• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Perdagangan Domestik, Ekspor dan Impor

Dalam dokumen PROSIDING 2nd ACISE 2015 (Halaman 187-200)

CORRIDOR IN CENTRAL OF JAVA TO SUPPORT MEA Bendjamin Benny Louhenapessy

4.1 Nilai Perdagangan Domestik, Ekspor dan Impor

Dari perkembangan perdagangan dalam rangka peningkatan ekonomi di koridor Jawa Tengah sampai dengan Tahun 2013 berdasarkan data dari situs website bkpm.go.id diperoleh data komoditas

180 Tabel 4 Tingkat produksi komoditas unggulan Jawa Tengah 2009-2013

Komoditas (Volume (ton)) 2013 2012 2011 2010 2009

Pertanian Jagung 2.930.911 3.041.630 2.772.575 3.058.710 3.057.845 Kedelai 99.318 152.416 112.273 187.992 175.156 Kentang 273.514 252.607 25.040 26.512 28.865 Nanas 113.093 69.058 9.295 5.816 2.136 Pisang 561.630 617.456 75.077 85.438 96.539 Ubi Jalar 183.694 166.978 157.972 137.724 147.083 Ubi Kayu 4.089.635 3.848.462 3.501.457 3.876.242 3.676.809 Perkebunan Kakao 1.859 1.890 1.417 1.377 1.231 Karet 1.799 1.580 1.402 1.187 795 Tebu 332.343 329.191 244.192 242.666 227.214 Kopi 19.768 33.475 9.837 16.225 15.010 Kelapa 1.301.802 1.323.619 1.195.268 1.243.256 1.369.727 Aren 3.487 3.571 4.263 4.516 3.765 Cengkeh 6.236 7.572 4.236 6.558 6.105 Jambu Mete 11.498 12.057 8.664 8.804 8.804 Jarak 274 276 264 177 153 Kapuk 6.760 25.326 30.028 32.615 38.585 Kemiri 24 24 24 11 8 Lada 942 1.522 983 954 966 Nilam 11.307 12.487 13.971 17.489 15.811 Pala 106 81 95 48 43 Pinang 12 7 47 158 158 Teh 6.749 6.436 5.821 6.132 5.512 Tembakau 33.189 41.166 39.113 26.135 31.211 Vanili 34 64 48 72 89 Perikanan Perikanan Tangkap 224.267 256.093 251.536 212.635 195.636 Budidaya Jaring Apung 29.346 15.990 11.067 Budidaya Keramba 29.975 29.478 2.557 1.445 Budidaya kolam 155.633 109.716 66.964 55.031 Budidaya laut 6.604 4.809 2.934 Budidaya Sawah 4.056 2.064 1.798 1.472 Budidaya Tambak 170.088 109.303 83.878 72.701 Peternakan Sapi 1.603.871 2.205.805 2.087.482 1.676.947 1.645.927 Babi 158.883 163.377 150.292 150.821 144.027 Domba 2.458.303 2.429.132 2.226.709 2.146.760 2.148.752 Kambing 3.922.159 3.889.878 3.724.452 3.691.096 3.499.848

181

Komoditas (Volume (ton)) 2013 2012 2011 2010 2009

Kerbau 62.032 79.667 75.674 111.097 105.506

Kuda 15.559 17.763 15.872 15.152 14.264

Data terolah Juli 2015; Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah; Jawa Tengah Dalam Angka;

Dari Tabel 4 di atas menunjukan bahwa pada tahun 2013 komoditas unggulan dari Koridor Jawa Tengah, masing-masing Sektor dipilih 3 urutan peringkat komoditas unggulan teratas total produksinya, yaitu: pertanian (ubi kayu, jagung dan pisang); perkebunan (kelapa, tebu dan tembakau); perikanan (perikanan tangkap, budidaya tangkap, budidaya tambak dan budidaya kolam); peternakan (kambing, domba dan sapi). Khususnya sektor prikanan nilai perdagangan sektor prikanan berdasarkan jenis ikan, dapat dilihat pada Tabel 5; sebagai berikut:

Tabel 5 Potensi Produksi Perikanan Di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2012

No. JENIS IKAN Jumlah (Ton)

Rata2 (Ton) 2010 2011 2012 1 Bandeng 57.201 64.305 64.038 61.848 2 Lele 36.767 54.089 62.686 51.181 3 Nila 28.715 41.122 50.791 40.209 4 Rumput laut 16.016 44.507 41.155 33.893 5 Cakalang/Tongkol 9.407 13.369 12.156 11.644 6 Gurami 7.474 9.404 10.373 9.084

7 Udang (perikanan budidaya) 9.915 6.305 7.993 8.071

8 Mas 4.973 6.348 7.127 6.149

9 Udang (perikanan tangkap) 2.434 6.609 6.074 5.039

10 Tuna 1.505 1.588 1.377 1.490 11 Patin 1.038 1.135 1.342 1.172 12 Kepiting 842 351 357 517 13 Kerang 342 686 340 456 14 Kerapu 11 12 12 12 15 Kakap 33 - - 11

Data terolah Juli 2015; Sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan; Statistik Kelautan dan Perikanan; Jakarta 2012

Dari Tabel 5 di atas menunjukan bahwa sekto perikanan di propinsi Jawa Tengah memiliki potensi produksi ikan yang cukup tinggi setiap tahunnya dengan berbagai jenis ikan dan memiliki nilai perdagangan yang tinggi. Dari Tabel 5 tersebut secara rata-rata dapat dilihat bahwa produksi jenis ikan yang tinggi dengan nilai produksi denan urutan tertinggi 10 (sepuluh) peringkat teratas dengan jenis ikan, sebagai berikut :bandeng, lele, nila, rumput laut, cakalang/tongkol, gurami (perikanan budidaya); mas; udang (perikanan tangkap), tuna dan patin.

Selain dari pada nilai perdagangan komoditas dalam negeri atau domestik maka Koridor Ekonomi di Jawa Tengah juga memiliki nilai perdagangan ekspor yang cukup tinggi sebagai upaya dalam rangka peningkatan PDB di Koridor Jawa Tengah tersebut. Adapaun volume ekspor di Koridor Jawa Tengah yang memiliki nilai perdagangan ekspor yang tinggi dapat dilihat pada, Tabel 5: Nilai Perdagangan Ekspor Komoditas di Koridor Jawa Tengah diurutkan berdasarkan peringkat tingkat nilai ekspor yang tertinggi sampai yang terendah, yaitu pada tahun 2013 melalui pelabuhan Tanjung Emas total volume ekspor yaitu: 14.258.000 ton dibandingkan terhadap pelabuhan Cilacap volume ekspor pada tahun 2013 sebesar 10.990.000 ton. Hal ini menunjukan bahwa tingkat ekspor di Koridor Jawa Tengah pada tahun 2013 melalui pelabuhan bongkar Tanjung Emas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pelabuhan bongkar Cilacap, sebagaiamana dapat ditunjukan pada Tabel 6.

182 Tabel 6 Volume Ekspor Menurut Pelabuhan Utama (Berat bersih: ribu ton), 2009-2013 Provinsi Pelabuhan

Utama 2009 2010 2011 2012 2013 Total Rata-rata DKI Jakarta

Tanjung

Priok 13.271 12.546 12.184 12.000 12.016 62.017 12.403 Jawa Timur Tanjung Perak 6447.6 6889.9 7232.9 6.907 7.164 14.072 2.814 Jawa Tengah* Cilacap 1099.0 514.0 3923.0 1.719 2.370 4.090 818 Jawa Tengah* Tanjung Emas 1425.8 1559.2 1620.5 1.878 2.069 3.948 790

Jawa Barat Balongan 349 683 817 560 656 3.065 613

Banten Merak 1028.4 1129.9 978.3 813 1.177 1.990 398 DKI Jakarta Soekarno Hatta 1 102 129 132 123 135 622 124 Jawa Timur Tuban 1129.9 2557.7 2174.1 375 101 476 95 Data terolah; Juli 2015; Sumber: Ditjen Bea dan Cukai (PEB dan PIB)]; Jawa Tengah/ BSN/

Jakarta/ Juli 2015;

Koridor Jawa Tengah juga memiliki produk unggulan dengan total nilai perdagangan impor yang tinggi pada tahun 2009 sampai dengan 2013 untuk Koridor Jawa Tengah dengan pelabuhan bongkar impor dapat dilihat pada Tabel 7, sebagai berikut:

Tabel 7 Nilai perdagangan impor komoditas di Koridor Jawa Tengah Menurut Pelabuhan Bongkar (FOB)

Negara Asal 2009 (dalam juta ton) 2010(dalam juta ton) 2011(dalam juta ton) 2012(dalam juta ton) 2013(dal am juta ton) Total(dal am juta ton) Rata- rata(dal am juta ton) Singapura 14.473 17.692 19.218 19.163 19.538 90.084 18.017 Cina 8.044 10.554 12.147 14.461 14.145 59.352 11.870 Malaysia 8.817 11.209 9.817 11.457 12.916 54.216 10.843 NAFTA 6.649 8.169 9.701 8.984 9.942 43.445 8.689 Australia 6.838 7.524 8.156 9.126 9.543 41.187 8.237 Amerika Lainnya 4.604 7.399 7.586 6.682 9.377 35.648 7.130 Korea Tengah 3.507 5.315 9.074 7.871 7.224 32.991 6.598 Thailand 4.241 5.007 7.260 8.403 6.789 31.700 6.340 Amerika Serikat 4.877 6.110 6.466 6.098 6.181 29.730 5.946 Eropa Lainnya 3.827 4.856 6.172 7.005 7.029 28.888 5.778 AFRIKA 4.241 4.097 5.056 7.241 6.986 27.621 5.524 Jepang 2.639 3.977 4.121 4.765 5.106 20.608 4.122 Uni Eropa 1 3.418 3.702 4.022 4.151 4.108 19.401 3.880 Kanada 1.715 1.998 3.138 2.759 3.418 13.027 2.605 Vietnam 694 1.001 2.991 3.549 3.413 11.648 2.330 Brunei Darussalam 1.414 1.107 1.237 511 784 5.052 1.010 Jerman 713 728 790 878 1.124 4.232 846 Inggris 657 579 767 667 517 3.187 637 Selandia Baru 648 571 538 585 638 2.980 596 Italia 348 428 414 469 404 2.063 413

183 Negara Asal 2009 (dalam

juta ton) 2010(dalam juta ton) 2011(dalam juta ton) 2012(dalam juta ton) 2013(dal am juta ton) Total(dal am juta ton) Rata- rata(dal am juta ton) Perancis 266 342 409 523 473 2.013 403 Uni Eropa Lainnya 215 354 477 401 406 1.854 371 Belgia 459 402 337 338 317 1.852 370 Belanda 370 430 317 316 373 1.806 361 Filipina 287 324 319 200 243 1.373 275 Swedia 188 159 188 253 216 1.003 201 Meksiko 57 62 98 127 344 688 138 Spanyol 70 124 111 121 93 519 104 Myanmar 51 39 117 79 78 364 73 Finlandia 64 61 69 66 75 335 67 Oceania Lainnya 71 36 71 80 72 330 66 Austria 35 44 71 42 48 241 48 Denmark 21 27 29 44 33 152 30 Irlandia 12 25 43 36 30 145 29 Kamboja 5 2 2 12 2 23 5 Laos 0 0 1 1 2 4 1

Keterangan:NAFTA (Nort American Free Trade Agreement;terdiri dari: Amerika; Canada dan Mexico)

Data terolah; Juli 2015; Sumber: Ditjen Bea dan Cukai (PEB dan PIB)]; Jawa Tengah/BSN/Jakarta/Juli 2015

Selain nilai perdagangan impor dari koridor di Jawa Tengah juga diperoleh nilai impor dari produk unggulan impor di Koridor Jawa Tengah dari beberapa negara pengimpor, dapat dilihat pada Tabel 5 Nilai perdagangan impor Koridor Jawa Tengah dari Pelabuhan Bongkar Negara Pengimpor. Dari Tabel 5 tersebut dilihat bahwa koridor Jawa Tengah juga mengimpor beberapa produk dari negara maju, antara lain impor terbesar dari: Singapura, Cina, Malaysia, NAFTA, Australia, Amerika Lainnya, Amerika Serikat, Eropa Lainnya; Thailand dan Korea Tengah. Berdasarkan kepada Peraturan Presiden (Perpres) No. 25 Tahun 2009 tentang Pengesahan Asean Framework Agreement for The Integration of Priority Sectors pemerintah Indonesia memperkuat posisi ke-12 (dua belas) sektor prioritas untuk

ditingkatkan nilai perdagangan ekspornya dari Indonesia dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia termasuk Koridor di Jawa Tengah, meliputi sektor perdagangan:

1. produk dasar kayu 2. otomotif

3. produk dasar karet 4. tekstil

5. produk dasar agro 6. perikanan 7. elektronik 8. produk kesehatan

9. perdagangan ASEAN via elektronik, 10. turis

11. perjalanan udara. 12. Logistik

13. Konstruksi dan bangunan

Dari perkembangan terkait dengan perdagangan di pasar MEA dengan memperhatikan ke-12 (dua belas) sektor prioritas ASEAN tersebut maka berdasarkan kepada perdagangan nilai ekspor dari Koridor Jawa Tengah yang dapat dimasukan kedalam kelompok sektor prioritas MEA tersebut, dapat

184 dilihat pada Tabel 8: Produk Unggulan Koridor Jawa Tengah Setara Dengan Sektor Prioritas ASEAN/MEA.

Tabel 8 Produk unggulan Koridor Jawa Tengah setara dengan sektor prioritas MEA

Komoditas (Volume (ton)) 2013 2012 2011 2010 2009

Perikanan Perikanan Tangkap 224.267 256.093 251.536 212.635 195.636 Budidaya Jaring Apung 29.346 15.990 11.067 Budidaya Keramba 29.975 29.478 2.557 1.445 Budidaya kolam 155.633 109.716 66.964 55.031 Budidaya laut 6.604 4.809 2.934 Budidaya Sawah 4.056 2.064 1.798 1.472 Budidaya Tambak 170.088 109.303 83.878 72.701 Peternakan Sapi 1.603.871 2.205.805 2.087.482 1.676.947 1.645.927 Babi 158.883 163.377 150.292 150.821 144.027 Domba 2.458.303 2.429.132 2.226.709 2.146.760 2.148.752 Kambing 3.922.159 3.889.878 3.724.452 3.691.096 3.499.848 Kerbau 62.032 79.667 75.674 111.097 105.506 Kuda 15.559 17.763 15.872 15.152 14.264

Sumber : ASEAN Economic Community, terolah, Juli 2015; http://www.asean.org/communities/asean- economic-community/item/harmonization-of-standards-and-technical-requirements-in-asean/Jakarta/Juli 2015)

Dari tabel 8 di atas terkait dengan produk unggulan di Koridor Jawa Tengah yang dapat disetarakan dengan Sektor Prioritas ASEAN/MEA, meliputi ke-2 (dua) jenis produk unggulan tersebut masing-masing adalah: produk olahan meliputi Daging & Ikan Olahan (digolongkan dalam Prepared Foodstuff) dan perikanan (fisheseries) budidaya tambak sebesar dengan nilai produksi tertinggi sektor

perikanan tahun 2013, yaitu perikanan tangkap (laut) sebesar; 224.267 ton; peringkat ke-2 (dua) adalah budidaya tambak, sebesar :170.088 ton dan peringkat e-3 (tiga) adalah budidaya kolam, sebesar :155, 633 ton. Selanjutnya untuk tahn 2013 produksi daging dengan peringkat I (pertama) yaitu kambing sebesar 3.922.159 ton, peringkat ke-2 (dua) adalah domba sebesar 2.458.303 ton, peringkat ke-3 (tiga) yaitu sapi sebesar 1.603.871 ton. Untuk proses lebih lanjut yang harus diperhatikan adalah proses menuju pengolahan daging olahan yang diproduksi untuk menuju produk olahan daging sebagai komoditas perdagangan MEA tahun 2015. Dengan memperhatikan tabel 7 tersebut dapat dikatakan bahwa produk unggulan di Koridor Jawa Tengah yang diharapkan dapat dikembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai upaya peningkatan nilai tambah perdagangan Koridor di Jawa Tengah menuju perdagangan MEA tahun 2015, meliputi:

1. Perikanan berupa produk olahan ikan (digolongkan dalam Prepared Foodstuff)

2. Peternakan dengan mengolahan produk peternakan menjadi produk olahan daging (digolongkan dalam Prepared Foodstuff

3. Produk perikanan dijadikan sebagai sektor perikanan murni (digolongkan sebagai fisheries)

Selanjutnya di dalam upaya pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) sesuai potensi koridor di Jawa Tengah harus mempertimbangkan SNI yang telah ditetapkan untuk komoditi tersebut. Hal penting yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan SNI untuk produk unggulan tersebut, yaitu:

a. Jenis produk

b. Karekateristik dari produk yang akan diproduksi (sifat fisika dan kimia)

185 d. Syarat mutu kadar kandungan logam berat (heavy metals, mislanya: merkuri/Hg; timbal/Pb;

cuprum/Cu, dan lainnya.

Hasil identifikasi Laboratorium Pengujian (LP) dan Lembaga Sertifikasi Produk (Ls.Pro) sebagai Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) atau infrastruktur penerapan standar ditampilkan dalam skala makro kemampuannya melayani KEU inter KE, kemudian skala mikro melayani KEU di intra KE. Ditampilkannya hasil penelitian dalam skala makro dan mikro disebabkan banyak ditemukan, Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) atau infrastruktur penerapan standar yang dibutuhkan tidak tersedia untuk mendukung KEU yang berada di KE tersebut namun berada di KE lain (dalam pengertian bahwa untuk kebutuhan bersifat skala makro/nasional masih dapat dilayani).

4.2 Laboratorium Pengujian (LP) Kegiatan Ekonomi (KE) di Koridor Jawa Tengah

Terdapat 189 Laboratorium Pengujian di Jawa yang mampu menguji total sejumlah 198 kelompok SNI terkait KEU MP3EI di intra KE dan lintas/inter KE. Diluar KEU KE Jawa, kelompok KEU lain yang dapat diujikan yaitu minyak dan gas, bauksit, perkayuan, kakao, peternakan, tembaga, perikanan, pertanian pangan, kelapa sawit, batubara, besi baja, dan karet. Tidak terdapat Laboratorium Pengujian KEU alutsista di KE Jawa dan juga tidak terdapat di KE lain (tidak tersedia dalam skala Nasional). Keterkaitan Lembaga Pengujian di KE Jawa dengan Lembaga Pengujian di KE lainnya ditampilkan dalam Diagram 5, pada Tabel 9, sebagai berikut:

Tabel 9 Keterkaitan KEU di KE Jawa dengan KEU yang sama di KE Jawa ketersediaan Laboratorium Pengujiannya

Sumber: Puslitbang BSN, Laporan Hasil Penelitian MP3EI, Jakarta 2012

Untuk pengujian nikel tidak terdapat Laboratorium Pengujian KEU nikel di koridor Jawa, di mana Nikel menjadi salah satu Kegiatan Ekonomi Utama (KEU), namun untuk pengujian nikel terdapat di Kegiatan Ekonomi Papua-Maluku. Keterkaitan Lembaga Pengujian di KE Jawa dengan Lembaga Pengujian di KE lainnya ditampilkan dalam tabel 10, sebagai berikut:

186 Tabel 10 Ketersediaan Laboratorium Penguji di Koridor Jawa Dibandingkan KEU Nikel

Sumber: Puslitbang BSN, Laporan Hasil Penelitian MP3EI, Jakarta 2012

Dapat dianalisis bahwa lokasi Laboratorium Pengujiian terakreditasi yang ada saat ini apabila disandingkan dengan kegiatan ekonomi utama (KEU) di koridor ekonomi (KE) maka banyak yang tidak sesuai atau tidak tertata dengan baik dilihat dari letak geografis koridornya, dan tersentralisasi di koridor di Jawa. Hal ini dapat mengakibatkan proses pengujian produk menjadi tidak efektif dan efisien. Walaupun demikian masih cukup baik karena sebuah SNI yang tidak dapat diujikan pada Laboratorium Pengujian di intra koridor dapat diujikan koridor ekonomi lainnya, seperti: tidak terdapat Laboratorium Pengujian untuk KEU Nikel di koridor Jawa namun untuk pengujian produk nikel tersebut dapat dilakukan di Laboratorium Pengujian di koridor Papua-Maluku. Dengan demikian dari hasil analisis tersebut maka perlu dikembangkan Laboratorium Pengujian atau penambahan lingkup pengujian untuk memfasilitasi KEU Nikel dan Tembaga di koridor Jawa. Komoditi Unggulan koridor Jawa Tengah yang dapat diuji pada Laboratorium Penguji yang terdapat di Koridor Jawa Tengah, pada Tabel 11.

Tabel 11 Laboratorium Penguji di Koridor Jawa

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Status Pengujian

ID Nama

1 LP-043-IDN Laboratorium Cabang Semarang, PT Sucofindo (Persero)

Jawa Tengah Intra KE

2 LP-065-IDN Pusat Pendidikan dan Pelatihan

187

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Status Pengujian

ID Nama

3 LP-084-IDN

Laboratorium Pengujian Limbah dan Lingkungan dan Aneka Komoditi - Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Semarang

Jawa Tengah Intra KE

4 LP-103-IDN Laboratorium Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Semarang

Jawa Tengah Intra KE

5 LP-107-IDN Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Intra KE

6 LP-116-IDN Laboratorium Kilang PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap

Jawa Tengah Intra KE

7 LP-185-IDN PT Djarum Jawa Tengah Intra KE

8 LP-207-IDN Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret

Jawa Tengah Intra KE 9 LP-237-IDN

(multilokasi : lokasi 2)

PT Intertek Utama Services

Cikini (Lokasi 2) Jawa Tengah Intra KE 10 LP-251-IDN Balai Besar Teknik Kesehatan

Lingkungan dan

Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Yogyakarta

Jawa Tengah Intra KE

11 LP-380-IDN Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang Propinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Intra KE

12 LP-407-IDN Central Laboratory, PT Sari

Husada Jawa Tengah Intra KE

13 LP-546-IDN Politeknik Manufaktur Ceper Jawa Tengah Intra KE 14 LP-556-IDN Balai Penelitian Lingkungan

Pertanian Jawa Tengah Intra KE

15 LP-584-IDN Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Boyolali

Jawa Tengah Intra KE 16 LP-608-IDN Laboratorium Pengujian dan

Pengawasan Mutu Hasil Perikanan Pekalongan - Dinas Kelautan Perikanan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Intra KE

17 LP-661-IDN Laboratorium Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Intra KE 18 LP-669-IDN Laboratorium Terminal BBM

Pengapon - PT Pertamina (Persero)

Jawa Tengah Intra KE

188

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Status Pengujian

ID Nama

Sumber Daya Air 20

LP-724-IDN Reservoir Penyakit, Salatiga Balai Besar Litbang Vektor & Jawa Tengah Intra KE 21

LP-766-IDN GAKI Magelang Laboratorium Balai Litbang Jawa Tengah Intra KE 22

LP-768-IDN Hewan Tipe B Purwokerto Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah Intra KE 23

LP-787-IDN

Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Semarang

Jawa Tengah Intra KE

Adapun kemampuan lingkup pengujian dari Laboratorium Penguji di koridor Jawa ditunjukan, pada, Tabel 12.

Tabel 12 Lingkup pengujian di Koridor Jawa Tengah

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Lingkup Pengujian

ID Nama

1. LP-043-IDN Laboratorium Cabang

Semarang, PT

Sucofindo (Persero)

Jawa Tengah SNI 06-6989.21-2004 - Air dan air limbah - Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara spektrofotometri

SNI 06-2428-1991 - Air, Metode

pengujian atom dengan spektrofotometer serapan atom

SNI 06-6989.20-2004 - Air dan air limbah - Bagian 20: Cara uji sulfat (SO4 2-) secara turbidimetri

SNI 6989.20:2009 - Air dan air limbah - Bagian 20: Cara uji sulfat (SO4=) secara turbidimetri )

SNI 06-2413-1991 - Metode pengujian kualitas fisika air

SNI 06-2413-2002 - Metode pengujian kadar padatan dalam air )

SNI 06-2421-1991 - Metode pengujian

kelindian dalam air dengan

potensiometrik

SNI 06-2387-1998 - Minyak daun cengkeh

SNI 06-2387-2006 - Minyak daun cengkih )

SNI 06-2388-1998 - Minyak pala

SNI 06-2430-1991 - Air, Metode

pengujian magnesium dengan titrimetrik EDTA

SNI 06-2430-2002 - Cara uji kadar magnesium dalam air )

SNI 06-2473-1991 - Air, Metode

pengujian kadar kobal dengan alat spektrofotometer serapan atom secara ekstraksi

SNI 06-2475-1991 - Air, Metode

pengujian kadar selenium dengan alat spektrofotometer serapan atom tungku karbon

189

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Lingkup Pengujian

ID Nama

( SNI ini direvisi oleh : PNPS )

SNI 06-2476-1991 - Metode pengujian kadar detergent dalam air dengan alat spektrofotometer secara biru metilena SNI 06-6989.51-2005 - Air dan air limbah - Bagian 51: Cara uji kadar

surfaktan anionik dengan

spektrofotometer secara biru metilen )

SNI 06-2481-1991 - Air, Metode

pengujian kadar boron dengan alat spektrofotometer secara kurkumin

SNI 06-2482-1991 - Air, Metode

pengujian kadar fluorida dengan alat spektrofotometer secara alizarin merah

SNI 06-2469-1991 - Air, Metode

pengujian kadar fenol dengan alat spektrofotometer secara amino anti pirin SNI 06-6989.21-2004 - Air dan air limbah - Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara spektrofotometri )

SNI 06-2462-1991 - Metode pengujian kadar merkuri dalam air dengan atomisasi dingin spektrofotometer

SNI 6989.78:2011 - Air dan air limbah - Bagian 78:Cara uji raksa (Hg) secara Spektrofotometri Serapan atom (SSA)- uap dingin atau Mercury Analyzer )

SNI 06-2465-1991 - Air, Metode

pengujian kadar kadmium dengan alat spektrofotometer serapan atom secara ekstraksi

SNI 06-2479-1991 - Air, Metode

pengujian kadar amonium dengan alat spektrofotometer secara Nessler

SNI 06-2480-1991 - Air, Metode

pengujian kadar nitrat dengan alat spektrofotometer secara brusin sulfat

SNI 06-2511-1991 - Air, Metode

pengujian kadar krom dengan alat spektrofotometer serapan atom secara langsung

SNI 06-6989.17-2004 - Air dan air limbah - Bagian 17: Cara uji krom total (Cr- T) dengan metode spektrofotometer serapan atom (SSA)-nyala )

2. LP-065-IDN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu

Jawa Tengah SNI 06-6989.3-2004 - Air dan air limbah - Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (total suspended solid, TSS) secara gravimetri

SNI 06-6989.4-2004 - Air dan air limbah - Bagian 4: Cara uji besi (Fe) dengan spektrofotometer serapan atom (SSA)- nyala

SNI 6989.4:2009 - Air dan air limbah - Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)- nyala )

SNI 06-6989.5-2004 - Air dan air limbah - Bagian 5: Cara uji mangan (Mn) dengan spektrofotometer serapan atom (SSA)- nyala

190

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Lingkup Pengujian

ID Nama

( SNI ini direvisi oleh : SNI 6989.5:2009 - Air dan air limbah - Bagian 5: Cara uji mangan (Mn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala )

SNI 06-6989.7-2004 - Air dan air limbah - Bagian 7: Cara uji seng (Zn) dengan spektrofotometer serapan atom (SSA)- nyala

SNI 6989.7:2009 - Air dan air limbah - Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)- nyala )

SNI 06-6989.9-2004 - Air dan air limbah - Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2-N) secara spektrofotometri

SNI 06-6989.11-2004 - Air dan air limbah - Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter

SNI 06-6989.13-2004 - Air dan air limbah - Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

SNI 06-6989.16-2004 - Air dan air limbah - Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA)-nyala

SNI 6989.16:2009 - Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala )

SNI 06-6989.21-2004 - Air dan air limbah - Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara spektrofotometri

3. LP-084-IDN Laboratorium Pengujian Limbah dan

Lingkungan dan Aneka Komoditi - Balai Riset dan Standardisasi Industri dan

Perdagangan Semarang

Jawa Tengah SNI 03-3401-1994 - Metode pengujian jenis dan jumlah hewan bentos

SNI 01-3554-1998 - Cara uji air minum dalam kemasan

SNI 01-3554-2006 - Cara uji air minum dalam kemasan )

SNI 01-3751-2000 - Tepung terigu sebagai bahan makanan

SNI 01-3751-2006 - Tepung terigu sebagai bahan makanan )

SNI 02-3769-1995 - Pupuk SP - 36 SNI 02-3776-1995 - Pupuk fosfat alam untuk pertanian

SNI 02-3776-2005 - Pupuk fosfat alam untuk pertanian )

SNI 02-4958-1999 - Pupuk cair sisa proses asam amino (sipramin)

SNI 02-4958-2006 - Pupuk cair hasil

samping proses asam amino

(haspramin) )

SNI 02-1760-1990 - Pupuk amonium sulfat

191

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Lingkup Pengujian

ID Nama

SNI 02-1760-2005 - Pupuk amonium sulfat )

SNI 06-2425-1991 - Air, Metode

pengujian oksigen terlarut dengan

elektrokimia

SNI 06-2431-1991 - Air, Metode

pengujian khlorida dengan argentometrik mohr 4. LP-103-IDN Laboratorium Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Semarang

Jawa Tengah Mikrobiologi/kimia/fisika/organoleptik

5. LP-107-IDN Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Fisika/organoleptik 6. LP-116-IDN Laboratorium Kilang

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap

Jawa Tengah ---

7. LP-185-IDN PT Djarum Jawa Tengah Kimia

8. LP-207-IDN Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret

Jawa Tengah Fisika/kimia

9. LP-237-IDN

(multilokasi : lokasi 2)

PT Intertek Utama Services Cikini (Lokasi 2)

Jawa Tengah ISO 4387:2000 Total Particulate matter, TAR, Puff number

ISO 10362-1:1999 water ISO 10315:2000 nicotine ISO 8454:2007 Carbon monoxide ISO 4387:2000 Total Particulate matter, TAR, Puff number

10. LP-251-IDN Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Yogyakarta

Jawa Tengah Kimia/fisika, biologi

11. LP-380-IDN Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang Propinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Fisika/kimia

12. LP-407-IDN Central Laboratory, PT

Sari Husada Jawa Tengah 13. LP-546-IDN Politeknik Manufaktur

Ceper Jawa Tengah Kimia/mikrobiologi/organoleptik 14. LP-556-IDN Balai Penelitian

Lingkungan Pertanian

Jawa Tengah Kimia 15. LP-584-IDN Balai Pelayanan

Kesehatan Masyarakat Veteriner Boyolali

Jawa Tengah Kimia/mikrobiologi 16. LP-608-IDN Laboratorium

192

No Nama Lab.Penguji (LP) Koridor Lingkup Pengujian

ID Nama

Pengawasan Mutu Hasil Perikanan Pekalongan - Dinas Kelautan Perikanan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 17. LP-661-IDN Laboratorium Balai

Pengujian dan

Laboratorium

Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah Kimia/fisika

18. LP-669-IDN Laboratorium Terminal BBM Pengapon - PT Pertamina (Persero)

Jawa Tengah Fisika

19. LP-706-IDN Balai Sungai, Puslitbang Sumber Daya Air Jawa Tengah Mekanik 20. LP-724-IDN

Balai Besar Litbang Vektor & Reservoir Penyakit, Salatiga Jawa Tengah Kimia 21. LP-766-IDN Laboratorium Balai Litbang GAKI Magelang Jawa Tengah Kimia 22. LP-768-IDN Laboratorium

Kesehatan Hewan Tipe B Purwokerto Jawa Tengah Biologi 23. LP-787-IDN Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Laboratorium

Kesehatan Hewan Tipe B Semarang

Jawa Tengah

Bakteriologi

Dari Tabel 11 dan 12 tersebut di atas dapat dilihat bahwa secara kemampuan pengujian mutu produk unggulan di koridor Jawa Tengah sangat kuat dibandingkan dengan kordidor lain di Pulau Jawa secara umumnya. Data menunjukan bahwa di kodidor Jawa Tengah hanya memiliki 23 (dua puluh tiga) Laboratorium Penguji di Kordidor Jawa Tengah untuk memperkuat pengujian mutu produk dalam rangka perdagangan MEA 2015. Selanjutnya bahwa untuk memahami sektor atau komoditas pengujian mutu yang dilakukan oleh ke-23 (dua puluh tiga) laboratorium pengujian mutu di Koridor Jawa Tengh, dapat dilihat pada Tabel, 13 sebagai berikut:

Dalam dokumen PROSIDING 2nd ACISE 2015 (Halaman 187-200)