• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parameter Mikrobiolog

Dalam dokumen BUKU II IKPLHD KAB.DHARMASRAYA 2016 (Halaman 117-125)

Batanghari terlihat dari adanya peningkatan nila

D. Parameter Mikrobiolog

1 Fecal coliform (jmlh/100ml) 1,000 2,400 2,400 2,400

2 Total coliform (jmlh/100ml) 5,000 2,400 2,400 2,400

Perbandingan analisis kualitas air Sungai Batanghari pada tahun 2015 dan tahun 2016 terlihat pada Tabel 3.2.5. Kualitas air sungai diambil dari nilai rata- rata kualitas air Sungai Batanghari di 5 (lima) lokasi titik pantau dibandingkan dengan nilai baku mutu untuk air kelas II dalam PP 82/2001. Kualitas air Sungai Batanghari pada tahun 2016 untuk parameter fisika menunjukkan persentase keterpenuhan baku mutu yang sama dengan tahun 2015, tapi pada tahun 2016 terjadi penurunan konsentrasi rata-rata untuk parameter TDS dan TSS dibanding tahun 2015. Begitu juga untuk parameter kimia anorganik pada tahun 2016 menunjukkan persentase keterpenuhan baku mutu yang sama dengan tahun 2015, dan pada umunya terjadi penurunan konsentrasi rata-rata untuk parameter anorganik tahun 2016. Sedangkan untuk parameter kimia organik tahun 2016 menunjukkan peningkatan persentase dibanding tahun 2015, ditunjukkan dengan terjadinya penurunan konsentrasi rata-rata parameter kimia organik. Sementara itu, hasil analisis untuk parameter mikrobiologi pada tahun 2016 menunjukkan persentase keterpenuhan baku mutu yang sama dengan tahun 2015. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas air sungai Batanghari pada tahun 2016 dibanding tahun 2015. Hal ini juga terbukti dengan terjadinya peningkatan nilai IPA (Indeks Pencemaran Air) untuk Sungai Batanghari, yaitu dari 50,00% tahun 2015 menjadi 58,88% tahun 2016.

Tabel 3.2.5.

Perbandingan Kualitas Air Sungai Batanghari Tahun 2015 dan Tahun 2016 Parameter Baku Mutu PP 82/2001 Kelas II 2015 2016 Nilai Rata- Rata Melebihi Baku Mutu % Nilai Rata- Rata Melebihi Baku Mutu % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Parameter Fisika

Temperatur (oC) Deviasi 3 25,92 Tidak

Ada Melebihi = 33,33% 26,90 TidakAda Melebihi = 33,33% Residu Terlarut (mg/L) 1,000 127,04 TidakAda 3,96 TidakAda

Residu Tersuspensi

(mg/L) 50 252,00 Ada 135,40 Ada

Parameter Anorganik

pH 6 6,23 TidakAda Melebihi

= 27,27%

7,06 TidakAda Melebihi = 27,27% DO (mg/L) Min, 4 0,00 TidakAda 0,00 TidakAda

Parameter Baku Mutu PP 82/2001 Kelas II 2015 2016 Nilai Rata- Rata Melebihi Baku Mutu % Nilai Rata- Rata Melebihi Baku Mutu % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

BOD (mg/L) 3 0,74 TidakAda 1,49 TidakAda

COD (mg/L) 25 66,20 Ada 49,80 Ada

NO2(mg/L) 0,06 0,029 TidakAda 0,03 TidakAda

NO3(mg/L) 10 0,506 TidakAda 1,25 TidakAda

NH3(mg/L) (-) 0,234 TidakAda 0,04 TidakAda

Klorin Bebas (mg/L) 0,03 0,268 Ada 0,03 Ada

T-P (mg/L) 0,2 0,305 TidakAda 1,36 Ada

H2S (mg/L) 0,002 0,012 Ada 0,00 TidakAda

Sianida (mg/L) 0,02 0,004 TidakAda 0,00 TidakAda

Parameter Organik Fenol (µg/L) 1,0 1.023,80 Ada Melebihi = 33,33% 0,05 TidakAda Melebihi = 0,0% Minyak & Lemak

(µg/L) 1,000 179,60 TidakAda 0,21 TidakAda

Detergen (µg/L) 200 83,00 TidakAda 0,00 TidakAda

Parameter Mikrobiologi Fecal coliform (jmlh/100 ml) 1,000 2.400,0 Ada Melebihi =50% 2.400,0 Ada Melebihi =50% Total coliform

(jmlh/100 ml) 5,000 2.400,0 TidakAda 2.400.0 TidakAda

Sumber: Olahan Tabel-17D. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Kondisi kualitas air sungai untuk beberapa sungai besar dan anak sungai lainnya, yang semuanya bermuara di Sungai Batanghari, seperti Batang Momong, Batang Pangian, Batang Timpeh, Batang Mimpi, Batang Piruko, Batang Siat, Sungai Koto Balai, Sungai Betung, dan Batang Sinabuhan, juga dilakukan pengukuran kualitas air sungai untuk parameter fisika, kimia organik, kimia anorganik dan mikrobiologi. Pada Gambar 3.2.29. dan Gambar 3.2.30. terlihat hasil kualitas air sungai dari beberapa anak sungai DAS Batanghari untuk parameter fisika.

Gambar 3.2.29.

Kualitas Air Sungai dari Beberapa Anak Sungai DAS Batanghari Tahun 2016 Untuk Parameter Fisika

Sumber: Olahan Tabel-17H. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Gambar 3.2.30.

Kualitas Air Sungai dari Beberapa Anak Sungai DAS Batanghari Tahun 2016 Untuk Parameter Fisika (2)

Sumber: Olahan Tabel-17H. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Berdasarkan olahan data dari Tabel.17.Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya terlihat residu tersuspensi dari titik sampling Sungai Batang Momong di muara dan hulu sungai, Sungai Pangian di Sialang, Batang Piruko di Gunung Medan, Sungai Kotobalai di Kotobaru, Batang Mimpi di

Sikabau, dan Batang Siat di RM Suci Koto Baru telah melebihi nilai baku mutu (baku mutu  50 mg/L). Lokasi titik sampling yang memiliki nilai residu tersuspensi tinggi pada umumnya adalah daerah pemukiman penduduk, perkebunan, dan ada terindikasi penambangan ilegal pada bagian hulu sungai. Sedangkan untuk parameter residu terlarut masih memenuhi nilai baku mutu (baku mutu maks.1000 mg/L).

Pada Gambar 3.2.31 dan Gambar 3.2.32. merupakan hasil pengukuran kualitas air beberapa anak sungai dari DAS Batanghari pada tahun 2016 untuk parameter Kimia Anorganik. Untuk parameter pH, DO, NO2, NO3, NH3, Sianida dan H2S pada semua titik sampling masih memenuhi nilai baku mutu yang ditetapkan dalam PP 82/2001. Sedangkan untuk parameter BOD pada titik sampling Batang Sinabuhan Abai Siat Kecamatan Koto Besar telah melebihi baku mutu 3,22 mg/L (BM < 3 mg/L).

Gambar 3.2.31.

Kualitas Air Sungai dari Anak Sungai DAS Batanghari Tahun 2016 Untuk Parameter Anorganik

Parameter COD terdeteksi melebihi baku mutu (BM < 25 mg/L) pada titik sampling Hulu Batang Momong Kecamatan IX Koto, Batang Pangian Sialang Kecamatan Pulau Punjung, dan Sungai Koto Balai Kecamatan Koto Baru. Parameter Khlorin bebas terdeteksi melebihi nilai baku mutu (BM < 0,03 mg/L) yaitu pada titik sampling Batang Pangian, Batang Piruko, Sungai Koto Balai, Batang Siat RM Suci Koto Baru, Batang Siat Pulau Mainan Kecamatan Koto Salak dan Batang Sinabuhan Abai Siat Kecamatan Koto Besar. Sedangkan untuk parameter Total Posfat telah melebihi nilai baku mutu (BM < 0,2 mg/L) pada titik Hulu Batang Momong, Sungai Pangian Sialang Kecamatan Pulau Punjung, Batang Piruko Gunung Medan Kecamatan Sitiung dan Sungai Koto Balai Kecamatan Koto Baru.

Gambar 3.2.32.

Kualitas Air Sungai dari Anak Sungai DAS Batanghari Tahun 2016 Untuk Parameter Anorganik (2)

Sumber: Olahan Tabel-17G. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Untuk parameter mikrobiologi fecal coliform, kualitas air sungai pada 5 (lima) titik sampling pada umumnya telah melebihi nilai baku mutu (BM < 2400 jmlh/100 mL), yaitu di hulu dan muara Batang Momong, Batang Pangian, Batang Piruko dan Sungai Kotobalai. Sedangkan untuk total coliform masih memenuhi

nilai baku mutu. Untuk parameter kimia organik, seperti fenol, minyak lemak dan detergen masih memenuhi nilai baku mutu yang ditetapkan.(Sumber: Tabel-17H. Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016).

Beberapa parameter kualitas air sungai telah melebihi nilai baku mutu dan berstatus tercemar ringan sampai tercemar sedang untuk beberapa titik sampling sungai-sungai kecil, seperti Batang momong yang merupakan aliran sungai yang sumber pencemar berasal dari perkebunan kelapa sawit, karet, perkebunan HTI, lahan terbuka, dan pemukiman penduduk, serta adanya lokasi PETI di Kecamatan IX Koto. Dengan perhitungan indeks pencemaran air diperoleh bahwa pada bagian hulu dan muara berstatus tercemar ringan dengan indeks pencemaran air 2,39 pada bagian muara dan 4,18 pada bagian hulu. Rata-rata Indeks Pencemaran Air Batang Momong sebesar 3,29 atau dengan nilai IPA sebesar 50.00%. Hal ini menunjukkan bahwa beban pencemaran banyak terdapat pada bagian hulu sungai. Aliran Sungai Batang Momong akan bermuara di Sungai Batanghari di Nagari Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung.

Batang Pangian Sialang merupakan sungai lintas kabupaten yang perbatasan dengan Kabupaten Sijunjung, kemungkinan sumber pencemar berasal dari Pabrik Kelapa Sawit yang berada di perbatasan Sijunjung, dan daerah Sialang juga banyak terdapat Perkebunan sawit, karet dan campuran, pertanian dan pemukiman penduduk. Aliran air sungai Batang Pangian akan bermuara di Sungai Batanghari di Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung. Indeks pencemaran air dari hasil perhitungan untuk Batang Pangian yaitu 3,10 atau tercemar ringan.

Pencemaran yang terjadi di Batang Piruko memiliki sumber pencemar yang cukup kompleks yaitu berasal dari perkebunan masyarakat, pemukiman penduduk, pertanian (sawah) dan adanya lahan akses terbuka serta PETI dibagian hulu Batang Piruko di Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung. Sungai Koto Balai dengan sumber pencemar dapat berasal dari pabrik PKS, perkebunan karet, sawit, dan lahan terbuka serta PETI di bagian hulu sungai Koto Balai. Aliran Sungai Batang Piruko dan Sungai Koto Balai akan bermuara di Batang Siat di Kecamatan Koto Baru. Dengan Indeks pencemaran air dari hasil perhitungan

diperoleh masing-masingnya yaitu Batang Piruko 3,09 (tercemar ringan) dan sungai Koto Balai 3,79 (tercemar ringan).

Batang Siat juga menjadi muara dari banyak sungai-sungai kecil, seperti Batang Piruko, Sungai Koto Balai, Sungai Sinabuhan dan Sungai Betung. Hal inilah yang mempengaruhi kualitas air sungai Batang Siat. Batang Siat merupakan sungai kedua terbesar setelah Batanghari yang melewati 3 (tiga) Kecamatan (Koto Besar, Koto Baru dan Koto Salak), sehingga sumber pencemar sudah sangat kompleks, dapat berasal dari perkebunan sawit, karet, kebun campuran, pabrik PKS, lahan terbuka dan PETI di bagian hulu sungai. Namun, dari hasil perhitungan rata-rata Indeks Pencemaran Air di Batang Siat tergolong tercemar ringan (1,39) atau dengan nilai IPA sebesar 63.33%.

Gambar 3.2.33.

Indeks Pencemaran Air Anak-Anak Sungai DAS Batanghari Tahun 2016

Pada Gambar 3.2.33. terlihat perbandingan indeks pencemaran air dari anak-anak sungai DAS Batanghari tahun 2016, yang mewakili 9 (sembilan) sungai.

Batang Mimpi berhulu di Kecamatan Pulau Punjung dan sumber pencemar dapat berasal dari perkebunan karet dan sawit, pertanian (sawah), pemukiman penduduk, dan lahan terbuka. Aliran sungai Batang Mimpi akan bermuara di Sungai Batanghari di Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung. Hasil perhitungan rata- rata Indeks Pencemaran Air di Batang Mimpi dapat tergolong tercemar ringan (1,47) atau dengan nilai IPA 63,33%.

Batang Timpeh mengalir sepanjang 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Timpeh dan Kecamatan Padang Laweh. Sumber pencemar Batang Timpeh umumnya berasal dari perkebunan sawit, karet dan campuran, dan lahan terbuka. Aliran sungai Batang Timpeh akan bermuara di sungai Batanghari di Kecamatan Padang Laweh. Hasil perhitungan Indeks Pencemaran Air di Batang Timpeh diperoleh status mutu air Batang Timpeh tergolong tercemar ringan (1,47).

3.2.5. Kualitas Air Danau/Situ/Embung

Kualitas air Embung pada tahun 2016 dilakukan analisis pada dua embung yaitu, embung Ampang Kamang dan Kamang Mani pada bagian hulu dan hilir embung, yang dilakukan pada tanggal 1 November 2016. Pengukuran kualitas air embung dilakukan masing-masingnya untuk parameter fisika, kimia anorganik, kimia organik dan mikrobiologi.

Untuk parameter fisika dilakukan analisis untuk residu terlarut, residu tersuspensi, dan daya hantar listrik, seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.34. yang menunjukkan bahwa semua parameter fisika masih memenuhi batas baku mutu air kelas II dalam PP 82/2001 (TSS ≤50 mg/L dan TDS ≤1000 mg/L),

Pada tahun 2016

Dalam dokumen BUKU II IKPLHD KAB.DHARMASRAYA 2016 (Halaman 117-125)