• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.5.3.1. Pengertian Partai Politik

Secara umum partai politik diartikan sebagai organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara secara sukarela atas dasar persamaan dan kehendak cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota masyarakat, bangsa dan negara melalui pemilu22

Partai politik pertama-tama lahir di negara-negara Eropa Barat dengan meluasnya gagasan bahwa partai politik merupakan faktor yang perlu di perhitungkan serta ikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain. Salah satu sarana untuk berpartisipasi politik adalah partai politik. Partai politik adalah adalah organisasi yang dibentuk oleh sejumlah warga masyarakat berdasarkan sejumlah cita-cita, kehendak dan ideologi dengan tujuan mempengaruhi dan memenangkan penetapan kebijakan publik. Carl J. Frederik menegaskan bahwa partai politik adalah sekelompok masyarakat yang terorganisir secara stabil dengan tujuan untuk merebut, mempertahankan

Kedaulatan partai politik berada ditangan anggotanya, tiap partai politik mempunyai ciri masing-masing. Ciri masing-masing partai tersebut terletak pada ideologi, tujuan dan programnya. Berdasarkan tujuan dan programnya itu, partai politik menetapkan garis perjuangannya. Garis perjuangan atau platform partai politik merupakan pengejawantahan ideologi yang harus diketahui dan disadari dengan baik oleh angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

kekuasaan dalam pemerintahan dan berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan kegunaan materiil dan idiil bagi anggotanya dan masyarakat umumnya. Sebagai suatu organisasi, partai politik secara ideal dimaksudkan untuk memobilisasi dan mengaktifkan rakyat, mewakili kepentingan tertentu, memberi jalan kompromi bagi pendapat yang bersaing serta menyediakan sarana suksesi kepentingan politik secara absah dan damai23

Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat harus diikutsertakan dalam proses politik maka partai politik telah lahir dan berkembang menjadi penghubung panting antara rakyat dan pemerintah. Gagasan mengenai partisipasi politik rakyat melalui partai politik di negara-negara yang menerapkan sistem politik demokrasi, memiliki dasar budaya politik dan ideologi yang kuat bahwa rakyat berhak ikutserta menentukan seseorang yang akan menjadi pemimpin mereka, dan untuk menentukan isi kebijakan publik yang mempengaruhi kehidupan mereka

1.5.3.2. Fungsi Partai Politik

Menurut berbagai ahli dan penulis ilmu politik terdapat berbagai penafsiran terhadap fungsi partai politik, demikian juga berlaku disetiap negara-negara dimana fungsi politik itu berbeda-berbeda menurut keinginan yang ingin di capai negara tersebut. Dalan negara demokrasi partai politik memiliki atau menyelenggarakan beberapa fungsi, partai politik secara umum memiliki fungsi yaitu :

23 Koirudin, Partai politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogjakarta : Pustaka Pelajar, 2004, hal.17

1. fungsi Artikulasi Kepentingan

Artikulasi kepentingan adalah suatu proses pengimputan berbagai kebutuhan, tuntutan dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga –lembaga legislatif, agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi dalam perbuatan kebijakan umum

Bentuk Artikulasi yang paling umum di semua sistem politik adalah pengajuan permohonan secara individual kepada para anggota dewan atau kepala daerah, kepala desa dan seterusnya, kelompok kepentingan yang ada untuk lebih mengefektifkan tuntutan dan kepentingan kelompoknya. Mengelompokkan kepentingan,kebutuhan, dan tuntutan kemudian menyeleksi sampai dimana hal tersebut bersentuhan dengan kelompoknya yang diwakilinya.24

2. fungsi Agregasi Kepentingan

Agregasi kepentingan merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan yang dilancarakan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi alternatif-alternatif pembuatan kebijakan umum. Agregasi kepentingan di jalankan dalam sistem politik yang memperbolehkan persaingan partai secara terbuka, fungsi organisasi itu terjadi di tingkat atas, mampu dalam birokrasi dan berbagai jabatan militer sesuai dengan kebutuhan dari rakyat. Agregasi kepentingan dalam sistem politik indonesia legislatif. DPR berupaya merumuskan tuntutan dan kepentingan-kepentingan yang diwakilinya. Semua tuntutan dan kepentingan

seharusnya tercakup dalam usulan kebijaksanaan untuk selanjutnya di tetapkan sebagai Undang-Undang.25

3. Fungsi Sosialisasi Politik

Partai politik juga memiliki sarana sosialisasi. Sosialisasai politik diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana berada.

4. fungsi Komunikasi Politik.

komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang dilakukan oleh partai politik dengan segala struktur yang tersedia, yakni mengadakan komunikasi informasi, isu dan gagasan politik. Media-media massa banyak berperan sebagai alat komunikasi politik dan membentuk kebudayaan politik26

5. fungsi pengaturan konflik

Dalam negara demokratis yang masyarakatnya bersifat terbuka, adanya perbedaan dan persaingan pendapat sudah merupakan hal yang wajar. Akan tetapi di dalam masyarakat yang heterogen sifatnya, maka persoalan perbedaan pendapat itu, apakah ia berdasarkan perbedaan etnis, status sosial ekonomi atau agama mudah sekali mengandung konflik. Pertikaian-pertikaian semacam ini dapat diatasi dengan bantuan partai politik, sekurang-kurangnya dapat diatur sedemikian rupa, sehingga akibat-akibat negatifnya sedemikian mungkin.

25 ibid., hal.17

6. fungsi rekrutmen politik

Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi anggota-anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administrative maupun politik. Setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang berbeda. Pola rekrutmen anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang dianutnya. di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu, setelah setiap calon peserta yang diusulkan oleh partai politik diseleksi secara ketat oleh semua badan resmi, seleksi ini dimulai dari seleksi administratif, penelitian khusus yakni penyangkutan kesetian pada ideologi negara

1.5.3.3. Tujuan partai politik

Menurut Sigmun Nauman bahwa didalam negara demokratis, partai politik mengatur keinginan dan aspirasi berbagaai golongan dalam masyarakat. Di dalam pasal 5 undang-undang nomor 31 tahun 2002 dijelaskan bahwa tujuan partai politik ada 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus

1. Tujuan umum partai politik

a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi nilai kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tujuan khusus partai politik adalah memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara