• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kebudayaan Modern Dalam Musik Batak Toba

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 139-142)

MUS IK POPULER BATAK TOBA

3.2 Pengaruh Kebudayaan Modern Dalam Musik Batak Toba

Perubahan pada kebudayaan Indonesia sudah dimulai sejak masuknya kebudayaan Hindu, kebudayaan Budha, kebudayaan Islam dan kebudayaan Kristen, kebudayaan Barat seperti orang Portugis, Spanyol, Belanda dan Negara Barat lainnya yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan kebudayaan Indonesia, Batak Toba tidak luput dari pengaruh kebudayaan bangsa asing yang perpaduannya pada umumnya disebut kebudayaan modern, suatu kebudayaan modern yang ada dikarenakan masuknya suatu kebudayaan bangsa asing yang dianggap kuat telah mempengaruhi kebudayaan tradisi yang dimasuki sehingga muncul sesuatu hal yang dianggap baru bagi musik tradisi tersebut.

Pada mulanya musik Batak Toba dikenal dengan musik-musik tradisi, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dengan masuknya kebudayaan asing, sedikit-banyak musik Batak Tobapun mengalami perubahan,169 khususnya lagu Batak Toba, yang sudah memiliki struktur dengan menggunakan tonalitas seperti yang digunakan pada system tonalitas Barat, dapat dilihat dari wilayah nada yang sudah luas dan teknik vokal atau bernyanyi yang sudah banyak berkembang yang pada masa sekarang ini struktural musik populer Batak Toba cenderung menggunakan tangga-tangga nada diatonik Barat, dengan menggunakan teks bahasa daerah Batak Toba, serta penggabungan ensambel antara musik tradisi dan musik Barat.

Pengaruh musik Barat yang di adopsi sedikit-banyak mempengaruhi musik Batak Toba, sehingga menimbulkan istilah-istilah atau identitas sendiri pada

169

Ibid., “ Karena tek anan modernisasi, globalisasi, media massa, dan day a tarik dunia

musik populer Batak Toba, khusunya per-istilahan di trio pada musik populer Batak Toba, perbedaan setelah proses adaptasi trio pada musik populer Batak Toba sehingga mempunyai identitas sendiri atau mempunyai istilah sendiri, dalam bahasa Batak Toba dapat kita lihat pada istilah marlima untuk menyebut alto tinggi/oktaf (jenis suara tinggi/falseto laki-laki) yang menjadi identitas di trio musik populer Batak Toba.

P engaruh k ebuday aan as in g s emak in d eras arus ny a akib at perkembangan sains dan teknologi modern, sehingga kemajuan teknologi dari jaman ke jaman ikut mempengaruhi musik Batak Toba. Para pencipta lagu musik populer Batak Toba akan berlomba mencipta sesuatu yang baru dan selalu berusaha menciptakan lagu yang sesuai selera pasar (konsumen) untuk dapat menarik minat masyarakat khususnya masyarakat Batak Toba.

Seiring dengan berkembangnya musik populer Batak Toba, sehingga memungkinkan adanya usaha untuk menggunakan genre atau gaya-gaya musik yang sedang digemari masyarakat sekarang, dalam musik populer yang lazim misalnya : pop, rock, disco, jazz, country, dangdut dan lain-lain, dapat dilihat dari jenis penjualan kaset di toko-toko kaset, dimana kaset-kaset musik populer Batak Toba di produksi dengan berbagai gaya musik.

Perubahan170 musik tradisional Batak Toba terjadi sejak masuknya agama Kristen ke tanah Batak, semenjak kedatangan misionaris asal Jerman yang

170

Ibid., “Dengan kedatang an agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan Batak

sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama b aru ini dan nilai-nilai Barat menggoncangk an kebudayaan tradisi Batak Toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan d engan k esurupan, pemujaan roh n enek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal ab ad kedu a puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk mel arang up acara bius dan musik gondang. Larangan ini

bernama I.L Nomensen tepatnya pada 7 November 1863171 ke daerah silindung. Kedatangan misionaris-misionaris khususnya I.L Nomensen yang sukses menyebarkan agama Kristen berdampak pada masyarakat Batak yang sudah menganut agama Kristen, mereka mulai menyanyikan lagu-lagu gereja. Hingga sekarang sudah banyak lagu-lagu gereja yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui buku-buku nyanyian rohani diantaranya Chorale Jerman yang berjudul Ein Feste Burg ciptaan M artin Luther, pada tahun 1529. Pada bagian lampiran 3, lagu Ein Feste Burg telah diaransir kembali oleh J.S Bach pada tahun 1716 yang kemudian diterjemahkan pada buku Kidung Jemaat, yang berjudul “Allahmu Benteng Yang Teguh”, yang juga terdapat dalam bahasa Batak-Toba, pada buku ende yang berjudul “Ende Taringot tu Harajaon ni Debata”.

Perubahan pada musik Batak Toba mengalami perkembangan baik pada insrumen vokal dan instrumental yang juga disesuaikan dengan perkembangan jaman. Penggunaan instrument yang modern seperti instrument gitar, keyboard memungkinkan pencipta, penikmat dan pemain musik Batak Toba menikmati dari apa yang dikatakan modernisasi musik Batak Toba.

M enurut asumsi penulis dari beberapa penjelasan di atas, masuknya kebudayaan modern besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan musik Batak Toba Seni populer dalam keadaan tertentu, membuat perubahan pada bentuk asli seni tradisional dengan berbagai cara: ada yang muncul sebagai tiruan dan kontinuitas

bertahan h ampir empat puluh tahun s ampai pad a tahun 1938. Itu merup akan suatu pukulan ut ama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tsb.”

171

Ari fin Pasaribu, 2011. “Tarutung Kota Wisata Penuh Sejarah” Horas, Edisi 142. 10-30 September, h. 39.

dari seni tradisional, ada pula yang muncul dalam bentuk baru, seperti pada musik populer Batak Toba. Ada beberapa yang menggabungkan atau memasukkan unsur musik tradisional, dan tidak jarang pula muncul dalam bentuk baru atau hasil kreativitas, pada umumnya setelah pengaruh adanya persinggungan dengan budaya musik Barat, berbagai elemen baru ini masuk ke dalam musik populer Batak Toba. Perkembangan sistem komunikasi mengambil peran sehingga seni dapat tersebar dengan meluas dinikmati dan diminati. Setelah ditemukannya media komunikas i seperti radio, televisi, internet, dan peran industri musik populer maka seni musik populer Batak Toba meluas persebarannya, yang masih bertahan sampai kini, bahkan seni ini sudah diminati baik oleh masyarakat Batak Toba sebagai pendukungnya, maupun masyarakat bukan Batak Toba yang juga turut mendukung keberadaannya atau minimal sebagai peminat musik populer Batak Toba.

Dalam dokumen TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: (Halaman 139-142)