• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 Rona Awal Lingkungan dan Sosial yang Relevan

4.2 Mutu Sedimen di Ancol

102. Hasil dari pengukuran mutu sedimen di laut sekitar daerah penelitian yang dilakukan oleh lab

yang diakui nasional, yaitu PT Unilab Perdana ditunjukkan dalam Tabel 4-3. Tabel menunjukkan bahwa isi logam berat pada sedimen air laut sekitar daerah penelitian Ancol adalah rencah dan masih jauh di bawah Aturan Pemerintah tentang Batas Aturan TCLP No. 19 Tahun 1999 jo. 85 Tahun 1999.

Tabel 4-3 Hasil Ukuran Mutu Sedimen Laut (oleh TCLP, USEPA) di sekitar Daerah Penelitian

No. Parameter Unit Standar

Mutu*) Hasil Pengukuran 1. Cadmium (Cd) mg/L 1,0 < 0,005 2. Total chromium (Cr) mg/L 5,0 < 0,05 3. Copper (Cu) mg/L 10,0 < 0,003 4. Iron (Fe) mg/L - < 0,001 5. Lead (Pb) mg/L 5,0 < 0,001 6. Manganese (Mn) mg/L - < 0,001 7. Mercury (Hg) mg/L 0,2 < 0,001 8. Nickel (Ni) mg/L - < 0,001 9. Zinc (Zn) mg/L 50,0 0,07 - < 0,008

Sumber: PT. Unilab Perdana (2004)

103. Mutu sedimen di dinding timur CDF Ancol. Bagian dari dinding timur CDF dimulai awal dalam

tahap konstruksi untuk membentuk bagian akses konstruksi/wilayah panggung untuk konstruksi CDF secara keseluruhan. Berdasarkan bahwa ini bagian relatif kecil dari dinding timur dibangun dengan material sedimen sebelum daerah ini ditutup dan berdasarkan bahwa material ini tak akan disingkirkan tapi akan membentuk bagian dari pekerjaan permanen, Bank Dunia meminta agar material ini diuji. Sampel inti diambil dari dinding dan diuji dan hasilnya menegaskan bahwa tidak ada substansi berbahaya yang terkandung dalam material ini. Test ini menunjukkan konsistensi dengan hasil uji mutu sedimen dari AMDAL Tahap 1, dan menegaskan absennya material berbahaya (B3).

4.3 Mutu Air di Lokasi-lokasi JUFMP

104. Diringkaskan di bawah ini pada Tabel 4-4 ada tabel mutu air untuk salah satu waduk,

Cengkareng, dalam kegiatan Tahap 1. Tabel 4-4 menunjukkan bahwa, yang khas dari waduk-waduk lain dalam pekerjaan Tahap 1 juga (tidak disampaikan disini) menunjukkan pengukuran sejumlah parameter yaitu Permintaan Oksigen Kimiawi atau Chemical Oxygen Demand (COD), Permintaaan Oksigen Biokimia atau Biochemical Oxygen Demand (BOD), minyak dan lemak, deterjen dan substansi organsik pada lokasi sampel tertentu yang melebihi standar-standar yang ditetapkan oleh Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 tahun 1995.

105. Pengukuran pH pada semua lokasi sampel menunjukkan nilai-nilai di dalam standar. Ini menyatakan tingkat keasaman normal. Analisa mikrobiologi menunjukkan kesesuaian dengan standar oleh Keputusan tahun 1995. Standar COD yang diatur oleh Keputusan 1995 adalah 30 mg/L. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa nilai dalam hampir semua lokasi sampil melebihi atau sama dengan standar, kecuali

pada SCA411 (Saluran Cengkareng). Nilai BOD masih di dalam standar yang ditetapkan yaitu 20 mg/L

dalam hampir semua lokasi sampel kecuali di Waduk Melati dan SSA-3 (Sungai Sunter-Sentiong42). Hasil

analisa isi unsur organik menyatakan bahwa nilai permanganates lebih tinggi dari standar 25 mg/L dalam hampir semua lokasi sampel. Isi organik tinggi dapat disebabkan oleh akumulasi sampah rumah tangga atau kegiatan lain di sekitar lokasi sampel. Total Material Padat yang Disuspensi (Total Suspended Solid)/TSS adalah salah satu indikator mutu air yang berhubungan dengan penampilan fisik dan kekeruhan. Material yang disuspensi mempunyai efek buruk pada mutu air karena ia mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam badan air, menambah kekeruhan air yang membatasi pertumbuhan organisma. Kekeruhan erat berhubungan dengan konsentrasi material yang disuspensi dalam air. Material yang disuspensi dalam air secara khas terdiri dari endapan lumpur, tanah liat dan lumpur sebagai material anorganik alam atau dalam bentuk organik material yang mengambang dalam air sebagai sumber alamiah dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia seperti kegiatan industri, pertanian, atau kegiatan rumah tangga. Hasil analisa TSS pada semua sampel menunjukkan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan.

Tabel 4-5 Mutu Air Hasil Analisa: Cengkareng Drain

No PARAMETERS UNITS Standard *) SCA 1 SCA 2 SCA 3 A. Fisik

1 Temperature (in situ) **) 0C Normal 30,6 30,0 28,2 2 Total Dissolved Solid (TDS) mg/L 200 90 107 179 3 Total Suspended Solid (TSS) **) mg/L 200 56 23 30 4 Conductivity (EC) µmhos/cm 1000 187 223 371

B. Kimiawi 1 Mercury (Hg) mg/L 0,0005 < 0,0005 < 0,0005 < 0,0005 2 Arsenic (As) mg/L 0,050 < 0,005 < 0,005 < 0,005 3 Boron (B) mg/L 1,0 < 0,01 < 0,01 < 0,01 4 Cadmium (Cd) mg/L 0,010 < 0,003 < 0,003 < 0,003 5 Cobalt (Co) mg/L 0,020 < 0,02 < 0,02 < 0,02 6 Chromium VI (Cr 6+) mg/L 0,050 < 0,01 < 0,01 < 0,01 7 Manganese (Mn) **) mg/L 1,0 < 0,02 < 0,02 < 0,02 8 Sodium (Na) % 50,0 49,3 49,5 50,2

9 Dissolved Oxygen (DO) (in situ) mg/L 3,0 3,8 3,4 2,8 10 pH (in situ) **) - 6,0-8,5 7,51 7,67 7,75 11 Selenium (Se) mg/L 0,050 < 0,002 < 0,002 < 0,002 12 Zinc (Zn) mg/L 1,0 < 0,01 < 0,01 0,01 13 Nickel (Ni) mg/L 0,10 < 0,02 < 0,02 < 0,02 14 Sulphate (SO4) **) mg/L 100 18,8 19,2 27,2 15 Residual Sodium Carbonate (RSC) me/L 1,25-2,50 0,53 0,51 2,44 16 Copper (Cu) **) mg/L 0,10 < 0,02 < 0,02 < 0,02 17 Lead (Pb) mg/L 0,10 < 0,01 < 0,01 < 0,01 18 Sodium Absorption Ratio (SAR) - 10,0-18,0 0,8 0,9 1,1 19 Minyak dan Lemak mg/L None < 0,2 < 0,2 < 0,2 20 Detergent (MBAS) mg/L 0,50 0,10 0,06 0,07 21 Phosphate (PO4-P) **) mg/L 0,50 0,06 1,23 0,29 22 Permanganates (KMnO4) **) mg/L 25,0 13,4 14,9 17,3

41

SCA adalah lokasi-lokasi sepanjang kali atau kanal dimana uji sampel dikumpulkan.

42

Data dari Waduk Melati dan SSA-3 (Sungai Sentiong-Sunter) tidak disampaikan disini tapi nilai BOD tertinggi pada lokasi disini adalah 59 mg/l di Waduk Melati dan nilai tertinggi adalah 23 mg/l.

23 BOD5 mg/L 20 8 9 11

24 COD **) mg/L 30 28 30 36

C. MIKROBIOLOGI

1 e. coli No./100ml 4.000 70 4.600 1.500 2 Total Coliform No./100ml 20.000 2.400 11.000 1.500 Cat. dari hasil analisa PT. UNILAB PERDANA: *) = Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 thn 1995 tentang Pemakaian dan Standar Mutu Air untuk Sungai/Badan Air dan Air Sampah di DKI Jakarta; **) = Parameter diakui oleh KAN No. LP-195-IDN; < = kurang dari; Sampel dikumpulkan pada 12 November 2009.

4.4 Mutu Air Laut Ancol

106. Berdasar pada Tabel 4-5, semua air laut di daerah penelitian baru-baru ini ada dalam kondisi yang

cukup baik. Hampir semua parameter fisik, kimiawi dan mikrobiologi yang diukur masih di bawah standar mutu dan sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan No. Kep-51/MENLH/2004 untuk penunjukan Biota Laut.

Tabel 4-6 Hasil Pengukuran Mutu Air di Daerah Penelitian

No. Parameter Unit Mutu *)Standar AL-1 AL-2 Hasil Pengukuran **)AL-3 AL-4 AL-5 AL-6 A. FISIKAWI

1. Kecerahan (di

tempat) Meter > 6 m 3.0 0.20 2.0 2.0 2.1 2.0 2. Bau (di tempat) - Natural Natural Natural Natural Natural Natural Natural

3. Kekeruhan NTU < 5 m 4 4 4 3 2 3

4. Padat tergantung

(TSS) mg/L 20 12 16 8 8 6 8

5. Suhu (di tempat) o

C Natural +3oC 32 32.9 32.0 31.8 31.7 31.8 6. Minyak Film (di

tempat) - Nil Negative Negative Negative Negative Negative Negative 7. Sampah (di

tmpt) - Nil Negative Positive Positive Negative Negative Negative

B. KIMIAWI 1. pH (di tempat) - 7 - 8.5 8.2 8.2 8.4 7.9 8.0 7.9 2. Salinitas 0/00 Coral:34 32.0 33.1 33.2 33.2 33.2 33.2 3. Oksidan larut (OD) di tempat mg/L > 5 5.1 6.2 6.3 6.4 6.4 6.3 4. BOD mg/L 20 4.2 4.9 4.3 4.6 4.4 4.5 5. Total ammonia (NH3-N) mg/L 0.3 0.04 0.05 0.03 0.07 0.05 0.05 6. Phosphate (PO4 -P) mg/L 0.015 0.02 0.02 0.02 < 0.0.1 < 0.0.1 < 0.0.1 7. Nitrate (NO3-N) mg/L 0.008 < 0.008 < 0.008 < 0.008 < 0.008 < 0.008 < 0.008 8. Cyanide (CN) mg/L 0.5 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 9. Sulfide (N2S) mg/L 0.01 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 10. Phenol mg/L 0.002 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 11. Surfactant anion (MBAS) mg/L 1.0 0.22 0.25 0.23 0.20 0.18 0.19 12. Oil & Grease mg/L 1.0 < 0.2 < 0.2 < 0.2 < 0.2 < 0.2 < 0.2 13. Mercury (Hg) mg/L 0.001 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 14. Chromium VI (Cr6+) mg/L 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 15. Arsenic (As) mg/L 0.012 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 16. Cadmium (Cd) mg/L 0.001 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 17. Copper (Cu) mg/L 0.008 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 18. Lead (Pb) mg/L 0.008 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 19. Zinc (Zn) mg/L 0.05 0.0326 0.0331 0.0329 0.0334 0.0330 0.0331 20. Nickel (Ni) mg/L 0.05 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002

C. MIKROBIOLOGI

1. Coliform (total) MPN/

100ml Nil 0 0 0 0 0 0

2. Bakteri patogen Cell/

100ml Nil 0 0 0 0 0 0

Catatan: *) = Kep-51/MENLH/2004 (Marine Biota)

**) = Laboratorium PT. Unilab Perdana (August 2005) AL1 = Lokasi Proyek di garis Pantai Barat

AL2 = Lokasi Proyek di garis Pantai Tengah AL3 = Lokasi Proyek di garis Pantai Timur

AL4 = Garis Pantai Barat (+ 1000 M dari garis pantai) AL5 = Garis Pantai Tengah (+ 1000 M dari garis pantai) AL6 = Garis Pantai Timur (+ 1000 M dari garis pantai)

107. Parameter yang melebihi standar mutu meliputi material sampah padat pada lokasi AL-2 (lokasi

proyek garis pantai Tengah) dan lokasi AL-3 (lokasi proyek garis pantai Timur) dan fosfat di lokasi AL-1, AL-2, dan AL-3 (masing-masing di garis pantai Barat, Tengah dan Timur) yang ditemukan sedikit di atas standar mutu. Sampah padat yang ditemukan dalam kuantitas kecil di lokasi observasi pada umumnya dihasilkan oleh para pengunjung yang kadang-kadang membuang sampah dari makanan dan minuman mereka ke dalam air. Fosfat dapat dihasilkan oleh binatu yang memakai sabun/deterjen. Hasil pemantauan mutu air pada periode 2007-2008 di teritori air Timur Barat Ancol ditunjukkan di bawah ini.

Tabel 4-7 Hasil Pemantauan Air Laut pada periode 2005-2008 di Air Laut Ancol

Parameter Tahun AL1 AL2 AL3 AL4 AL5 AL6

Kekeruhan (NTU) Agt 2005 4 4 4 3 2 3 Agt 2007 13 16 13 14 16 13 Apr-08 14 11 10 9 8 8 TSS (mg/L) Agt 2005 12 16 8 8 6 8 Agt 2007 7 5 5 5 6 4 Apr-08 14 10 9 12 8 10 pH Agt 2005 8,2 8,2 8,4 7,9 8 7,9 Agt 2007 7,6 7,49 7,7 7,53 7,53 7,62 Apr-08 7,9 7,92 7,93 7,99 7,93 7,97

108. Berdasar pada hasil pemantauan rutin pada umumnya adalah terbukti bahwa nilai kekeruhan

terkini di sekitar lokasi proyek telah melebihi standar mutu yang ada (Keputusan Menteri Lingkungan No. Kep-51/MENLH/2004 (Standar Mutu Biota Laut). Di wilayah Ancol, fenomena kematian ikan terjadi beberapa kali karena ledakan pertumbuhan populasi pada saat-saat tertentu. Ini disebabkan akumulasi nutrien khususnya pada musim kering.

Gambar 4-1 Parameter TSS pada Periode 2005-2008

Gambar 4-2 Parameter pH pada Periode 2005-2008

109. Di pihak lain, hasil dari pemantauan mutu air laut di sekitar lokasi proyek yang dilaksanakan oleh

BPLHD DKI pada periode 2003-2004 menyatakan hal berikut:

• Salinitas bervariasi dari 29,00 o/oosampai 30,09 o/oo.

• Kecerahan bervariasi dari 1,5 meter sampai 3,0 meter.

• Phenol bervariasi dari < 0,001 mg/L sampai < 0,002 mg/L.

• Minyak dan Lemak bervariasi dari < 0,2 sampai < 0,3.

• Oksigen larut bervariasi dari 3,5 mg/L sampai 4,5 mg/L.

• Detergent bervariasi dari 0,21 sampai 0,32 mg/L.

• BOD bervariasi dari 6,8 sampai 25,0 mg/L.

• COD bervariasi dari 33,7 sampai 46,3 mg/L.

• Mercury bervariasi dari tak terdeteksi sampai < 0,005 mg/L.

• Cadmium bervariasi dari tak terdeteksi sampai < 0,0005 mg/L.

• Lead bervariasi dari < 0,003 sampai < 0,005 mg/L.

110. Pada umumnya, hasil pemantauan BPLHD DKI untuk periode 2003-2004 menyatakan bahwa

mutu air laut di sekitar lokasi proyek masih baik.

111. Mutu Air, Kebisingan dan lokasi sampel Air Laut ditunjukkan pada Gambar 4-3.

Gambar 4.3. Mutu Air, Kebisingan dan Lokasi Sampel Air Laut

4.5 Biota Laut Ancol

4.5.1 Plankton

112. Plankton merupakan sekelompok mikroorganisme yang hanyut di badan air dan tak mampu

zooplankton. Phytoplankton mempunyai peranan dalam air sebagai penghasil primer bagi ekosistem air karena peran utamanya sebagai penyedia makanan (gizi) bagi konsumen (zooplankton, ikan, dll.). Phytoplankton yang ditemukan di daerah penelitian terdiri dari 44 jenis dari 4 kelas, yaitu Cyanophyta, Chrysophyta, Chlorophyta dan Pyrophyta dengan tingkat indeks keragaman antara 3,4 dan 3,8. Perbandingan tingkat indeks keragaman phytoplankton dalam daerah penelitian bervariasi dari 0,82 sampai 0,90 yang menyatakan bahwa ia tersebar cukup merata dan tidak ada jenis yang amat dominan. Ini sesuai dengan hasil penelitian mutu air laut di daerah studi yang juga menyatakan kondisi baik. Komposisi jenis zooplankto di air daerah penelitian terdiri dari 4 kelask, yaitu Arthropoda , Protozoa, Annelida dan Protochordata. Tingkat keragaman jenis Zooplankton bervariasi antara 0,90 dan 0,94, yang menyatakan bahwa ia tersebar cukup merata dan tak ada jenis yang sangat dominan.

4.5.2 Benthos

113. Benthos terdiri dari semua organisme yang hidup di atau di atas dasar laut. Peranan benthos di

air adalah sangat penting, diantara hal lain sebagai dekomposer substansi organik yang ada di air dan sebagai indikator biologis dalam kejadian penurunan mutu air ekosistem. Berdasar pada pengamatan benthos di sekitar daerah penelitian, ada dua jenis benthos, yaitu Annelida dn Mollusca. Keragaman benthos di daerah penelitian digolongkan sebagai rendah ke sedang, dengan tingkat indeks keragaman antara 1,60 dan 2,10, sementara tingkat indeks keragaman antara 0,70 dan 0,85 (tak merata dan tersebar cukup merata).