• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai strategi pemasaran tepung umbi talas dilakukan pada KWT Melati, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa KWT Melati merupakan satu-satunya kelompok wanita tani yang kontinyu dalam melakukan produksi pengolahan tepung umbi talas di Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jenis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari dua sumber yaitu internal dan eksternal. Data primer internal meliputi profil KWT Melati, kegiatan produksi serta kegiatan pemasaran dari tepung umbi talas. Data primer eksternal bersumber dari observasi langsung, wawancara dan pengisian kuesioner yang diajukan kepada responden. Data sekunder diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu dari internet, buku dan penelitian terdahulu.

Metode Penentuan Responden

Metode yang digunakan untuk menentukan responden dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu dengan memilih responden secara sengaja. Responden dalam penelitian ini terdiri dari dua pihak yaitu responden internal meliputi ketua KWT Melati, bagian produksi dan pemasaran. Pemilihan responden berdasarkan pada pengetahuan mengenai kondisi KWT Melati, strategi yang diterapkan dan memiliki wewenang mengenai data-data yang diperlukan dalam penelitian. Untuk responden eksternal meliputi Kepala Seksi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Kantor Ketahanan Pangan Kota Bogor dan penyuluh yang mendampingi KWT Melati. Pemilihan responden berdasarkan pada pengetahuan yang mendalam dibidang pengolahan tepung yang berasal dari tanaman pangan dan kondisi pemasaran pada KWT Melati.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, lingkungan eksternal dan internal KWT Melat. Proses perumusan strategi untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal melalui tiga tahap yaitu, tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Alat analisis

27 yang digunakan untuk merumuskan strategi tersebut adalah matriks EFE dan IFE pada tahap input, matrik SWOT pada tahap pencocokan, serta QSPM pada tahap keputusan.

1) Tahap Input

Tahap input bertujuan untuk menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi-strategi. Matriks yang digunakan pada tahap ini adalah matriks EFE dan IFE.

a. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks external factor evaluation (EFE) digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan. Hasil identifikasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam matriks EFE (Tabel 4). Matriks EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:

(1) Buat daftar faktor-faktor eksternal utama. Daftar terlebih dahulu peluangnya kemudian ancaman.

(2) Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah total seluruh bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1.0. Bobot dari setiap faktor diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan metode paired comparison

Keterangan: αi = Bobot variabel ke i Xi = Nilai variabel ke i

α

i

=

i = 1, 2, 3 … n

n = Jumlah variabel

∑ Xi = Total nilai variabel (3) Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal

utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor tersebut, dimana 4 = responsnya sangat bagus, 3 = responsnya di atas rata-rata, 2 = responsnya rata-rata, dan 1 = responsnya di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan.

(4) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.

(5) Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.

Tabel 4 Matriks external factor evaluation (EFE)

Faktor-faktor eksternal utama Bobot Peringkat Skor bobot Peluang 1. 2. … Ancaman 1. 2. … Total 1.00 Sumber: David (2009)

28

b. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks internal factor evaluation (IFE) digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Hasil identifikasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam matriks IFE (Tabel 5). Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:

(1) Buat daftar faktor-faktor internal utama. Daftar terlebih dahulu kekuatannya kemudian kelemahannya.

(2) Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (semua penting). Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1.0. Bobot dari setiap faktor diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan metode paired comparison.

Keterangan: αi = Bobot variabel ke i Xi = Nilai variabel ke i

α

i

=

i =1, 2, 3 … n

n = Jumlah variabel

∑ Xi = Total nilai variabel (3) Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk

mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat = 4).

(4) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing variabel.

(5) Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi.

2) Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan diperoleh dari informasi tahap input, selanjutnya tahap input mencocokan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Pada penelitian ini tahap pencocokan menggunakan matriks strengths,

Tabel 5 Matriks internal factor evaluation (IFE)

Faktor-faktor internal utama Bobot Peringkat Skor bobot Kekuatan 1. 2. … Kelemahan 1. 2. … Total 1.00 Sumber: David (2009)

29

weaknesses, opportunities, and threats (SWOT). Matriks SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi, dengan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan ancaman (Rangkuti 2006). Menurut David (2009) terdapat delapan langkah dalam membentuk matriks SWOT (Tabel 6) yaitu:

a) Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan b) Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan c) Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan d) Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan

e) Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi SO.

f) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WO.

g) Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada strategi ST.

h) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WT.

3) Tahap Keputusan

Pada tahap keputusan matriks yang digunakan adalah matrik perencanaan strategi kuantitatif (quantitative strategic planning matrix-QSPM). QSPM menggunakan hasil dari tahap input dan tahap pencocokan. QSPM memungkinkan untuk penyusunan strategi untuk mengevaluasi alternatif Tabel 6 Matriks strengths, weaknesses, opportunities, threats (SWOT)

Biarkan selalu Kekuatan

(Strenghts-S)

Kelemahan (Weaknesses-W) Peluang(Opportunities-O) Strategi SO Strategi WO

Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan

untuk menarik

keuntungan dari peluang eksternal Memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal Ancaman (Threats-T) Strategi ST Strategi WT

Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal

Taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal Sumber: David (2009)

30

strategi secara objektif. Evaluasi strategi secara objektif didasarkan pada faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya untuk memilih strategi terbaik. Menurut David (2009), terdapat enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM (Tabel 7), yaitu:

a) Buatlah daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari matriks EFE dan matriks IFE.

b) Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot ini sama dengan bobot yang ada dalam matriks EFE dan matriks IFE.

c) Cermatilah matriks-matriks tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi.

d) Tentukanlah skor daya tarik (attractiveness score–AS). Skor tersebut didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu. Skor AS ditentukan dengan cara mengamati setiap faktor eksternal atau internal utama, pada suatu waktu tertentu sembari mengajukan pertanyaan. Secara khusus, skor AS harus diberikan pada setiap strategi atas strategi yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Kisaran skor AS adalah 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tariknya sedang, dan 4 = daya tariknya tinggi.

e) Hitunglah skor daya tarik total (total attractiveness score–TAS). Skor tersebut didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot (langkah 2) dengan skor AS (langkah 4) di setiap baris. Skor TAS mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak faktor keberhasilan penting eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi STAS, semakin menarik pula strategi alternatif tersebut.

f) Hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total. Jumlahkan skor daya tarik total di setiap kolom strategi QSPM. Jumlah keseluruhan skor daya tarik total (sum attractiveness scores–STAS) menunjukkan strategi yang paling menarik di setiap rangkaian alternatif.

Tabel 7 Quantitative strategic planning matrix (QSPM)

Alternatif strategi

Faktor-faktor utama Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Faktor-faktor eksternal utama

1 2 3

Faktor-faktor internal utama 1 2 3 … Total Sumber: David (2009)

31