• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objek yang di bahas penelitian ini adalah metode tanya jawab yang terkandung dalam surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan terhitung dari bulan Maret 2016 sampai bulan desember 2016

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang di tujukan untuk mendeskripsikan dan menganilisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.1 Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriprif analisis yang menggunakan tehnik analisis kajian melalui studi kepustakaan (Library Research).

Karena penelitian ini merupakan library research, maka sumber data pada penelitian ini adalah literatur-literatur yang berkaitan. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Maman, “sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Sumber data lainnya ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dokumen, arsip, koran, majalah,

jurnal ilmiah, buku, laporan tahunan dan lain sebagainya”.2 Adapun literatur-literatur yang penulis pakai untuk penelitian ini adalah:

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosdakarya;

2013),cet. 31, h. 60

2U. Maman Kh, dkk., Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktek, (Jakarta: Raja

1. Data Primer

Dalam hal ini data primer/utama yang penulis gunakan adalah kitab-kitab tafsir, diantaranya ialah:

a. Tafsir al-Maraghi b. Tafsir al-Misbah c. Tafsir Ibnu Katsir d. Tafsir al- Azhar

e. Tafsir Departemen Agama RI 2. Data Skunder

Dalam hal ini yang penulis gunakan untuk data sekunder adalah data-data yag mendukung pembahasan pada kitab tafsir yang menjadi data-data primer di atas, data skunder yang penulis gunakan diantaranya:

a. Buku-Buku yang membahas tentang pengetahuan al-Qur’an

b. Kamus-Kamus yang berisikan kosa-kata bahasa Indonesia yang baik dan benar

c. Buku-Buku pendidikan khsusnya yang membahas tentang pendidikan khususnya metodologi pendidikan

d. Buku-Buku teori kependidikan yang relavan dengan penelitian ini Mengenai analisis data, Menurut Bogdan dan Biklen, Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menajadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.3

Dalam metode penafsiran, menurut al Farmawi, metode tafsir bir ra’yi dapat dibagi menjadi empat metode, yaitu tahlili, ijmali, muqorin dan maudhu’i. namun dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah metode tafsir tafsir tahlili. Metode tafsir tahlili adalah metode tafsir yang berusaha menjelaskan kandungan ayat–ayat al-Qur’an secara berurutan di

3 Lexi J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT Rosdakarya, 2013), Hal

tinjau dari berbagai seginya dengan memperhatikan urutan–urutan ayat dalam mushaf.4

Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode tafsir tahlily. Metode tahlily adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan-kandungan ayat-ayat al-Qur’an dari seluruh aspeknya. Di dalam

tafsirnya, mufassir mengikuti runtutan ayat yang tersusun di dalam mushafnya. Tafsir ini dimulai dengan uraian yang mengemukakan arti kosakata diikuti dengan mengemukakan arti kosakata diikuti penjelasan mengenai arti global ayat. Mengemukakan munasabah atau keserasian ayat dan menjelaskan hubungan ayat ersebut satu sama lain.5

Dengan demikian metode penafsiran secara tahlily merupakan merupakan metode yang menguraikan dan menjelaskan secara runtun ayat demi ayat yang akan dikaji oleh penulis baik kosakata, munasabah, maupun asbabun nuzul yang terdapat pada ayat tersebut.

C. Fokus Penelitian

Menurut Sugiyono, “batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi fokus masalah yang masih bersifat umum”.6 Dengan melihat pendapat Sugiyono, maka penulis mencantumkan apa yang ada dalam batasan masalah menjadi fokus penelitian dalam penulisan ini, yaitu mengenai metode tanya jawab dalam surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245

Jadi, dalam penelitian ini penulis bermaksud mengkaji tentang tafsir dan metode tanya jawab pada surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.

4 Didin Saefuddin Buchori, Metodologi Studi Islam, (Bogor; Granada Sarana Pustaka, 2005).

Cet I, h. 19

5Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur’an, (Malang, UIN Malang Press, 2007), h. 96

6Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),

D.

Prosedur Penelitian

Menurut al-Farmawi, metode penafsiran tahlili adalah suatu metode yang menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dan memaparkan segala aspek yang

terdapat di dalam ayat-ayat yang akan ditafsirkan itu dan menjelaskan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Penjelasan ayat-ayat tersebut dari arti-arti kata, asbabun nuzul, munasabah ayat, penjelasan umum, serta penafsiran yang dikutip oleh nabi, sahabt, maupun tabi’in.7

Adapun metode tahlily yaitu satu metode tafsir yang mufassirnya berusaha menjelaskan kandungan-kandungan ayat al-Qur’an dari berbagai

seginya dengan memperhatikan runtutan ayat-ayat al-Qur’an sebagaimana tercantum didalam mushaf. Dalam hubungan ini mufassir mulai dari ayat-ayat ke ayat-ayat berikutnya, atau dari surat kesurat berikutnya dengan mengikuti urutan ayat atau surat sesuai dengan yang termaktub didalam mushhaf. Segala segi yang dianggap perlu oleh seorang mufassir tahlily diuraikan. Yaitu bermula dari kosakata, asbab an-nuzul, munasabat, dan lain-lain. Yang berkaitan dengan teks atau kandungan ayat. Setelah semua langkah tersebut di atas sudah ditempuh, mufassir tahlily lalu menjelaskan seluruh aspek dari semua penafsiran dan penjelasannya di atas dan kemudian ia memberikan penjelasan final mengenai isi dan maksud ayat al-Qur’an tersebut.8

Quraisy Shihab dalam bukunya Membumikan al-Qur’an beliau

menjelaskan bahwa proses menggunakan metode tahlily adalah menguraikan segala sesuatu yang dianggap perlu oleh seorang mufassir. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode tahlily adalah:

1. Bermula dari menguraikan kosakata-kosakata yang terdapat pada ayat tersebut, dalam penelitian ini berarti peneliti memulai dengan

7Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta, Lentera Abadi, 2010), Edisi yang disempurnakan, Mukaddimah, h. 68

mengartikan kosakata-kosakata yang akan diteliti oleh penulis yaitu surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.

2. Selanjutnya menjelaskan asbabun nuzul yang terdapat pada ayat yang akan di teliti jika ada. Dalam penelitian ini penulis menguraikan asbabun nuzul yang terdapat dalam surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.

3. Selanjutnya yaitu menjelaskan munasabah atau hubungan ayat yang terkait dengan ayat yang akan diteliti, dengan demikian berarti penulis menguraikan munasabah yang terkait dengan Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.

4. Menjelaskan hal-hal lain yang berkaitan dengan ayat yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat yang aka diteliti yaitu surat al-Anbiyâ 7, al-Qâri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245.9

36

BAB IV