• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. H.Haryadi Suyuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. H.Haryadi Suyuti"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

K

A

TA P

ENGANT

AR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kita panjatkan Puji Syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta yang dilaporkan melalui Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020 dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, sebagai salah satu instrument untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja dalam rangka mewujudkan

Pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government). Selain itu,

laporan ini juga sebagai media pertanggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020 merupakan laporan tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun 2017–2022 yang berisi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Yogyakarta beserta upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target serta menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Laporan ini juga memuat efisiensi yang dihasilkan dari implementasi SAKIP, inovasi pencapaian kinerja serta penghargaan yang telah diraih oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2020.

Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta juga disampaikan melalui

website: jogjakota.go.id pada menu e-SAKIP sebagai upaya transparansi kinerja

kepada masyarakat serta dilaporkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi melalui aplikasi e-SAKIP Reviu.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran konstruktif guna perbaikan laporan di tahun mendatang sangat dibutuhkan, sehingga nantinya dapat menjadi masukan dalam memperbaiki kinerja ke depan, baik dari aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, maupun koordinasi pelaksanaannya. Besar harapan kami bahwa Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai informasi maupun evaluasi atas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta.

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta,14 Januari 2021 Walikota Yogyakarta

(5)

K

A

TA P

ENGANT

AR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kita panjatkan Puji Syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta yang dilaporkan melalui Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020 dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, sebagai salah satu instrument untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja dalam rangka mewujudkan

Pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government). Selain itu,

laporan ini juga sebagai media pertanggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020 merupakan laporan tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun 2017–2022 yang berisi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Yogyakarta beserta upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target serta menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Laporan ini juga memuat efisiensi yang dihasilkan dari implementasi SAKIP, inovasi pencapaian kinerja serta penghargaan yang telah diraih oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2020.

Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta juga disampaikan melalui

website: jogjakota.go.id pada menu e-SAKIP sebagai upaya transparansi kinerja

kepada masyarakat serta dilaporkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi melalui aplikasi e-SAKIP Reviu.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran konstruktif guna perbaikan laporan di tahun mendatang sangat dibutuhkan, sehingga nantinya dapat menjadi masukan dalam memperbaiki kinerja ke depan, baik dari aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, maupun koordinasi pelaksanaannya. Besar harapan kami bahwa Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai informasi maupun evaluasi atas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta.

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta,14 Januari 2021 Walikota Yogyakarta

(6)

D

AF

TAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL IKHTISAR KINERJA BAB I PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM KOTA YOGYAKARTA

1.2 PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA YOGYAKARTA 1.3 PEREKONOMIAN KOTA YOGYAKARTA

1.4 SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

1.5 ISU STRATEGIS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 RPJMD KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017-2022 2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 CAPAIAN KINERJA INDIKATOR UTAMA TAHUN 2020 3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA INDIKATOR

UTAMA TAHUN 2020

3.2.1 Sasaran Strategis 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun 3.2.2 Sasaran Strategis 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat 3.2.3 Sasaran Strategis 3 Ketahanan Pangan Masyarakat Meningkat 3.2.4 Sasaran Strategis 4 Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk

Menurun

3.2.5 Sasaran Strategis 5 Pertumbuhan Ekonomi Meningkat 3.2.6 Sasaran Strategis 6 Gangguan Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat Menurun

3.2.7 Sasaran Strategis 7 Kualitas Pendidikan Meningkat

3.2.8 Sasaran Strategis 8 Harapan Hidup Masyarakat Meningkat

3.2.9 Sasaran Strategis 9 Peran serta Masyarakat dalam Pengembangan dan Pelestarian Budaya Meningkat 3.2.10Sasaran Strategis 10 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang

Meningkat

3.2.11 Sasaran Strategis 11 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

3.2.12Sasaran Strategis 12 Infrastruktur Wilayah Meningkat 3.2.13.Sasaran Strategis 13 Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan

Meningkat

3.3 AKUNTABILITAS ANGGARAN TAHUN 2020 3.4 INOVASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB IV PENUTUP 91 98 104 119 140 153 157 179 i ii iv vi vii 2 3 4 5 7 9 12 13 19 26 27 31 31 40 49 56 61 65 75 84

(7)

D

AF

TAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL IKHTISAR KINERJA BAB I PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM KOTA YOGYAKARTA

1.2 PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA YOGYAKARTA 1.3 PEREKONOMIAN KOTA YOGYAKARTA

1.4 SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

1.5 ISU STRATEGIS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 RPJMD KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017-2022 2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 CAPAIAN KINERJA INDIKATOR UTAMA TAHUN 2020 3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA INDIKATOR

UTAMA TAHUN 2020

3.2.1 Sasaran Strategis 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun 3.2.2 Sasaran Strategis 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat 3.2.3 Sasaran Strategis 3 Ketahanan Pangan Masyarakat Meningkat 3.2.4 Sasaran Strategis 4 Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk

Menurun

3.2.5 Sasaran Strategis 5 Pertumbuhan Ekonomi Meningkat 3.2.6 Sasaran Strategis 6 Gangguan Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat Menurun

3.2.7 Sasaran Strategis 7 Kualitas Pendidikan Meningkat

3.2.8 Sasaran Strategis 8 Harapan Hidup Masyarakat Meningkat

3.2.9 Sasaran Strategis 9 Peran serta Masyarakat dalam Pengembangan dan Pelestarian Budaya Meningkat 3.2.10Sasaran Strategis 10 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang

Meningkat

3.2.11 Sasaran Strategis 11 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

3.2.12Sasaran Strategis 12 Infrastruktur Wilayah Meningkat 3.2.13.Sasaran Strategis 13 Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan

Meningkat

3.3 AKUNTABILITAS ANGGARAN TAHUN 2020 3.4 INOVASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB IV PENUTUP 91 98 104 119 140 153 157 179 i ii iv vi vii 2 3 4 5 7 9 12 13 19 26 27 31 31 40 49 56 61 65 75 84

(8)

D

AF

TAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Yogyakarta

Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019

Gambar 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta Tahun 2015-2019

Gambar 1.4 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha di Kota Yogyakarta (%)

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Gambar 1.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis Pendidikan dan

Rentang Usia

Gambar 2.1 Visi Misi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 2.2 Proses Bisnis RPJMD Kota Yogyakarta

Gambar 3.1 Rekapitulasi Pencapaian Indikator Sasaran RPJMD

Gambar 3.2 Grafik Target dan Realisasi Kemiskinan Kota Yogyakarta

(2017-2020)

Gambar 3.3 Proses Bisnis Sasaran 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun

Gambar 3.4 Logical Frame Sasaran 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun

Gambar 3.5 Foto Contoh Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak

Huni

Gambar 3.6 Target dan Realisasi Indeks Keberdayaan Masyarakat 2017-2020

Gambar 3.7 Proses Bisnis Sasaran 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat

Gambar 3.8 Logical Frame Sasaran 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat

Gambar 3.9 Layanan di UPT P2TP2A (Penanganan dan pendampingan korban

kekerasan (Kiri), dan Trauma Healing (Kanan))

Gambar 3.10 Target dan Realisasi Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2017-2022

Gambar 3.11 Proses Bisnis Sasaran 3 Ketahanan Pangan Meningkat

Gambar 3.12 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Ketahanan Pangan

Gambar 3.13 Pelaksanaan sosialisasi Menu B2SA di Wilayah Kota Yogyakarta

Gambar 3.14 Target dan Realisasi Gini Ratio Kota Yogyakarta 2013-2021

Gambar 3.15 Proses Bisnis Sasaran 4 Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk

Menurun

Gambar 3.16 Logframe Pemerintah dalam Ketimpangan antar Pendapatan

Menurun

Gambar 3.17 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 3.18 Proses Bisnis Sasaran 5 Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 3.19 Logframe Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 3.20 Target dan Realisasi Penurunan Kriminalitas 2017-2020

Gambar 3.21 Target dan Realisasi Jumlah Pelanggaran Perda Tahun 2017-2022

Gambar 3.22 Jumlah Pelanggaran Perda Berdasarkan Jenis Pelanggaran

2019-2020

Gambar 3.23 Proses Bisnis Sasaran 6 Gangguan Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat Menurun

Gambar 3.24 Logframe Pemerintah dalam Gangguan Ketrentraman dan Ketertiban

Masyarakat

Gambar 3.25 Target dan Realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka

Harapan Lama Sekolah 2017-2022

3 4 5 6 7 8 15 16 30 31 33 33 36 42 43 43 46 50 51 52 55 57 58 59 61 62 63 66 66 68 69 70 75

Gambar 3.26 Perbandingan Realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan

Angka Harapan Lama Sekolah 2017-2020

Gambar 3.27 Proses Bisnis Sasaran 7 Peningkatan Kualitas Pendidikan

Gambar 3.28 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan

Gambar 3.29 Target dan Realisasi Angka Harapan Hidup Kota Yogyakarta

2017-2022

Gambar 3.30 Proses Bisnis Sasaran 8 Peningkatan Angka Harapan Hidup

Masyarakat

Gambar 3.31 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Angka Harapan Hidup

Masyarakat

Gambar 3.32 Grafik Target dan Realisasi Presentase Rintisan Kelurahan

Budaya yang aktif 2017-2022

Gambar 3.33 Proses Bisnis 9 Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan

dan Pelestarian Budaya Meningkat

Gambar 3.34 Logframe Sasaran 9 Peran Serta dalam Pengembangan dan

Pelestarian Budaya Meningkat

Gambar 3.35 Target dan Realisasi Persentase Kesesuaian Pemanfaatan

Ruang Tahun 2017-2022

Gambar 3.36 Proses Bisnis 10 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Meningkat

Gambar 3.37 Logframe Sasaran 10 Peran Serta dalam Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Gambar 3.38 Grafik Target dan Realisasi Indek Kualitas Lingkungan Hidup

Gambar 3.39 Penyandingan IKLH Kota Yogyakarta, DIY dan Nasional

Gambar 3.40 Perkembangan Nilai Indeks Kualitas Udara

Gambar 3.41 Proses Bisnis 11 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Gambar 3.42 Logframe Sasaran 11 dalam Kualitas Lingkungan Hidup

Gambar 3.43 Target dan Realisasi Indeks Infrastruktur Wilayah Kota

Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 3.44 Penataan permukiman kumuh kawasan Sungai Winongo

(Pringgokusuman-Pakuncen)

Gambar 3.45 Pertumbuhan Jumlah Bank Sampah Hingga Tahun 2020

Gambar 3.46 Pengurangan Sampah di Lingkungan Kota Yogyakarta Tahun

2020

Gambar 3.47 Kegiatan Pengangkutan Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup

Yogyakarta

Gambar 3.48 Proses Bisnis 12 Infrastruktur Wilayah Meningkat

Gambar 3.49 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun

2015-2020

Gambar 3.50 Proses Bisnis 13 Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan Meningkat

76 77 77 84 85 86 91 95 96 98 101 102 104 105 109 114 115 119 125 126 127 129 137 141 142

(9)

D

AF

TAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Yogyakarta

Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019

Gambar 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta Tahun 2015-2019

Gambar 1.4 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha di Kota Yogyakarta (%)

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Gambar 1.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis Pendidikan dan

Rentang Usia

Gambar 2.1 Visi Misi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 2.2 Proses Bisnis RPJMD Kota Yogyakarta

Gambar 3.1 Rekapitulasi Pencapaian Indikator Sasaran RPJMD

Gambar 3.2 Grafik Target dan Realisasi Kemiskinan Kota Yogyakarta

(2017-2020)

Gambar 3.3 Proses Bisnis Sasaran 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun

Gambar 3.4 Logical Frame Sasaran 1 Kemiskinan Masyarakat Menurun

Gambar 3.5 Foto Contoh Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak

Huni

Gambar 3.6 Target dan Realisasi Indeks Keberdayaan Masyarakat 2017-2020

Gambar 3.7 Proses Bisnis Sasaran 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat

Gambar 3.8 Logical Frame Sasaran 2 Keberdayaan Masyarakat Meningkat

Gambar 3.9 Layanan di UPT P2TP2A (Penanganan dan pendampingan korban

kekerasan (Kiri), dan Trauma Healing (Kanan))

Gambar 3.10 Target dan Realisasi Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2017-2022

Gambar 3.11 Proses Bisnis Sasaran 3 Ketahanan Pangan Meningkat

Gambar 3.12 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Ketahanan Pangan

Gambar 3.13 Pelaksanaan sosialisasi Menu B2SA di Wilayah Kota Yogyakarta

Gambar 3.14 Target dan Realisasi Gini Ratio Kota Yogyakarta 2013-2021

Gambar 3.15 Proses Bisnis Sasaran 4 Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk

Menurun

Gambar 3.16 Logframe Pemerintah dalam Ketimpangan antar Pendapatan

Menurun

Gambar 3.17 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 3.18 Proses Bisnis Sasaran 5 Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 3.19 Logframe Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 3.20 Target dan Realisasi Penurunan Kriminalitas 2017-2020

Gambar 3.21 Target dan Realisasi Jumlah Pelanggaran Perda Tahun 2017-2022

Gambar 3.22 Jumlah Pelanggaran Perda Berdasarkan Jenis Pelanggaran

2019-2020

Gambar 3.23 Proses Bisnis Sasaran 6 Gangguan Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat Menurun

Gambar 3.24 Logframe Pemerintah dalam Gangguan Ketrentraman dan Ketertiban

Masyarakat

Gambar 3.25 Target dan Realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka

Harapan Lama Sekolah 2017-2022

3 4 5 6 7 8 15 16 30 31 33 33 36 42 43 43 46 50 51 52 55 57 58 59 61 62 63 66 66 68 69 70 75

Gambar 3.26 Perbandingan Realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan

Angka Harapan Lama Sekolah 2017-2020

Gambar 3.27 Proses Bisnis Sasaran 7 Peningkatan Kualitas Pendidikan

Gambar 3.28 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan

Gambar 3.29 Target dan Realisasi Angka Harapan Hidup Kota Yogyakarta

2017-2022

Gambar 3.30 Proses Bisnis Sasaran 8 Peningkatan Angka Harapan Hidup

Masyarakat

Gambar 3.31 Logframe Pemerintah dalam Peningkatan Angka Harapan Hidup

Masyarakat

Gambar 3.32 Grafik Target dan Realisasi Presentase Rintisan Kelurahan

Budaya yang aktif 2017-2022

Gambar 3.33 Proses Bisnis 9 Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan

dan Pelestarian Budaya Meningkat

Gambar 3.34 Logframe Sasaran 9 Peran Serta dalam Pengembangan dan

Pelestarian Budaya Meningkat

Gambar 3.35 Target dan Realisasi Persentase Kesesuaian Pemanfaatan

Ruang Tahun 2017-2022

Gambar 3.36 Proses Bisnis 10 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Meningkat

Gambar 3.37 Logframe Sasaran 10 Peran Serta dalam Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Gambar 3.38 Grafik Target dan Realisasi Indek Kualitas Lingkungan Hidup

Gambar 3.39 Penyandingan IKLH Kota Yogyakarta, DIY dan Nasional

Gambar 3.40 Perkembangan Nilai Indeks Kualitas Udara

Gambar 3.41 Proses Bisnis 11 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Gambar 3.42 Logframe Sasaran 11 dalam Kualitas Lingkungan Hidup

Gambar 3.43 Target dan Realisasi Indeks Infrastruktur Wilayah Kota

Yogyakarta Tahun 2017-2022

Gambar 3.44 Penataan permukiman kumuh kawasan Sungai Winongo

(Pringgokusuman-Pakuncen)

Gambar 3.45 Pertumbuhan Jumlah Bank Sampah Hingga Tahun 2020

Gambar 3.46 Pengurangan Sampah di Lingkungan Kota Yogyakarta Tahun

2020

Gambar 3.47 Kegiatan Pengangkutan Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup

Yogyakarta

Gambar 3.48 Proses Bisnis 12 Infrastruktur Wilayah Meningkat

Gambar 3.49 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun

2015-2020

Gambar 3.50 Proses Bisnis 13 Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan Meningkat

76 77 77 84 85 86 91 95 96 98 101 102 104 105 109 114 115 119 125 126 127 129 137 141 142

(10)

D

AF

TAR T

ABEL

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup berat bagi masyarakat di s e l u r u h d u n i a , t e r m a s u k K o t a Yogyakarta. Cobaan berat berupa Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan social ekonomi masyarakat di seluruh dunia. Kota Yogyakarta, dimana roda perekonomian bertumpu pada sector pariwisata, harus ikut merasakan d a m p a k n y a s e b a g a i a k i b a t d a r i penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta.

Namun, cobaan tersebut tidak m e n j a d i k a n P e m e r i n t a h K o t a Yo g y a k a r t a b e r p u t u s a s a d a l a m menjalankan roda pemerintahannya. Melalui slogan “Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar” yang kurang lebih b e r a r t i p a n t a n g m u n d u r, p e n u h semangat memasuki era adaptasi kebiasaan baru, Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak seluruh elemen masyarakat agar pantang mundur menghadapi tantangan yang ada, khususnya pandemi Covid-19.

Terbukti, dengan semangat t e r s e b u t , p e r l a h a n t a p i p a s t i , p e r e k o n o m i a n m a s y a r a k a t K o t a Yo g y a k a r t a m u l a i b a n g k i t d a n menggeliat. Dan dari segi birokrasi, kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta yang diukur melalui pencapaian 16 (Enam belas) Indikator Kinerja Utama, pada tahun 2020 dapat tercapai sesuai target yang telah ditentukan. Hal ini tentu merupakan kerja keras semua elemen aparat Pemerintah bersama masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang berkualitas demi mewujudkan Kota Yogyakarta yang sejahtera, nyaman huni dan berdaya saing kuat dengan tetap menjunjung nilai-nilai keistimewaan.

IKHTISAR

KINERJA

Tabel 2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Daerah Tabel 2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Tabel 2.3 Program dan Anggaran Perjanjian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kerja

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Indikator Utama Tahun 2020 Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1

Tabel 3.4 Indikator Komposit Penghitung Indeks Keberdayaan Masyarakat

Tabel 3.5 Tingkat Capaian Sasaran Keberdayaan Masyarakat Tabel 3.6 Hasil Skor PPH Kota Yogyakarta tahun 2017-2020 Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 Tabel 3.8 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5

Tabel 3.10 Capaian Sasaran Penurunan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban 2020

Tabel 3.11 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7 Tabel 3.12 Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis 8 Tabel 3.13 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9

Tabel 3.14 Aktivitas Rintisan Kelurahan Budaya Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.15 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10

Tabel 3.16 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.17 Penambahan Angka Kesesuaian Pemanfaatan Pola Ruang Kota Yogyakarta

Tabel 3.18 Data Indeks Kualitas Air Sungai di Kota Yogyakarta Tabel 3.19 Hasil Pengujian Parameter Kualitas Udara Tahun 2020 Tabel 3.20 Data Luasan RTH Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.21 Rincian Penambahan dan Pengurangan Luasan RTH Privat dan RTH Publik Tahun 2020

Tabel 3.22 Perhitungan Indeks Tutupan Vegetasi Kota Yogyakarta 2020

Tabel 3.23 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12 Tabel 3.24 Uraian Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12

Tabel 3.25 Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Tahun 2020

Tabel 3.26 Indeks Ketahanan dan Keselamatan Kebakaran Tahun 2020

Tabel 3.27 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 13

Tabel 3.28 Target dan Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 Dalam RPJMD 2017-2022

Tabel 3.29 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Tabel 3.30 Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tabel 3.31 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah Sasaran 13

Tabel 3.32 Realisasi Anggaran Tahun 2020

17 19 20 27 28 32 40 41 50 51 56 61 67 75 85 92 93 99 99 100 106 107 110 111 113 120 120 133 134 140 140 141 150 151 154

(11)

D

AF

TAR T

ABEL

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup berat bagi masyarakat di s e l u r u h d u n i a , t e r m a s u k K o t a Yogyakarta. Cobaan berat berupa Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan social ekonomi masyarakat di seluruh dunia. Kota Yogyakarta, dimana roda perekonomian bertumpu pada sector pariwisata, harus ikut merasakan d a m p a k n y a s e b a g a i a k i b a t d a r i penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta.

Namun, cobaan tersebut tidak m e n j a d i k a n P e m e r i n t a h K o t a Yo g y a k a r t a b e r p u t u s a s a d a l a m menjalankan roda pemerintahannya. Melalui slogan “Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar” yang kurang lebih b e r a r t i p a n t a n g m u n d u r, p e n u h semangat memasuki era adaptasi kebiasaan baru, Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak seluruh elemen masyarakat agar pantang mundur menghadapi tantangan yang ada, khususnya pandemi Covid-19.

Terbukti, dengan semangat t e r s e b u t , p e r l a h a n t a p i p a s t i , p e r e k o n o m i a n m a s y a r a k a t K o t a Yo g y a k a r t a m u l a i b a n g k i t d a n menggeliat. Dan dari segi birokrasi, kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta yang diukur melalui pencapaian 16 (Enam belas) Indikator Kinerja Utama, pada tahun 2020 dapat tercapai sesuai target yang telah ditentukan. Hal ini tentu merupakan kerja keras semua elemen aparat Pemerintah bersama masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang berkualitas demi mewujudkan Kota Yogyakarta yang sejahtera, nyaman huni dan berdaya saing kuat dengan tetap menjunjung nilai-nilai keistimewaan.

IKHTISAR

KINERJA

Tabel 2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Daerah Tabel 2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Tabel 2.3 Program dan Anggaran Perjanjian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kerja

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Indikator Utama Tahun 2020 Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1

Tabel 3.4 Indikator Komposit Penghitung Indeks Keberdayaan Masyarakat

Tabel 3.5 Tingkat Capaian Sasaran Keberdayaan Masyarakat Tabel 3.6 Hasil Skor PPH Kota Yogyakarta tahun 2017-2020 Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 Tabel 3.8 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5

Tabel 3.10 Capaian Sasaran Penurunan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban 2020

Tabel 3.11 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7 Tabel 3.12 Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis 8 Tabel 3.13 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9

Tabel 3.14 Aktivitas Rintisan Kelurahan Budaya Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.15 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10

Tabel 3.16 Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.17 Penambahan Angka Kesesuaian Pemanfaatan Pola Ruang Kota Yogyakarta

Tabel 3.18 Data Indeks Kualitas Air Sungai di Kota Yogyakarta Tabel 3.19 Hasil Pengujian Parameter Kualitas Udara Tahun 2020 Tabel 3.20 Data Luasan RTH Kota Yogyakarta Tahun 2020

Tabel 3.21 Rincian Penambahan dan Pengurangan Luasan RTH Privat dan RTH Publik Tahun 2020

Tabel 3.22 Perhitungan Indeks Tutupan Vegetasi Kota Yogyakarta 2020

Tabel 3.23 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12 Tabel 3.24 Uraian Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12

Tabel 3.25 Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Tahun 2020

Tabel 3.26 Indeks Ketahanan dan Keselamatan Kebakaran Tahun 2020

Tabel 3.27 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 13

Tabel 3.28 Target dan Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 Dalam RPJMD 2017-2022

Tabel 3.29 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Tabel 3.30 Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tabel 3.31 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah Sasaran 13

Tabel 3.32 Realisasi Anggaran Tahun 2020

17 19 20 27 28 32 40 41 50 51 56 61 67 75 85 92 93 99 99 100 106 107 110 111 113 120 120 133 134 140 140 141 150 151 154

(12)

BAB I

(13)

BAB I

(14)

13050 15145 16128 16929 15453 14777 14096 16339 15183 14531 13725 11965 9894 6734 3380 4208 12.225 14.646 15.415 16.250 15.246 15.325 14.973 16.713 16.207 15.578 15.557 13.579 11.347 7.702 4.517 7.237 (20.000) (15.000) (10.000) (5.000) 0 5.000 10.000 15.000 20.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Perempuan Laki-Laki

Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019

Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka, 2020

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2020 R a s i o k e t e r g a n t u n g a n

(dependency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka y a n g m e n u n j u k k a n b e s a r b e b a n tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia non produktif. Apabila dilihat dari komposisi usia produktif yaitu 15-65 tahun dan usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) maka dapat diketahui bahwa angka ketergantungan (dependency ratio) Kota Yogyakarta pada tahun 2019 adalah 40,99%.

B e s a r a n a n g k a r a s i o ketergantungan di Kota Yogyakarta memiliki pengertian bahwa setiap 100

orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 41 orang yang belum produktif dan/atau dianggap tidak produktif lagi. Dari tahun 2015 hingga 2018, rasio ketergantungan ini terus mengalami fl u k t u a s i d e n g a n k e c e n d e r u n g a n menurun, akan tetapi pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 40,99 dengan penurunan rata-rata -0,01% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia non produktif di Kota Yogyakarta semakin berkurang setiap tahunnya.

1.2

PEMBANGUNAN MANUSIA

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Kualitas pembangunan sebuah wilayah dapat diukur menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menggambarkan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM merupakan Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah kurang lebih 3.250 Ha atau 1,02% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jarak terjauh dari utara ke selatan kurang lebih 7,5 km dan dari barat ke timur kurang lebih 5,6 km. Kota Yogyakarta berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Wilayah administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 616 Rukun Warga (RW) dan 2.535 Rukun Tetangga (RT).

1.1

GAMBARAN UMUM

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak di antara

0 0

110 24'19”-110 28'53” Bujur Timur

0 0

dan antara 07 15'24”- 07 49'26” Lintang Selatan. Secara geografis Kota Yogyakarta berbatasan dengan:

J u m l a h p e n d u d u k K o t a Yo g y a k a r t a m e n u r u t B P S ( K o t a Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2020) s e b a n y a k 4 1 4 . 0 5 5 j i w a , d e n g a n 2 kepadatan penduduk 12.740/km . Adapun penduduk laki-laki berjumlah 201.538 jiwa (48,67%) dan jumlah p e n d u d u k p e r e m p u a n b e r j u m l a h 212.517 jiwa (51,33%). Kota Yogyakarta m e m i l i k i s t r u k t u r p i r a m i d a y a n g berbentuk ekspansif, dimana terdapat dominasi jumlah penduduk usia muda

atau produktif. Pada grafik tersebut juga dapat dilihat bahwa terdapat dominasi jumlah penduduk oleh kelompok umur 35-39 tahun dengan jumlah total sebesar 33.052 jiwa. Penduduk pada kelompok umur 35-39 tersebut memiliki komposisi jenis kelamin laki-laki sebesar 16.339 jiwa dan perempuan sebanyak 16.713 jiwa. Sedangkan kelompok umur dengan jumlah paling sedikit adalah kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebesar 7.897 jiwa.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Yogyakarta

Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2020

Ÿ Sebelah Utara

Kabupaten Sleman Ÿ Sebelah Timur

Kabupaten Bantul dan Sleman

Ÿ Sebelah Selatan

Kabupaten Bantul Ÿ Sebelah Barat

Kabupaten Bantul dan Sleman

(15)

13050 15145 16128 16929 15453 14777 14096 16339 15183 14531 13725 11965 9894 6734 3380 4208 12.225 14.646 15.415 16.250 15.246 15.325 14.973 16.713 16.207 15.578 15.557 13.579 11.347 7.702 4.517 7.237 (20.000) (15.000) (10.000) (5.000) 0 5.000 10.000 15.000 20.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Perempuan Laki-Laki

Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019

Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka, 2020

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, 2020 R a s i o k e t e r g a n t u n g a n

(dependency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka y a n g m e n u n j u k k a n b e s a r b e b a n tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia non produktif. Apabila dilihat dari komposisi usia produktif yaitu 15-65 tahun dan usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) maka dapat diketahui bahwa angka ketergantungan (dependency ratio) Kota Yogyakarta pada tahun 2019 adalah 40,99%.

B e s a r a n a n g k a r a s i o ketergantungan di Kota Yogyakarta memiliki pengertian bahwa setiap 100

orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 41 orang yang belum produktif dan/atau dianggap tidak produktif lagi. Dari tahun 2015 hingga 2018, rasio ketergantungan ini terus mengalami fl u k t u a s i d e n g a n k e c e n d e r u n g a n menurun, akan tetapi pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 40,99 dengan penurunan rata-rata -0,01% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia non produktif di Kota Yogyakarta semakin berkurang setiap tahunnya.

1.2

PEMBANGUNAN MANUSIA

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Kualitas pembangunan sebuah wilayah dapat diukur menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menggambarkan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM merupakan Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah kurang lebih 3.250 Ha atau 1,02% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jarak terjauh dari utara ke selatan kurang lebih 7,5 km dan dari barat ke timur kurang lebih 5,6 km. Kota Yogyakarta berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Wilayah administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 616 Rukun Warga (RW) dan 2.535 Rukun Tetangga (RT).

1.1

GAMBARAN UMUM

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak di antara

0 0

110 24'19”-110 28'53” Bujur Timur

0 0

dan antara 07 15'24”- 07 49'26” Lintang Selatan. Secara geografis Kota Yogyakarta berbatasan dengan:

J u m l a h p e n d u d u k K o t a Yo g y a k a r t a m e n u r u t B P S ( K o t a Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2020) s e b a n y a k 4 1 4 . 0 5 5 j i w a , d e n g a n 2 kepadatan penduduk 12.740/km . Adapun penduduk laki-laki berjumlah 201.538 jiwa (48,67%) dan jumlah p e n d u d u k p e r e m p u a n b e r j u m l a h 212.517 jiwa (51,33%). Kota Yogyakarta m e m i l i k i s t r u k t u r p i r a m i d a y a n g berbentuk ekspansif, dimana terdapat dominasi jumlah penduduk usia muda

atau produktif. Pada grafik tersebut juga dapat dilihat bahwa terdapat dominasi jumlah penduduk oleh kelompok umur 35-39 tahun dengan jumlah total sebesar 33.052 jiwa. Penduduk pada kelompok umur 35-39 tersebut memiliki komposisi jenis kelamin laki-laki sebesar 16.339 jiwa dan perempuan sebanyak 16.713 jiwa. Sedangkan kelompok umur dengan jumlah paling sedikit adalah kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebesar 7.897 jiwa.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Yogyakarta

Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2020

Ÿ Sebelah Utara

Kabupaten Sleman Ÿ Sebelah Timur

Kabupaten Bantul dan Sleman

Ÿ Sebelah Selatan

Kabupaten Bantul Ÿ Sebelah Barat

Kabupaten Bantul dan Sleman

(16)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; 0,14; 0% Pertambangan dan Penggalian; 0,003; 0% Industri Pengolahan; 13,18; 13% Pengadaan Listrik dan Gas; 0,22; 0% Pengadaan Air, Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang; 0,14; 0%

Konstruksi; 7,85; 8%

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor; 7,49; 7% Transportasi dan Pergudangan; 4,07; 4% Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; 13,74; 14% Informasi dan Komunikasi; 10,26; 10% Jasa Keuangan dan

Asuransi; 6,8; 7% Real Estate; 9,15; 9% Jasa Perusahaan; 1,08; 1% Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; 10,12; 10% Jasa Pendidikan; 9,23; 9%

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; 3,79;

4%

Jasa Lainnya; 2,72; 3%

Gambar 1.4 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Yogyakarta (%)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Tahun 2020 Sebagai Kota Pariwisata dimana

ekonomi berjalan seiring pertambahan j u m l a h k u n j u n g a n w i s a t a , K o t a Yogyakarta mengalami dampak yang signifikan dari adanya pandemik Covid-19. Social Distancing sebagai upaya u n t u k p e n a n g g u l a n g a n C o v i d - 1 9 m e m a k s a m a s y a r a k a t u n t u k mengurangi atau bahkan menghindari aktivitas di luar rumah termasuk k u n j u n g a n w i s a t a . P e n u r u n a n kunjungan wisata ke Kota Yogyakarta a k a n b e r d a m p a k l a n g s u n g p a d a p e n d a p a ta n ma sya ra ka t ma u p u n keuangan daerah Kota Yogyakarta terutama pada Industri Hotel Restoran. Penurunan sektor ini mengakibatkan

penurunan pendapatan bagi pekerja atau bahkan pengurangan jumlah pekerja. Selain itu, masyarakat yang b e k e r j a p a d a s e k t o r p e n d u k u n g pariwisata juga akan mengalami penurunan pendapatan, misalnya U s a h a K e c i l M i k r o ( U K M ) y a n g m e m p r o d u k s i d a n / a t a u m e n j u a l s o u v e n i r d a n o l e h - o l e h , p e n j a j a makanan, tukang becak, andong, dan pekerja sektor informal pariwisata lainnya.

indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Angka IPM memberikan gambaran komprehensif m e n g e n a i t i n g k a t p e n c a p a i a n p e m b a n g u n a n m a n u s i a s e b a g a i dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakuan oleh suatu daerah.

Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, m e n u n j u k k a n p e n c a p a i a n pembangunan manusianya semakin baik. Nilai IPM Kota Yo gyakarta merupakan tertinggi se-Indonesia sejak tahun 2010. Berikut adalah grafik Indeks P e m b a n g u n a n M a n u s i a d i K o t a Yogyakarta tahun 2015-2019. 84,56 85,32 85,49 86,11 86,65 77,59 78,38 78,89 79,53 79,99 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 2015 2016 2017 2018 2019 N ilai

Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia

Kota Yogyakarta D I YOGYAKARTA INDONESIA

Gambar 1.3 Indeks

Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta Tahun 2015-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Tahun 2020

1.3

PEREKONOMIAN

1.1

KOTA YOGYAKARTA

S e j a l a n d e n g a n k e b i j a k a n pembangunan nasional, maka arah kebijakan pembangunan ekonomi Kota Yogyakarta pada tahun 2020 ditujukan dalam rangka mewujudkan masyarakat Kota Yogyakarta yang sejahtera, berbudaya, bermartabat berlandaskan pada penguatan ekonomi wilayah. lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan.

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun dasar 2010, sektor sektor informasi dan komunikasi; industri pengolahan; serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan tiga sektor d e n g a n n i l a i P D R B t e r b e s a r

dibandingkan sektor lainnya dalam perekonomian Kota Yogyakarta selama tahun 2015-2019. Pada tahun 2019, nilai PDRB sektor informasi dan komunikasi adalah yang terbesar, yaitu mencapai 3,95 triliun rupiah atau sebesar 14,3% dari total PDRB Kota Yogyakarta. Di posisi kedua, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 12,94% atau 3,58 triliun rupiah di tahun 2019. Selanjutnya, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menghasilkan PDRB sebesar 3,39 triliun rupiah atau 12,26% dari total PDRB.

(17)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; 0,14; 0% Pertambangan dan Penggalian; 0,003; 0% Industri Pengolahan; 13,18; 13% Pengadaan Listrik dan Gas; 0,22; 0% Pengadaan Air, Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang; 0,14; 0%

Konstruksi; 7,85; 8%

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor; 7,49; 7% Transportasi dan Pergudangan; 4,07; 4% Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; 13,74; 14% Informasi dan Komunikasi; 10,26; 10% Jasa Keuangan dan

Asuransi; 6,8; 7% Real Estate; 9,15; 9% Jasa Perusahaan; 1,08; 1% Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; 10,12; 10% Jasa Pendidikan; 9,23; 9%

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; 3,79;

4%

Jasa Lainnya; 2,72; 3%

Gambar 1.4 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Yogyakarta (%)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Tahun 2020 Sebagai Kota Pariwisata dimana

ekonomi berjalan seiring pertambahan j u m l a h k u n j u n g a n w i s a t a , K o t a Yogyakarta mengalami dampak yang signifikan dari adanya pandemik Covid-19. Social Distancing sebagai upaya u n t u k p e n a n g g u l a n g a n C o v i d - 1 9 m e m a k s a m a s y a r a k a t u n t u k mengurangi atau bahkan menghindari aktivitas di luar rumah termasuk k u n j u n g a n w i s a t a . P e n u r u n a n kunjungan wisata ke Kota Yogyakarta a k a n b e r d a m p a k l a n g s u n g p a d a p e n d a p a ta n ma sya ra ka t ma u p u n keuangan daerah Kota Yogyakarta terutama pada Industri Hotel Restoran. Penurunan sektor ini mengakibatkan

penurunan pendapatan bagi pekerja atau bahkan pengurangan jumlah pekerja. Selain itu, masyarakat yang b e k e r j a p a d a s e k t o r p e n d u k u n g pariwisata juga akan mengalami penurunan pendapatan, misalnya U s a h a K e c i l M i k r o ( U K M ) y a n g m e m p r o d u k s i d a n / a t a u m e n j u a l s o u v e n i r d a n o l e h - o l e h , p e n j a j a makanan, tukang becak, andong, dan pekerja sektor informal pariwisata lainnya.

indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Angka IPM memberikan gambaran komprehensif m e n g e n a i t i n g k a t p e n c a p a i a n p e m b a n g u n a n m a n u s i a s e b a g a i dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakuan oleh suatu daerah.

Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, m e n u n j u k k a n p e n c a p a i a n pembangunan manusianya semakin baik. Nilai IPM Kota Yo gyakarta merupakan tertinggi se-Indonesia sejak tahun 2010. Berikut adalah grafik Indeks P e m b a n g u n a n M a n u s i a d i K o t a Yogyakarta tahun 2015-2019. 84,56 85,32 85,49 86,11 86,65 77,59 78,38 78,89 79,53 79,99 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 2015 2016 2017 2018 2019 N ilai

Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia

Kota Yogyakarta D I YOGYAKARTA INDONESIA

Gambar 1.3 Indeks

Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta Tahun 2015-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Tahun 2020

1.3

PEREKONOMIAN

1.1

KOTA YOGYAKARTA

S e j a l a n d e n g a n k e b i j a k a n pembangunan nasional, maka arah kebijakan pembangunan ekonomi Kota Yogyakarta pada tahun 2020 ditujukan dalam rangka mewujudkan masyarakat Kota Yogyakarta yang sejahtera, berbudaya, bermartabat berlandaskan pada penguatan ekonomi wilayah. lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan.

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun dasar 2010, sektor sektor informasi dan komunikasi; industri pengolahan; serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan tiga sektor d e n g a n n i l a i P D R B t e r b e s a r

dibandingkan sektor lainnya dalam perekonomian Kota Yogyakarta selama tahun 2015-2019. Pada tahun 2019, nilai PDRB sektor informasi dan komunikasi adalah yang terbesar, yaitu mencapai 3,95 triliun rupiah atau sebesar 14,3% dari total PDRB Kota Yogyakarta. Di posisi kedua, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 12,94% atau 3,58 triliun rupiah di tahun 2019. Selanjutnya, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menghasilkan PDRB sebesar 3,39 triliun rupiah atau 12,26% dari total PDRB.

(18)

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki sumber daya manusia yang berkecukupan dalam melaksanakan pembangunan. Jumlah aparatur sipil negara per 1 Desember 2020 mencapai 4.876 orang, yang terdiri dari 2.015 laki-laki (41,32%) dan 2.861 perempuan (58,68%). Apabila dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, sumber daya manusia di Pemkot Yogyakarta didominasi oleh jenjang Pendidikan S1 (2.304 orang), diikuti SMA (872 orang), D3 (659 orang), S2 (649 orang), dan sisanya sebanyak 387 orang mengenyam Pendidikan SD, SMP, D1, D2 dan D4 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 s.d 25 tahun 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun 56 tahun atau lebih 6 149 567 939 344 59 445 631 1207 519

Berdasarkan Rentang Usia

Laki-laki Perempuan D I; 16; 0% D II; 94; 2% D III; 657; 13% D IV; 82; 2% S1; 2418; 49% S2; 450; 9% SD; 74; 2% SLTA; 984; 20% SLTP; 152; 3% Berdasarkan Jenis Pendidikan D I D II D III D IV S1 S2 SD SLTA SLTP Laki-laki 2041 41% Perempuan 2886 59%

Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Sumber :Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta

Sedangkan jika dilihat dari usia, ASN didominasi oleh usia 46-55 tahun (2.146 orang), diikuti usia 36-45 tahun (1.198 orang), di atas 56 tahun (863 orang) dan sisanya usia di bawah 25 tahun dan rentang 26-35 tahun.

1.4

SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Pemerintah Kota Yogyakarta dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta sesuai hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah. Adapun periode menjabat Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta selama 5 tahun yakni dari tahun 2017 – 2022. Dalam melaksanakan tugasnya, Walikota dan Wakil Walikota dibantu oleh Sekretaris Daerah beserta jajaran di bawahnya.

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Sumber :Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta, struktur organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri dari 51 OPD/Unit Kerja yakni :

1. Sekretariat Daerah (8 bagian) 2. Sekretariat DPRD

3. Inspektorat Daerah 4. Dinas (21 Dinas)

5. Badan Daerah (3 Badan) 6. Kecamatan (14 Kecamatan)

(19)

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki sumber daya manusia yang berkecukupan dalam melaksanakan pembangunan. Jumlah aparatur sipil negara per 1 Desember 2020 mencapai 4.876 orang, yang terdiri dari 2.015 laki-laki (41,32%) dan 2.861 perempuan (58,68%). Apabila dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, sumber daya manusia di Pemkot Yogyakarta didominasi oleh jenjang Pendidikan S1 (2.304 orang), diikuti SMA (872 orang), D3 (659 orang), S2 (649 orang), dan sisanya sebanyak 387 orang mengenyam Pendidikan SD, SMP, D1, D2 dan D4 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 s.d 25 tahun 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun 56 tahun atau lebih 6 149 567 939 344 59 445 631 1207 519

Berdasarkan Rentang Usia

Laki-laki Perempuan D I; 16; 0% D II; 94; 2% D III; 657; 13% D IV; 82; 2% S1; 2418; 49% S2; 450; 9% SD; 74; 2% SLTA; 984; 20% SLTP; 152; 3% Berdasarkan Jenis Pendidikan D I D II D III D IV S1 S2 SD SLTA SLTP Laki-laki 2041 41% Perempuan 2886 59%

Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Sumber :Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta

Sedangkan jika dilihat dari usia, ASN didominasi oleh usia 46-55 tahun (2.146 orang), diikuti usia 36-45 tahun (1.198 orang), di atas 56 tahun (863 orang) dan sisanya usia di bawah 25 tahun dan rentang 26-35 tahun.

1.4

SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Pemerintah Kota Yogyakarta dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta sesuai hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah. Adapun periode menjabat Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta selama 5 tahun yakni dari tahun 2017 – 2022. Dalam melaksanakan tugasnya, Walikota dan Wakil Walikota dibantu oleh Sekretaris Daerah beserta jajaran di bawahnya.

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016

Sumber :Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta, struktur organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri dari 51 OPD/Unit Kerja yakni :

1. Sekretariat Daerah (8 bagian) 2. Sekretariat DPRD

3. Inspektorat Daerah 4. Dinas (21 Dinas)

5. Badan Daerah (3 Badan) 6. Kecamatan (14 Kecamatan)

(20)

1.5

ISU STRATEGIS PEMERINTAH

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus d i p e r h a t i k a n a t a u d i k e d e p a n k a n d a l a m p e r e n c a n a a n pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang. Berikut ini adalah isu strategis pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2017-2022 :

1. Penurunan Kemiskinan ;

2. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat ; 3. Peningkatan Ketahanan Pangan ; 4. Penurunan Ketimpangan Pendapatan ; 5. Penguatan Pertumbuhan Ekonomi ;

6. Penurunan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat ;

7. Peningkatan Kualitas Pendidikan ;

8. Peningkatan Harapan Hidup Masyarakat ;

9. P e n i n g k a t a n P e r a n S e r t a M a s y a r a k a t d a l a m Pengembangan dan Pelestarian Budaya ;

10. Peningkatan Kualitas Pemanfaatan Ruang ; 11. Peningkatan Kualitas Lingkungan hidup ; 12. Peningkatan Infrastruktur Wilayah ; dan

(21)

1.5

ISU STRATEGIS PEMERINTAH

1.1

KOTA YOGYAKARTA

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus d i p e r h a t i k a n a t a u d i k e d e p a n k a n d a l a m p e r e n c a n a a n pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang. Berikut ini adalah isu strategis pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2017-2022 :

1. Penurunan Kemiskinan ;

2. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat ; 3. Peningkatan Ketahanan Pangan ; 4. Penurunan Ketimpangan Pendapatan ; 5. Penguatan Pertumbuhan Ekonomi ;

6. Penurunan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat ;

7. Peningkatan Kualitas Pendidikan ;

8. Peningkatan Harapan Hidup Masyarakat ;

9. P e n i n g k a t a n P e r a n S e r t a M a s y a r a k a t d a l a m Pengembangan dan Pelestarian Budaya ;

10. Peningkatan Kualitas Pemanfaatan Ruang ; 11. Peningkatan Kualitas Lingkungan hidup ; 12. Peningkatan Infrastruktur Wilayah ; dan

(22)

BAB II

PERENCANAAN

KINERJA

(23)

BAB II

PERENCANAAN

KINERJA

(24)

manfaat bagi pembangunan kota dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatnya aktifitas sektor swasta pariwisata dan pendidikan sebagai penopang utama pelayanan jasa kota secara kompetitif dan sebagai gerbong utama pertumbuhan perekonomian kota dan mampu menarik picu pergerakan sektor andalan lain.

4. Meningkatkan perbaikan efisiensi dan efektifitas sistem produksi dan distribusi sebagai pelayanan skala lingkungan kota dan regional.

5. Menguatnya kualitas identitas kota yang mampu menjadikan diri sebagai basis kota dalam kerjasama dan pengembangan usaha serta menjadi bagian sistem pergerakan antar kota.

Kota Yogyakarta yang berorientasi pada keberdayaan masyarakat adalah: 1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang cerdas, terampil dan

berakhlak mulia.

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan gaya hidup sehat dan bersih.

3. Meningkatnya etos kerja berkemajuan yaitu cerdas berteknologi, penuh prestasi, manusiawi, menciptakan rasa aman dan mencerahkan.

4. Meningkatnya peluang kerja yang bisa menampung tenaga kerja produktif. 5. Berkembangnya kemitraan sosial dalam semangat gotong royong yang akan

memperkuat ketahanan masyarakat enghadapi berbagai kerawanan sosial.

Kota Yogyakarta yang berpijak pada nilai keistimewaan adalah:

1. Berkembangnya pemerintah, pelayanan, dan aktifitas kemasyarakatan Kota Yogyakarta yang sesuai dan menjunjung tinggi nilai keistimewaan sesuai amanat Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Meningkatnya peran partisipasi dan kesejahteraan masyarakat atas pembangunan daerah berbasis keistimewaan.

3. Menguatnya identitas sebagai kota warisan budaya luhur, pendidikan, dan pariwisata yang menjadi bagian nilai keistimewaan.

4. Berkembangnya semangat ”Jogja Berkemajuan” dalam penyelenggaraan pembangunan kota berupa kemauan kuat yang bersumber pada kekayaan budaya ngayogyakarta hadiningrat yang religius, memakmurkan dan berwawasan lingkungan serta pada daya kreatif masyarakat Jogja.

Visi tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam upaya pencapaian melalui 7 (tujuh) misi yakni :

1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Yogyakarta Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2017. Tahun 2020 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD periode 2017-2022. Adapun Visi yang tercantum dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

2.1

RPJMD KOTA YOGYAKARTA

1.1

TAHUN 2017-2022

Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman

Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak

Pada Nilai Keistimewaan

Penjabaran lebih lanjut mengenai visi ini merupakan salah satu upaya untuk mempertegas kembali perwujudan kota yang telah memiliki aspek mendasar sebagai kota nyaman huni dan kota pusat pelayanan jasa. Tidak lepas dari memperkuatnya nilai daya saing daerah dengan pijakan nilai keistimewaan sebagai penekanan harapan menjadi suatu ideal kota di masa depan.

Kota Yogyakarta sebagai kota nyaman huni adalah:

1. Kualitas hidup masyarakat Kota Yogyakarta yang tinggi di atas rata-rata nasional, yang tercermin dalam nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi.

2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan perkotaan yang layak dan memadai bagi aktifitas warga.

3. Pelayanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat melampaui standar pelayanan minimal.

4. Berkembangnya perekonomian yang mampu menggerakkan pembangunan kota dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

5. Memberikan ruang yang kondusif bagi pengembangan nilai-nilai dan aktifitas sosial dan budaya sehingga mampu meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat.

Kota Yogyakarta sebagai kota pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat

adalah:

1. Maju dan berkembangnya Kota Yogyakarta sebagai pusat pelayanan jasa yang meliputi jasa penunjang pendidikan, pariwisata, perdagangan, pemerintahan, keuangan, kesehatan, transportasi dan komunikasi, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang unggul baik secara komparatif maupun kompetitif.

2. Terbangunnya sistem pelayanan dan kelembagaan yang mudah, cepat, dan kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya investasi yang memberikan

(25)

manfaat bagi pembangunan kota dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatnya aktifitas sektor swasta pariwisata dan pendidikan sebagai penopang utama pelayanan jasa kota secara kompetitif dan sebagai gerbong utama pertumbuhan perekonomian kota dan mampu menarik picu pergerakan sektor andalan lain.

4. Meningkatkan perbaikan efisiensi dan efektifitas sistem produksi dan distribusi sebagai pelayanan skala lingkungan kota dan regional.

5. Menguatnya kualitas identitas kota yang mampu menjadikan diri sebagai basis kota dalam kerjasama dan pengembangan usaha serta menjadi bagian sistem pergerakan antar kota.

Kota Yogyakarta yang berorientasi pada keberdayaan masyarakat adalah: 1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang cerdas, terampil dan

berakhlak mulia.

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan gaya hidup sehat dan bersih.

3. Meningkatnya etos kerja berkemajuan yaitu cerdas berteknologi, penuh prestasi, manusiawi, menciptakan rasa aman dan mencerahkan.

4. Meningkatnya peluang kerja yang bisa menampung tenaga kerja produktif. 5. Berkembangnya kemitraan sosial dalam semangat gotong royong yang akan

memperkuat ketahanan masyarakat enghadapi berbagai kerawanan sosial.

Kota Yogyakarta yang berpijak pada nilai keistimewaan adalah:

1. Berkembangnya pemerintah, pelayanan, dan aktifitas kemasyarakatan Kota Yogyakarta yang sesuai dan menjunjung tinggi nilai keistimewaan sesuai amanat Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Meningkatnya peran partisipasi dan kesejahteraan masyarakat atas pembangunan daerah berbasis keistimewaan.

3. Menguatnya identitas sebagai kota warisan budaya luhur, pendidikan, dan pariwisata yang menjadi bagian nilai keistimewaan.

4. Berkembangnya semangat ”Jogja Berkemajuan” dalam penyelenggaraan pembangunan kota berupa kemauan kuat yang bersumber pada kekayaan budaya ngayogyakarta hadiningrat yang religius, memakmurkan dan berwawasan lingkungan serta pada daya kreatif masyarakat Jogja.

Visi tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam upaya pencapaian melalui 7 (tujuh) misi yakni :

1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Yogyakarta Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2017. Tahun 2020 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD periode 2017-2022. Adapun Visi yang tercantum dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

2.1

RPJMD KOTA YOGYAKARTA

1.1

TAHUN 2017-2022

Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman

Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak

Pada Nilai Keistimewaan

Penjabaran lebih lanjut mengenai visi ini merupakan salah satu upaya untuk mempertegas kembali perwujudan kota yang telah memiliki aspek mendasar sebagai kota nyaman huni dan kota pusat pelayanan jasa. Tidak lepas dari memperkuatnya nilai daya saing daerah dengan pijakan nilai keistimewaan sebagai penekanan harapan menjadi suatu ideal kota di masa depan.

Kota Yogyakarta sebagai kota nyaman huni adalah:

1. Kualitas hidup masyarakat Kota Yogyakarta yang tinggi di atas rata-rata nasional, yang tercermin dalam nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi.

2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan perkotaan yang layak dan memadai bagi aktifitas warga.

3. Pelayanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat melampaui standar pelayanan minimal.

4. Berkembangnya perekonomian yang mampu menggerakkan pembangunan kota dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

5. Memberikan ruang yang kondusif bagi pengembangan nilai-nilai dan aktifitas sosial dan budaya sehingga mampu meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat.

Kota Yogyakarta sebagai kota pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat

adalah:

1. Maju dan berkembangnya Kota Yogyakarta sebagai pusat pelayanan jasa yang meliputi jasa penunjang pendidikan, pariwisata, perdagangan, pemerintahan, keuangan, kesehatan, transportasi dan komunikasi, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang unggul baik secara komparatif maupun kompetitif.

2. Terbangunnya sistem pelayanan dan kelembagaan yang mudah, cepat, dan kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya investasi yang memberikan

(26)

2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta

3. Memperkuat moral, etika, dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta

4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya 5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan

6. Membangun sarana dan prasarana publik dan permukiman 7. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, disusun proses bisnis yang menguraikan aktivitas yang harus dilakukan, mulai dari aspek utama, pendukung dan manajemen. Namun, sebelum menyusun proses bisnis, terlebih dahulu diidentifikasi terlebih dahulu keterkaitan visi dan misi yang digambarkan dalam bagan berikut ini.

Gambar 2.1 Visi Misi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022

Mendasarkan bagan tersebut, maka kata kunci Visi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 diterjemahkan ke dalam 2 (dua) hal yakni Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa. Nyaman Huni diartikan bahwa masyarakat sejahtera (Misi 1), kondisinya aman (Misi 3), Sumber Daya Manusianya berkualitas (Misi 4) serta Tata Kota dan Lingkungannya nyaman dan asri (Misi 5). Sedangkan Pusat Pelayanan Jasa diartikan bahwa Kota Yogyakarta memiliki daya saing ekonomi yang kuat sehingga mampu bersaing dengan daerah lain (Misi 2). Dua kata kunci tersebut,

(27)

Gambar 2.2 Proses Bisnis RPJMD Kota Yogyakarta

Proses utama dalam mencapai Visi RPJMD adalah Peningkatan Kualitas SDM, Penguatan Ekonomi dan Daya Saing serta Peningkatan Kesejahteraan. Sedangkan proses pendukungnya meliputi penciptaan rasa aman, perwujudan tatakota dan lingkungan yang nyaman dan asri serta peningkatan insfrastruktur. Adapun proses manajemen adalah bagaimana mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Proses bisnis tersebut selanjutnya di-breakdown ke dalam kata kunci yang merupakan perwujudan sasaran daerah Kota Yogyakarta. Sasaran Daerah ini selanjutnya menjadi dasar penyusunan perjanjian kinerja kepala daerah dimana setiap tahun akan dievaluasi pencapaiannya.

sejalan dengan misi-misi yang ada di RPJMD. Adapun Misi 6 dan 7 menjadi pendukung tercapainya 2 (dua) kata kunci pencapaian visi tersebut. Bagan rekonstruksi pencapaian visi tersebut menjadi bahan penyusunan proses bisnis RPJMD yang disajikan pada bagan berikut ini.

(28)

Visi M is i T u ju a n Ind ik a to r T u ju a n Sa s a ra n Da e ra h Ind ik a to r Kine rja Utam a ( IKU ) M en e gu h k a n Ko ta Y o gyak a rta Se b a g ai Ko ta Nyama n H u ni Da n P u s a t Pe la y a na n J a s a Y a n g Be rda y a Sa in g K ua t Un tuk Ke b e rd a y aa n M as y a ra k at De n g an Be rpi ja k P ad a Nil a i Ke is ti m e w aa n 1 . M e n ing k a tk a n Ke s e jah te ra a n d a n Ke b e rd a y aa n M a s y a ra k at M e n ing k a tk a n k e s e ja ht e ra an ma s y ara k at Kota Y o gyak a rta In d e k s K es e jah tera an Ra k y a t Ke m is k ina n M as y a ra k a t M en u ru n An g k a k e m is k in a n Ke b e rd a y aa n M a syarak a t M en ing k a t Ind e k s k e b e rd a y a an ma s y a ra k at Ke tah a n a n P a ng a n M as y a ra k at M e ni n gk a t P o la pa n g an h a rap a n 2 . M e m p e rk u a t e k o n o m i k e ra k y ata n d a n d ay a s ai n g K ota Y o gyak a rta M e m p e rk u a t p ert u m b u h a n e k o n o m i y a ng b ert u m p u e k o n o m i k e ra k y ata n u n tu k me n in g k a tk a n d ay a s a in g k o ta Y o g y ak a rta In d e k s K eti m p an g an P en d a p a tan Ke ti m pa n g a n P en d a p ata n An tar P en d u d u k M e n uru n Ind e k s K e ti m pa n g an Pe n d ap a tan P DRB P e rk a p ita Pe rt u m b u ha n E k o no m i M en ing k a t An g k a pe rt u mb u h an e k o n o m i In fl a s i 3 . M e m p e rk u a t mo ra l, e ti k a , d an b u d a y a ma s y a ra k at Ko ta Y o gyak a rta M e n ing k a tk a n mo ra l, e ti k a, d an b ud a y a u n tu k me w uj u d k a n k e te ntr a ma n m a syarak a t Ko ta Y og y a k art a A ng k a K ri m ina lit a s Ga n g gu a n k e te n tra m a n d an k e te rti b a n m a sy a k a ra t me n ur u n An g k a K ri m ina lita s J u m lah p el a ng g a ra n P erda J u m lah p e la ng g a ra n Pe rda 4 . M e n ing k a tk a n k u al it a s p en d idi k a n, k e s eh a ta n , s o si a l, da n b ud a y a M e n ing k a tk a n k u al it a s p en d idi k a n d an k e s eh a ta n In d e k s P e m b a n g un a n M an u si a Ku a litas p e n di d ika n me n in g k a t An g k a R a ta -r a ta la m a s e k ol a h An g k a h ara p a n la m a s e k ol a h Ha rap a n h id up ma s y a ra k a t me n in g k a t An g k a h a ra p an hi d up M e n ing k a tk a n pe ra n s e rt a mas y a ra k a t da la m p en g e mb an g a n d a n p el e s ta ri a n b ud a y a P erse n tas e ri n ti s an k el u ra h an b u d a y a y a n g ak ti f Pe ran s e rt a m a s y a ra k at d al a m p en g e m b a n ga n d an p el e s ta ri a n b u d ay a me n in g k a t Pe rse n ta s e ri n ti sa n k e lu ra h an b u d aya y a n g a k ti f T abel 2.1 V isi, Misi, T

ujuan dan Sasaran Daerah

Visi M is i T u ju a n Ind ik a to r T u ju a n Sa s a ra n Da e ra h Ind ik a to r Kine rja Utam a ( IKU ) 5 . M e m p e rk u a t tata k ota d a n k e le s ta ri a n lin g k un g a n M e w u ju dk a n ta ta ru a n g y a ng n y a m a n , tert ib, da n b erk el a n ju ta n P erse n tas e k eses u a ian p e m a nfa at a n r u a ng Ke s e s u ai a n p e ma n fa a ta n ru a ng me ni n g k at Pe rse n ta s e k e s e s u a ia n p e m a nfaa ta n r u a n g M e n ing k a tk a n k u al it a s lin g k un g a n hi d u p In d e k s K u a litas L ing k un g a n H id u p Ku a litas li ng k un g a n h id up me n in g k a t Ind e k s K u ali ta s L in g k un g a n Hi d u p 6 . M e m b a n g u n s a ra n a d a n p ra s ar a na p ub lik da n p er m u k im an M e n ing k a tk a n s aran a d an p ra s a ra n a pu b lik d a n p er m u k im an In d e k s Infr a s tru ktu r W ila y a h Infr a s truk tur wil a y a h me n in g k a t Ind e k s Infr a s truk tur W ila y a h 7 . M e n ing k a tk a n tata ke lo la p e m eri ntah y a ng ba ik d a n b ers ih M e n ing k a tk a n ta ta ke lo la p e m eri ntah y a ng b ai k d an b e rsi h In d e k s R e fo rm a si B irok ras i Ka p a s ita s ta ta k el o la p e m eri ntah a n m en ing k a t Nil a i a k u ntab ilitas k in erj a p e m eri ntah Op ini BP K te rh a da p L ap o ra n K eu a n g an Pe m e ri n tah D a era h

Gambar

Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019 Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka, 2020
Gambar 1.2 Grafik Piramida Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 2019 Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka, 2020
Gambar 1.4 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan  Usaha di Kota Yogyakarta (%)
Gambar 1.6 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan  Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perlu diperhatikan, untuk tidak menempatkan elemen lainnya DI DALAM RUANG MINIMAL yang dapat memberikan kesan sebagai bagian dari identitas perusahaan... CMYK & PANTONE

b) Pemberian tanda pada benda uji. Tarik garis tengah pada setiap sisi ujung benda uji dengan menggunakan alat bantu yang sesuai, sehingga dapat memastikan bahwa kedua garis

Pada pemilihan tulangan, peringkat pertama adalah informasi harga yang diberikan, diperingkat kedua adalah tenggang waktu penyerahan material dari perusahaan

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, Saya dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Pelatihan Pembibitan Durian

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Variabel independen, variabel dependen, dan tahun yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, Rasmini, dan

Beban gaji sebesar Rp. 16.760.000.000,- tidak dikapitalisasi sebagai aktiva sumber daya manusia karena beban gaji tidak memiliki manfaat dimasa yang akan datang. Untuk itu gaji

Sistem informasi ini dilengkapi dengan data produk, semua info dan katalog dari percetakan terkait, sehingga konsumen bisa dengan leluasa melihat-lihat produknya secara digital,