• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk mendapatkan pemahaman mengenai objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan.64 Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten.65 Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya.66

Dengan demikian secara umum objek penelitiannya adalah norma hukum yang terwujud dalam kaidah-kaidah hukum dibuat dan diterapkan oleh Pemerintah dalam sejumlah peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang terkait secara langsung dengan kebijakan CSR/TJSL perusahaan di Indonesia. Secara khusus, objek penelitiannya adalah Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan turunannya dalam bentuk Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 53/PUU-VI/2008.

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian hukum normatif dikenal sebagai penelitian hukum yang bersifat kualitatif. Alasan penggunaan metode penelitian hukum normatif ini adalah analisis kualitatif yang didasarkan pada paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep-

64

Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, (Jakarta : Indonesia Hillco, 1990), hal. 106.

65

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 1.

66

konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan.67

Sifat penelitian adalah penelitian deskriptif analisis yang ditujukan untuk menggambarkan secara tepat, akurat, dan sistematis gejala-gejala hukum terkait penerapan CSR/TJSL perusahaan di Indonesia berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

2. Sumber Bahan Hukum

Penelitian hukum normatif yang menititikberatkan pada studi kepustakaan dan berdasarkan pada data sekunder, maka sumber bahan hukum yang digunakan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu :

1. Bahan hukum primer, meliputi seluruh peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, antara lain :

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen;

b. Undang-Undnag No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

c. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi; d. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

e. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing;68

67

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, (Jakarta : Kencana, 2010), hal. 96.

f. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; g. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;69

h. Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 53/PUU.VI/2008.

2. Bahan hukum sekunder, merupakan bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer, yang terdiri dari :

a. Buku-buku; b. Jurnal-jurnal; c. Majalah-majalah; d. Artikel-artikel; dan e. Berbagai tulisan lainnya.

3. Bahan hukum tertier yang memberikan informasi lebih lanjut mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti :

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia; b. Kamus Ekonomi;

c. Black’s Law Dictionary. 68

Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724.

69

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059.

3. Teknik Pengumpulan Data

Seluruh bahan hukum dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan (library research) dengan alat pengumpulan data berupa studi dokumen dari berbagai sumber yang dipandang relevan.70 Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 58/PUU-VI/2008 didapat dari website resmi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Selanjutnya bahan hukum yang ada di kolaborasi dengan buku-buku yang di dapat dari Perpustakaan. Dipilah mana yang hukum dan mana yang bukan hukum. Setelah didapat pengelompokan sumber bahan hukum barulah selanjutnya dianalisis. Perpustakaan yang digunakan adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam kategori-kategori dan satuan uraian dasar, sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.71

70

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber bahan hukum lainnya. Dalam : Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Edisi Kedua, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, Januari 2008), hal. 1.

Analisa data yang akan dilakukan secara kualitatif. Kegiatan ini diharapkan akan dapat memudahkan dalam menganalisa permasalahan

71

Analisa data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisaikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisa berbeda dengan penafsiran yang memberikan arti yangsignifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi dimensi uraian. Dalam : Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian

yang diajukan, menafsirkan dan kemudian menarik kesimpulan. Analisa kualitatif dilakukan terhadap paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep-konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan sehubungan data yang dianalisis beraneka ragam, memiliki sifat dasar yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Metode analisis data digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah terkumpul dimana pada penelitian ini digunakan metode normatif kualitatif. Normatif, karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan- peraturan yang ada sebagai normatif hukum positif sedangkan kualitatif, dimaksudkan analisis data yang bertolak pada usaha penemuan asas-asas dan informasi-informasi dalam penerapan CSR/TJSL perusahaan di Indonesia. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika deduktif sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dirumuskan.72 Logika deduktif maksudnya disini adalah menjelaskan CSR/TJSL dari segi manfaat dan tujuan yang hendak dicapai.

72

Deduktif artinya adalah menggunakan teori sebagai alat, ukuran, dan bahkan sebagai instrumen untuk membangun hipotesis, sehingga secara tidak langsung akan menggunakan teori sebagai “pisau analisis” dalam melihat CSR/TJSL perusahaan di Indonesia. Dalam : Burhan Bungin,

Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta :

BAB II

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN (CORPORATE SOCIAL