• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Umum Musik Populer

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 128-139)

MUS IK POPULER BATAK TOBA

3.1 Pengertian Umum Musik Populer

Istilah populer untuk jenis musik sudah ditemukan pada abad 17 dari seorang pastor Prancis di Santo Domingo yang mengadakan observasi khusus terhadap musik-musik Negro-Amerik.144 Sementara dalam The New Grove Dictionary of Music and Musician dituliskan bahwa istilah populer digunakan pada abad 18 di Amerika dan di Eropa pada abad 20.145 Sering kali istilah populer dianggap sama artinya dengan pop,146 padahal kedua istilah ini tidak sepenuhnya sama.

Hubungan yang erat antara musik rakyat dan musik populer juga dapat diamati dari penggunaan istilah untuk kedua jenis musik tersebut. M usik populer atau musik yang dibuat dan dimiliki oleh rakyat, defenisi singkat ini langsung menuju pada suatu istilah lain folklor. Ada 2 genre dasar dalam bidang musik, yaitu “musik seni”147 dan “musik hiburan” (atau “populer”, atau “berguna”)

144

Remy Sylado 1983. Musik Pop Indonesia: Suatu Kekebalan Sang Mengapa. Jakarta: Bunga rampai, Gramedia. Dalam Edy Sedyawati (ed), Seni Dalam Masyarakat Indonesia.

145

Lamb, Andrew 1980. The New Grove Dictionary of Music and Musi cian. London: Macmillan dalam Stanley Sadie (ed).

146

Remy Sylado, op. cit., h. 76. Istilah pop berasal dari gerakan seni rupa y ang muncul sekitar tahun 1960-an di Amerika Serikat dan Inggris. Dalam gerakan itu, pop kira – kira dianggap sebagai konsep untuk mengendo rkan p andangan -pand angan l ama yang di anggap tidak s esuai dengan jaman, dipelopori oleh, antara lain Tom Wesselmann, Roy Lichtenstein dan R.B. Kitaj. Istilah “ pop” dalam hal ini merupakan singk atan dari istilah populer, yang mana tidak berhubungan deng an istilah “ Pop Art” dalam dunia senirupa, walaupun dalam perkembang an musik rekaman “ Musik Pop” adalah sebutan untuk lagu-lagu yang “manis” dan komersial.

147

Dieter Mack, 2002. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, h. 377 Pengertian “ musik seni”(art music) perlu sedikit uraian, sebab istilah ini sering digunakan di dunia Barat, sesuai dengan suatu tradisi tertentu di Barat (di Indonesia, oleh karena tradisinya, pengertian ini kelihatan masih agak sam ar dan k ami tidak meras a berh ak untuk menentukan t entang penerapanny a). “ Musik seni” pada umumnya menuju pada suatu karya musik yang diciptakan oleh

Konsep budaya populer (popular culture) dan seni populer (art culture) digunakan dengan secara meluas di Barat selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, meluasnya kapitalisme, sistem pendidikan populer dan peristiwa proses modernisasi dan urbanisasi. Budaya populer memberikan pengertian yang sama dengan budaya massa (Gans 1974:10).

Dalam bahasa Inggris, lagu rakyat disebut “Folk Song”, namun dalam bahasa Prancis disebut “Chanson Populaire”, dalam bahasa Italia disebut “Canto Popalare”, dalam bahasa Spanyol disebut “Cancion Popular”. Penggunaan istilah “populer’, disini disebabkan oleh hubungan yang erat antara musik populer dan musik rakyat dengan populasi.

M usik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat, seperti misalnya dalam tradisi etnik-etnik di Indonesia sebab musik populer baru ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan komersial, dimana teknologi reproduksi memungkinkannya.148 M unculnya budaya populer mempunyai sejarah perkembangan tersendiri. Perubahan politik feodal ke arah demokrasi, perkembangan teknologi, dan usaha perdagangan sistem kapitalis menjadi titik tolak munculnya budaya populer ini. Seiring dengan berkembangnya jaman, setelah teknologi rekaman hadir, musik menjadi sebuah komoditi, suatu “produk” dalam istilah industri rekaman dan penyiaran sekarang, musik menjadi sesuatu yang bisa dijual dan menjadi suatu kebutuhan masyarakat.

karen a tujuan eksp resi individual, secara mandi ri dan tanp a peny esuaian d engan selera orang lain atau keinginan orang lain. Sekaligus musik ini tidak merupakan imitasi salah satu gaya yang sudah ada. Dengan d emikian “musik seni” seolah-olah selalu berad a di ujung perkembang an gramatik musik. Namun dimana batasan dengan musik populer, folklore, hiburan dll. Sulit untuk ditentukan.

148

M usik populer pada dasarnya ingin memuaskan orang, sehingga selera dan kebutuhan kebanyakan orang menjadi tolak ukur untuk garapan musik populer, termasuk kebutuhan ekonomis para pengusaha dan artis.149 M enurut Donald sistem politik demokrasi dan pelajaran yang semakin meluas meruntuhkan monopoli golongan kelas atas terhadap unsur budaya (Donald 1968:12). Perkembangan teknologi yang lebih baik dapat mengeluarkan bentuk hiburan dengan harga murah. Ia berpendapat teknologi modern seperti piringan hitam dan film sesuai bagi pengeluaran dan penyebaran hiburan yang meluas, tidak terkecuali di musik populer Batak Toba, musik populer merupakan suatu kenyataan, atau merupakan fenomena di musik populer Batak Toba, karena sifat dari hiburan selalu menangkap yang lagi tren atau terbaru, sehingga usaha untuk menawarkan hiburan menjadi lapangan bisnis yang menguntungkan sangat terbuka. Salah satu fenomenanya dapat kita lihat pada kutipan berikut.

… peredaran massal melalui media elektronis tidak bisa dikontrol lagi dari manusia sendiri. Sebagai contoh kami sebutkan situasi dikebanyakan restoran dan supermarket, dimana kita terkena dengan musik populer, apakah kita mau atau tidak. Dengan demikian ada dua alternatif: (1) Seseorang yang tidak ingin terkena seolah-olah harus memisahkan diri dari kebanyakan tempat sosial masyarakat. Tempat pekerjaan pun kadang-kadang “dihujani” dengan musik hiburan itu. (2) M usik tersebut dianggap sebagai suatu kenyataan lingkungan kita, sama dengan bunyi alam atau mobil dsb. Namun kedua alternatif ini bersifat anti-manusiawi oleh karena dampak sosialnya yang di luar keputusan bebas manusia sendiri.150

Dari kutipan di atas jelas bahwa mau atau tidak mus ik populer telah menjadi bagian dari aktifitas manusia sekarang ini, mungkin dikarenakan musik

149

Mack Dieter.op. cit., h. 380.

150

populer juga berfungsi sebagai media pemuas selera musikal pengguna maupun pencipta musik populer atau karena hakekat orientasinya, yaitu bisnis serta hasil komersial sebagai tujuan produknya. Para pekerja professional atau orang-orang yang ahli dalam lapangan tertentu, seperti artis-artis menerima bayaran dari pihak panitia penyelenggara dan sejalan dengan itu panitia penyelenggara juga bertujuan mencari untung dan penonton merupakan penikmat.

Bisnis musik populer ini telah mencapai dimensi yang sulit dibayangkan M anuel ( 1988:2 ) mengatakan:

“… the term “popular music” has ben used in a general sense in English-Language writings to distinguish music “of the people” from art music associated with elites. There is clearly a need for a term for the narrowing in this century of close relationship to the mass media”.151

“… istilah musik populer telah dipakai dalam arti umum dalam tulisan-tulisan bahasa inggris untuk membedakan musik orang banyak dengan musik seni yang diasosiasikan dengan golongan elit jelas perlu diadakan sebuah istilah mencakup makin dekatnya hubungan yang akrab dengan media massa”.

Beberapa pendapat pakar lainnya oleh M anuel (1988:2) dituliskan:

“… populer music is typical of societies with a relatively highly developed division of labour and a clear distinction between preducers are created largely by prefessiionals sold in a mass market and reproduced through mass media”.152

… musik populer adalah khas dalam masyarakat banyak yang mempunyai pembagian tugas yang jelas dan yang mempunyai perbedaan yang jelas antara mereka yang menghasilkan dengan

151

Peter Manuel, 1988. Popular Music Of The Non-Western, World. New York: Ox for University Press, h. 2.

152

konsumennya. Dimana produksi-produksi yang bersifat cultural adalah diciptakan pada garis besarnya oleh sebuah golongan professional, dijual dalam sebuah pasaran umum dan diperbanyak melalui media massa.

Perkembangan pesat suatu industri musik populer berkembang sejajar dengan perkembangan media dan kemajuan teknologi, dalam hal ini menyangkut media massa elektronik yaitu televisi, radio, video, kaset, laser disc, tape reel, kemudian media massa cetak yaitu brosur, sheet musik, majalah, surat kabar dan lain-lain.

M ulkanas (1994) menuliskan bahwa:

…Walter Lippman yang mengatakan media massa sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi sekaligus dapat membentuk persepsi khalayaknya. Sementara Charles Wright dalam artikelnya “Some effects of mass media” melihat peranan media dalam pembentukan persepsi pada realitas sosial dalam kaitannya dengan penataan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Wright menyebutkan media massa telah dijadikan sebagai sarana “pembenaran” terhadap informasi yang telah diterima tersebut”.153

Pada umumnya budaya Indonesia bertradisi oral (lisan), salah satu kriteria folklore adalah bertradisi lisan semua teorinya ditransmisikan secara oral dimana unsur etnis lebih menonjol, sehingga dalam perkembangan antara lagu rakyat dengan lagu populer, penciptaan menjadi perbedaan karena kebanyakan lagu rakyat tidak diketahui lagi siapa penciptanya.154

Lagu-lagu seperti ‘Happy Birthday To You’ (Selamat Ulang Tahun) yang telah dinyanyikan hampir diseluruh dunia pada saat perayaan ulang tahun,

153

Mulkanas, Dede. “ Mempertanggung-jawabkan Perhatian Dampak Media”, dalam Harian Kompas, 30 Januari, 1994.

154

Kosasih L.M, “Sekitar Pengertian Dan Perkembangan Lagu -Lagu Rakyat ”, Bahas Edisi I, Medan, 1976. “Sukar dipastikan dengan pasti data mengenai folksong kecu ali bila lagu itu tadinya ditulis atau diterbitkan”.

perbedaannya hanya pada bahasa yang dipergunakan dalam menyanyikannya. Besar kemungkinan folksong atau lagu rakyat akan langka kecuali lagu tersebut ada tertulis atau diterbitkan dalam bentuk buku. Kira-kira sampai tahun 1900-an, orang tidak bisa mendengarkan musik tanpa hadir pada saat musik dimainkan. Rekaman, radio dan televisi masih belum ditemukan saat itu. Jika ingin menikmati musik, orang harus menyanyi dan memainkan musik sendiri atau menonton pertunjukan orang lain.155 Perkembangan industri musik populer pada awalnya dimulai dari penjualan kertas-kertas yang bertuliskan melodi-melodi lagu (sheet music) seperti buku panduan yang diperjual-belikan agar konsumen mengetahui bentuk-bentuk musik baru dan dapat memainkan musik sendiri (Lihat lampiran 3), atau dengan menggunakan piano rool yakni kertas musik yang digulung dan dimasukkan ke dalam badan piano kemudian piano tersebut akan bermain sendiri (Lihat lampiran 4) dan juga dapat dinikmati dengan menonton melalui pentas-pentas komersial.

M edia elektronik adalah salah satu konteks musik populer yang paling dominan. Sulit mencari radio dan televisi yang tidak menyiarkan musik. Diantara berbagai ragam musik yang disiarkan media elektronik, musik populer paling dominan.156 Dalam membicarakan media massa, radio menjadi salah satu alat yang sangat penting dalam perkembangannya. Siaran radio mulai dikenal di Hindia Belanda sejak pertengahan tahun 1920-an… Pada mulanya, hampir 100 % siaran radio diisi dari piringan hitam, tetapi makin lama makin banyak siaran

155

Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, h. 2.

156

“live”: siaran kroncong dan lagu populer dalam bahasa M elayu/Indonesia.157 Radio merupakan bagian dari media massa elektronik yang bersifat auditori (mendengarkan).

… Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat… siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja… Guglielmo M arconi(1896)… John Ambrose Fleming (1904)… sampai pada masa Edwin Howard Armstrong (1912) menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier… Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet.158

Pada tahun 1933 radio menjadi alat yang penting dalam menyebarluaskan lagu dan artis baru kepada audiens di seluruh Indonesia (terutama di perkotaan), siaran musik Indonesia yang ketika itu disebut “siaran ketimuran”, pertama kali di Batavia, kemudian di Yogyakarta dan Surakarta, lalu Bandung, Semarang dan Surabaya. Alisjahbana (1966:112) menulis: “… Radio Republik Indonesia berjasa menyebarkan lagu2 dan nyanyian2 dari berbagai daerah, yang amat banyak jumlah dan ragamnya, dan dengan demikian membuka kemungkinan baginya untuk berpadu sesamanya maupun dengan lagu dan nyanyian Indonesia

157

Ibid., h. 55.

158

Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001). Using In formation Technology, New York: McGraw-Hill Company. Halaman ini terakhir diubah pada 12.12, 14 November 2012.

modern…”.159 Penyiaran musik di radio secara teknis dapat langsung menggunakan produksi rekamannya, berbagai jenis musik populer sering menjadi identitas radio yang menyiarkannya. Beberapa stasiun radio kebanyakan menyiarkan lagu-lagu dangdut, pop daerah, pop Indonesia, pop mancanegara dan banyak juga stasiun radio yang menyiarkan berbagai ragam musik populer, biasanya semua pilihan jenis lagu pop yang disiarkan disesuaikan dengan target pendengar yang ingin di capai.

Program di radio juga sering membuat tangga lagu, sebagai usaha untuk menentukan mana lagu yang paling populer pada hari ini, minggu ini, atau bulan ini. Pemilihan tangga lagu di radio juga sebagai cara untuk mendongkrak popularitas lagu, memberi ruang pada lagu baru…160

Pada media elektronik lainnya, televisi menjadi pelengkap yang sempurna, televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, berbeda dengan radio yang bersifat auditori (mendengarkan) dimana televisi bersifat audio-visual (didengar dan dilihat). Perkembangan televisi dapat merekam dan menampilkan musik hiburan atau lagu-lagu yang berasal dari film. Pada kasus lagu-lagu populer di dalam sinema telah memberikan letak arti yang lain yang secara alami mewarnai dan mempengaruhi musik. Konteks sinema antara lain penyuntingan dan frekuensi penggunaan tarian.161 Banyak stasiun televisi menyiarkan pertunjukan musik secara langsung ataupun siaran tunda (prosesnya direkam dulu, lalu

159

Alisjahbana, S Takdir, 1996. Revolusi Masharakat Dan Kebudayaan Di Indonesia. Kuala Lumpur: Oxford University Pres, h. 112.

160

Purba M dan Pasaribu M Ben, op. cit., h. 139.

161

disiarkan kemudian) dan juga program musik yang disiarkan di televisi yang disebut dengan klip, musik yang direkam untuk dipasarkan kemudian diisi dengan gambar yang biasanya berhubungan dengan isi teks lagu, yang penyiarannya berulang-ulang karena klip lebih sebagai media promosi dari produksi rekaman.

Beberapa media elektronik lainnya seperti video, kaset, laser disc, tape reel juga sebagai media pendukung perkembangan musik populer. Video adalah teknologi elektronik menangkap pengolahan, merekam, menyimpan, transmisi, dan merekonstruksi urutan gambar diam yang mewakili adegan dalam gerakan. Pada tahun 1951 perekam video pertama rekaman menangkap gambar hidup dari kamera televisi dengan mengubah impuls listrik kamera dan menyimpan informasi ke rekaman video magnetik.162 Seperti yang sudah dibahas diatas pada pembahasan televisi yang membahas tentang klip yang merupakan video musik yang disiarkan di televisi.

Pada akhir tahun 1990-an, playback player seperti video, VCD, dan sekarang DVD sudah merambah, terutama dalam memasarkan produk pertunjukan musik, diantaranya musik populer-lah yang paling dominan. M odel klip di televisi ini banyak ditiru untuk memproduksi musik populer dengan gambar. Di kota-kota dan di berbagai wilayah Indonesia sudah banyak yang memproduksi musik pop daerah dan tradisi yang menggunakan media VCD.163

Pada industri musik populer, video atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan VCD dan DVD mempunyai peran penting di dalam perkembangan musik populer dalam hal ini pemasaran baik untuk kepentingan bisnis penyiaran dan hiburan, dalam hiburan yang sifatnya pribadi, video dapat menghibur penonton di

162

http://en.wikipedia.org/wiki/Video Halaman ini terakhir diubah pad a 3 January 2013 at 19:40.

163

tempat-tempat seperti di dalam rumah, stadion, kedai kopi, teater, ruangan konser dan dibanyak tempat lainnya.

Kaset juga berperan penting di dalam perkembangan musik populer karena kemudahan penggunaannya dan juga karena kaset lebih murah dan praktis dibandingkan dengan media lainnya seperti piringan hitam yang mahal dan rumit, dapat kita lihat pada kutipan berikut.

Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang berarti "kotak kecil". Kaset berupa pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara. Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik. Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil. Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnet. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya. Contohnya, side A dan side B… kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada 1980-an dan 1990-an, bahkan di era sekarang (setelah 2000-an), kaset masih menjadi salah satu alternatif media musik.164

Keawetan kaset serta kemudahannya untuk dikopi berperan di balik berkembangnya musik populer, kaset tumbuh semakin pesat karena kaset menjadi salah satu alternatif media musik. Lima belas tahun terakhir ini telah banyak bermunculan industri-industri kaset, penduplikasi kaset, pencetakan label dan pemasaran produk lokal dengan investasi awal dan biaya pengoperasian yang sangat rendah.165

164

(http://id.wikipedia.org/wiki/Compact_Cassette). Halaman ini terakhir diubah p ada 12.26, 26 Desember 2012.

165

Jumlah pengguna Internet166 yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet, teknologi internet menawarkan gejala baru yang beragam berkaitan dengan musik populer, karena sudah banyak situs yang menyiarkan musik populer seperti radio kabel yang lebih dikenal dengan sebutan radio internet.167

Situs-situs tertentu di Internet juga menjadi ajang penjualan musik populer. Contoh musik yang mau kita beli dapat didengar sedikit atau sebagian dari beberapa lagu dalam satu album. Kita dapat memesan sebuah lagu atau album rekaman untuk dibeli.168

Dari uraian-uraian diatas, penulis berasumsi bahwa perkembangan musik populer melalui beberapa media yang penyebaran informasi dan reproduksi musik populer melalaui M edia cetak meliputi Koran, M ajalah, Brosur, Poster, Kartu Pos, kemudian Audiovisual melalui film layar lebar, Televisi, Videotape, VCD/D VD, Mini Disc, Handphone/PDA, juga melalui media Audio melalui Radio, Kaset, Reel-to-reel tape, CD, Disket, Ringtone HP, dan juga melalui media Internet melalui Website dan E-mail, yang berperan penting di dalam perkembangan musik populer dan promosi yang disampaikan media tersebut besar pengaruhnya dalam eksistensi musik populer.

166

Internet (k ependek an dari interconn ection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia…Internet merup akan jaringan komputer y ang dibentuk oleh Depart emen Pertah anan Am erika Serikat di tahun 1969. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet) Halaman ini terakhir diubah pada 07.54, 13 Desember 2012.

167

Situs ini sebenarnya ad alah radio siaran, tetapi siarannya dimasukkan ke intern et, sehingga dap at menjangkau b elah an manapun dimuka bumi ini sep anjang bisa mend apat jaringan internet.

168

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 128-139)