• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

3. Pembelajaran novel Mengejar-Ngejar Mimpi karya Asma Nadia

Pembelajaran novel Mengejar-Ngejar Mimpi karya Asma Nadia di sekolah berkaitan dengan strategi belajar mengajar di SMA khususnya di kelas XI. Di bawah ini disajikan pembelajaran novel tersebut.

a. Standar Kompetensi 7

Standar Kompetensi dalam pembelajaran novel Mengejar-Ngejar

Mimpi karya Asma Nadia adalah Memahami wacana sastra melalui novel

Indonesia.

b. Kompetensi Dasar 7.2

Kompetensi Dasar yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia.

c. Indikator

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur unutk menunjukkan ketercapaian KD tertentu yang menjadi acuan penelitian mata pelajaran.Indikator dari Standar Kompetensi 7. Memahami wacan sastra melalui novel Indonesia, yaitu:

(1) memahami dan membaca novel Mengejar-Ngejar Mimpi karya Asma Nadia;

(2) memahami struktur novel Mengejar-Ngejar Mimpi karya Asma Nadia;dan

(3) menyajikan hasil analisis mengenai nilai pendidikan karakter novel

Mengejar-Ngejar Mimpi karya Asma Nadia.

d. Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah arah pelaksanaan pembelajaran, yaitu: (1) siswa mampu memahami dan membaca novel Mengejar-ngejar

Mimpi karya Asma Nadia;

(2) siswa mampu memahami struktur novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia; dan

(3) siswa mampu menyajikan hasil analisis mengenainilai pendidikan karakter novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia

e. Materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Materi pembelajaran adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi. Materi pelajaran yang disampaikan pada penelitian ini, yaitu:

(1) pengertian dan macam-macam struktur novel; dan

(2) pengertian dan macam-macam nilai pendidikan karakter dalam novel. f. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit) 4) Kegiatan Awal (5 menit)

Pada kegiatan awal ada 3 tahap yang harus dilakukan anatara lain: d) siswa menyiapkan diri untuk belajar yang dibantu guru dengan

berdoa dan presensi;

e) guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

f) guru menyampaikan cakupan materi mengenai nilai pendidikan karakter.

5) Kegiatan Inti (80 menit)

Pada kegiatan inti ada 3 tahap yang harus dilakukan anatara lain: d) Eksplorasi

Pada eksplorasi ada 5 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

6. guru membagi kelompok diskusi terdiri dari 4-5 siswa. 7. siswa bergabung dengan kelompoknya;

8. guru menunjukan novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia dan membagikan novel tersebut pada sertiap kelompok;

9. setiap kelompok membaca novel novel Mengejar-ngejar

Mimpi karya Asma Nadia.

10. guru memberikan contoh analisis nilai pendidikan karakter pada tokoh yang berkenaan dengan nilai-nilai jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, dan peduli sosial.

e) Elaborasi

Pada elaborasi ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

3. setiap kelompok diskusi menerima tugas dari guru untuk menganalisis nilai pendidikan karakter novel

Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia;

4. setiap kelompok mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia. f) Konfirmasi

Pada konfirmasi ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

3. siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hal yang belum dipahami;

4. guru menjawab pertanyaan dari siswa. 6) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada kegiatan akhir ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

c) guru mengulang materi nilai pendidikan karakter yang telah dipelajari;

d) siswa melanjutkan membaca novel sampai selesai dan melanjutkan mengerjakan tugas kelompok untuk dipresentasi-kan pada pertemuan berikutnya, dengan batas waktu satu minggu;

Pertemuan II (2 x 45 menit) 4) Kegiatan Awal (5 menit)

Pada kegiatan awal ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

c) berdoa dan presensi yang dibantu guru;

d) guru dan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya dan mengenai tugas kelompok.

5) Kegiatan Inti (80 menit)

Pada kegiatan awal ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

d) Eksplorasi

Pada eksplorasi ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

3. siswa menyiapkan diri untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok;

4. salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasi-kan hasil kerja kelompok.

e) Elaborasi

Pada elaborasi ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

3. setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka;

4. selompok yang lain mengamati, mengevaluasi, meng-klarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan.

f) Konfirmasi

Pada konfirmasi ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

3. siswa menerima konfirmasi dari guru mengenai hasil diskusi;

4. guru memberi hadiah berupa nilai plus kepada setiap siswa dalam kelompok yang telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik.

6) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada kegiatan akhir ada 2 tahap yang harus dilakukan anatara lain:

c) siswa melakukan tanya jawab dengan guru; d) guru dan siswa melakukan refleksi.

g. Metode pembelajaran e) ceramah;

f) diskusi; g) tanya jawab; h) penugasan.

h. Media dan sumber belajar

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran meliputi: 3) Buku pelajaran Bahasa Indonesia yang diwajibkan.

a) Buku Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI penulis Sobandi yang diterbitkan di Jakarta oleh Erlangga tahun 2012. b) LKS Fokus Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas XI penulis

Soimatun yang diterbitkan di Sukoharjo oleh CV Sindunata tahun 2013.

4) Buku pelengkap sebagai buku acuan materi belajar harus mendukung dari segi dan manfaat dari buku itu yaitu:

a) Buku Teori Pengkajian Fiksi karangan Burhan Nurgiyantoro yang diterbitkan di Yogyakarta oleh penerbit Gadjah Mada Unversity Press tahun 2012.

b) Buku Pendidikan Karakter karangan Muchlas Samani yang diterbitkan di Bandung oleh PT Remaja Rosdakarya tahun 2013. 5) Media elektronik seperti laptop dan LCD

i. Penilaian

Penilaian sebagai suatu proses merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran secara umum. Oleh karena itu, penilaian harus dapat dipertanggungjawabkan- kebenarannya sesuai hasil yang dicapai pada kegiatan pembelajaran. Penilaian proses belajar mencakup penilaian kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

Penilaian kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran. Penilaian afektif dapat dilihat dari tingkah laku siswa dalam proses belajar mengajar. Psikomotor merupakan tahap lanjutan dari afektif yang akan tampak pada kecenderungan dalam berperilaku.

B. Pembahasan Data

Di bawah ini penulis memaparkan pembahasan data berdasarkan data yang telah diperoleh, yaitu struktur novel, nilai pendidikan karakter, dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA.

1. Struktur novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia

Dalam skripsi ini penulis menganalisis unsur intrinsik novel

Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia yang meliputi (a) tema, (b)

tokoh dan penokohan, (c) alur, dan (d) latar. b. Tema

Masalah merupakan suatu unsur untuk membangun tema sehingga timbul beberapa masalah yang mendukung tema.

Masalah-masalah yang ada dalam novel Mengejar-ngejar Mimpi antara lain: masalah ekonomi, masalah perasaan, dan masalah janji.

1. Masalah ekonomi

Dalam sebuah keluarga tentunya mempunyai perekonomian yang kadang tidak stabil.Perekonomian tersebut terjadi dalam keluarganya Dedi. Keluarga yang dulunya kecukupan sekarang mengalami kekurangan semenjak ayahnya menikah lagi dan ibunya pun pergi meninggalkannya bersama adik-adiknya, sehingga mengakibatkan sorang anak harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri dan meneruskan sekolahnya.Hal itu terbukti dari kutipan di bawah ini.

“sejak kepergian ayah, ibu menjadi kepala rumah tangga, memenuhi kebutuhan kami bertiga, anak-anaknya. Ia terus berjuang menghidupi kami dengan menjual kue yang dititipkan ke warung-warung. Dan aku setelah pulang sekolah bekerja sebagai kernet mobil Paman. Beruntung Paman, adik kandung ayah, sangat menyayangiku.Ia mempunyai dua mobil angkot yang dipercayakan saudara-saudaranya yang lain”.

“Belum hilang rasa sedih atas kepergian Ayah, beberapa bulan kemudian Ibu pergi dengan membawa kedua adikku.Aku tak tahu dan juga tak bertanya saat melihat Ibu berjalan sambil menggendong si bungsu Dela, dan berjalan di sampingnya debi, adikku yang satunya lagi. Padahal saat itu, jauh di lubuk hati, aku tahu mereka akan pergi lama” (Mengejar-ngejar Mimpi: 27).

Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa sejak ditinggal pergi oleh ayahnya, Ibunya bekerja untuk menghidupi Dedi dan adik-adiknya. Setelah itu, ibunya merasa sangat tertekan akan kehidupan yang harus mereka jalani, sehingga memutuskan untuk pergi

meninggalkan Dedi sendirian. Dedi pun harus bekerja keras untuk menghidupi hidupnya sendiri dan untuk meneruskan sekolahnya.

“Pagi sampai siang hari, aku sekolah di SMKN Gorontalo”. “Jam dua siang biasanya aku sudah tiba di terminal untuk menggantikan Paman menjadi sopir angkot sampai pukul sepuluh malam”.

(Mengejar-ngejar Mimpi: 31).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa sepulang dari sekolah Dedi bekerja menjadi sopir angkot bersama pamannya hingga larut malam.

2. Masalah perasaan

Dedi dan Iyen sering bercerita dan selalu bertemu di belakang sekolah, membuat Dedi memiliki perasaan sukan terhadap sosok Iyen. Hal itu terbukti dari kutipan di bawah ini.

“hampir setiap hari aku melihat pemandangan itu, tapi duduk diseblah Iyen, membuat semua terlihat indah”. (Mengejar-ngejar Mimpi: 37).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa perasaan Dedi sangat senang saat duduk bersama Iyen saat berada di belakang sekolah dengan menatap pemandangan yang sangat indah di sekitarnya.

“saat berlalu meninggalkan Iyen aku tak merasakan bobot tubuh, langkahku terasa ringan. Cinta memang telah menciptakan tenaga dahsyat dalam tubuh...”.

(Mengejar-ngejar Mimpi: 42).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Dedi sangat merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan, yaitu perasaan suka dan cinta. Tidak hanya perasaan yang ia rasakan selalu indah, tetapi

seluruh jiwa dan raga benar-benar berasa sangat bahagia saat bersama maupun setelah bertemu dengan Iyen.

3. Masalah Janji

Sejak tahu Iton juga mencintai Iyen dari Alun, Dedi berjanji untuk menjauhi Iyen, dan juga Alun berjanji untuk menutup rahasia tentang kedekatan Iyen dengan Dedi dihadapan Iton. Hal itu terbukti dari kutipan di bawah ini.

“terima kasih atas nasihatmu, aku akan menjauhi Iyen untuk selamanya..”.

(Mengejar-ngejar Mimpi: 68).

Dari kutipan di atas menjelaskan janji Dedi kepada Alun bahwa dia akan menjauhi Iyen demi kebahagiaan Iton sahabatnya dan juga Iyen, wanita yang sangat ia cintainya.

“aku janji, Iton tak mengetahui kalau sejak awal kalian sudah saling mengenal...”

(Mengejar-ngejar Mimpi: 49).

Kutipan di atas menjelaskan janji Alun kepada Dedi untuk menutup rahasia Dedi dan Iyen sudah saling mengenal di hadapan Iton demi kebaikan bersama.

Berdasarkan penjelasan di atas tema yang terdapat dalam novel Mengejar-ngejar Mimpi meliputi beberapa masalah antara lain: masalah ekonomi, masalah perasaan, dan masalah janji. c. Tokoh dan Penokohan

1) Tokoh

a) Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero-tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi pembaca. Dalam novel Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia tokoh protagonis adalah Dedi, Iyen, Suwanda, Iwan, dan Iton, Budi Makmur, Ibu Yana, Drg Rafausy Baygas, Zara zettira ZR, dan Gol A Gong. Tokoh-tokoh ini menempati sebagai tokoh protagonis karena mereka ini tampak berinteraksi dengan tokoh yang ada, dan tokoh inilah dapat mempengaruhi alur cerita. b) Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis merupakantokoh yang beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung ataupun tidak langsung, bersifat fisik ataupun batin. Dalam novel

Mengejar-ngejar Mimpi karya Asma Nadia tokoh antagonis adalah Alun.

Tokoh ini menempati sebagai tokoh antagonis karena berposisi sebagai tokoh yang menyebabkan konflik.

2) Penokohan a) Dedi Padiku

Dedi Padiku adalah pemuda yang pekerja keras, baik, mempunyai nyali besar, berprestasi, dan mempunyai banyak impian. Hal ini terbukti dari kutipan di bawah ini.

“Sejak kelas satu SMP, nyaris setiap hari setelah pulang sekolah, aku langsung menggantikan paman menjadi

sopir angkot. Trayeknya dari perkampungan menuju pusat kota, yaitu terminal Pasar Sentral. Mengingat betapa sulitnya mengumpulkan uang, maka kuurungkan niat pindah sekolah.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:16).

Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa kejadian di Masa Orientasi Siswa baru di SMKN 1 Gorontalo sempat membuat Dedi ingin berhenti dan mencari sekolah lainkarena ia merasa sangat malu setelah dipermalukan oleh ketua osis untuk merayu seorang siswi di hadapan semua siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, akan tetapi hal itu Dedi urungkan mengingat susahnya mencari uang, sampai-sampai bekerja keras sebagai sopir angkot sepulang sekolah harus Dedi kerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyisihkan penghasilannya untuk membiayai sekolahnya sendiri.

“Terima kasih atas nasihatmu, aku akan menjauhi Iyen untuk selamanya. Tapi aku mohon jangan pernah menceritakan tentang aku dan Iyen kepada Iton,” pintaku dengan suara tersendat-sendat menahan tangis.” (Mengejar-ngejar Mimpi:68).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa kedekatan Iyen dan Dedi yang semakin dekat setelah kejadian merayu di Masa Orientasi Siswa waktu itu, karena kebetulan wanita yang dengan terpaksa mau Dedi rayu adalah Iyen. Hal itu membuat Alun yang tak lain sahabat dekat Iyen tidak suka melihat kedekatan mereka berdua karena Dedi hanya seorang pemuda

yang tidak memiliki segalanya, sehingga Alun memperingatkan Dedi agar tidak terlalu berharap lebih dengan kebaikan yang telah Iyen tunjukan kepadanya. Alun menganggap bahwa kebaikan yang ditunjukan Iyen kepada Dedi hanya karena rasa belas kasihan saja dan Alun juga memberitahu kepada Dedi bahwa Iyen juga sedang di dekati oleh Iton, sahabat dekatnya. Kebaikan Dedi terlihat ketika ia merelakan wanita yang di cintainya jatuh kepelukan sahabat terdekatnya demi kebaikan dan kebahagiaan orang terdekatnya, rmeski hatinya merasa sakit dan terluka.

“Maaf, Bapak jangan langsung meremehkan kemampuan orang sebelum membuktikannya. Sekarang ini juga saya siap menjawab secara lisan menjawab pertanyaan Bapak tentang pelajaran dari kelas satu sampai pelajaran yang terakhir diberikan sejak saya kelas tiga,” entah dari mana keberanian itu muncul, tapi jawaban itu peluang satu-satunya. Setidaknya itu pikiranku.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:87).

Dari kutipan di atas menjelaskan pada hari pertama Dedi masuk sekolah setelah beberapa minggu tidak mengikuti kegiatan belajar karena butuh waktu menenangkan diri untuk melupakan kisah cintanya yang harus kandas di tengah jalan, Dedi di remehkan kemampuannya oleh ketua jurusan di depan semua siswa-siswi yang sedang berkumpul di lapangan karena Dedi tidak masuk sekolah tanpa memberi keterangan. Merasa dirinya sedang dipermalukan, Dedi dengan nyalinya yang besar menantang balik ketua jurusan di sekolahnya yang telah

meremehkan kemampuannya dalam menyerap semua ilmu yang telah di ajarkan sebelum membuktikannya. Maka dari itu, Dedi membuktikan dengan menunjukan kemampuan berfikirnya dengan cara berani menjawab pentanyaan yang diajukan ketua jurusan kepada dirinya di hadapan semua guru dan siswa yang berada di lapangan sekolah.

“Tiga tahun berlalu sudah, aku telah menyelesaikan studi dan berhasil meraih predikat siswa terbaik serta mengantongi ijazah dan sertifikat ujian kompetensi yang hanya beberapa orang saja menerimanya.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:113).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa keberhasilan Dedi dalam menjawab secara lisan semua pertanyaan yang telah diajukan ketua jurusan kepadanya membuat ia bersemangat terus belajar, sehingga dengan proses yang panjang Dedi berhasil Lulus dari SMKN 1 Gorontalo dengan lulusan terbaik.

“Mungkin kamu bilang aku bodoh, tapi aku punya mimpi yang lebih besar. Aku ingin jadi penulis. Aku ingin jadi pengusaha sukses. Aku ingin melihat dunia. Pintunya ada di Jakarta.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:189).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa setelah lulus sekolah, Dedi bekerja di salah satu bisnis garden. Meski Dedi sudah memiliki kedudukan yang penting di bisnis tersebut, tetapi ia memilih untuk mengundurkan diri demi mengejar impiannya ke Jakarta. Orang lain menganggap tindakannya sangat tidak masuk akal, karena Dedi lebih memilih mengejar impiannya

yang belum pasti membawa dia kepada kesuksesan, tetapi Dedi tetap tidak memperdulikan apa yang orang lain bicarakan terhadap dirinya karena ia tetap pada tekad dan keyakinan bahwa impiannya adalah gerbang awal menuju kesuksesannya. Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Dedi padiku adalah seorang pemuda yang mau berusaha untuk meneruskan sekolahnya hingga mewujudkan semua impiannya.

b) Iyen

Iyen mempunyai sifat tidak pendendam dan ia adalah seorang gadis cantik yang berhati lembut. Hal ini terbukti dari kutipan di bawah ini.

“Tenang saja... aku tak akan balas dendam atau berbuat apa pun.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:20).

Dari kutipan di atas menjelaskan ketika Iyen tidak akan membalas perbuatan Dedi yang telah mempermalukannya di Masa Orientasi Siswa waktu itu dengan merayunya di depan semua siswa yang melihatnya.

“Di sampingku, Iyen duduk dengan mata berkaca-kaca. Ia sedih mendengar ceritaku. Rupanya, selain cantik ia juga berhati lembut dan sangat sensitif. Aku menarik napas dalam-dalam mencoba keluar dari siksaan kesedihan masa lalu, tak ingin mengingatnya lagi karena selalu merampas seluruh kebahagiaan yang tersisa dalam hidupku.”

Dari kutipan di atas terlihat ketika tidak adanya rasa dendam satu sama lain membuat Dedi dan Iyen menjalin hubungan pertemanan yang semakin dekat. Sebagai seorang lelaki, Dedi sangat kagum dengan sosok Iyen yang memiliki kecantikan rupa dan juga kelembutan hati. kecantikan rupa dan hatinya terlihat ketika di samping Dedi, Iyen menangis terharu mendengar kisah hidup Dedi yang begitu memilukan dan penuh perjuangan.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Iyen adalah seorang gadis cantik yang tidak menyimpan rasa dendam akan semua perbuatan yang telah Dedi lakukan kepadanya dan kelembutan hatinya terlihat ketika ia bisa menangis terharu mendengar cerita Dedi akan kehidupannya. c) Alun

Alun adalah sahabat dekat Iyen yang memiliki sifat peduli. Hal ini terbukti dari kutipan di bawah ini.

“serius, aku tak main-main. Kemarin sore Iton datang ke rumahku hanya untuk menanyakan nomor telepon Iyen.kulihat ia sangat berharap sekali ingin mendapatkan Iyen. dan kurasa mereka berdua sangat cocok. Kau tahu sendiri kan di mana pun orang pasti ingin mendapatkan pacar yang kaya seperti Iton? Jujur saja, seandainya aku disuruh memilih antara kau dan Iton, maaf, bukannya bermaksud menghina, tapi aku akan memilih Iton.” (Mengejar-ngejar Mimpi:68).

Dari kutipan di atas terlihat ketika sebagai seorang sahabat dan orang yang paling dekat dengan Iyen di sekolah, Alun hanya

menginginkan yang terbaik untuk sahabat terdekatnya. Hal itu terbukti ketika Alun sangat mendukung hubungan Iyen dengan Iton yang berasal dari keluarga berada dibandingkan dengan Dedi yang hanya seorang pemuda biasa.

“Aku tahu Alun tak ingin Iyen terus memandangku. Batinku meronta tak tahan melihat kenyataan ini. Rupanya Alun berusaha keras agar aku tak lagi mendekati gadis yang kini sedang dekat dengan Iton.” (Mengejar-ngejar Mimpi:74).

Dari kutipan di atasterlihat kepedulian Alun terhadap jodoh yang terbaik buat Iyen. Alun selalu mendukung kelangsungan hubungan Iyen dengan Iton, karena ia selalu beranggapan bahwa sahabatnya akan bahagia bila bersama Iton yang memiliki segalanya. Oleh karena itu, Alun selalu berusaha mengalihkan pandangan Iyen yang selalu mengarah kepada Dedi agar mereka berdua tidak semakin dekat.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa sebagai seorang sahabat, ketidak sukaan Alun terhadap kedekatan Iyen dengan Dedi terlihat jelas ketika ia selalu berusaha untuk menjauhkan mereka berdua dengan cara mendukung hubungan Iyen dengan Iton yang lebih segalanya dari pada Dedi. d) Suwanda

Suwanda adalah seorang pemuda yang memiliki jiwa kepercayaan diri yang tinggi dan sangat suka dengan dunia fashion. Hal ini terbukti dari kutipan di bawah ini.

“Suwanda menyanyikan lagu terpopuler, meski suaranya berantakan.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:44).

Dari kutipan di atas dapat diketahui kepercayaan diri Suwanda terlihat ketika ia tetap bernyanyi di depan orang banyak meski ia tahu bahwa suranya kurang bagus untuk di dengarkan.

“Tak jarang ia menonton acara infotaiment di televisi hanya untuk melihat pakaian, model rambut, aksesoris, cara berjalan, bahkan sampai cara tersenyum para artis pun diperhatikan lalu menjiplaknya habis-habisan.” (Mengejar-ngejar Mimpi:45).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa ketertarikan Suwanda tidak hanya pada dunia tarik suara, tetapi ia juga sangat tertarik pada perkembangan fashion masa kini. Hal ituterlihat pada ketertarikan Suwanda terhadap dunia fashion tidak hanya pada tahap cara berpakian saja, tetapi ia benar-benar memperhatikan semua yang sedang berkembang dengan cara selalu meniru tingkah laku artis di televisi.

Berdasarkan kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa Suwanda adalah seorang pemuda yang benar-benar percaya diri dengan apa yang ia kenakan dan tunjukan di hadapan semua orang.

e) Iwan

Iwan adalah seorang pemuda yang percaya dengan dunia gaib dan memiliki kepedulian dengan sahabatnya. Hal ini terbukti dari kutipan di bawah ini.

“Temanku Iwan, yang sangat percaya mistis, sangat yakin kalau sakit yang kuderita akibat serangan gaib. Semua warga yang termakan omongan Iwan bergantian menjengukku dengan membawa bermacam-macam makanan. Mereka tampaknya percaya sakitku berhubungan dengan supranatural.”

(Mengejar-ngejar Mimpi:73).

Dari kutipan di atas terlihat kepercayaan Iwan akan dunia gaib ketika ia mengaitkan apa yang terjadi dengan Dedi dan segala yang terjadi di sekitarnya itu selalu berhubungan