BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Metode Analisis Data
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini terdapat uraian dari hasil pengumpulan data yang dilakukan.
Penelitian ini mengambil data langsung dari penelitian yang dilakukan melalui metode wawancara dan dokumentasi tentang implementasi pelatihan dan
pengembangan kinerja karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19. Analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
1. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti memilih data-data yang penting untuk dirangkum dan disusun lebih sistematis sehingga dapat mempermudah peneliti untuk memiliki gambaran dari hasil data-data yang diperoleh dari hasil penelitian.
2. Penyajian Data
Data yang disajikan merupakan jawaban narasumber dari perwakilan Bank Sumut KCP Deli Tua. Kemudian jawaban dari hasil wawancara terhadap narasumber dari Bank Sumut KCP Deli Tua dianalisis untuk mengetahui apakah pelatihan dan pengembangan yang dilakukan sudah tepat atau belum dalam meningkatkan kinerja karyawan pada masa pandemi Covid-19.
3. Menarik Kesimpulan
Peneliti akan menarik kesimpulan dari implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19 dan menghubungkannya dengan teori dan penelitian terdahulu.
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Bank Sumut
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara pertama kali didirikan di Medan, Sumatera Utara dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) sebagaimana termaksud dalam akta Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara No. 22 tanggal 4 November 1961 dibuat di hadapan Rusli, Notaris di Medan. Bank Sumut telah memulai beroperasi secara komersial pada tanggal 4 November 1961. Berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tanggal 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution, S.H., No. 38, menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-8224 HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1999.
Anggaran Dasar Bank Sumut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir diubah dengan akta Nomor 12 Tanggal 30 September 2020 yang dibuat dihadapan Risna Rahmi Arifa, SH, Notaris di Medan yang pelaporannya telah diterima di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor AHUAH.01.03-0401680 tanggal 26 Oktober 2020.
Pada tanggal 28 Februari 1962, Bank Sumut memperoleh izin untuk melakukan
usaha bank berdasarkan izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui suratnya Nomor BUM. 9-1-25/II tanggal 28 Februari 1962. Selanjutnya Bank Sumut membuka unit usaha Syariah pada tanggal 4 November 2004 berdasarkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan melalui suratnya Nomor 6/142/DPIP/
Prz/ Mdn tanggal 18 Oktober 2004 dan pada tanggal 30 Juli 2012 Bank Sumut ditunjuk sebagai Bank Umum Devisa berdasarkan izin dari Bank Indonesia di Jakarta melalui suratnya No. 14/4/KEP. DpG/2012 tahun 2012 tanggal 30 Juli 2012.
4.1.2 Visi, Misi, dan Motto Bank Sumut 1. Visi
Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
2. Misi
Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
3. Motto atau statement budaya perusahaan
Motto atau statement budaya perusahaan yang diterapkan oleh PT Bank Sumut adalah “Memberikan pelayanan TERBAIK. Kata TERBAIK itu sendiri merupakan singkatan dari beberapa budaya yang diterapkan oleh Bank Sumut yaitu sebagai berikut:
a. Terpercaya
1) Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya 2) Memiliki karakter dan etika yang baik
b. Energik
1) Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik 2) Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah
c. Ramah
1) Bertingkah laku sopan dan santun
2) Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah d. Bersahabat
1) Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah 2) Memberikan solusi yang paling menguntungkan
e. Aman
1) Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan
2) Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi
f. Integritas Tinggi
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama
2) Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk maju
g. Komitmen
1) Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan
2) Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan
4.1.3 Struktur Organisasi Bank Sumut KCP Deli Tua
Susunan struktur organisasi Bank Sumut KCP Deli Tua dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Bank Sumut KCP Deli Tua
Sumber: Bank Sumut KCP Deli Tua (2021) 4.1.4 Deskripsi Logo Bank Sumut
Berikut ini adalah gambar logo Bank Sumut:
Gambar 4.2 Logo Bank Sumut
Sumber: banksumut.co.id (2021)
Logo Bank Sumut memiliki makna sebagai berikut:
1. Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal
“SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut.
2. Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf “Palatino Linotype-bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan Sumut dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.
3. Tagline atau motto Bank Sumut adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”
merupakan akronim dari Terpercaya, Enerjik, Ramah, Bersahabat, Aman, Integritas Tinggi, dan Komitmen.
4.1.5 Produk Dana PT Bank Sumut
Kegiatan usaha Bank Sumut meliputi berbagai produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan sebagai berikut:
1. Tabungan Martabe
Martabe merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat.
Tabungan martabe adalah tabungan yang memiliki berbagai fitur dan manfaat dengan suku bunga bersaing serta mendapatkan perlindungan asuransi jiwa otomatis. Tabungan Martabe terdiri dari beberapa segmen, yaitu:
a. Tabungan Martabe Umum.
Tabungan Martabe Umum yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga.
b. Tabungan Martabe Gaji.
Tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi Pemerintah/swasta/BUMN/BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.
c. Tabungan Martabe KPE
Tabungan yang diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS dan pensiunan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi Sumatera Utara.
d. Tabungan Martabe Mahasiswa
Tabungan yang diperuntukkan bagi mahasiswa perguruan tinggi, institut dan akademi.
e. Tabungan Martabe Sumut Sejahtera
Tabungan yang dikhususkan bagi Nasabah Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera.
f. Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM)
Tabungan yang dikhususkan bagi penerima bantuan Siswa Miskin.
g. Tabungan Martabe Valas
Tabungan Martabe Valas adalah simpanan tabungan dalam mata uang asing dengan target pasar komersial yaitu masyarakat umum dan perorangan.
2. TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Tabungan Simpeda
Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) merupakan produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang dirancang khusus sebagai alat pemersatu BPD seluruh Indonesia.
4. Tabungan Makbul
Makbul adalah singkatan dari Maksud Terkabul. Tabungan haji Makbul adalah produk tabungan khusus PT Bank Sumut sebagai sarana penitipan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) penabung perorangan secara bertahap atau sekaligus dan tidak dapat melakukan transaksi penarikan serta tersambung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk mendapatkan nomor porsi dan pelunasan BPIH.
5. Deposito
Deposito Bank Sumut merupakan solusi tepat investasi dana nasabah yang memberikan rasa aman, cepat, berkembang dan menguntungkan.
a. Deposito Berjangka
Simpanan deposito dimana nasabah dapat menyimpan dananya di Bank berdasarkan jangka waktu yang tersedia seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
b. Deposito On Call
Simpanan Deposito untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 bulan dan sewaktu-waktu dapat ditarik dengan pemberitahuan sebelumnya.
6. Giro
Pengertian simpanan giro adalah salah satu jenis produk simpanan yang penarikan dananya menggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dipersamakan dengan itu atau dengan pemindahbukuan. Jenis-jenis Giro Bank Sumut:
a. Simpanan giro pemerintah
Simpanan giro pemerintah diperuntukkan bagi pemerintah pusat/daerah atau rekening lembaga/kantor/satuan kerja pemerintah termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
b. Simpanan Giro Swasta
Simpanan giro swasta adalah diperuntukkan bagi target pasar komersial yaitu perusahaan berbadan hukum dan perorangan.
4.1.6 Profil Informan
Informan merupakan sumber informasi yang digunakan oleh peneliti melalui wawancara. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada empat orang informan di Kantor Cabang Pembantu Bank Sumut Deli Tua yang beralamat di Jl.
Pahlawan Deli Tua- Medan No.15, Deli Tua Tim., Kec. Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:
1. Andi Suhendra sebagai Pimpinan Bank Sumut KCP Deli Tua
2. Andra Syaputra sebagai Pimpinan Divisi Operasional Bank Sumut KCP Deli Tua
3. Dede Rahmanda Sitanggang sebagai Customer Service Bank Sumut KCP Deli Tua
4. Fitri Rahayu sebagai Teller Bank Sumut KCP Deli Tua Tabel 4.1
Identitas informan Kunci Informan Kunci
No Nama Umur Jabatan
1 Andi Suhendra 44 Tahun Pimpinan Kantor Cabang Pembantu
Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)
Tabel 4.2
Identitas Informan Utama Informan Utama
No Nama Umur Jabatan
1 Andra Syaputra 37 Tahun Pimpinan Operasional dan HRD Kantor Cabang Pembantu
Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)
Tabel 4.3
Identitas Informan Pendukung Informan Pendukung
No Nama Umur Jabatan
1 Dede Rahmanda Sitanggang
30 Tahun Custumer Service
2 Fitri Rahayu 32 Tahun Teller
Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)
4.2 Penyajian Data
Berikut ini peneliti melampirkan data-data yang diperoleh melalui wawancara dari empat orang informan yang merupakan perwakilan dari pihak Bank Sumut KCP Deli Tua terkait pertanyaan mengenai implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19. Peneliti mengajukan 28 pertanyaan kepada informan kunci (Pimpinan Bank Sumut KCP Deli Tua), kepada informan utama (Pimpinan Divisi Operasional/HRD Bank Sumut KCP Deli Tua), dan kepada informan pendukung (Teller dan Customer Service).
4.2.1 Pelaksanaan Pelatihan Karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua Data yang dihasilkan merupakan hasil dari wawancara dengan pimpinan kantor cabang pembantu Bank Sumut Deli Tua yakni Bapak Andi Suhendra sebagai informan kunci dan informan utama yakni Bapak Andra Syaputra selaku Pimpinan Operasional Bank Sumut KCP Deli Tua serta informan pendukung yakni, Bapak Dede Rahmanda Sitanggang selaku Customer Service di Bank Sumut KCP Deli Tua dan Ibu Fitri Rahayu selaku Teller di Bank Sumut KCP Deli Tua. Bank Sumut KCP Deli Tua telah mengimplementasikan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan pada masa pandemi Covid-19. Pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua sudah sesuai dengan SOP. Mekanisme Pelatihan dan pengembangan sudah ditetapkan dari kantor pusat Bank Sumut, mulai dari tujuan pelatihan dan pengembangan, peserta pelatihan dan pengembangan, metode pelatihan dan pengembangan serta sistem penilaian pelatihan dan pengembangan
tersebut. Setiap peserta pelatihan dan pengembangan harus mengikuti standar operasional yang dilakukan.
Sebelum adanya pandemi, pelatihan dan pengembangan dilakukan lebih banyak atau lebih sering dibandingkan dengan selama masa pandemi Covid-19.
Selama masa pandemi Covid-19 ini pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua dilakukan sebanyak empat sampai lima kali.
Berikut adalah data yang diperoleh melalui wawancara tentang pelatihan karyawan yang dilaksanakan oleh Bank Sumut KCP Deli Tua dalam melaksanakan pelatihan karyawan:
1. Penentuan Tujuan Pelatihan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap informan kunci dan informan utama, tujuan pelatihan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua adalah:
a. Meningkatkan kinerja karyawan b. Mempertahankan kinerja karyawan c. Menambah wawasan karyawan d. Mengembangkan bakat karyawan
e. Mempersiapkan karyawan untuk menghadapi tantangan 2. Manfaat Pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh tentang manfaat pelatihan karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan, menambah wawasan karyawan, mempersiapkan karyawan untuk menghadapi tantangan pada masa pandemi. Menurut Dede Rahmanda Sitanggang, Pelatihan dan pengembangan sangat bermanfaat untuk menambah wawasan karyawan, setiap karyawan termotivasi lagi untuk meningkatkan
kinerjanya sendiri. Selain itu, manfaat pelatihan di Bank Sumut KCP Deli Tua adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada setiap nasabah, mengurangi waktu operasional dalam melakukan transaksi atau untuk lebih memahami standar layanan sebagai Teller atau Customer Service. Di Bank Sumut KCP Deli Tua, pelatihan dan pengembangan sangat berpengaruh positif dan pihak Bank Sumut KCP Deli Tua sangat mendukung apabila pelatihan dan pengembangan dilakukan secara rutin karena sangat membantu dalam operasional perusahaan.
3. Persiapan Peserta Pelatihan
Semua karyawan di bank Sumut KCP Deli Tua diwajibkan untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan dengan maksud agar semua karyawan dapat memahami situasi dan rencana perusahaan selanjutnya dan mempersiapkan seluruh karyawan tetap produktif pada masa pandemi Covid-19.
4. Trainer (Pelatih)
Trainer itu dipilih untuk sharing ilmu pengetahuan. Trainer dipilih berdasarkan materi pelatihan yang harus disosialisasikan, Trainer Specialist dipilih dari luar Bank Sumut untuk menyampaikan atau melatih karyawan berdasarkan keahlian khusus dari trainer.
5. Metode Pelatihan dan Jenis Pelatihan
Metode pelatihan yang dilakukan oleh Bank Sumut KCP Deli Tua adalah metode On the job training (praktik kerja langsung), off the job training, dan Metode simulasi.
Berikut ini adalah beberapa jenis pelatihan yang dilaksanakan oleh Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19.
Tabel 4.4
Jenis Pelatihan Karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua
NO Jenis Pelatihan Metode Pelaksana Peserta Tempat 1 Webinar Mengelola 6 Sosialisasi standar
layanan dan
Lanjutan tabel 4.4 jenis pelatihan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua 7 Sosialisasi Aplikasi
Sumut Mobile
8 Sosialisasi Budaya Kepatuhan dan
Sumber: Bank Sumut KCP Deli Tua (2021)
Metode pelatihan dan pengembangan praktik kerja langsung dan metode simulasi dinilai lebih efektif daripada metode online training karena jaringan yang kurang stabil dan karyawan merasa lebih fokus ketika berinteraksi secara tatap muka dengan trainer. Hal tersebut mengakibatkan peserta pelatihan dan pengembangan kurang memahami materi yang disampaikan oleh trainer sehingga karyawan harus mengikuti ujian ulang ketika penilaian program pelatihan dan pengembangan.
6. Penilaian pelatihan
Data yang ditampilkan adalah hasil wawancara langsung peneliti terhadap empat orang informan di Bank Sumut KCP Deli Tua. Penilaian program pelatihan dilakukan oleh trainer pada saat mengikuti pelatihan. Penilaian dilakukan melalui tes atau ujian. Namun ada juga penilaian performa kerja yang namanya pencapaian target key performance indicators (KIP) yang dilakukan dua kali dalam setahun. Pelatihan dinilai dengan melakukan ujian
seperti ujian post test dan hasil dinilai langsung oleh pelaksana pelatihan.
Pelatihan juga dapat dinilai berdasarkan praktik kerja yang dilakukan oleh karyawan dan hasilnya dinilai berdasarkan pencapaian target kerja karyawan.
Setelah pelatihan setiap peserta merangkum atau meringkas materi yang diberikan oleh Trainer. Melalui rangkuman tersebut karyawan dapat menilai apakah materi yang disajikan sudah dipahami atau sudah cukup bagus.
7. Efektivitas pelaksanaan pelatihan terhadap kinerja karyawan
Setelah mengikuti pelatihan, wawasan dan pengetahuan setiap karyawan mengalami peningkatan dan setiap karyawan memiliki ilmu baru atau informasi baru yang disampaikan kepada nasabah. Karyawan jadi lebih banyak menjual produk, dan melayani nasabah lebih cepat sehingga nasabah bisa lebih banyak mendapatkan pelayanan setiap hari. Pada masa pandemi Covid-19 karyawan harus mencari cara untuk melayani nasabah, sehingga pelatihan itu sangat bermanfaat untuk menambah wawasan. Setelah mengikuti pelatihan teller Bank Sumut KCP Deli Tua lebih banyak menyelesaikan transaksi dengan nasabah dan mengerjakan pekerjaan dengan waktu yang lebih singkat, sehingga lebih banyak nasabah yang terlayani. Karyawan yang telah mengikuti pelatihan berhasil mencapai target kinerja, semangat kerja karyawan meningkat dan siap menghadapi tantangan di perusahaan. Pelatihan dan pengembangan sangat penting dan memberi pengaruh positif bagi setiap karyawan. Pelatihan dan pengembangan menjadi wadah atau pedoman bagi karyawan dalam melakukan aktivitas karena setelah mengikuti pelatihan dan pengembangan karyawan memiliki skill atau ilmu yang dapat dilakukan atau praktikkan sendiri dalam aktivitas atau pekerjaan.
8. Sikap Bank Sumut KCP Deli Tua terhadap karyawan yang belum memenuhi persyaratan perencanaan SDM setelah mengikuti pelatihan
Setiap karyawan yang belum memenuhi persyaratan perencanaan SDM akan dilakukan ujian ulang, agar setiap karyawan produktif, maka dilakukan lagi pelatihan sampai karyawan benar-benar paham. Sebelum pulang dari pelatihan atau sebelum selesai pelatihan, dilakukan ujian post test untuk merefresh lagi materi yang sudah disampaikan oleh Trainer. Karyawan yang belum memenuhi persyaratan perencanaan SDM akan dievaluasi di kantor cabang tersebut, misalnya di Bank Sumut Deli Tua, dan akan diberi kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya dan akan diberi surat peringatan sampai 3 kali, jika karyawan belum ada perubahan akan laporkan ke kantor pusat dan kantor pusat akan mengambil keputusan terhadap karyawan tersebut.
4.2.2 Pelaksanaan Pengembangan karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua
Data yang ditampilkan oleh peneliti diperoleh melalui wawancara langsung kepada informan kunci dan informan utama di Bank Sumut KCP Deli Tua. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Pengembangan
Tujuan dari pengembangan adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan, mengembangkan skill dan kemampuan supaya dapat memberikan pelayanan yang baik bagi nasabah dan membawa kemajuan bagi perusahaan dalam usaha mencapai visi, misi dan motto Bank Sumut. Tujuan dari pengembangan adalah adalah untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan meningkatkan target kerja karyawan.
2. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan adalah untuk meningkatkan kinerja setiap karyawan, mempersiapkan karyawan untuk menghadapi tantangan ataupun meningkatkan kualitas pelayanan di bank sumut itu sendiri. Pengembangan adalah untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif dan dapat mengerjakan tugas dengan baik walaupun dalam kondisi pandemi saat ini. Sesuai dengan motto Bank Sumut, supaya tetap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap nasabah. Manfaat pengembangan bagi karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua adalah untuk menambah wawasan dan meningkatkan kreativitas serta mendorong semangat kerja karyawan.
3. Peserta Pegembangan
Semua karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua wajib mengikuti pelatihan dan pengembangan.
4. Trainer
Trainer itu dipilih untuk sharing ilmu pengetahuan. Trainer dipilih berdasarkan kebutuhan pelatihan yang akan dilaksanakan.
5. Metode Pengembangan
Metode pengembangan yang paling banyak dilakukan pada masa pandemi adalah melalui daring, setiap karyawan yang membutuhkan pelatihan dapat mengikuti instruksi dari pelatih dan mempraktekkannya secara langsung di lingkungan kerja karyawan. Selain itu, Bank Sumut KCP Deli Tua juga melakukan metode pengembangan job rotation yang dipraktekkan secara langsung ketika bekerja.
6. Jenis Pengembangan yang dilakukan Bank Sumut KCP Deli Tua
Bank Sumut KCP Deli Tua mengimplementasikan pengembangan jenis job rotation. Rotasi pekerjaan ini dilakukan dengan pemindahan seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Rotasi pekerjaan ini bertujuan untuk menambah wawasan karyawan di bidang yang lain. Setelah mengikuti pengembangan ini, karyawan diharapkan mampu menguasai berbagai bidang pekerjaan untuk mendapatkan promosi jabatan. Contoh job rotation yang telah dilakukan oleh Bank Sumut adalah seperti Teller yang dirotasi menjadi Customer Service dan sebaliknya serta pelaksana kredit umum di rotasi ke kredit marketing. Rotasi pekerjaan ini dilaksanakan hanya bersifat sementara dan akan dikembalikan lagi pada posisi semula.
7. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan yang diterapkan oleh Bank Sumut KCP Deli Tua adalah prinsip motivasi yang mana untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan motto Bank Sumut yaitu memberikan Pelayanan Terbaik, setiap karyawan tergerak untuk menaikkan citra perusahaan di kalangan masyarakat khususnya nasabah. Selain itu, prinsip pengembangan yang diterapkan oleh Bank Sumut KCP Deli Tua adalah untuk membawa kemajuan bagi perusahaan atau meningkatkan skill dan kemampuan kerja setiap karyawan. Prinsip kemajuan ini menjadi dorongan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua.
8. Efektivitas pelaksanaan pengembangan terhadap kinerja karyawan
Setelah mengikuti pengembangan kinerja karyawan mengalami peningkatan, setiap karyawan memiliki pengetahuan produk baru yang akan dikenalkan
atau disampaikan kepada nasabah, setiap karyawan bekerja lebih giat untuk mendapatkan bonus. Setiap karyawan juga lebih memahami bagaimana cara melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan SOP dan protokol kesehatan.
Setelah mengikuti pengembangan karyawan lebih bersemangat dalam bekerja serta lebih baik lagi dalam melakukan pelayanan dan membuat nasabah lebih senang dan nyaman ketika melakukan transaksi. Penerapan pengembangan karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua memudahkan untuk pencapaian target penilaian performa kerja akhir tahun 2020.
Perbandingan kinerja karyawan setelah mengikuti pelatihan adalah karyawan lebih terarah lagi dalam melakukan aktivitas. Karyawan mempunyai skill atau kemampuan tersendiri dalam melakukan tugas atau lebih memahami apa saja
Perbandingan kinerja karyawan setelah mengikuti pelatihan adalah karyawan lebih terarah lagi dalam melakukan aktivitas. Karyawan mempunyai skill atau kemampuan tersendiri dalam melakukan tugas atau lebih memahami apa saja