• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR GAMBAR

III. METODE KAJIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Program Gerbang Dayaku berisikan proyek-proyek kegiatan berupa : (1). Pembangunan dibidang infrastruktur di antaranya pengerasan jalan, pembangunan jembatan, gorong gorong dan pengerasan jalan gang, (2) bidang ekonomi kerakyatan yaitu adannya pinjaman yang lunak melalui lembaga perkriditan desa(LPD), yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi keluarga miskin,sehingga dapat memanfaatkan sumber sumber lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dengan harapan agar dapat hidup lebih baik di bandingkan sebelumnya ada progarm Gerbang Dayaku (3) bidang sumberdaya manusia yaitu adanya penambahan lokasi ruang belajar SDN.No.027 dan pendidikan yang diberikan secara gratis mulai dari tingkat SD - SMA baik negeri maupun swasta (Buku putih Gerbang Dayaku, 2006).

Dengan adanya program Gerbang Dayaku yang berisi proyek-proyek tersebut di harapkan dapat membantu memecahkan masalah kehidupan masyarakat Desa Manunggal Jaya dalam meningkatkan pendapatannya. Program- program yang sangat dirasakan manfaatnya terutama dan bidang kesejahteraan sosial yaitu adanya Santunan Warga Tidak Mampu (SWTM). Dinas Sosial (2006).

Dengan demikian agar dapat berjalan dengan baik maka program tersebut tentu harus di musyawarahkan secara efektif, serta adanya keikutsertaan masyarakat setempat untuk sumbangsih dan saran dalam perencanaan dan pelaksaaan kegiatan dengan harapan masyarakat setempat ada kepeduliannya dalam melakukan kegiatan Program Gerbang Dayaku, musyawarah secara mufakat, khususnya dalam menentukan perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi kegiatan. Musyawarah dapat berjalan secaa efektif, tetunya diperlukan dukungan dan partisipasi masyarakat setempat sehingga dalam melakukan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Program Gerbang Dayaku dapat memberikan solusi mengentaskan kemiskinan pada masyarakat yang berada di Desa Manunggal Jaya, khususnya keluarga miskin, maka perlu dirumuskan strategi dengan tujuan untuk mengawasi semua kegiatan yang telah ada dalam program Gerbang Dayaku sehingga dapat

   

berjalan lebih optimal. Dalam upaya menanggulangi kemiskinan diperlukan beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, sehingga penyusunan program bersama warga secara partisipatif menjadi relevan.

Dalam pelaksanaannya kegiatan program tersebut maka pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang wilayahnya sangat luas dan disesuaikan dengan kondisi geografis untuk memudahkan menjangkau maka pemerintah membagi daerah tersebut ke dalam 3 (tiga) Zona yaitu satu zona pantai yang meliputi 6 Kecamatan yaitu. Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Marang Kayu, Kecamatan Muara Badak, Kecamatan Anggana, Kecamatan Sanga-Sanga kedua zona tengah yang meliputi 7 Kecamatan yaitu : Kecamatan Tenggarong Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Kota Bangun, dan ketiga zona hulu mahakam yaitu ada 5 Kecamatan yaitu : Kecamatan Tabang, Kecamatan Kembang Janggut, Kecamatan Kenohan, Kecamatan Muara Wis, Kecamatan Muara Muntai, keluarga miskin setelah mendapat program dalam ekonomi kerakyatan maka dapat meningkatkan kesejahteraannya dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, dalam pemerataan pembangunan maka program Gerbang Dayaku kelompokkan dalam wilayah zona kecamatan seperti pemaparan di atas agar sesuai dengan kondisi geografis dan tepat pada sasaran pada kelompok orang miskin dengan harapan dapat terentaskan melalui program Gerbang Dayaku yang sedang dikerjakan oleh pihak yang terkait termasuk adanya keterlibatan secara langsung dari warga masyarakat setempat.

3.2. Metode Kajian

Kajian ini bersifat eksplanasi (penjelasan) dan partisipatif dengan menggunakan metode kualitatif. Sebagai kajian eksplanasi berupaya menjelaskan faktor penyebab suatu kejadian atau gejala sosial dengan cara mengidentifikasi jaringan sebab-akibat berkenaan dengan keberadaaan suatu kejadian atau gejala sosial, yang dalam hal ini adalah peningkatan mutu program Gerbang Dayaku. Melalui metode ini dapat dijelaskan mengapa terdapat kelemahan dalam melakukan kegiatan dan bagaimana cara untuk memperbaikinya kepada masyarakat terutama yang terlibat dalam kegiatan. Dalam proses kajian diidentifikasi bagaimana keadaan kepengurusan tim sukses Gerbang Dayaku.

 

 

31

 

Lokasi dan Waktu Penelitian

Kajian pengembangan masyarakat mengambil lokasi di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan tempat kerja, bahwa jarak tempuh ke desa ini relatif mudah dijangkau sekitar 35 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara tempat peneliti berdomisili. Pada awalnya Desa Manunggal Jaya merupakan desa persiapan dan baru pada tahun 1997 desa ini resmi menjadi desa definitif. Desa ini dipilih dalam studi kasus ini secara purposive karena karakteristik yang dimilikinya.

Waktu pelaksanaan melalui tahapan yaitu:(1) Pemetaan Sosial (27 desember 2006 samapi dengan 28 Januari 2007) (2) Evaluasi Pengembangan Masyarakat (15-4-2007 samapai dengan 8-5-2007). (3) Penyusunan Kajian Pengembangan Masyarakat ( september sampai oktober 2007).

Berikut ini adalah Gambar 1 Alur Kerangka Kajian sebagai berikut :

Alur Kerangka Kajian

Keterangan : Hubungan/arah kegiatan

Gambar 1 Alur Kerangka Kajian.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder yang dapat berbentuk data kualitatif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan dari responden dan informan yang terpilih sebagai subyek kajian dan dari hasil

  Program Gerbang Dayaku Musyawarah Pembangunan Efektitfitas Program Pembangunan Pendapatan rumah tangga miskin Ekonomi Infrastruktur SDM Kesejahteraan Masyarakat Peningkatan Mutu Partisipasi Masyarakat

   

pengamatan. Pengumpulan data sekunder dilakukan pada instansi dan lembaga yang terkait. Untuk pengumpulan data dilakukan beragam teknik sebagai berikut :

1. Pengamatan berperan serta, yaitu dengan terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat dengan tujuan untuk melihat, merasakan dan memaknai peristiwa-peristiwa yang ada dalam masyarakat Desa Manunggal Jaya seperti acara hajatan, pernikahan dan lain-lain.

2. Wawancara mendalam yaitu dengan menggali informasi baik dari tokoh masyarakat, petani, pedagang, pengurus dan Pemerintah Desa dan perang kat desa, dan instansi terkait.

3. Observasi terhadap lingkungan masyarakat lokal, yaitu meneliti potensi sumberdaya yang ada, struktur masyarakat dan modal sosial yang ada. 4. Studi dokumentasi data yaitu dengan cara mempelajari arsip-arsip dan

dokumen-dokumen yang ada di kantor Desa Manunggal Jaya dan pada instansi terkait yang berkaitan dengan topik penelitian.

5. Snowball Sampling, yaitu peneliti mendatangi informan di lokasi

penelitian kemudian dilanjutkan dengan informan lainnya atas petunjuk informan pertama tentang siapa yang harus dihubungi selanjutnya.

Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh, baik dari hasil wawancara, pengamatan, studi dokumen, observasi, diskusi kelompok, catatan harian, gambar, foto dan sebagainya.

2. Reduksi data, yaitu dengan cara memilih, memilah, menyederhanakan dan membuang data yang tidak perlu serta membuat ringkasan.

3. Penyajian data, yaitu dalam bentuk narasi, matriks dan gambar untuk memudahkan dalam menganalisis masalah.

4. Penarikan kesimpulan, semua data yang didapatkan di lapangan dihubungkan satu sama lain, dilakukan peninjauan kembali, mendiskusikan dengan responden atau informan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih jelas.

Sedangkan analisis data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel-tabel sesuai dengan relevansinya untuk menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan kajian ini.

 

 

33

 

Rancangan Penyusunan Program

Metode rancangan penyusunan program dalam kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal), yaitu memahami kondisi desa dengan melibatkan masyarakat dalam penyusunan program sehingga dapat benar-benar sesuai dengan potensi, permasalahan dan kebutuhan hidup masyarakat.

Pelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program. Untuk maksud konfirmasi dalam perumusan masalah dan penyusunan program juga dilakukan Focus Group Discusion (FGD).Guna untuk menentukan program yang menjadi prioritas utama dan yang sangat mendesak yang di perlukan oleh warga masyarakat setempat. Rancangan penyusunan program dilakukan dengan tahapan berikut :

1. Identifikasi masalah, masalah yang dipilih untuk dipecahkan dalam program merupakan masalah prioritas. Dalam tahapan ini mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Manunggal Jaya

2. Penentuan tujuan, maksud dari penentuan tujuan adalah untuk membimbing program ke arah pemecahan masalah. Penentuan tujuan adalah penentuan hasil apa yang akan diperoleh atau dicapai dalam program. Dalam proses ini melibatkan partisipasi masyarakat untuk memberi masukan-masukan dalam menetukan tujuan yang ingin dicapai,

3. Pelaksanaan program, Program dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat menjawab semua permasalahan yang dihadapi, sekaligus sebagai proses belajar untuk saling tukar pengalaman dan pengetahuan.

4. Evaluasi program,sangat penting dalam menentukan keberhasilan program yang dilaksanakan. Proses evalusi melibatkan masyarakat, dan semua yang terlibat dalam penyusunan program.

     

Dokumen terkait