bahan pangan. Selain itu juga bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan Kelurahan Tahunan. Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat Kelurahan Tahunan dengan adanya dapur umum "MBAGEI" yaitu terbantu dalam memenuhi kebutuhan makanan, terlebih di era pandemi. Hasil dari inovasi ini yaitu berupa nasi bungkus yang dibagikan kepada masyarakat kurang lebih sebanyak 100 bungkus.

d. Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota

Yogyakarta : TAPRA GO - Bisma ( Bersama IniSiasi Melawan coronA ) Menghadapi Pandemi COVID-19 yang secara luar biasa telah memaksa kita s e m u a m a s u k d a l a m k e a d a a n

kedaruratan kesehatan, sosial dan ekonomi sehingga dibutuhkan kekuatan bersama agar dapat keluar dari situasi tersebut dan dapat bangkit kembali. Untuk itu Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain menjadi Pembina Wilayah serta mendorong inovasi di bidang Pemerintahan, Kewilayahan dan Kemasyarakatan berkeinginan untuk membudayakan Pencegahan COVID-19. Keterbatasan anggaran akibat pandemi dan dibatasinya intensitas pertemuan dengan warga, melahirkan ide untuk menciptakan wadah sosialisasi pencegahan dan penanggulangan COVID serta membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi. “TAPRA GO - Bisma” merupakan kependekan Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan Go adalah semangat untuk

c. Kelurahan Tahunan : Dapur Umum “Mbagei”

Gulung '55. Inovasi Gelar Gulung '55 adalah sebuah gerakan lumantar guyub lung tinulung antar warga masyarakat. Inovasi ini dilakukan dengan beberapa aksi, yaitu 1) Aksi Mapping Warga Mandiri Partisipatif yang dilakukan dengan penyusunan database untuk warga terdampak secara mandiri partisipatif, 2) Aksi Tanggap Darurat Pangan yang dilakukan dengan pemberian bantuan paket pangan langsung kepada warga terdampak dengan sistem distribusi secara swalayan berbasis kejujuran dan pemberian donasi dari warga sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. 3) Aksi sosial kemandirian ekonomi yang dilakukan dengan pembentukan Koperasi dan badan usaha mandiri serta Gerakan jual beli di tetangga sendiri. 4) Aksi Jejaring pangupa jiwa dilakukan dengan membuka lapangan kerja berbasis komunitas bagi warga terdampak. 5) Aksi Berkebun Lumbung Pangan dilakukan dengan berkebun tanaman pangan untuk ketahanan pangan dalam skala komunitas. Selain itu, Inovasi Gelar Gulung'55 terdiri dari beberapa unit yaitu unit usaha minimarket, unit Krisis Center, Cafetaria, dan Unit usaha kebun. Dengan adanya inovasi Gelar Gulung '55 ini, diharapkan mampu memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga masyarakat dapat mandiri dan berdaya.

Pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat Indoneisa. Beberapa dampak yang sering kita jumpai adalah menipisnya bahan pangan, kehilangan pekerjaan, bahkan sampai kehilangan nyawa. Kegiatan dapur umum "MBAGEI" ini merupakan suatu kegiatan memberikan hidangan kepada warga di Kelurahan Tahunan yang membutuhkan. Periode pertama kegiatan dapur umum "MBAGEI" dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2020 - 25

Juli 2020 (45 hari) dengan target tujuan yang diberikan yaitu kepada masyarakat dan anak kost yang masih belum bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Periode selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2020 dengan target difabel dan lansia yang ada di Kelurahan Tahunan. Beberapa bahan masakan, seperti cabai, jagung, singkong, mentimun, bawang daun, bawang merah diperoleh dari hasil panen Pengolahan Lahan Tidur di Kelurahan Tahunan. Kegiatan dapur umum "MBAGEI" ini mampu menghasilkan kurang lebih 100 bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tujuan dari gerakan umum "MBAGEI" ini diharapkan mampu meringankan kebutuhan pangan terlebih di era pandemi yang sedang mengalami krisis bahan pangan. Selain itu juga bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan Kelurahan Tahunan. Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat Kelurahan Tahunan dengan adanya dapur umum "MBAGEI" yaitu terbantu dalam memenuhi kebutuhan makanan, terlebih di era pandemi. Hasil dari inovasi ini yaitu berupa nasi bungkus yang dibagikan kepada masyarakat kurang lebih sebanyak 100 bungkus.

d. Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota

Yogyakarta : TAPRA GO - Bisma ( Bersama IniSiasi Melawan coronA ) Menghadapi Pandemi COVID-19 yang secara luar biasa telah memaksa kita s e m u a m a s u k d a l a m k e a d a a n

kedaruratan kesehatan, sosial dan ekonomi sehingga dibutuhkan kekuatan bersama agar dapat keluar dari situasi tersebut dan dapat bangkit kembali. Untuk itu Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain menjadi Pembina Wilayah serta mendorong inovasi di bidang Pemerintahan, Kewilayahan dan Kemasyarakatan berkeinginan untuk membudayakan Pencegahan COVID-19. Keterbatasan anggaran akibat pandemi dan dibatasinya intensitas pertemuan dengan warga, melahirkan ide untuk menciptakan wadah sosialisasi pencegahan dan penanggulangan COVID serta membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi. “TAPRA GO - Bisma” merupakan kependekan Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan Go adalah semangat untuk

e. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat, dan Perlindungan Anak : Relawan Hijau

Relawan Hijau merupakan sebuah gerakan integrasi atau kemanunggalan antar sektor dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menuju pada ketahanan pangan mandiri yang berwawasan lingkungan. Membangun jejaring mulai dari pemanfaatan lahan sampai dengan pemasaran melalui RPK, minimart dan agromart. Tujuan adanya inovasi ini adalah a) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong dan lahan tidur sebagai lahan pertanian, b) Membangun jejaring kolaborasi dan integrasi antar semua elemen dalam sinergi bersama, c) Peningkatan hasil pertanian perkotaan sampai pada peningkatan ekonomi masyarakat. Hasil dari inovasi ini antara lain a) Pemanfaatan lahan sekitar rumah dan lahan tidur untuk pengembangan family farming (pertanian keluarga), b) Penumbuhan p a r t i s i p a s i m a s y a r a k a t d a l a m p e n g e m b a n g a n k a m p u n g h i j a u d a n program kampung iklim, c) Membangun integrasi antar elemen dalam mewujudkan halaman indah asri teratur dan nyaman, d) Membangun jejaring proses produksi s a m p a i d e n g a n p a s c a p a n e n d a n terus bergerak bersama antara perangkat di Kecamatan, Kelurahan, dan Kelompok sosial pelayan masyarakat. Sedangkan Bisma merupakan kependekan dari Bersama Inisiasi Melawan Corona. Dalam cerita

pewayangan Bisma adalah seorang maharesi sangat bijaksana. Nilai inilah

yang ingin dikedepankan untuk membersamai masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19 dengan saling asah, asih dan asuh.

Tapra Go membuat ajakan kepada masyarakat untuk menjalankan protokol pencegahan COVID-19, kemudian meminta respon masyarakat dengan mengirimkan tanggapan ataupun kritikan. Harapannya, dengan adanya inovasi ini dapat lebih mendorong dan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam memberikan edukasi pencegahan dan penanggulangan wabah COVID-19 melalui konten-konten unik dan kreatif, sehingga lebih menarik perhatian serta dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya.

pemasaran hasil produksi. Dengan adanya inovasi relawan hijau, harapannya dapat terpenuhinya pemenuhan kebutuhan sayur untuk minimal keluarga dan masyarakat sekitar.

f. Kecamatan Danurejan: MAS DARMUJAN (MASker DARi Masyarakat Untuk

suryatmaJAN)

Inovasi ini merupakan inovasi yang berupaya memperkuat ketangguhan massal masyarakat Suryatmajan dengan memberdayakan masyarakat yang berprofesi sebagai penjahit mengingat kawasan Suryatmajan adalah kawasan wisata. Kecemasan masyarakat bertambah dengan adanya berita dan informasi yang cepat mengenai perkembangan COVID-19. Kondisi ini menuntut aktor pemerintah kelurahan melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 untuk secara cepat, tanggap, dan responsif. Tim ini harus mensosialisasikan, mencegah, dan memutus mata rantai penyebaran COVID-18 dengan menghimbau masyarakat untuk mentaati Protokol Pencegahan COVID-19 salah satunya dengan penggunaan masker. Himbauan menggunakan masker adalah salah satu cara efektif untuk memutus penyebaran COVID-19. Namun, di satu sisi ketersediaan masker mulai menipis, menjadi barang langka, dan harganya naik hamper 100%. Sementara itu, anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pencegahan COVID-19 m e n j a d i t a n t a n g a n t e r s e n d i r i .

Berdasarkan hal tersebut, Kelurahan Suryatmajan menginisiasi inovasi COVID-19 dengan menggandeng warga masyarakat terutama yang berprofesi sebagai penjahit untuk memanfaatkan bahan sisa atau kain p e r c a m e n j a d i m o d a l u n t u k membuat masker. Dengan penjahit 6 orang penjahit wilayah Suryatmajan mampu menghasilkan 600 masker p e r h a r i n y a d a n m a m p u membagikan 600 masker kepada masyarakat yang membutuhkan dan i n i m u l a i m e m o t i v a s i b a n y a k

e. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat, dan Perlindungan Anak : Relawan Hijau

Relawan Hijau merupakan sebuah gerakan integrasi atau kemanunggalan antar sektor dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menuju pada ketahanan pangan mandiri yang berwawasan lingkungan. Membangun jejaring mulai dari pemanfaatan lahan sampai dengan pemasaran melalui RPK, minimart dan agromart. Tujuan adanya inovasi ini adalah a) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong dan lahan tidur sebagai lahan pertanian, b) Membangun jejaring kolaborasi dan integrasi antar semua elemen dalam sinergi bersama, c) Peningkatan hasil pertanian perkotaan sampai pada peningkatan ekonomi masyarakat. Hasil dari inovasi ini antara lain a) Pemanfaatan lahan sekitar rumah dan lahan tidur untuk pengembangan family farming (pertanian keluarga), b) Penumbuhan p a r t i s i p a s i m a s y a r a k a t d a l a m p e n g e m b a n g a n k a m p u n g h i j a u d a n program kampung iklim, c) Membangun integrasi antar elemen dalam mewujudkan halaman indah asri teratur dan nyaman, d) Membangun jejaring proses produksi s a m p a i d e n g a n p a s c a p a n e n d a n terus bergerak bersama antara perangkat di Kecamatan, Kelurahan, dan Kelompok sosial pelayan masyarakat. Sedangkan Bisma merupakan kependekan dari Bersama Inisiasi Melawan Corona. Dalam cerita

pewayangan Bisma adalah seorang maharesi sangat bijaksana. Nilai inilah

yang ingin dikedepankan untuk membersamai masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19 dengan saling asah, asih dan asuh.

Tapra Go membuat ajakan kepada masyarakat untuk menjalankan protokol pencegahan COVID-19, kemudian meminta respon masyarakat dengan mengirimkan tanggapan ataupun kritikan. Harapannya, dengan adanya inovasi ini dapat lebih mendorong dan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam memberikan edukasi pencegahan dan penanggulangan wabah COVID-19 melalui konten-konten unik dan kreatif, sehingga lebih menarik perhatian serta dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya.

pemasaran hasil produksi. Dengan adanya inovasi relawan hijau, harapannya dapat terpenuhinya pemenuhan kebutuhan sayur untuk minimal keluarga dan masyarakat sekitar.

f. Kecamatan Danurejan: MAS DARMUJAN (MASker DARi Masyarakat Untuk

suryatmaJAN)

Inovasi ini merupakan inovasi yang berupaya memperkuat ketangguhan massal masyarakat Suryatmajan dengan memberdayakan masyarakat yang berprofesi sebagai penjahit mengingat kawasan Suryatmajan adalah kawasan wisata. Kecemasan masyarakat bertambah dengan adanya berita dan informasi yang cepat mengenai perkembangan COVID-19. Kondisi ini menuntut aktor pemerintah kelurahan melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 untuk secara cepat, tanggap, dan responsif. Tim ini harus mensosialisasikan, mencegah, dan memutus mata rantai penyebaran COVID-18 dengan menghimbau masyarakat untuk mentaati Protokol Pencegahan COVID-19 salah satunya dengan penggunaan masker. Himbauan menggunakan masker adalah salah satu cara efektif untuk memutus penyebaran COVID-19. Namun, di satu sisi ketersediaan masker mulai menipis, menjadi barang langka, dan harganya naik hamper 100%. Sementara itu, anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pencegahan COVID-19 m e n j a d i t a n t a n g a n t e r s e n d i r i .

Berdasarkan hal tersebut, Kelurahan Suryatmajan menginisiasi inovasi COVID-19 dengan menggandeng warga masyarakat terutama yang berprofesi sebagai penjahit untuk memanfaatkan bahan sisa atau kain p e r c a m e n j a d i m o d a l u n t u k membuat masker. Dengan penjahit 6 orang penjahit wilayah Suryatmajan mampu menghasilkan 600 masker p e r h a r i n y a d a n m a m p u membagikan 600 masker kepada masyarakat yang membutuhkan dan i n i m u l a i m e m o t i v a s i b a n y a k

masyarakat ditempat lain. Inovasi ini mampu menjadi contoh baik bagi wilayah lain yang memiliki modal sosial masyarakat untuk lebih memberdayakan potensi lokal dalam menanggulangi COVID-19.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H.Haryadi Suyuti (Halaman 168-174)