• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Pemberangkatan PDPM

elaksanaan Ujian Nasional (UN) kelas XII MA (kelas VI) TMI

P

Darunnajah Cipining, 22-24 April 2008, tidak menjadi alasan para santri kelas-kelas lainnya untuk libur dari proses belajar. Sementara para santri putra asrama dan nonasrama mengadakan kegiatan Saka Bhayangkara, para santri putri asrama dan nonasrama kelas X & XI MA (kelas 4 & 5 TMI) mengadakan kegiatan kemasyarakatan Safari Dakwah. Salah satu kegiatan di bawah bimbingan Biro Dakwah dan Humas yang sudah digalakkan sejak tahun 2001 tersebut, dibagi menjadi 7 kelompok tempat, yaitu Leuwi Sadeng (Leuwiliang), Kalong Sari (Jasinga), Cilangkap, Gorowong, Ciparay (Parung Panjang), Jatake, Jaha dan Legok (Tangerang).

Sebagai refresh persiapan progam, para siswi nonasrama terlebih dahulu mendapatkan bimbingan dari kepala Biro ustadz Katena Putu Ghandi, S.Pd.I yang berlangsung di Masjid Zam- zam Al Ashmah kampus 2. Sementara itu ustadzah Ella Hulashoh, S.Sos. menyampaikan arahannya kepada santriwati asrama bertempat di Masjid Asrama putri. Bimbingan tersebut juga diperkuat dengan nasihat oleh pimpinan pesantren K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc. di depan kantor sekretariat pesantren, Selasa pagi, menjelang keberangkatan mereka ke lokasi dakwah.

Dalam kesempatan tersebut beliau juga mendo'akan agar para peserta mampu melaksanakan kegiatan dengan baik sesuai arahan yang telah disampaikan. Di samping penjelasan lisan, setiap kelompok da’ i muda tersebut juga mendapatkan juknis (petunjuk teknis) tertulis.

Dalam monitoring selama 12 jam pada Rabu, 23 Mei, reporter WARDAN yang juga staf Biro Dakwah dan Humas, Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I bersama Ustadz Ahmad Abdullah Khusaeni (staf sekretariat pesantren) ke tujuh lokasi kegiatan, diperoleh informasi di antara kegiatan para peserta safari dakwah adalah bersilaturahmi kepada para tokoh agama dan masyarakat, mengikuti kegiatan keagamaan para

ibu di majlis taklim, membantu mentoring materi keagamaan di SD/MI, mengadakan latihan kepramukaan di SD/MI, membantu mengajar ngaji anak-anak di mushalla, TPA, dan Madrasah Diniyah. Mereka juga belajar langsung tata cara meramu bumbu masak harian, membersihkan dan memperindah rumah dan pekarangannya yang langsung dipandu oleh tuan rumah (ahlul bait) kegiatan ini, yaitu orang tua/wali santri atau kerabat dekat dari salah satu santri tersebut. “ Alhamdulillah, anak-anak di sini baik-baik dan rajin” !, ujar ibunda Eva Maria U (kelas XI-D) di kampung Kalong Sari, Jasinga.

“ Wah, sangat senang rasanya bisa ikut mengajar adik-adik. Saya mengajar mereka pelajaran Mahfuzhat, Tadz” !, komentar Ine Ratna Saomi (Kelas X-C MA). Secara umum para peserta kegiatan merasa sangat enjoy, bahkan ada kelompok yang berlokasi di rumah Nihayatul Hasanah (KelasIX-4B MA, Jatake Jaha) memohon dispensasi tambahan satu hari, karena masih akan mengadakan kegiatan 'penting' pada hari Jum'at, 25 Mei. Pasca kegiatan, setiap kelompok diharuskan untuk mempresentasikan kegiatan tersebut kepada para santri yang lain, agar menjadi evaluasi dan referensi pada waktu mendatang. (Muhlisin)

Tokoh Masyarakat Cipining

Ikuti Sosialisasi Kamtibmas

di Darunnajah

Hilangnya barang-barang milik pesantren (berarti juga milik umat Islam) oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, semakin lama mereka mengikuti upacara pelepasan di lapangan

bola basket dengan berseragam pramuka lengkap. Di hadapan guru-guru senior yang melepas kepergiannya, mereka selalu mengumandangkan takbir tanda genderang jihad sudah ditabuh. Mereka juga melantunkan lagu-lagu perjuangan untuk membangkitkan jiwa dan raga siap terjun ke medan dakwah.

Kegiatan yang berlangsung 12 s.d. 21 Januari 2008 ini tidak hanya berfokus pada bidang agama (seperti mengajar baca tulis al-Qur'an/TPA, mengikuti pengajian melalui majlis ta'lim). Para peserta PDPM (terutama putra) juga mengajar di Sekolah Dasar, membina kepramukaan, mengadakan kursus-kursus, lomba-lomba, pertandingan olahraga, bahkan mengikuti kerja bhakti bersama merenovasi masjid dan membangun fasilitas umum lainnya.

Meskipun tidak diawasi secara berlebihan, para peserta PDPM tampak tetap menjalankan tugas sesuai dengan program yang telah direncanakan sebelum keberangkatan. Hal tersebut dapat terukur dari absensi kegiatan kelompok dan pribadi yang selalu dicek panitia saat melakukan control. Peserta PDPM juga wajib melaporkan berbagai macam aktivitasnya kepada Pimpinan Pesantren dan Dewan Guru saat melakukan kunjungan mendadak ke lokasi yang didampingi pihak tuan rumah dan tokoh-tokoh masyarakat

setempat agar yang mereka laporkan benar adanya tanpa dibuat-buat.

“ Waktu sepuluh hari yang telah diberikan kepada kami jelas sangat kurang. Apa tidak bisa menambah hari?” , cetus Hijrah Syaputra, ketua kelompok 2 yang bertempat di Kampung Jatake Cimanggu I saat ditemui WARDAN tentang kesan- kesannya mengikuti Praktik Dakwah kali ini. Dia berharap kepada pesantren agar pada tahun berikutnya bisa diperpanjang lagi waktunya. Karena menurutnya, sepuluh hari itu waktu sedang mesra- mesranya dengan masyarakat, dan hari itu pula harus meninggalkan mereka. Maka tidak heran terjadi hujan tangis di lokasi setiap kelompok saat penutupan kegiatan dan acara perpisahan, karena masyarakat terbayang kampungnya akan terasa kembali sepi, sepeninggalpara santri/siswa-siswi Darunnajah.

Sesampai kembali di Pesantren, setiap peserta PDPM harus mampu mempresentasikan hasil praktikumnya di hadapan seluruh santri dan Dewan Guru. Juga berbagi cerita kepada adik-adik kelas tentang suka duka berada di masyarakat nyata. Setelah itu mereka wajib menyusun laporan tertulis, ditandatangani oleh Panitia, Pimpinan Pesantren, dan Kepala Desa lokasi PDPM. (Nasikun, S.E.)

Santri Darunnajah Cipining

Peduli Masyarakat

Upacara Pemberangkatan PDPM

Pertengahan April lalu Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Darunnajah Cipining, diwakili oleh ustadz AA Khusaeni, mengikuti kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, bertempat di Gardena Resort Hotel Cipayung, Megamendung. Kegiatan berupa pelatihan manajemen pengelolaan koperasi dan KUD tahun 2008 ini ditujukan bagi koperasi di seluruh wilayah kabupaten Bogor. Pembinaan dilakukan dibagi menjadi 2 gelombang. Koppontren Darunnajah Cipining masuk ke dalam gelombang pertama, 14 s.d. 16 April 2008. Adapun gelombang kedua berlangsung 17 s.d. 19 April 2008.

Pelatihan gelombang pertama dibuka langsung oleh Wakil Bupati, Albert Pribadi, diikuti 80 peserta. Target yang hendak dicapai setelah mengikuti pembinaan ini peserta mampu memahami tata kehidupan koperasi sesuai dengan jati dirinya, yaitu: 1) memahami landasan dan azas koperasi; 2) memahami tujuan koperasi; 3) memahami manfaat koperasi, dan; 4) memahami prinsip-prinsip koperasi.

D a l a m k e s e m p a t a n i t u , p e s e r t a mendengarkan penjelasan beberapa narasumber berkaitan dengan perkoperasian, meliputi semakin meresahkan dan perlu mendapatkan

perhatian lebih, terutama oleh civitas pesantren Darunnajah Cipining (para santri, asatidz, karyawan juga aparat desa).

Berawal dari alasan itulah pada tanggal 8 Mei 2008 Pesantren Darunnajah bekerjasama

dengan Polsek Cigudeg menyelenggarakan sosialisasi tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang bertempat di Gedung Pertemuan Darunnajah Cipining, Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pesantren serta bagaimana melakukan kerja sama dengan kepolisian Republik Indonesia.

Acara yang dibuka oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah Cipining K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc. ini diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai macam elemen masyarakat, di antaranya ketua RT dan RW se-kampung Cipining, anggota BPD Desa Argapura, Dewan Guru, Karyawan pesantren, dan masyarakat umum. Dalam sambutan, pimpinan pesantren meminta kepada peserta sosialisasi untuk aktif bertanya berbagai macam hal yang berkenaan dengan bagaimana melakukan keamanan lingkungan yang tepat serta bagaimana bersikap jika dapat menangkap pencuri dan lain-lain. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Argapura Bapak Nana Suryana, kepala Danramil Cigudeg serta beberapa anggota Kepolisian Sektor Cigudeg.

Kanit Reskrim Polsek Cigudeg yang bertindak selaku pembicara dalam sosialisasi ini diwakili oleh Bapak Suyadi, yang bertugas sehari-

manajemen koperasi, pengantar akuntansi koperasi, rencana kerja dan RAPBK, pengelolaan usaha simpan pinjam, dan keuangan pola syariah. Pemateri dalam kegiatan ini berasal dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, serta Balai Pelatihan Tenaga Koperasi dan UKM.

Acara penutupan pelatihan diisi dengan sambutan Kepala Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan, M.Si. Sebagai oleh-oleh, peserta mendapatkan CD panduan materi manajemen koperasi dan kenang- kenangan lainnya.

Menjawab pertanyaan WARDAN, ustadz Khuseini menuturkan sedikitnya mendapatkan 3 manfaat pascapelatihan tersebut, yaitu bertambahnya wawasan dalam mengelola koperasi, menumbuhkan semangat yang tinggi dalam mengelola koperasi, dan dapat menjalin jaringan antara koperasi yang satu dengan lainnya. (Muhammad Musta'in)

Pengurus Koperasi Darunnajah