• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mitologi S uku Batak Toba

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 86-89)

TINJAUAN UMUM MAS YARAKAT D AN KES ENIAN BATAK TOBA

2.2 Asal-Usul Masyarakat Batak Toba

2.2.3 Mitologi S uku Batak Toba

Setiap suku dan marga memiliki kisah tentang asal-usulnya, masyarakat Batak Toba juga memiliki cerita yang berkembang di masyarakat tentang asal-usulnya, khususnya tentang terjadinya marga dalam masyarakat Batak Toba merupakan suatu hal yang rumit, karena erat sekali hubungannya dengan mite121 dan juga tentang sejarah penyebaran masyarakat Batak Toba. Namun sebagaimana sifat dari tradisi lisan dalam perkembangannya sering suatu cerita memiliki variasi di masyarakat, sehingga semakin lama akan semakin sulit untuk mendapatkan sumber awalnya, dan semakin berbeda dengan cerita aslinya.

M asyarakat Batak Toba, baik secara peribadi maupun berkelompok mengakui adanya kuasa di luar kuasa manusia. Dalam menghormati kuasa tersebut mereka mempunyai cara penyembahan yang berbeda sesuai dengan kesanggupan memahami makna kuasa tersebut. M otif setiap penghormatan ditujukan untuk mendapat perlindungan agar terhindar dari bahaya, sama ada bahaya alam, penyakit menular maupun serangan binatang buas. Demikian pula untuk maksud mendapat restu, baik

121

Mite adalah bagian dari folklor (cerita raky at). Dari semua bentuk atau genre folklor, yang paling banyak diteliti para ahli folklor adalah cerita prosa raky at. Mengikut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapat dap at dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu: (1) mite (myth), (2) legenda (l egend) dan (3 ) dongeng (folktale). Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap ben ar-b enar t erjadi serta dianggap su ci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pad a masa lampau. Leg enda adalah pros a raky at yang mempunyai ciri-ciri y ang mirip deng an mite, yaitu dianggap p ernah benar-b enar t erjadi, tetapi tidak diangg ap suci-namun leg enda ditokohi oleh manusia, meski kad angkala memiliki sifat-si fat luar bias a, dan sering juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal sek arang, waktu terjadinya b elum begitu lam a. Dongeng adalah prosa rakyat y ang tidak dianggap ben ar-b enar terjadi ol eh yang empunya cerita, tidak terikat oleh waktu dan ruang. Lihat William R. Bascom (1965). Parafrase peng ertian tiga b entuk cerita raky at ini lihat Djames Danandjaj a (1984:50-51).

dalam perkawinan maupun usaha mencari rezeki dilaksanakan menerusi pemujaan.122

Berikut ini disampaikan salah satu ringkasan cerita tentang asal-usul masyarakat Batak yang dikutip dari tulisan Lumbantobing (1996).

Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam yang bernama Manuk Manuk Hullambujati berbadan besar, mempunyai paruh yang terbuat dari besi dan taji yang terbuat dari tembaga, telurnya sebesar periuk tanah. Manuk-Manuk Hulambujati memiliki 3 butir telur. Setelah menetas dia memberi nama yang pertama Tuan Batara Guru, yang kedua Ompu Soripada, dan yang ketiga Ompu Tuan Mangalabulan, ketiganya adalah lelaki.

Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka

memerlukan seorang pendamping wanita. Manuk-Manuk

Hulambujati kembali memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik: Siboru Pareme untuk istri Tuan Batara Guru, yang melahirkan 2 anak laki-laki diberi nama Tuan Sori Muhammad, dan Datu Tantan Debata Guru Mulia dan 2 anak perempuan kembar bernama Si Boru Sorbajati dan Si Boru Deakparujar. Anak kedua Manuk-Manuk Hulambujati, Tuan Soripada diberi istri bernama Siboru Parorot yang melahirkan anak laki-laki bernama Tuan Sorimangaraja sedangkan anak ketiga, Ompu Tuan Mangalabulan, diberi istri bernama Siboru Panuturi yang melahirkan Tuan Dipangat Tinggi Sabulan.

Si Boru Deak parujar anak dari Tuan Batara Guru lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus Raja Odap Odap untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di Sianjur Mula Mula di kaki Gunung Pusuk Buhit (Pulau Samosir). Dari perkawinan mereka lahir 2 anak kembar: Raja Ihat Manisia (laki-laki) dan Boru Itam Manisia (perempuan).

Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kawin dengan siapa, ia mempunyai 3 anak laki-laki: Raja Miok Miok, Patundal Na Begu

122

Muhammad Takari dkk 2008. Mas yarakat Kesenia Di Indonesia:Mas yarakat Dan

dan Aji Lapas Lapas. Raja Miok Miok tingga di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham.

Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama Engbanua, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu: Raja Ulung, Raja Bonang Bonang dan Raja Jau. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama Raja Tantan Debata, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut Si Raja Batak, yang menjadi leluhur orang Batak, dan berdiam di Sianjur Mula Mula, di Kaki Gunung Pusuk Buhit Pulau Samosir.

Banyak cerita dengan berbagai versi tentang leluhur orang Batak, tetapi perbedaannya tidak begitu jauh, yang semua tujuan ceritanya mengatakan bahwa Si Raja Bataklah yang dianggap merupakan nenek moyang suku bangsa Batak.

Ada juga beberapa mitos yang kebanyakan tujuan penulisannya untuk kalangan sendiri,(Lihat lampiran 1) seperti tulisan yang berjudul Dinasti Raja Pulo M orsa Rea (Sumatera) Dan Dinasti Raja Batak: Partukoan Habatahon123 (Partohab), yang dalam tulisan ini mewakili masa Aek Nasumar (Banjir besar),124 kemudian Dinasty Pulo M angala Tuan Bitara Raja Tuntungan Pulo M orsa Rea yang mana pada masa ini mewakili 6000 taon a.s.t.K andorang so tubu Kristus (6000 tahun sebelum masehi) hingga sampai kepada Dinasti Pulo M orsa Raja Batahan Jonggi Nabolon (Raja Batak Parjolo) yaitu Raja Batak Pertama mewakili 1800 andorang so tubu Kristus (1800 tahung sebelum masehi). Ada perbedaan untuk penyebutan nama raja sebagai perbandingan untuk “silsilah sibagot ni pohan”(Lihat lampiran 2).

123

Disusun kembali oleh: Tombang Lumbang aol, yang mem ang tujuan p enulisannya ditujukan untuk kalangan sendiri.

124

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 86-89)