• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pekerjaan Umum a. Jalan dan Jembatan

Dalam dokumen BUPATI BREBES RANCANGAN (Halaman 55-59)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi

F. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

3. Pekerjaan Umum a. Jalan dan Jembatan

Kondisi jalan kabupaten dalam kondisi baik di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2008-2012). Meskipun demikian masih terdapat jalan rusak dan rusak berat yang perlu penanganan serius. Tahun 2012 persentase jalan yang rusak ringan sebesar 15%, sedangkan untuk persentase kondisi jalan rusak berat sebesar 10%. Sementara itu untuk kondisi jalan poros desa yang mengalami kerusakan tahun 2012 sebesar 7%. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.20.

Tabel 2.20

Kondisi Jalan dan Jembatan di Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012

No. Indikator Sat 2008 2009 2010 2011 2012

a Panjang jalan Kabupaten km 674,84 674,84 674,84 674,84 674,84 Kondisi baik km 269,94 303,67 236,19 269,94 337,42 Kondisi sedang km 303,67 236,19 167,48 168,71 168,71 Kondisi rusak km 671,48 101,23 303,68 202,45 101,23 Kondisi rusak berat km 33,75 33,75 67,48 33,74 67,48 Persentase panjang jalan

kab kondisi baik (%) % 40 45 35 40 50,00 b. Panjang jalan poros desa

(km) km 293,32 315,02 324,47 332,72 342,92 Kondisi baik km 219,90 226,81 243,35 246,21 267,47 Kondisi sedang km 43,60 56,70 58,40 53,23 51,44 Kondisi rusak km 29,82 31,51 22,72 33,28 24,01 Persentase panjang jalan

poros desa kondisi baik (%) 74,97 72,00 75,00 74,00 78,00 c. Total Panjang Jembatan (m) m 3,235,5 3,235,5 3,235,5 3,235,5 3,235,5

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, 2012

b. Drainase

Kondisi drainase di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Tahun 2008 dan 2009 saluran drainase baik sebesar 60%, pada tahun 2010 meningkat menjadi 65%, selanjutnya pada tahun 2011 dan tahun 2012 meningkat menjadi 70%. Dengan demikian masih terdapat 30% saluran drainase dalam kondisi rusak. Kondisi drainase yang mengalami kerusakan disebabkan perawatan yang kurang baik, sehingga menimbulkan masalah genangan bahkan banjir.

c. Persampahan dan Air Limbah

Penanganan sampah di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan dari tahun 2008-2012 meskipun cakupan penanganannya masih sangat rendah. Tahun 2008 persentase sampah yang tertangani sebesar 26,135, tahun 2008 meningkat menjadi 29,40%. Dalam rangka menunjang pengelolaan sampah, Kabupaten Brebes memiliki satu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Selain itu dilakukan pula pengelolaan sampah melalui sistem 3R oleh kelompok-kelompok masyarakat. Perkembangan produksi sampah dan penanganan sampah selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.21

Tabel 2.21

Produksi Sampah dan Penanganan Sampah di Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012

No. Indikator Sat 2008 2009 2010 2011 2012

1 Total Volume sampah m3 750 800 850 850 850 Volume sampah yang

tertangani m3 196,00 208,00 250,00 250,00 250,00 Persentase sampah yang

tertangani % 26,13 26,00 29,40 29,40 29,40

Pengelolaan limbah cair domestik di daerah perkotaan dan perdesaan masih sederhana dengan mengandalkan septictank dengan peresapan atau septictank tanpa peresapan atau dengan cubluk sederhana, tanpa ada pengelolaan limbah padat maupun cair dalam sistem tersebut. Melalui Program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) penanganan air limbah dilakukan dengan pembangunan MCK++ yang menggabungkan fungsi MCK dan pengolahan limbah domestik melalui IPAL sederhana dengan kolam anaerobik dan digester untuk pengolahan limbah padat yang menghasilkan biogas. Namun demikian cakupannya masih sangat sedikit. Off site system atau pembuangan dan pengolahan limbah tinja secara terpusat untuk skala kota belum diaplikasikan di Kabupaten Brebes.

d. Sumberdaya air

Jumlah sumberdaya air di Kabupaten Brebes berupa waduk dan embung cukup banyak yaitu sebesar 97 waduk/embung. Meskipun demikian jumlah waduk dan embung yang mengalami kerusakan sebesar 69 buah atu sebesar 71,14%. Kondisi waduk/embung selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.22

Kondisi Embung/Waduk di Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012

No Indikator Sat 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah embung/waduk m 97 97 97 97 97

2. Jumlah embung/ waduk

kondisi baik m 18 18 18 18 28

3. Jumlah embung/waduk kondisi

rusak m 79 79 79 79 69

4. Persentase embung/ waduk

kondisi baik % 22,78 22,78 22,78 22,78 28,86 Sumber: Dinas Pengairan, Energi dan Sumberdaya Mineral, 2012

e. Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Irigasi di Kabupaten Brebes terbagi atas 3 jenis yaitu saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Kondisi saluran irigasi dalam kondisi baik tahun 2012 sebesar 40%, sementara sisanya dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Untuk kondisi irigasi sekunder dalam kondisi baik sebesar 45%, dan saluran tersier dalam kondisi baik sebesar 30%. Jumlah bendungan sungai di Kabupaten Brebes sebanyak 2 buah, dengan kondisi rusak ringan. Sungai di Kabupaten Brebes sebanyak 113 sungai, dengan panjang total mencapai 1.191,21 km. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.23

Tabel 2.23

Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012

No. Indikator Sat 2008 2009 2010 2011 2012

1. Panjang saluran irigasi

primer m 16.162 16.162 16.162 16.162 16.162 Kondisi Baik m 4.041 4.606 4.849 5.495 6.465 Kondisi Rusak ringan m 4.525 5.172 5.333 5.818 6.626 Kondisi Rusak berat m 7.596 6.384 5.980 4.849 3.071

No. Indikator Sat 2008 2009 2010 2011 2012

Panjang saluran irigasi

kondisi baik % 25 28,5 30 34 40

2. Panjang saluran irigasi

sekunder m 417.329 417.329 417.329 417.329 417.329 Kondisi Baik m 116.852 137.719 146.065 158.585 187.798 Kondisi Rusak ringan m 104.332 105.167 106.419 108.506 112.679 Kondisi Rusak berat m 196.145 174.444 164.845 150.238 116.852

Persentase panjang saluran irigasi sekunder kondisi baik

% 28 33 35 38 45

3. Panjang Saluran Irigasi

Tersier m 39.400 39.400 39.400 39.400 39.400 Kondisi Baik m 9.850 10.047 10.244 10.638 11.820 Kondisi Rusak ringan m 10.244 10.638 10.835 11.426 12.608 Kondisi Rusak berat m 19.306 18.715 18.321 17.336 14.972

Persentase panjang saluran irigasi tersier kondisi baik

% 25 25,5 26 27 30

4 Jumlah bendungan bh 2 2 2 2 2

Kondisi Baik bh - - - -

-Kondisi Rusak Ringan bh 2 2 2 2 2

Kondisi Rusak Berat bh - - - -

-5 Panjang Sungai km 1.191,21 1.191,21 1.191,21 1.191,21 1.191,21

Sumber: Dinas Pengairan, Energi dan Sumberdaya Mineral, 2012

4. Perumahan

Pemenuhan kebutuhan perumahan di Kabupaten Brebes cukup baik, dengan capaian pada tahun 2011 mencapai sebesar 91,25% berdasarkan hasil perhitungan jumlah rumah yang telah ada di Kabupaten Brebes dengan jumlah keluarga di Kabupaten Brebes. Capaian tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 89,36%. Penyediaan rumah masih mengalami kendala terkait ketersediaan lahan untuk perumahan, dan daya beli masyarakat akan perumahan yang masih rendah sehingga mempengaruhi kemampuan pengembang dalam penyediaan perumahan di Kabupaten Brebes.

Dilihat dari sisi penyediaan air bersih, jumlah rumah tangga yang telah mendapatkan akses pada air bersih sebesar 90,08%. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya 90,54% dan lebih tinggi dibandingkan dengan target MDGs. Cakupan layanan air bersih perkotaan saat ini hampir merata di seluruh KK di Kabupaten Brebes kecuali Kecamatan Songgom, Larangan, Tanjung dan Losari, dengan cakupan pelayanan air bersih perkotaan sebesar 7,29%. Untuk air bersih perdesaan cakupannya adalah daerah yang tidak mendapatkan layanan air bersih perkotaan. Hampir semua desa di Kabupaten Brebes telah terpenuhi air bersihnya baik dengan sistem mata air permukaan, sumur dangkal maupun sumur dalam. Cakupan pelayanan air bersih perdesaan mencapai sebesar 82,71%. Untuk di daerah tengah dan utara Kab. Brebes saat ini cakupannya masih sangat kecil, di beberapa desa masih mengandalkan saluran irigasi untuk kegiatan MCK, saat musim kemarau tidak ada air baku untuk air bersih sehingga harus didrop oleh tangki PDAM untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya.

Jumlah rumah tangga yang bersanitasi kondisinya masih berada dibawah target MDGs Nasional. Pada tahun 2011 rumah tangga bersanitasi baru mencapai 269.978 rumah tangga, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 262.140 rumah tangga. Sementara itu jumlah rumah tidak layak huni di kabupaten Brebes mengalami peningkatan tahun 2010 sebesar 89.277 rumah meningkat menjadi 101.381 rumah. Permukiman kumuh merupakan salah satu hal yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Brebes, meskipun jumlahnya kecil sebesar 2% pada tahun 2010-2011. Secara rinci perkembangan kinerja pembangunan urusan perumahan dapat dilihat pada Tabel 2.24.

Tabel 2.24

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012

No Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase Ketersediaan

rumah % 89,36 87,39 83,13 84,11 85

2. Persentase Rumah Tangga

memiliki akses Air Bersih % 58,74 76,78 90,54 90,08 NA 3. Persentase Rumah Tangga

ber Sanitasi % 46,38 46,55 46,68 44,4 44,0 4. Persentase Lingkungan

Permukiman Kumuh % 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 5. Persentase Rumah Tidak

layak huni % 18,92 18,92 21,81 21,19 21,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, 2012

Dalam dokumen BUPATI BREBES RANCANGAN (Halaman 55-59)