GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi
F. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
6. Perencanaan Pembangunan
Penyelarasan secara terpadu dokumen perencanaan pembangunan nasional yaitu RPJM Nasional 2010–2014, RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013 dengan RPJMD Kabupaten Brebes untuk menyelesaikan permasalahan dan isu strategis sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Undang-undang No. 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, perlu semakin ditingkatkan. Penyusunan Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah harus mengacu pada penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Penyusunan dokumen perencanaan perlu pula memperhatikan pengarusutamaan dalam perencanaan pembangunan daerah, yaitu: (1) tata pemerintahan yang amanah (good governance); (2) peningkatan pencapaian standar pelaksanaan minimal (SPM) meliputi 15 urusan wajib yang targetnya harus disusun oleh pemerintah Kabupaten Brebes; (3) perencanaan dan penganggaran yang pro-poor dan penganggaran responsif gender, serta (4) memperhatikan kelestarian lingkungan dan pengurangan resiko bencana.
Selain itu, perlu diperhatikan kebijakan dan arahan Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Nasional Berkeadilan, mengamanatkan bahwa pemerintah daerah memberikan sumbangan dalam rangka pencapaian Pendidikan Untuk Semua (PUS), Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDG`s) pada tahun 2015; RAD Pangan dan Gizi; Pengembangan ICT dan lain-lain. Gambaran kondisi pelaksanaan dan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam bidang ekonomi, perencanaan bidang sosial budaya berdasarkan arahan pemerintah Pusat yang telah disusun, antara lain dapat dilihat pada Tabel 2.26.
Tabel 2.26
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012
No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
1 Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah
1) RPJPD yang telah
ditetapkan dengan Perda 1 0 0 0 0
2) RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Perda 1 0 0 0 0
3) RKPD yang telah ditetapkan
dengan Perbup 1 1 1 1 1 2 Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi 1 1 1 1 1 3 Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya 0 5 4 6 5
4 Jumlah dokumen perencanan
bidang infrastruktur 0 0 0 1 4
Seiring dengan peningkatan tuntutan kualitas perencanaan pembangunan daerah, pada masa mendatang akan sangat banyak dokumen perencanaan pembangunan yang diamanatkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah di berbagai bidang. Dengan demikian untuk menjaga sinergitas pembangunan daerah, dengan pembangunan nasional dan provinsi, maka kedepan penyusunan dokumen perencanaan baik bidang ekonomi, sosial budaya dan prasarana wilayah dan sumberdaya alam perlu diwujudkan.
7. Perhubungan
Jumlah angkutan darat di Kabupaten Brebes tidak mengalami peningkatan selama 5 tahun yaitu sebanyak 407 AKAP dan sebanyak 285 unit AKDP. Sementara itu untuk jumlah penumpang moda angkutan umum mengalami penurunan, tahun 2008 jumlah penumpang moda angkutan umum sebanyak 15.407.200 orang tahun 2012 menurun menjadi 15.100.330 orang. Penurunan minat masyarakat menggunakan moda angkutan umum dikarenakan rendahnya fasilitas angkutan umum.
Jumlah trayek angkutan pedesaan di Kabupaten Brebes mengalami penurunan dalam kurun waktu tahun 2008-2012. Pada tahun 2008 jumlah trayek angkutan pedesaan sebanyak 53 trayek, pada tahun 2012 turun menjadi 47 trayek. Sementara itu untuk angkutan kendaraan yang memiliki ijin KIR selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas telah terpasang rambu-rambu lalu lintas di Kabupaten Brebes. Pada tahun 2012 terpasang 580 unit rambu-rambu lalu lintas, meningkat dari tahun 2008 yang hanya terpasang sebanyak 119 unit.
Perkembangan kinerja urusan perhubungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.27.
Tabel 2.27
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Brebes Tahun 2008-2012
No Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 (s.d Sept)2012
a. Jumlah penumpang semua moda angkutan umum
orang 15.407.20
0 15.307.450 15.205.450 15.125.750 15.100.330 b. Jumlah Terminal Bis Unit
Kelas B 3 3 3 3 3 Kelas C 4 4 4 4 4 c. Jumlah Angkutan Darat Unit Bus AKAP 407 407 407 407 407 Bus AKDP 285 285 285 285 285 d. Jumlah rambu – rambu lalu lintas yang telah terpasang
Unit 119 120 109 209 580
e. Jumlah trayek
angkutan perdesaan Trayek 53 52 49 47 47
Jumlah ijin trayek angkutan umum perkotaan/ perdesaan yang dikeluarkan
No Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 (s.d Sept)2012
f. Jumlah trayek
angkutan perdesaan Trayek 53 52 49 47 47
Jumlah ijin trayek angkutan umum perdesaan yang dikeluarkan
Buah 789 789 789 789 785
g. Jumlah kendaraan
angkutan umum Buah 1.357 1.357 1.357 1.357 1.357
Jumlah kendaraan angkutan umum yang memiliki KIR angkutan umum Buah 1.044 1.134 1.778 1.977 2.088 Persentase kepemilikan KIR angkutan umum % 77 84 85 85 86
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, 2012
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengamanatkan bagi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai salah satu stakeholder untuk menyediakan sarana dan prasarana LLAJ untuk mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Selama tahun 2012 kasus kecelakaan di Kabupaten Brebes masih cukup tinggi. Kondisi ini menunjukan masih rendahnya tingkat keselamatan berlalu lintas. Berikut ini adalah data Kecelakaan Lalu Lintas pada Tahun 2012, yang bersumber dari Satlantas Polres Brebes sampai dengan September 2012. Data kecelakaan lalu lintas dapat dilihat pada Tabel 2.28.
Tabel 2.28
Data Kecelakaan Lalu Lintas s/d September 2012 No Klasifikasi Kecelakaan dan Kerugian Jumlah
1. Kasus Kecelakaan 593 Kasus
Meninggal Dunia 148 Orang
Luka Berat 79 Orang
Luka Ringan 721 Orang
Kerugian Materiil Rp.
534.900.000,-Sumber : Satlantas Polres Brebes, 2012
Melihat tingginya kasus kecelakaan di Kabupaten Brebes, maka diperlukan peningkatan sarana prasarana LLAJ untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Selain itu perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan keselamatan dalam berlalu lintas. Sarana prasarana pendukung dapat dilihat pada Tabel 2.29.
Tabel 2.29
Prasarana Penunjang Keselamatan LLAJ Tahun 2012
Prasarana LLAJ: Satuan Jumlah
- Rambu Lalu Lintas Terpasang - Rambu Lalu Lintas Portabel - Pagar Pengaman Jalan - Water Barrier - Concrete Barrier unit unit meter unit unit 580 40 80 30 40
Prasarana LLAJ: Satuan Jumlah
- Traffic Cone - Traffic Light - Warning Light
- Pos Jaga Perlintasan Sebidang
unit unit unit unit 100 16 44 7
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, 2012
Dari Tabel 2.29 dapat dilihat bahwa kebutuhan akan prasarana penunjang keselamatan LLAJ masih sangat kurang. Jumlah prasarana penunjang seperti tertera pada tabel belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Brebes dalam hal penyediaan prasarana penunjang keselamatan LLAJ.
Ketersediaan pelabuhan/dermaga penyeberangan yang representatif juga perlu untuk diperhatikan, melihat fakta bahwa di Waduk Malahayu dan Waduk Penjalin belum memiliki fasilitas tersebut. Keberadaan dermaga penyeberangan akan mempermudah aksesibilitas antar desa di sekeliling waduk, sekaligus menunjang pariwisata. Data angkutan waduk dapat dilihat pada Tabel 2.30.
Tabel 2.30
Angkutan Waduk Malahayu dan Penjalin
Lokasi Luasan Jumlah Angkutan Keterangan
Waduk Malahayu 944 hektare 7 unit Kapasitas 15 orang Motor Tempel 12 PK
Waduk Penjalin 1,25 km2 21 unit Kapasitas 15 orang
Manual / Penggerak Dayung
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, 2012