• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.7 Penilaian Pencapaian Target Key Performance

Menurut Budiarto (2017: 39), Key performance indicators (KPI) adalah perangkat pengukuran yang membantu manajemen memahami apa yang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Alasan utama manajemen melacak dan menyusun laporan KPI adalah untuk memastikan bahwa tujuan tertentu dapat dicapai dan untuk mengetahui batas kemampuan yang dimiliki oleh setiap pegawai. Berikut ini adalah kriteria pengukuran KPI yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan:

1. Menentukan tujuan yang ingin diukur 2. Penentuan jangka pengukuran KPI

3. Menentukan nilai numerik untuk kategori kisaran 2.4 Pandemi Covid-19

Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).

Covid-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian

SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding Covid-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus Covid-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. Covid-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.

Gejala umum berupa demam 38OC batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita Covid-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Seperti penyakit pernapasan lainnya, Covid-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap. Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.

Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50% kasus konfirmasi telah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita Covid-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka

orang itu dapat terinfeksi Covid-19. Seseorang juga dapat terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit (Kemenkes.go.id, 2021).

2.5 Penelitian Terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mustopa et al. (2020) dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan penelitian berjudul, “Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Masa Pandemi Covid-19”. Hasil penelitian ini menunjukkan Pelatihan di masa pandemi Covid-19 ini dapat dilakukan dengan media online dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti menggunakan e-learning, aplikasi zoom, google meeting, dan berbagai aplikasi lainnya. Desain pelatihan yang digunakan di masa pandemi Covid-19 harus dipikirkan dengan sebaik mungkin sehingga pelatihan yang dilakukan dapat terarah dan terencana sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar bisa tercapai. Oleh karena itu di masa Covid-19 diperlukan sebuah desain perancangan dalam melaksanakan sebuah pelatihan dan pengembangan.

2. Rabbani (2020), mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan penelitian yang berjudul, “Implementasi Pelatihan dan Pengembangan Karir dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan di Perusahaan daerah Air Minum di Kota Malang Tahun 2019”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pelatihan dan pengembangan kinerja karyawan dilakukan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.

Pelatihan dan pengembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM di kota Malang. Hasil penelitian membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PDAM di kota Malang. Pengembangan itu dengan adanya motivasi untuk meningkatkan kompetensi karyawan tersebut.

3. Anggraini (2021) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu melakukan penelitian yang berjudul, “Implementasi Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Bank Muamalat Cabang Bengkulu dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Karyawan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Muamalat menggunakan beberapa metode pelatihan seperti On the Job Training, In Class Training, Online Training, dan Management Development (rotasi pekerja). Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan Bank Muamalat Cabang Bengkulu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah diadakan pelatihan dan pengembangan, karyawan lebih memahami tentang ilmu perbankan syariah dan lebih efektif dalam melakukan tugasnya masing masing.

4. Dewi dan Rahmawati (2020), Universitas Pendidikan Ganesha dari Kota Singaraja Bali melakukan penelitian yang berjudul, “Pelatihan dan Pengembangan Karir Karyawan Munduk Moding Plantation Nature Resort and SPA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan dan pengembangan karir berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Munduk Moding Plantation Nature Resort and Spa. Pelatihan berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan, apabila pelatihan yang dilakukan kurang baik dari segi materi pelatihan ataupun instrukturnya maka

akan berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawannya karena untuk dapat memperoleh jenjang karir yang lebih tinggi perlu adanya prestasi kerja berupa reward oleh sebab itu pelatihan sangat berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan karena dengan pelatihan akan menambah wawasan serta inovasi-inovasi baru dalam melaksanakan pekerjaan.

5. Sihombing dan Verawati (2020), mahasiswa Universitas Tidar Magelang melakukan penelitian yang berjudul, “Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada BPR Bank Bapas 69 Magelang)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Bank Bapas 69 Magelang yang dilaksanakan selama ini dapat disimpulkan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan sudah efektif dan efisien dilihat dari hasil wawancara dan observasi sesuai dengan teori-teori ilmiah. Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh Bapas sudah menunjukkan dampak yang signifikan, terlihat dari hasil kinerja yang dicapai oleh perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Bapas 69 magelang juga memperoleh penghargaan BPR milik pemerintah daerah terbaik se Indonesia selama 4 tahun berturut-turut.

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelaskan bahwa pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan di Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19 dimulai dengan penentuan tujuan pelatihan dan pengembangan, persiapan peserta pelatihan dan pengembangan, pemilihan trainer (pelatih), penentuan metode pelatihan dan pengembangan dan penilaian pelatihan dan pengembangan.

Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Sumber: Peneliti (2021)

Bank Sumut KCP Deli Tua

Pelatihan

Covid-19

Pengembangan

Kinerja karyawan

32 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif pada skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan penelitian dengan keadaan sebenarnya di waktu sekarang tentang implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan pada Bank Sumut KCP Deli Tua dalam meningkatkan kinerja karyawan pada masa pandemi Covid-19.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Bank Sumut KCP Deli Tua yang beralamat di Jl. Pahlawan Deli Tua - Medan No.15, Deli Tua, Kec. Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian terhitung sejak pengajuan judul pada bulan Mei 2021 sampai pada Oktober 2021.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data internal. Data internal dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data internal yang akan digunakan oleh peneliti berasal dari Pimpinan kantor cabang pembantu dan Pimpinan divisi operasional serta teller maupun Customer Service di Bank Sumut KCP Deli Tua yang berhubungan

implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan yang telah dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara ini dilakukan karena peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan informan. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon. Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada empat orang informan di kantor Bank Sumut KCP Deli Tua.

2. Data sekunder

Data sekunder pada penelitian ini didapatkan melalui dokumentasi.

Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk merekam dan menyimpan berbagai data penting yang dihasilkan oleh kegiatan wawancara atau penelitian. Kegiatan dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan gambar atau foto pada saat melakukan penelitian. Selain itu, data sekunder pada penelitian ini juga diproleh melalui jurnal, buku-buku, arsip perusahaan dan artikel relevan yang berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan karyawan.

3.3.3 Informan Penelitian

Informan yang ditentukan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3, yaitu informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi secara menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti, pada penelitian ini peneliti menetapkan bahwa informan kunci pada penelitian ini adalah Andi Suhendra selaku Pimpinan Bank Sumut KCP Delitua. Informan Utama adalah orang yang mengetahui secara teknis dan detail tentang masalah penelitian yang akan dipelajari, dan peneliti menentukan bahwa yang menjadi informan utama adalah Andra Syaputra selaku Pimpinan Divisi Operasional Bank Sumut KCP Delitua.

Peneliti juga menambahkan informan pendukung untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai pelengkap data yang dibutuhkan karena sejatinya informan pendukung adalah orang yang dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian kualitatif. Adapun informan pendukung yang ditetapkan peneliti adalah Dede Rahmanda Sitanggang selaku Customer Service di Bank Sumut KCP Delitua dan Fitri Rahayu selaku Teller di Bank Sumut KCP Delitua. Informan pendukung yang dipilih merupakan karyawan Bank Sumut KCP Delitua yang telah mengikuti pelatihan dan pengembangan karyawan pada masa pandemi covid-19.

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini terdapat uraian dari hasil pengumpulan data yang dilakukan.

Penelitian ini mengambil data langsung dari penelitian yang dilakukan melalui metode wawancara dan dokumentasi tentang implementasi pelatihan dan

pengembangan kinerja karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19. Analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti memilih data-data yang penting untuk dirangkum dan disusun lebih sistematis sehingga dapat mempermudah peneliti untuk memiliki gambaran dari hasil data-data yang diperoleh dari hasil penelitian.

2. Penyajian Data

Data yang disajikan merupakan jawaban narasumber dari perwakilan Bank Sumut KCP Deli Tua. Kemudian jawaban dari hasil wawancara terhadap narasumber dari Bank Sumut KCP Deli Tua dianalisis untuk mengetahui apakah pelatihan dan pengembangan yang dilakukan sudah tepat atau belum dalam meningkatkan kinerja karyawan pada masa pandemi Covid-19.

3. Menarik Kesimpulan

Peneliti akan menarik kesimpulan dari implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19 dan menghubungkannya dengan teori dan penelitian terdahulu.

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Bank Sumut

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara pertama kali didirikan di Medan, Sumatera Utara dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) sebagaimana termaksud dalam akta Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara No. 22 tanggal 4 November 1961 dibuat di hadapan Rusli, Notaris di Medan. Bank Sumut telah memulai beroperasi secara komersial pada tanggal 4 November 1961. Berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tanggal 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution, S.H., No. 38, menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-8224 HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1999.

Anggaran Dasar Bank Sumut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir diubah dengan akta Nomor 12 Tanggal 30 September 2020 yang dibuat dihadapan Risna Rahmi Arifa, SH, Notaris di Medan yang pelaporannya telah diterima di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor AHUAH.01.03-0401680 tanggal 26 Oktober 2020.

Pada tanggal 28 Februari 1962, Bank Sumut memperoleh izin untuk melakukan

usaha bank berdasarkan izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui suratnya Nomor BUM. 9-1-25/II tanggal 28 Februari 1962. Selanjutnya Bank Sumut membuka unit usaha Syariah pada tanggal 4 November 2004 berdasarkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan melalui suratnya Nomor 6/142/DPIP/

Prz/ Mdn tanggal 18 Oktober 2004 dan pada tanggal 30 Juli 2012 Bank Sumut ditunjuk sebagai Bank Umum Devisa berdasarkan izin dari Bank Indonesia di Jakarta melalui suratnya No. 14/4/KEP. DpG/2012 tahun 2012 tanggal 30 Juli 2012.

4.1.2 Visi, Misi, dan Motto Bank Sumut 1. Visi

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

2. Misi

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

3. Motto atau statement budaya perusahaan

Motto atau statement budaya perusahaan yang diterapkan oleh PT Bank Sumut adalah “Memberikan pelayanan TERBAIK. Kata TERBAIK itu sendiri merupakan singkatan dari beberapa budaya yang diterapkan oleh Bank Sumut yaitu sebagai berikut:

a. Terpercaya

1) Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya 2) Memiliki karakter dan etika yang baik

b. Energik

1) Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik 2) Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah

c. Ramah

1) Bertingkah laku sopan dan santun

2) Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah d. Bersahabat

1) Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah 2) Memberikan solusi yang paling menguntungkan

e. Aman

1) Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan

2) Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi

f. Integritas Tinggi

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama

2) Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk maju

g. Komitmen

1) Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan

2) Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan

4.1.3 Struktur Organisasi Bank Sumut KCP Deli Tua

Susunan struktur organisasi Bank Sumut KCP Deli Tua dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Bank Sumut KCP Deli Tua

Sumber: Bank Sumut KCP Deli Tua (2021) 4.1.4 Deskripsi Logo Bank Sumut

Berikut ini adalah gambar logo Bank Sumut:

Gambar 4.2 Logo Bank Sumut

Sumber: banksumut.co.id (2021)

Logo Bank Sumut memiliki makna sebagai berikut:

1. Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal

“SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut.

2. Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf “Palatino Linotype-bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan Sumut dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

3. Tagline atau motto Bank Sumut adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”

merupakan akronim dari Terpercaya, Enerjik, Ramah, Bersahabat, Aman, Integritas Tinggi, dan Komitmen.

4.1.5 Produk Dana PT Bank Sumut

Kegiatan usaha Bank Sumut meliputi berbagai produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan sebagai berikut:

1. Tabungan Martabe

Martabe merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat.

Tabungan martabe adalah tabungan yang memiliki berbagai fitur dan manfaat dengan suku bunga bersaing serta mendapatkan perlindungan asuransi jiwa otomatis. Tabungan Martabe terdiri dari beberapa segmen, yaitu:

a. Tabungan Martabe Umum.

Tabungan Martabe Umum yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga.

b. Tabungan Martabe Gaji.

Tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi Pemerintah/swasta/BUMN/BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.

c. Tabungan Martabe KPE

Tabungan yang diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS dan pensiunan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi Sumatera Utara.

d. Tabungan Martabe Mahasiswa

Tabungan yang diperuntukkan bagi mahasiswa perguruan tinggi, institut dan akademi.

e. Tabungan Martabe Sumut Sejahtera

Tabungan yang dikhususkan bagi Nasabah Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera.

f. Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM)

Tabungan yang dikhususkan bagi penerima bantuan Siswa Miskin.

g. Tabungan Martabe Valas

Tabungan Martabe Valas adalah simpanan tabungan dalam mata uang asing dengan target pasar komersial yaitu masyarakat umum dan perorangan.

2. TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Tabungan Simpeda

Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) merupakan produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang dirancang khusus sebagai alat pemersatu BPD seluruh Indonesia.

4. Tabungan Makbul

Makbul adalah singkatan dari Maksud Terkabul. Tabungan haji Makbul adalah produk tabungan khusus PT Bank Sumut sebagai sarana penitipan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) penabung perorangan secara bertahap atau sekaligus dan tidak dapat melakukan transaksi penarikan serta tersambung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk mendapatkan nomor porsi dan pelunasan BPIH.

5. Deposito

Deposito Bank Sumut merupakan solusi tepat investasi dana nasabah yang memberikan rasa aman, cepat, berkembang dan menguntungkan.

a. Deposito Berjangka

Simpanan deposito dimana nasabah dapat menyimpan dananya di Bank berdasarkan jangka waktu yang tersedia seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.

b. Deposito On Call

Simpanan Deposito untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 bulan dan sewaktu-waktu dapat ditarik dengan pemberitahuan sebelumnya.

6. Giro

Pengertian simpanan giro adalah salah satu jenis produk simpanan yang penarikan dananya menggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dipersamakan dengan itu atau dengan pemindahbukuan. Jenis-jenis Giro Bank Sumut:

a. Simpanan giro pemerintah

Simpanan giro pemerintah diperuntukkan bagi pemerintah pusat/daerah atau rekening lembaga/kantor/satuan kerja pemerintah termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

b. Simpanan Giro Swasta

Simpanan giro swasta adalah diperuntukkan bagi target pasar komersial yaitu perusahaan berbadan hukum dan perorangan.

4.1.6 Profil Informan

Informan merupakan sumber informasi yang digunakan oleh peneliti melalui wawancara. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada empat orang informan di Kantor Cabang Pembantu Bank Sumut Deli Tua yang beralamat di Jl.

Pahlawan Deli Tua- Medan No.15, Deli Tua Tim., Kec. Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Andi Suhendra sebagai Pimpinan Bank Sumut KCP Deli Tua

2. Andra Syaputra sebagai Pimpinan Divisi Operasional Bank Sumut KCP Deli Tua

3. Dede Rahmanda Sitanggang sebagai Customer Service Bank Sumut KCP Deli Tua

4. Fitri Rahayu sebagai Teller Bank Sumut KCP Deli Tua Tabel 4.1

Identitas informan Kunci Informan Kunci

No Nama Umur Jabatan

1 Andi Suhendra 44 Tahun Pimpinan Kantor Cabang Pembantu

Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)

Tabel 4.2

Identitas Informan Utama Informan Utama

No Nama Umur Jabatan

1 Andra Syaputra 37 Tahun Pimpinan Operasional dan HRD Kantor Cabang Pembantu

Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)

Tabel 4.3

Identitas Informan Pendukung Informan Pendukung

No Nama Umur Jabatan

1 Dede Rahmanda Sitanggang

30 Tahun Custumer Service

2 Fitri Rahayu 32 Tahun Teller

Sumber: Diolah oleh peneliti (2021)

4.2 Penyajian Data

Berikut ini peneliti melampirkan data-data yang diperoleh melalui wawancara dari empat orang informan yang merupakan perwakilan dari pihak Bank Sumut KCP Deli Tua terkait pertanyaan mengenai implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan Bank Sumut KCP Deli Tua pada masa pandemi Covid-19. Peneliti mengajukan 28 pertanyaan kepada informan kunci (Pimpinan Bank Sumut KCP Deli Tua), kepada informan utama (Pimpinan Divisi Operasional/HRD Bank Sumut KCP Deli Tua), dan kepada informan pendukung (Teller dan Customer Service).

4.2.1 Pelaksanaan Pelatihan Karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua Data yang dihasilkan merupakan hasil dari wawancara dengan pimpinan kantor cabang pembantu Bank Sumut Deli Tua yakni Bapak Andi Suhendra sebagai informan kunci dan informan utama yakni Bapak Andra Syaputra selaku Pimpinan Operasional Bank Sumut KCP Deli Tua serta informan pendukung

4.2.1 Pelaksanaan Pelatihan Karyawan di Bank Sumut KCP Deli Tua Data yang dihasilkan merupakan hasil dari wawancara dengan pimpinan kantor cabang pembantu Bank Sumut Deli Tua yakni Bapak Andi Suhendra sebagai informan kunci dan informan utama yakni Bapak Andra Syaputra selaku Pimpinan Operasional Bank Sumut KCP Deli Tua serta informan pendukung