• Tidak ada hasil yang ditemukan

V PEMBAHASAN HASIL KAJIAN

5.3. Partisipasi Masyarakat dalam program(Gerbang Dayaku)

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari proses perencanaan dan pelaksanaan dilihat pada tabel 1 berikut :

 

 

51

Tabel 1 Partisipasi masyarakat

No

Jenis Kegiatan

Partisipasi Masyarakat

Rencana Pelaksanaan Hasil Pemeliharaan di

lakuakan masyarakat

Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tidak ada Ada

Tidak ada Ada

Tidak ada

1 Pembangunan Jembatan Desa V V V

2 Pembangunan Jembatan RT.5 V V V

3 Pembangunan Gorong gorong V V V

4 Pengerasan jalan ke lokasi pertanian

V V V

5 Pengerasan jalan menuju makam umum

V V V

6 Pembangunan gedung serba guna

V V

7 Penambahan ruang belajar V V

8 Adanya pemberian sekolah gratis

V V V V

9 Adanya pengobatan gratis di puskesmas

V V V V

10 Lembaga Perkriditan Desa V V V V

Sumber: Hasil pengamatan dilapangan 2007.

Berdasarkan tabel satu di atas maka partisipasi masyarakat dikatakan tinggi karena adanya keikutsertaan musyawarah dalam rencana kegiatan pembangunan dibidang infrastruktur dapat di ketahui bahwa dalam perencanaan partisipasi masyarakat cukup tinggi karena semua peserta yang hadir dalam musyawarah ikut menentukan dan menyetujui perencana pembangunan desa, tetapi dalam pelaksanaannya kegiatan partisipasi sangat rendah di bidang infrastruktur karena dalam kegiatan tersebut dilaksanakan dengan sistem tender, dalam kegiatan pemborong sudah menyiapkannya tenaga secara sepaket tanpa ada keterlibatannya masyarakat setempat dimana pekerjaan itu di kerjakan, yang dilakukan oleh pemborong sebelum ada peneliti.

Tetapi setelah adanya kegiatan peneliti maka sistem tender untuk tahun berikutnya di usulkan dapat dirubah karena belum ada keterlibatan masyarakat setempat dalam kegiatan dan ternyata usulan tersebut direspon positif oleh pemerintah, tahun berikutnya sudah ada aturan baru dalam kegiatan tersebut.

 

Partisipasi masyarakat di asumsiskan rendah karena masyarakat dalam kegiatan dibidang infrastruktur sama sekali tidak terlibat sebelum adnya penelitian atau pengamatan dilapangan sehingga sebagian masyarakat ada yang apatis terhadap kegiatan tersebut karena mereka tidak dilbatkan dalam kegiatan pembangunan di bidang infrastruktur dan setelah adas penelitian masyarakat yang mersa apatis pengamat melakukan pendekatan agar masyarakat ada kepedulian dan ikut melakukan kegiatan di tahun berikutnya dan sekaligus peneliti memberikan masukan kepada pemerintah setempat.

Pelaksanaan kegiatan dikatan rendah karena dalam kegiatan tesebut dalam bidang infrastruktur haya sebagia masyarakat yang diajak melakukan diantranya ada beberapa tokoh warga masyarakat yang di mintai ijin untuk melakukan kegiatan tersebut. Partisipasi masyarakat dikatakan tidak ada dalam kegiatan dibidang infrastruktur karena masih diperlakukannya sistem tender oleh pemerintah dan hanya berlaku pada pelaksanaan kegiatan di tahun pertama sedangkan di tahun berikutnya sudah tidak berlaku lagi.

Hasil kegiatan pembangun sudah dilaksanakan di tahun pertama walaupun sebagian pembangunan harus menunggu data untuk tahun yang ke dua seperti kegaiatan pembangunan gedung serba guna karena memakan biaya yang sangat besar sehingga dalam kegitan dilakukan secara bertahap demi tahap untuk menyelesaikannya dengan harapan masyarakat yang nantinya bisa merasakan manfaatnya. Ditahun pertama kegiatan tersebut juga belum diselesaikan secara keseluruhan karena harus melalui tahapan demi tahapan untuk menyelesaikannya dan hasil dari pembangunan infrastruktur yang sudah selesai dikerjakan juga sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Desa Manunggal Jaya khususnya dan umumnya masyarakat yang ada disekitar desa tersebut.

Pemeliharaan masyarakat berasumsi bahwa dalam melakukan kegiatan pembangunan yang sudah selesai ada seabgian warga yang kurang memperdulikan dan setelah adanya pengamat atau peneliti masyarakat tersebut diajak musyarwarah untuk dijelaskan dan diberikan pengertian agar merasa memiliki terhadap hasil pembangunan yang sudah dikerjakan dan ada rasa memiliki itu juga berlaku di tahun pertama dan kegiatan yang dilakukan di tahun

 

 

53 berikutnya masyarakat baru menyadari karena dijak bersama dengan pemerintash setempat dan mensosialisai pada masyarakat agar tidak merasa bodoh dengan adanya pembangunan.

Dalam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan ditemukan beberapa aspek yang berkaitan dengan proses perencanaan pembangunan desa hingga menghasilkan suatu rencana program pembangunan sebagaimana berikut ini: 1). Prosedur Perencanaan Pembangunan Desa Manunggal Jaya.

Pandangan umum tentang prosedur perencanaan pembangunan Desa Manunggal Jaya telah mengikuti peraturan yang ada, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Memang terlihat secara jelas bahwa dalam implementasi penyusunan rencana sering masih kurang konsisten dilakukan. Namun demikian, menurut petugas Kasi Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Tenggarong Seberang hal itu secara umum dialami oleh desa-desa lainnya di Kecamatan Tenggarong Seberang. Pada prinsipnya prosedur telah diikuti, meski ada beberapa penerapan yang kurang begitu konsisten. Hal ini terungkap dalam pertemuan-pertemuan pembicaraan program pembangunan di forum Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) dan Badan Perwakilan Desa (BPD) yang telah dilakukan sebelum menunjuk suatu bentuk usulan program dan proyek tertentu, biasanya seorang pengusul selalu mengemukakan pertimbangan-pertimbangan tentang usulan proyek atau program yang dikemukakan berdasarkan pada pengamatannya tentang situasi dan kondisi desa.

2). Langkah Penentuan Program Pembangunan Tingkat Lokal

Proses penentuan program pembangunan di tingkat lokal dan kelompok masyarakat desa ditentukan oleh komunitas yang bersangkutan. Oleh karena itu dalam hal ini akan dikemukakan beberapa prinsip yang bersifat umum, sebab di antara komunitas lokal maupun kelompok kepentingan ternyata memiliki persamaan dalam pengambilan keputusan di

 

lingkungan komunitas mereka. Berdasarkan wawancara dan pengamatan peneliti terutama yang berkenaan dengan penentuan program masyarakat lokal dan kelompok sosial yang ada di Desa Manunggal Jaya, maka sebenarnya mereka melakukan segala kegiatan dan usaha dengan penuh kesadaran dan bertujuan. Perkara diakui atau tidak oleh pemerintah desa, mereka tetap melakukannya menurut kepentingan dan ketentuan yang mereka sepakati sendiri, Moch Wahyudi S.Katanya :

"Sekarang ini kan jamannya reformasi, inisiatif mestinya dari bawah dan demi kesejahteraan warga masyarakat, pemerintah desa dan di atasnya harus mendengarkan apa kata warga karena warga itu sendiri yang lebih tahu apa yang menjadi kebutuhannya" (wawancara, 27 Oktober 2006).

Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan adanya kepedulian dari pemerintah mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu desa terhadap kepentingan masyarakat khususnya yang berkenaan dengan aspirasi yang ingin mereka sampaikan.

3). Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penentuan Program

Secara umum bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam proses penentuan program pembangunan di Desa Manunggal Jaya meliputi empat hat, yaitu: (1) partisipasi dalam penyampaian usulan program; (2) partisipasi dalam pembahasan usulan program, yang meliputi pemilihan alternatif dan penentuan tindakan; (tiga) partisipasi dalam pengambilan keputusan; dan (4) partisipasi dalam pengesahan dan persiapan pelaksanaan.

4). Rencana Program Pembangunan Desa Gerbang Dayaku.

Pembangunan adalah usaha untuk membentuk,membina, mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat secara berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Tujuan yang luas ini akan dicapai antara lain melalui peran kepala desa dan partisipasi masyarakat dengan berbagai usaha dan inisiatif, sehingga dapat diharapkan suatu proses perubahan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan pemerintah desa dan

 

 

55 masyarakat melalui program pembangunan dengan sistem yang tepat dan disepakati bersama.

Program Gerbang Dayaku memberikan keleluasaan kepada desa untuk menyusun program pembangunan desa yang dirasakan sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa meliputi tiga bidang utama yaitu : Bidang ekonomi kerakyatan, bidang sumber daya manusia dan bidang infrastruktur. Sebagaimana yang dipaparkan bahwa pembangunan desa dalam rangka Gerbang Dayaku ini setiap desa akan mendapat alokasi dana sebesar satu milliar rupiah. Dengan bayangan dana yang cukup besar tersebut maka masyarakat Desa Manunggal Jaya memprioritaskan pembangunan jalan desa dan pembangunan jalan usaha tani berupa pengerasan badan jalan pengerasan jalan umum menuju ke pemakaman.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pembangunan badan jalan tersebut sangat mendesak dilakukan mengingat kegunaannya sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil. Sementara kondisi jalan desa dan jalan usaha tani saat ini sebagian besar masih dalam kondisi yang memprihatinkan dimana bila musim hujan tiba akan menyulitkan masyarakat karena selalu becek dan tergenang air. Adapun mengenai hasil perencanaan program pembangunan desa yang diwujudkan dalam bentuk daftar usulan program pembangunan pedesaan Gerbang Dayaku untuk Desa Manunggal Jaya, dapat dilihat pada tabel 2 seberikut :

 

Tabel 2 Daftar Usulan Program Gerbang Dayaku Desa Manunggal Jaya Tahun 2006

No Proyek/Kegiatan Volume Jumlah Dana (rupiah) Sifat Proyek I. II. III.

.Bidang Ekonomi Kerakyatan:

1. Permodalan usaha kecil Bidang Sumber Daya Manusia

1.Subsidi BP3 SD/MI, SMP/MTs,SMU/MA dalam wilayah Desa

Manunggal Jaya

2.Profil Desa (Pendatan Potensi Desa) 3.Bantuan Rumah lbadah GPDI 4.Bantuan Masjid Nurul 1-luda 5.Bantuan musholla Al-Mujahiddin 6.Bantuan kegiatan PKK Desa

Bidang Infrastruktur:

1. Pengerasan jalan desa:

Blok A Blok B Blok C Blok D-Blok E Blok F- Blok H

2.. Pembangunan Jembatan dan Gorong- gorong :

Blok .A 2 buah Blok B. 2 buah Blok C. 5 buah

Dusun Telaga Kencana 5 buah Dusun Sumber Jaya 2 buah

Dokumen terkait