• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menuju Kemandirian Pengembangan Roket Selasa 19 Juni 2007 merupakan hari

Dalam dokumen sma11bhsind AktifDanKreatifBerbahasaIndProgBhs (Halaman 172-175)

ber-sejarah karena bahan bakar buatan Lapan mampu melesatkan roket ke jarak puluhan kilometer. Peluncuran roket yang sedianya dilakukan pada pukul 09.00 WIB ditunda. Hadirin yang sejak pagi menunggu di tempat peluncuran satu per satu pergi. Padahal, hari itu merupakan hari penting bagi dunia pengembangan roket nasional. Pasalnya, Lapan hendak memamerkan salah satu roketnya yang akan diluncurkan dengan menggunakan bahan bakar buatan sendiri. (68 kata)

Peluncuran roket akhirnya jadi dilaksanakan setelah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Slamet Subijanto datang ke Instalasi Uji Terbang Pameungpeuk menggunakan jalan darat. Mulai pukul 13.00 WIB satu per satu roket Lapan melesat ke angkasa, meninggalkan jejak asap dan suara gemuruh keras. (110 kata)

Sekilas, peluncuran roket percobaan hari itu tampak seperti ratusan percobaan lainnya. Namun, bagi Lapan hari itu merupakan hari bersejarah karena bahan bakar buatan mereka mampu melesatkan roket ke jarak puluhan kilometer. Bahan bakar roket tersebut adalah AP (Ammonium Perchlorate). Para ahli Lapan telah berhasil menguasai formula pembuatan bahan bakar tersebut. Kini lembaga itu sudah berhasil memproduksinya walau masih dalam skala kecil. Sebelum berhasil membuatnya, Lapan selalu menggunakan AP yang diimpor dari luar negeri. Harganya sangat mahal sehingga untuk melakukan uji coba, Lapan tidak bisa menggunakannya dengan leluasa. (197 kata)

Ketergantungan bahan bakar roket terhadap negara lain juga menimbulkan persoalan lain. Negara pengimpor bisa seenaknya menolak penjualan dengan berbagai alasan. Akibatnya, program penelitian dan Kegiatan membaca adalah salah satu kegiatan berkomunikasi.

Melalui kegiatan membaca, seseorang dapat menyerap informasi yang disampaikan oleh orang lain melalui tulisan. Kemampuan membaca harus terus ditingkatkan. Semakin cepat seseorang membaca, semakin cepat pula dia menyerap informasi dari bacaan. Dalam pembelajaran kali ini Anda akan berlatih membaca cepat. Tujuannya adalah agar kemampuan membaca Anda semakin meningkat. Agar pemahaman lebih optimal, Anda akan berlatih menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan serta mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan.

Gemarkah Anda membaca? Berapa banyak bacaan yang Anda habiskan dalam satu hari? Bersyukurlah Anda karena diberi anugerah oleh Tuhan berupa kemampuan membaca. Sebagai salah satu wujud rasa syukur Anda, rajin-rajinlah membaca bacaan yang bermanfaat. Pahamkah Anda mengenai pentingnya membaca? Dengan mem-baca, Anda dapat memperluas khazanah pengetahuan. Makin banyak membaca, Anda akan makin pandai.

Kegiatan membaca cepat adalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan membaca Anda. Kemampuan membaca Anda dapat dikategorikan telah memenuhi standar apabila Anda mampu membaca 300 kata per menit yang disertai tingkat pemahaman 75%. Anda ingin tahu tingkat kemampuan membaca Anda? Bacalah teks berikut ini. Jumlahnya adalah 603 kata. Guru Anda akan memberi waktu selama 2 menit. Saat waktu membaca berakhir, tandailah bagian yang terakhir Anda baca.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

pengembangan roket nasional sering tergangggu karena bahan bakar. (229 kata)

Sayang, dukungan dana pemerintah belum maksimal. Dengan dana yang ada sekarang ini, Lapan baru sanggup memproduksi AP sebanyak 10 kg/tahun. Padahal, kebutuhan bahan roket lebih dari itu.

Jika kita terus mengimpor, dana yang dikeluarkan akan lebih besar. Negara penjual pun suka bersikap seenaknya. Kadang barang pesanan kita telat datang. Pernah kita pesan tabung, sampai tiga tahun tidak datang juga. (384 kata)

Ada dugaan, sulitnya mendapatkan bahan baku untuk membuat roket adalah kekhawatiran negara-negara pengimpor, bahwa teknologi roket akan digunakan untuk kepentingan militer. Negara seperti Australia maupun Amerika Serikat selalu memantau uji coba roket Indonesia. (417 kata)

Ini juga yang menjadi persoalan karena pada dasarnya teknologi roket untuk kepentingan ilmiah dan kepentingan militer tidak berbeda. Lapan sendiri menegaskan bahwa pengembangan teknologi roket nasional adalah untuk kepentingan ilmiah dan kesejahteraan rakyat. "Tapi sebagai warga negara kita pun wajib membela negara. Kalau diperlukan untuk pertahanan, silakan saja. Tentu bukan kita yang akan membuatnya, tetapi kita serahkan kepada industri dan pelaku pertahanan," kata Kepala Lapan, Adi Sadewo Salatun. (485 kata)

Adi menegaskan, walaupun Lapan sudah ber-hasil membuat roket kendali, cita-cita Lapan bukanlah membuat peluru kendali, tetapi membuat roket yang bisa mengorbit sendiri. Walaupun diakui olehnya, teknologi roket kendali bisa juga digunakan untuk membuat peluru kendali. "Roket kendali yang kita buat itu untuk kepentingan penginderaan jarak jauh, misalnya untuk memantau cuaca dan iklim," kata Adi. (539 kata)

Laksamana Slamet Subijanto juga membantah bahwa militer akan serta-merta memanfaatkan teknologi roket hasil pengembangan Lapan. Menurut dia, pemanfaatan teknologi ilmiah menjadi teknologi untuk kepentingan militer tidaklah sederhana. Kalau kita mau bicara tentang bagaimana militer akan menggunakan teknologi peluru kendali, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, kita harus mengkaji berapa jarak jangkau roket itu karena hal-hal seperti itu yang harus disesuaikan dengan kebutuhan militer. (603 kata)

Sumber: Pikiran Rakyat, 21 Juni 2007 Sebagai ilustrasi, untuk roket RX 70 yang

berdiameter 70 milimeter, bahan bakar yang diperlukan untuk sekali peluncuran kurang lebih 2 kg AP. Dengan demikian, bahan bakar yang diproduksi Lapan akan habis hanya dengan lima kali uji coba. Padahal, Lapan juga harus terus menguji coba roket-roket yang berukuran lebih besar, yaitu jenis RX 250, RX 150, dan RX 100 yang membutuhkan pasokan bahan bakar lebih besar. (322 kata)

Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara Lapan, Yus Kadarusman Markis mengatakan, mau tidak mau Lapan harus menggenjot produksi AP jika ingin menyempurnakan teknologi roket nasional. Namun, persoalannya kembali ke masalah dana. (352 kata)

Tuntaskah kegiatan membaca Anda? Sekarang, hitunglah rata-rata jumlah kata yang berhasil Anda baca dengan menggunakan rumus berikut.

Jumlah kata yang dibaca waktu

Misalnya, jumlah kata yang dibaca adalah 500 kata waktu yang diperlukan adalah 2 menit

Jadi 500 = 250 kata

Artinya, Anda baru memiliki kecepatan membaca 250 kata per menit. Anda harus lebih banyak berlatih agar dapat mencapai kecepatan 300 kata per menit.

Setelah mengukur kecepatan membaca Anda, Anda pun perlu menguji sejauh mana tingkat pemahaman Anda terhadap bacaan yang Anda baca. Caranya adalah dengan menjawab sepuluh pertanyaan berikut.

1. Kapankah roket diluncurkan di Lapan?

2. Mengapa peluncuran roket tersebut dianggap istimewa di Lapan?

3. Pukul berapakah roket tersebut diluncurkan? 4. Siapakah nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)? 5. Apa bahan bakar roket tersebut?

6. Apa kendala yang dihadapi oleh Lapan ketika akan melakukan uji coba sebelum adanya bahan bakar buatan Lapan?

7. Apa akibat yang ditimbulkan jika Lapan mengandalkan bahan bakar impor?

8. Berapa banyak bahan bakar yang diperlukan untuk roket RX 70 berdiameter 70 milimeter?

9. Mengapa negara seperti Australia maupun Amerika Serikat selalu memantau uji coba roket Indonesia?

10. Untuk kepentingan apakah Lapan membuat roket kendali jarak jauh?

Setelah selesai menjawab pertanyaan tersebut, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut.

1. Selasa, 19 Juni 2007

2. Karena Lapan hendak memamerkan salah satu roketnya yang akan diluncurkan dengan menggunakan bahan bakar buatan sendiri.

3. 13.00

4. Laksamana Slamet Subijanto 5. AP (Ammonium Perchlorate)

6. Terbatasnya kesempatan uji coba karena harga bahan bakar yang sangat mahal.

7. Selain harganya mahal, negara pengimpor bisa seenaknya menolak penjualan dengan berbagai alasan. Akibatnya, program penelitian dan pengembangan roket nasional sering tergangggu karena ketidakadaan bahan bakar.

8. 2 kg AP

9. Karena mereka khawatir jika teknologi roket di Indonesia akan digunakan untuk kepentingan militer.

10. Untuk kepentingan penginderaan jarak jauh, misalnya untuk memantau cuaca dan iklim.

Semua pertanyaan yang dapat Anda jawab diberi nilai 1. Jika Anda telah dapat menjawab sekurang-kurangnya 8 pertanyaan dengan benar, Anda telah memahami materi yang Anda baca. Dengan kata lain, pemahaman Anda telah memenuhi standar. Untuk mengetahui persentasi pemahaman Anda, gunakanlah rumus berikut.

Sumber: Majalah Tempo, Januari 2005

Gambar 8.1

Kegiatan membaca cepat dapat dilakukan dengan konsentrasi penuh.

Artinya, jika Anda telah berhasil membaca cepat 300 kata per menit dengan tingkat pemahaman 80%, kecepatan membaca efektif Anda adalah 240. Dapatkah Anda melebihi angka tersebut? Untuk itu, kerjakanlah latihan berikut.

1. Bacalah teks berikut dengan cermat dan efektif. Teman akan menyiapkan perhitungan waktu. Lamanya adalah 2 menit. Bacalah setelah teman Anda memberi instruksi. Tandai bagian yang terakhir Anda baca.

Bobot nilai 8

x 100 % = x 100 % = 80 % Skor ideal 10

Setelah itu, untuk mengetahui kecepatan efekif membaca (KEM) Anda, Anda dapat menghitungnya dengan rumus berikut.

Jumlah kata yang dibaca Bobot nilai

x = KEM Waktu Skor Contoh: 300 kata 8 x = 240 KEM 1 menit 10

Aplikasi Teknologi Touchscreen Satu Sentuhan Saja

Dalam dokumen sma11bhsind AktifDanKreatifBerbahasaIndProgBhs (Halaman 172-175)