• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengurus Koperasi Darunnajah Ikuti Pembinaan

hari sebagai penyidik baik pidana maupun perdata. Polisi yang tinggal di Leuwiliang ini membeberkan tentang strategi menangkap pencuri dan cara menanganinya. Karena selama ini yang terjadi banyak warga yang terkadang bertindak main hakim sendiri dan enggan berurusan dengan pihak kepolisian. Dalam penyampaiannya pembicara ini lagi-lagi menegaskan “ Bila bapak-bapak menangkap pencuri jangan main hakim sendiri, serahkan ke polisi! Karena main hakim sendiri juga pelanggaran, bapak hati-hati ya” tegas polisi asal Lampung ini.

Tata cara pelaporan tindak pidana juga menjadi materi inti yang disampaikan dalam pertemuan ini. Sebuah laporan dari siapapun akan ditindak lanjuti kepolisian bila memenuhi 3 hal utama, yaitu terdapatnya saksi, barang-barang bukti, dan tempat kejadian perkara (TKP). Dalam kesempatan itu pula juga disinggung tentang jaminan keamanan bagi pelapor/saksi agar tidak merasa takut maupun terancam keselamatannya bila mengetahui tindakan kriminal dan membantu polisi.

Di penghujung acara, dibuka sesi tanya jawab tentang tanggapan terhadap materi penyampaian tadi, maupun kejadian tindak kriminal yang terjadi di lingkuangan kita selama ini. Bapak Karso dari karyawan pesantren yang pertama kali berdiri menanyakan tentang pencabutan perkara yang harus membayar sejumlah uang. Peserta lainnya menanyakan sebab masih terdapatnya persepsi negatif terhadap polisi, belum meratanya penanganan kasus-kasus oleh polisi. Bahkan terdapat pula yang menanyakan tentang bagaimana berhubungan dengan polisi. Rangkaian acara ditutup oleh ketua panitia sosialisasi kamtibmas ini Ustadz Mustajab Anwar, S.Pd.I pukul 17.00 WIB. (Nasikun)

Pertengahan April lalu Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Darunnajah Cipining, diwakili oleh ustadz AA Khusaeni, mengikuti kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, bertempat di Gardena Resort Hotel Cipayung, Megamendung. Kegiatan berupa pelatihan manajemen pengelolaan koperasi dan KUD tahun 2008 ini ditujukan bagi koperasi di seluruh wilayah kabupaten Bogor. Pembinaan dilakukan dibagi menjadi 2 gelombang. Koppontren Darunnajah Cipining masuk ke dalam gelombang pertama, 14 s.d. 16 April 2008. Adapun gelombang kedua berlangsung 17 s.d. 19 April 2008.

Pelatihan gelombang pertama dibuka langsung oleh Wakil Bupati, Albert Pribadi, diikuti 80 peserta. Target yang hendak dicapai setelah mengikuti pembinaan ini peserta mampu memahami tata kehidupan koperasi sesuai dengan jati dirinya, yaitu: 1) memahami landasan dan azas koperasi; 2) memahami tujuan koperasi; 3) memahami manfaat koperasi, dan; 4) memahami prinsip-prinsip koperasi.

D a l a m k e s e m p a t a n i t u , p e s e r t a mendengarkan penjelasan beberapa narasumber berkaitan dengan perkoperasian, meliputi semakin meresahkan dan perlu mendapatkan

perhatian lebih, terutama oleh civitas pesantren Darunnajah Cipining (para santri, asatidz, karyawan juga aparat desa).

Berawal dari alasan itulah pada tanggal 8 Mei 2008 Pesantren Darunnajah bekerjasama

dengan Polsek Cigudeg menyelenggarakan sosialisasi tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang bertempat di Gedung Pertemuan Darunnajah Cipining, Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pesantren serta bagaimana melakukan kerja sama dengan kepolisian Republik Indonesia.

Acara yang dibuka oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah Cipining K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc. ini diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai macam elemen masyarakat, di antaranya ketua RT dan RW se-kampung Cipining, anggota BPD Desa Argapura, Dewan Guru, Karyawan pesantren, dan masyarakat umum. Dalam sambutan, pimpinan pesantren meminta kepada peserta sosialisasi untuk aktif bertanya berbagai macam hal yang berkenaan dengan bagaimana melakukan keamanan lingkungan yang tepat serta bagaimana bersikap jika dapat menangkap pencuri dan lain-lain. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Argapura Bapak Nana Suryana, kepala Danramil Cigudeg serta beberapa anggota Kepolisian Sektor Cigudeg.

Kanit Reskrim Polsek Cigudeg yang bertindak selaku pembicara dalam sosialisasi ini diwakili oleh Bapak Suyadi, yang bertugas sehari-

manajemen koperasi, pengantar akuntansi koperasi, rencana kerja dan RAPBK, pengelolaan usaha simpan pinjam, dan keuangan pola syariah. Pemateri dalam kegiatan ini berasal dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, serta Balai Pelatihan Tenaga Koperasi dan UKM.

Acara penutupan pelatihan diisi dengan sambutan Kepala Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan, M.Si. Sebagai oleh-oleh, peserta mendapatkan CD panduan materi manajemen koperasi dan kenang- kenangan lainnya.

Menjawab pertanyaan WARDAN, ustadz Khuseini menuturkan sedikitnya mendapatkan 3 manfaat pascapelatihan tersebut, yaitu bertambahnya wawasan dalam mengelola koperasi, menumbuhkan semangat yang tinggi dalam mengelola koperasi, dan dapat menjalin jaringan antara koperasi yang satu dengan lainnya. (Muhammad Musta'in)

Pengurus Koperasi Darunnajah

Ikuti Pembinaan

hari sebagai penyidik baik pidana maupun perdata. Polisi yang tinggal di Leuwiliang ini membeberkan tentang strategi menangkap pencuri dan cara menanganinya. Karena selama ini yang terjadi banyak warga yang terkadang bertindak main hakim sendiri dan enggan berurusan dengan pihak kepolisian. Dalam penyampaiannya pembicara ini lagi-lagi menegaskan “ Bila bapak-bapak menangkap pencuri jangan main hakim sendiri, serahkan ke polisi! Karena main hakim sendiri juga pelanggaran, bapak hati-hati ya” tegas polisi asal Lampung ini.

Tata cara pelaporan tindak pidana juga menjadi materi inti yang disampaikan dalam pertemuan ini. Sebuah laporan dari siapapun akan ditindak lanjuti kepolisian bila memenuhi 3 hal utama, yaitu terdapatnya saksi, barang-barang bukti, dan tempat kejadian perkara (TKP). Dalam kesempatan itu pula juga disinggung tentang jaminan keamanan bagi pelapor/saksi agar tidak merasa takut maupun terancam keselamatannya bila mengetahui tindakan kriminal dan membantu polisi.

Di penghujung acara, dibuka sesi tanya jawab tentang tanggapan terhadap materi penyampaian tadi, maupun kejadian tindak kriminal yang terjadi di lingkuangan kita selama ini. Bapak Karso dari karyawan pesantren yang pertama kali berdiri menanyakan tentang pencabutan perkara yang harus membayar sejumlah uang. Peserta lainnya menanyakan sebab masih terdapatnya persepsi negatif terhadap polisi, belum meratanya penanganan kasus-kasus oleh polisi. Bahkan terdapat pula yang menanyakan tentang bagaimana berhubungan dengan polisi. Rangkaian acara ditutup oleh ketua panitia sosialisasi kamtibmas ini Ustadz Mustajab Anwar, S.Pd.I pukul 17.00 WIB. (Nasikun)

ertempat di Pesantren Darunnajah 8 An-Nur Cidokom Gunung Sindur

B

Bogor, Yayasan Darunnajah kembali mengadakan Pelatihan dan Penugasan Kader dan Administratur Darunnajah Group. Dengan orientasi tersebut diharapkan setiap alumni kader Darunnjah Group bisa lebih memahami visi dan misi Darunnajah, khususnya yang berkenaan dengan progam kader (ashabunnajah). Juga, untuk lebih menumbuhkan ruhul jihad setiap alumni kader. Pelatihan ini berlangsung 25 s.d 30 Mei 2008, diikuti oleh alumni kader dari Darunnajah Jakarta, Darunnajah Cipining Bogor, Darunnajah 3 Al-Mansur Serang, dan Darul Muttaqin Parung Bogor.

Beberapa pengurus Yayasan Darunnajah yang menyampaikan pengarahan dalam kegiatan tahunan tersebut, antara lain:

K.H. Drs. Sofwan Manaf, M.Si, Ketua Yayasan Bidang Pendidikan (Manajemen dan Pengembangan Pesantren Darunnajah), K.H. Drs. Mahrus Amin, salah satu pendiri Darunnajah (Sejarah dan Latar Belakang Darunnajah), KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc. Ketua Dewan Nadzir Darunnajah (Potensi pengembangan dan pemberdayaan tanah wakaf Darunnajah), dan

Ustadz Muhammad Dahlan, Kepala Biro Pengasuhan Darunnajah Jakarta (Pola pengasuhan santri Darunnajah). Para calon guru baru tersebut juga mendapat wawasan baru tentang sistem belajar membaca Al Qur'an dengan cepat dan tepat “ Qiroati” . Di sisi lain, setiap peserta pelatihan juga menjalani tes psikologi oleh tim psikotes Universitas Indonesia.

Meskipun pertemuan tersebut diadakan di lokasi yang relatif masih sepi, namun para peserta dapat mengikuti setiap sesi dengan antusias. Di penghujung kegiatan, setiap peserta mendapatkan surat tugas. Ada di antara mereka yang menangis histeris, namum banyak pula yang bersuka ria mengetahui tempat tugas mereka. Berikut para alumni Darunnajah Cipining dan tempat tugas mereka:

N u r R o c h i m , H u s n u l M u b a ro k . Muhammad Parlan, Muhammad Hamdani, Ahmad Dimyati, Cacih Wiranti, Tini Rustini, Rina Nafsiyatun Mutmainnah, dan Rifa'atul Maftuhah (di Darunnajah 2 Cipining), Gugus Firmansyah (di Darunnajah 11 Al-Barokah, Bengkulu), Asnawi Sihabuddin (di Darunnajah 9 Al-Hasanah Pamulang Ciputat), Ahmad Haryadi (di Darunnajah 3 Al-Mansur Serang), dan Hafidz Al- Arsyad (di Darunnajah 4 Ats-Tsuraya Padarincang Serang Banten).

D a l a m p e r t e m u a n t e r s e b u t j u g a disampaikan informasi dan rencana Darunnajah Group di masa mendatang, antara lain: mulai tahun ajaran baru 2008-2009 akan diupayakan penyeragaman seragam batik dan kostum olah raga; masa pengabdian wajib alumni kader Darunnajah selama 2 tahun; dan pada tahun 2015 setiap alumni Darunnajah Grup (kader maupun nonkader), wajib mengabdi pascalulus tingkat SLTA (TMI/MAK/SMK). (Muhlisin)

Berkat usaha dan kiprahnya di bidang pertanian dan perhatiannya terhadap isu lingkungan itu, Darunnajah Cipining sempat d i j u l u k i “ P e s a n t r e n Agribisnis/Pertanian” . Dan memang, pesantren kita ini pernah meraih penghargaan sebagai Pesantren Agribisnis dari Bupati Bogor, 1995.

Terkait hal tersebut, pesantren dengan lahan wakaf 700.000 m2 (70 ha) ini juga tergabung dalam forum Pesantren Percontohan Agribisnis tingkat Nasional (beranggotakan 10 lembaga), 1995-1998. Forum ini di bawah pembinaan Departemen Pertanian RI, c.q. Badan Agribisnis Nasional.

Kegiatan lain yang pernah diikuti oleh Darunnajah Cipining a d a l a h S t u d i B a n d i n g d a n Menghadiri Lokakarya bertema

p a r t i c i p a t o r y c o m m u n i t y development di Pesantren An- Nuqayah Guluk-Guluk Madura Jawa Timur, September 2000. Kegiatan ini didanai oleh Yayasan KEHATI Jakarta, terkait program kerja sama konservasi produktif (lihat tabel). (Musta'in)

rogram Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) berkaitan dengan pelestarian

P

lingkungan hidup dalam konsep Eco- Pesantren selaras dengan program yang digalakkan pesantren Darunnajah Cipining yang memang memiliki sumberdaya alam (SDA) memadai. Dengan kekayaan tanah wakaf seluas 70 hektar pesantren ini sejak berdirinya, 1988, telah menggagas berbagai bentuk kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan instistusi lainnya dalam rangka mengembangkan kepedulian lingkungan.

Munculnya berbagai bencana alam yang semakin sering terjadi di Indonesia dan kekhawatiran masyarakat dunia terhadap Efek Rumah Kaca (ERK) yang menyebabkan 'Global Warming” pada akhirnya membuka mata warga dunia untuk peduli terhadap keselamatan bumi. Hal ini juga yang melandasi KNLH untuk mengajak warga pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat untuk turut mendakwahkan pelestarian alam melalui isu keagamaan.

Untuk itu Kementerian pimpinan Ir. Rachmat Witoelar tersebut menyelenggarakan pertemuan yang melibatkan 120 kyai dan 500 utusan pondok pesantren

nasional, 5-6 Maret 2008, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Forum ini kemudian menjadi momentum peluncuran program 'Eco-Pesantren' dan temu kader peduli lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lingkungan bagi komunitas pondok pesantren dan membangun komitmen serta kemitraan antarpondok pesantren di seluruh Indonesia dalam upaya pembelaan terhadap lingkungan (jihad religi lingkungan).

Hadir pada acara tersebut Menteri Negara Lingkungan Hidup, yang membuka secara resmi pertemuan tersebut bersama Menteri Agama, Maftuh Basyuni. Adapun utusan dari pesantren Darunnajah yang hadir adalah 10 santri dan 2 orang pembimbing (Ustadz Syaiful Hadi Scada, S.Pd.I serta Ustadz Trimo, S.Ag).

Berikut adalah tabel daftar kegiatan kerja sama Pesantren Darunnajah Cipining dengan mitra usaha dalam bidang pemeliharaan lingkungan hidup dan isu-isu terkait.