• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anis Shofiyani, SP., MP. Siti Nur Azizah, SE., M.Si. Agus Mulyadi Purnawanto, S.P., M.P.

26 | P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n M e l a l u i K e w i r a u s a h a a n

Pendahuluan

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia. Demikian pula dalam sector rumah tangga, limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Contoh limbah rumah tangga adalah sampah, baik organik maupun anorganik seperti barang-barang bekas yang dapat didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.

Salah satu tujuan pemanfaatan limbah rumah tangga adalah agar masyarakat mampu mengatasi permasalahan limbah rumah tangga dan memanfaatkannya menjadi komoditas yang efektif dan bernilai ekonomi.. Jika selesai mengikuti kegiatan, mereka belum mampu mengatasi permasalahan limbah rumah tangga, pertanda tujuan kegiatan belum tercapai. Berdasarkan hal itulah, dalam pelaksanaan kegiatan, masyarakat perlu dibekali dengan kesadaran lingkungan.

Berdasarkan data Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) 2007 (Green Press Network, 2007) menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, dimana variable pertama dari total 8 variabel dalam penghitungan cepat data sampah berasal dari permukiman atau perumahan. Dari data ini bisa dilihat bahwa, apabila limbah sampah ini tidak dapat dikurangi maka akan berdampak negatif bagi lingkungan dan juga alam.

Dengan kesadaran tersebut, dilakukan beberapa cara untuk mengurangi limbah rumah tangga, diantaranya dengan melakukan

Dr. Naelati Tubastuvi ,SE.,M.Si., Ika Yustina Rahmawati, S.E.,M.Sc DKK| 27

metode 3R yaitu Reuse, Reduce dan Recycle. Dari ketiga metode tersebut, metode yang dinilai cukup efektif dan efisien dalam mengurangi dampak limbah rumah tangga adalah metode recycle (daur ulang). Metode Daur ulang merupakan proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah. Dengan melakukan proses daur ulang ini, diharapkan limbah rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali dan dapat membantu mengurangi limbah yang ada. Dan dalam batas tertentu, dengan melakukan metode daur ulang dapat menghemat sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku tertentu (Sofiana, 2010).

Selain ditinjau dari segi lingkungan, pemanfaatan limbah juga dapat dipertimbangkan dari segi ekonomi kreatif atau kreativitas yang dapat meningkatkan nilai ekonomi. Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas.

Salah satu kegiatan Aisyiyah Kabupaten Banyumas adalah melaksanakan kegiatan positif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga baik secara material maupun non material sehingga setiap anggota keluarga ikut merasakan dampak positif serta dapat mengembangkan kreativitas diri secara optimal dengan potensi yang dimiliki. Keunggulan yang ditawarkan Aisyiyah Kabupaten Banyumas tertuang dalam program kerja dimana peran Istri serta Ibu Rumah Tangga (IRT) dalam menerapkan pembelajaran ketrampilan yang diberikan kepada keluarga sejak dini. Dengan metode pembelajaran tersebut diharapkan membangkitkan kepekaan dan kesadaran setiap keluarga khususnys Ibu Rumah Tangga untuk membuka wawasan dan meningkatkan kreativitas serta mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki.

28 | P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n M e l a l u i K e w i r a u s a h a a n Namun demikian pemanfaatan limbah rumah tangga belum sepenuhnya diterapkan dalam setiap keluarga anggota Aisyiyah Kabupaten Banyumas, hal tersebut terkendala sumber daya manusia pelaksana program tersebut. Sebenarnya pemanfaatan limbah rumah tangga dapat diterapkan secara optimal sebagai salah satu sumber penghasilan unggulan bagi keluarga. Salah satunya dengan bekerjasama dengan unit kreativitas mahasiswa di lingkungan perguruan Muhammadiyah seperti Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Berdasar uraian tersebut di atas maka kegiatan pelatihan ketrampilan pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai salah satu upaya meningkatkan penghasilan keluarga dan optimalisasi potensi diri bagi Ibu Rumah Tangga menjadi sangat penting untuk dilaksanakan agar salah satu program unggulan Aisyiyah Kabupa-ten Banyumas yaitu meningkatkan kesejahteraan keluarga dapat terwujud, dalam upaya meningkatkan penghasilan serta meningkat-kan potensi dan jiwa enterpreneur dengan harapan bahwa ameningkat-kan terlahir lingkungan yang nyaman dan generasi kreatif yang penuh tanggung dimasa yang akan dating

Berdasar uraian tersebut di atas maka permasalahan yang ada adalah:

1. Diperlukan kegiatan pendidikan ekonomi kreatif bagi Ibu Rumah Tangga anggota Aisyiyah Kabupaten Banyumas melalui pelatihan tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk yang efektif dan bernilai ekonomi.

2. Diperlukan kegiatan pelatihan ketrampilan pengolahan limbah rumah tangga menjadi barang yang efektif dan bernilai ekono-mi bagi Ibu Rumah Tangga anggota Aisyiyah Kabupa-ten Banyumas.

Dr. Naelati Tubastuvi ,SE.,M.Si., Ika Yustina Rahmawati, S.E.,M.Sc DKK| 29 Ibu Rumah Tangga

Kaum wanita saat ini tidak saja berperan tunggal, tetapi juga berperan ganda. Perkataan lain ibu rumah tangga tidak saja berperan pada sektor domestik, tetapi juga berperan di sektor publik. Ibu-ibu rumah tangga yang bekerja di sektor publik, seperti: Berdagang keliling, berdagang kecil-kecilan, warung, pembantu rumah tangga, salon, pegawai, penjaga toko, buruh pabrik, berdagang di pasar dan sebagainya.

Pada masyarakat modern, tuntutan kehidupan saat ini semakin bertambah terutama bidang sosial dan ekonomi. Semua ini mengakibatkan status perempuan tidak lagi sebagai ibu rumah tangga saja, melainkan dituntut peranannya dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan, seperti turut bekerja membantu suami, bahkan untuk menopang ekonomi keluarga.

Kemajuan jaman sering diiringi dengan berkembangnya informasi dan tingkat kemampuan intelektual manusia. Peran perempuan dalam kehidupanpun terus berubah untuk menjawab tantangan jaman, tak terkecuali mengenai peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Biasanya, tulang punggung kehidupan keluarga adalah pria atau suami. Tapi kini para perempuan banyak yang berperan aktif untuk mendukung ekonomi keluarga. Perempuan tidak sekedar menjadi perhiasan rumah, tetapi juga banyak mempunyai peran dalam keluarga.Menurut konsep ibuisme, kemandirian perempuan tidak dapat dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan istri, perempuan dianggap sebagai makhluk sosial budaya yang utuh apabila telah memainkan kedua peran tersebut dengan baik.

30 | P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n M e l a l u i K e w i r a u s a h a a n

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.

Ekonomi kreatif telah dikembangkan di berbagai negara dan menampilkan hasil positif yang signifikan, antara lain berupa penyerapan tenaga kerja, penambahan pendapatan daerah, hingga pencitraan wilayah di tingkat internasionaladalah industri kreatif berupa distro yang sengaja memproduksi desain produk dalam jumlah kecil. Hal tersebut lebih memunculkan kesan eksklusifitas bagi konsumen sehingga produk distro menjadi layak untuk dibeli dan bahkan dikoleksi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk garmen kreatif lainnya, seperti Dagadu dari Jogja atau Joger dari Bali. Kedua industri kreatif tersebut tidak berproduksi dalam jumlah besar namun ekslusifitas dan kerativitas desain produknya digemari konsumen.

Walaupun tidak menghasilkan produk dalam jumlah banyak, industri kreatif mampu memberikan kontribusi positif yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Depertemen Perdagangan (2008) mencatat bahwa kontribusi industri kreatif terhadap PDB di tahun 2002 hingga 2006 rata-rata mencapai 6,3% atau setara dengan 152,5 trilyun jika dirupiahkan. Industri kreatif juga sanggup menyerap tenaga kerja hingga 5,4 juta

Dr. Naelati Tubastuvi ,SE.,M.Si., Ika Yustina Rahmawati, S.E.,M.Sc DKK| 31

dengan tingkat partisipasi 5,8%. Dari segi ekspor, industri kreatif telah membukukan total ekspor 10,6% antara tahun 2002 hingga 2006.

Merujuk pada angka-angka tersebut di atas, ekonomi kreatif sangat potensial dan penting untuk dikembangkan di Indonesia. Dr. Mari Elka Pangestu dalam Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 menyebutkan beberapa alasan mengapa industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia, antara lain:

1. Memberikan kontibusi ekonomi yang signifikan 2. Menciptakan iklimbisnis yang positif

3. Membangun citra dan identitas bangsa

4. Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan

5. Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa

6. Memberikan dampak sosial yang positif

Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis, peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut.

Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia, industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota besar atau kota-kota yang telah “dikenal”. Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding kota-kota kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Bagi kota-kota kecil, strategi pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan mem-anfaatkan landmark kota atau kegiatan sosial seperti festival sebagai

32 | P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n M e l a l u i K e w i r a u s a h a a n venue untuk mengenalkan produk khas daerah (Susan, 2004). Salah satu contoh yang cukup berhasil menerapkan strategi ini adalah Jember dengan Jember Fashion Carnival. Festival yang digelar satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah turis untuk berkunjung dan melihat potensi industri kreatif yang ada di Jember.

Bertolak dari kasus Jember dengan Jember Fashion Carnival, sejatinya sejumlah kota di Indonesia berpotensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyak suku bangsa dan budaya. Sebuah kota dapat merepresentasikan budayanya melalui cara-cara yang unik, inovatif, dan kreatif. Pada gilirannya, pengembangan ekonomi kreatif tersebut juga akan berdampak pada perbaikan lingkungan kota, baik secara estetis ataupun kualitas lingkungan.

Pendidikan Ekonomi Kreatif untuk Meningkatlkan Kesejahteraan

Keunggulan yang ditawarkan Aisyiyah Daerah Banyumas salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan perekonomian keluarga, dimana anggota menerapkan pembelajaran keterampilan ekonomi kreatif dalam mengelola keuangan keluarga secara efektif dan efisien. Dengan metode pembelajaran tersebut diharapkan membangkitkan kepekaan dan kesadaran ibu rumah tangga, membuka wawasan dan mendidik mereka untuk peduli lingkungan dan memiliki jiwa wirausaha.

Namun demikian, penerapan pembelajaran keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan keluarga belum diterapkan dengan maksimal di Aisyiyah Daerah Banyumas hal tersebut terkendala sumber daya manusia pelaksana program tersebut. Sebenarnya pendidikan keterampilan ekonomi kreatif

Dr. Naelati Tubastuvi ,SE.,M.Si., Ika Yustina Rahmawati, S.E.,M.Sc DKK| 33

untuk meningkatlkan kesejahteraan keuangan keluarga dapat diterapkan secara optimal sebagai salah satu keunggulan Aisyiyah Daerah Banyumas.

Berdasarkan hasil orientasi dan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa permasalahan paling mendesak untuk dipecahkan adalah mengenai kondisi dan situasi lingkungan keluarga anggota Aisyiyah Daerah Banyumas yang belum mengatahui teknologi pengembangan dan kreativitas pembuatan produk bernilai ekonomi seperti pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan pembuatan dompet maupun tas cantik dari limbah anorganik rumah tangga yang mana dari sisi ketersediaan bahan baku yang cukup tersedia, teknologi yang diterapkan sangatlah mudah bagi ibu rumah tangga serta produk yang dihasilkan selain mengurangi timbunan sampah juga memiliki nilai ekonomi yang prospektif untuk dikembangkan dan diusahakan lebih lanjut.

Dengan dilakukannya alih teknologi pengolahan produk bernilai ekonomi ini maka diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan bagi ibu rumah tangga anggota Aisyiyah Daerah Banyumas berupa teknologi pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan dompet maupun tas yang nantinya dapat menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kemandirian keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Dr. Naelati Tubastuvi ,SE.,M.Si., Ika Yustina Rahmawati, S.E.,M.Sc DKK| 35 4

PENGUATAN USAHA WANITA