• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

P. Kajian Teoretis

2. Nilai Pendidikan Karakter dalam Karya Sastra

Nilai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus, 2007: 10004) diartikan sebagai sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Adapun pendidikan karakter menurut Mulyasa (2014: 1) merupakan proses yang berkelanjutan dan tak

pernah berakhir (never ending process), sehingga menghasilkan perbaikan kualitas yang berkesinambungan (continuous quality improvement), yang ditujukan pada terwujudnya sosok manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa. Dengan demikian, nilai pendidikan karakter dalam penelitian ini adalah yang berguna untuk mewujudkan manusia berkarakter di masa depan.

Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja keras, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkaraker baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung-jawabkan setiap akibat dari keputusanya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Selain itu, Warsono dkk. (2010: 35) mendefinisikan karakter sebagai sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral (Samani, 2013: 41-42).

Mengacu pada pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seseorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai

kepada para siswanya (Winton, 2010). Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan pendidikan yang mendukung pengembangan sosial, pengembangan emosional, dan pengembangan etik para siswa merupakan suatu upaya proaktif yang dilakukan baik oleh sekolah maupun pemerintah untuk membantu siswa mengembangkan inti pokok dari nilai-nilai etik dan nilai-nilai kenerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan, keuletan dan ketabahan, tanggung jawab, menghargai diri sendiri dan orang lain.

Dahulu pada masa orde lama pendidikan karakter sempat mewarnai kurikulum di Indonesia, dengan nama pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dalam berbagai bidang studi. Hanya memang penekananya berbeda dengan pendidikan karakter yang dikembangkan saat ini. Dengan landasan perkembangan kebudayaan, pendidikan budi pekerti lebih banyak menekankan pada hubungan antarmanusia, antarsiswa, dan guru, antarsiswa dan orang tua, dan antarsiswa. Saat ini di samping mengembangkan hubungan yang beradab antarsesama manusia, pendidikan karakter juga mengembangkan bagaimana hubungan yang pantas dan layak antara manusia dengan Pencipta, Al-Khalik, serta dengan alam lingkungan (Samani, 2013: 7 - 8).

Selanjutnya, nilai-nilai pendidikan karakter yang akan dibahas dalam penelitian ini berangkat dari ketiga permasalahan manusia di atas. Berikut diuraikan lebih lanjut nilai-nilai pendidikan yang didasarkan pada ketiga hal tersebut.

a. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Dari hubungan pribadi ini, nilai yang dapat diambil adalah nilai moral yang terpancar dari kepribadian atau karakter tokoh tersebut, seperti jujur, kerja keras, disiplin, dan lainnya.

b. Hubungan Manusia dengan Pencipta

Dalam ajaran agama Islam, hubungan ini disebut juga

Hablumminallah, yakni hubungan hamba dengan pencipta-Nya. Nilai

yang dapat diambil dari hubungan ini adalah nilai religius yang antara lain berupa ketaatan dalam beribadah, sikap pasrah kepada Allah (Tawakkal), dan lainnya.

c. Hubungan Manusia dengan Alam Lingkungan

Terkait dengan hal ini, pada hari Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2011, Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan nasional telah mencanangkan tema peringatan Pendidikan Karakter sebagai

pilar kebangkitan bangsa dengan subtema raih prestasi junjung tinggi budi pekerti. Dalam kesempatan tersebut, Mendiknas menegaskan :

“Di sinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri yang semata, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaranan intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi.”

Sementara itu, dalam arah dan kebijakan serta prioritas pendidikan karakter ditegaskan bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025. Terkait hal tersebut untuk melaksanakan fungsi dan tujuan pendidikan karakter telah diterbitkan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Jika dicermati secara mendalam, sesungguhnya hampir pada setiap rumusan SKL tersebut secara implisit maupun eksplisit, baik pada SKL SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK, membuat substansi nilai/karakter, tetapi dalam pebelitian ini difokuskan pada Standar kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tabel 1

Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SMA/MA

No Rumusan SKL Nilai/Karakter

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja.

Iman dan taqwa, bersyukur

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya.

Adil, mawas diri

3. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.

Tanggung jawab, mandiri

4. Berpartisipasi dalam penegakkan aturan-atuiran sosial.

Disiplin, kepatuhan 5. Menghargai keberagamaan agama,

bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkungan global.

Nasionalistik, harmonis, terbuka, menghargai (respect), terbuka 6. Membangun dan menerapkan

informasi dan pengetahuan secara

Bernalar, kritis, kreatif, inovatif

logis, kritis, inovatif.

7 Menunjukan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif dalam pengambilan keputusan.

Bernalar, kritis, kratif, inovatif, bijaksana

8. Menunjukan kemampuan

mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

Bervisi, kreatif

9. Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Gigih, ulet, sportif,

fairness

10. Menunjukan kemampuan

menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

Bernalar, analitis, memecahkan masalah (problem solving)

11. Menunjukan kemampuan

menganalisis gejala alam dan sosial.

Bernalar, analitis 12. Memanfaatkan lingkungan secara

produktif dan bertanggung jawab.

Tanggung jawab, peduli lingkungan, harmonis

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nasionalistik,

kewargaan (civic) kewarganegaraan (citizenship) 14. Mengekspresikan diri melalui

kegiatan seni dan budaya.

Peduli, kreatif 15. Mengapresiasi karya seni dan

budaya.

Peduli 16. Menghasilkan karya kreatif, baik

individual maupun kelompok.

Kreatif, kerja sama 17. Menjaga klesehatan dan keamanan

diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan.

Bersih, sehat, waspada, peduli lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

Santun, menghargai orang lain

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam bergaulan dimasyarakat.

Tanggung jawab, terbuka

20. Menghargai adanya perbedaan pen-dapat dan berempati terhadap orang lain.

Terbua, peduli, toleran, respect,

empati 21. Menunjukan keterampilan membaca

dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.

Gigih, kreatif, kuriositas

22. Menunjukan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan

berbicara dalam bahasa indonesia dan inggris.

23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

Bervisi, bernalar

(Samani ; 2013 : 30)

Berkaitan dengan dirasakan semakin mendesaknya implementasi pendidikan karakter di Indonesia tersebut, usat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional dalam publikasinya berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011) menyatakan bahwa pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleren, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuannya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila.

Dalam publikasi Pusat Kurikulum tersebut dinyatakan bahwa pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam kaitan itu telah diidentifikasi sejumlah nilai pembentukan karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat kurikulum. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10)

semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab. Di bawah ini disajikan deskripsi ke delapan belas nilai pendidikan karakter di atas.

Tabel 2

Nilai Dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

No Nilai Deskripsi

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam me-laksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, pekerjaan, dan tindakan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda adri dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif

Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak, yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari se-suatu yang dipelajarinya, dilihat, atau di dengar. 10. Semangat

Kebangsaan

Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelomponya. 11. Cinta Tanah

Air

Cara berfikir, bertindak, berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara

diatas diri dan kelompoknya. 12. Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan YME

(Kurniawan, 2013: 41-42 )

Meskipun telah terdapat 18 nilai pembentuk karakter bangsa, namun satuan pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangan dengan cara melanjutkan nilai prakondisi yang diperkuat dengan beberapa nilai yang di prioritaskan dari 18 nilai di atas. Dalam implementasinya jumlah dan jenis karakter yang dipilih tentu akan dapat berbeda antara satu daerah atau sekolah yang satu dengan yang lain. Hal itu tergantung pada kepentingan dan kondisi satuan pendidikan masing-masing. Di antara berbagai nilai yang dikembangkan, dalam pelaksanaannya dapat dimulai dari nilai yang esensial, sederhana, dan

mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah/ wilayah yakni bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan dan santun (Kemendiknas, 2011: 3 ).

Dari penjelasan di atas, pembahasan penelitian ini difokuskan pada pembahasan pendidikan karakter pada tokoh yang berkenaan dengan nilai-nilai jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, dan peduli sosial. Berikut ini disajikan tabel nilai karakter tokoh peserta indikatornya.

Tabel 3

Indikator Nilai Pendidikan Karakter Tokoh

No Karakter Indikator Sikap/Perilaku Tokoh

1 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, pekerjaan, dan tindakan.

2 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda adri dirinya

3 Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

4 Kerja keras Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

6 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, atau di dengar.

7 Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong diri-nya untuk menghasilkan sesuatu yang ber-guna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. 8 Bersahabat/

komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

9 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 10 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa nilai pendidikan karakter adalah hal yang berguna dan dapat ditransformasikan untuk menumbuh kembangkan kepribadian seseorang. Nilai pendidikan karakter yang menjadi fokus penelitian adalah pendidikan karakter yang dibutuhkan oleh siswa SMA ynag mencakup amanah (jujur), toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, dan peduli sosial.