• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Urusan Pilihan 1. Pertanian

Dalam dokumen BUPATI BREBES RANCANGAN (Halaman 93-98)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi

F. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

8. Lingkungan Hidup

2.3.2 Pelayanan Urusan Pilihan 1. Pertanian

Kabupaten Brebes berada pada ujung barat Jawa Tengah, di jalur transportasi utama Pantura dengan posisi memanjang ke selatan, sampai hampir separuh lebar lintang pulau Jawa. Di bagian utara berbatasan dengan laut Jawa sedang di bagian seltan merupakan wilayah pegunungan. Dengan kondisi dan luasan seperti ini, Kabupaten Brebes sangat berpotensi sebagai penghasil tanaman pangan khususnya padi dan tanaman palawija, serta tanaman hortikultura (buah-buahan dan sayuran), serta produk-produk peternakan. Brebes juga telah menjadi ikon produksi tanaman hortikultura bawang merah dan salah satu produk peternakannya juga telah menjadi ikon wisata belanja, yaitu telur asin.

Capaian pembangunan pertanian Kabupaten Brebes dalam kurun waktu 2008-2011 menunjukkan perkembangan yang positif. Hampir seluruh komoditas pertanian tanaman tanaman pangan meningkat produktivitasnya, kecuali ketela pohon dan kacang tanah. Begitu pula dengan Produksi tanaman hortikultura yang hampir sebagian besar menunjukkan peningkatan pada kurun waktu yang sama, yaitu tahun 2008-2011. Beberapa komoditas tanaman hortikultura yang produksinya cenderung menurun adalah rambutan, pisang, cabe rawit, melinjo, dan sirsak. Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Brebes juga mengalami peningkatan untuk jenis cengkeh, teh, kopi robusta, dan kopi arabika. Sementara itu untuk jenis komoditas kelapa, jambu mete, dan kapuk randu terjadi penurunan produksi. Perkebunan jenis komoditas ini sebagian dialihkan menjadi perkebunan jenis tanaman lain, atau jenis penggunaan lainnya.

Populasi ternak di Kabupaten Brebes, baik ternak ruminansia maupun ternak unggas menunjukkan peningkatan dalam kurun waktu tahun 2008-2011, kecuali kerbau dan kuda. Populasi kerbau mengalami penurunan disebabkan beberapa faktor, antara

lain proses perkawinan yang hanya bisa dilakukan secara alami, belum bisa dilakukan dengan kawin suntik; pemeliharaan kerbau memerlukan kubangan air sehingga agak menyulitkan; penggunaan kerbau sebagai bajak yang telah beralih ke traktor, dan permintaan akan daging kerbau yang semakin berkurang. Sementara itu penurunan populasi kuda disebabkan penggunaan kuda yang jarang, transportasi kuda telah tergantikan moda transportasi yang lain.

Perkembangan capaian indikator kinerja urusan pertanian dapat dilihat pada Tabel 2.52.

Tabel 2.52

Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Brebes Tahun 2008 - 2012

No Indikator 2008 2009 2010 2011

1. Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya (ton)

Padi 495.557 524.975 561.262 571.503 Jagung 66.705 116.545 178.836 93.102 Ubi Kayu 22.161 31.903 32.755 13.284 Ubi Jalar 3.379 3.130 2.933 4.816 Kacang Kedelai 6.959 8.002 9.005 23.966 Kacang Tanah 479 638 888 556 Kacang Hijau 2.423 4.107 5.444 3.898

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (kw/ha) Padi 58,05 58,3 61,09 63,06 Jagung 44,07 57,13 71,35 64,62 Ubi Kayu 132,22 136,86 131,28 118,71 Ubi Jalar 119,40 122,26 127,52 118,71 Kacang Kedelai 12,38 13,83 14,43 14,04 Kacang Tanah 12,91 12,91 12,15 11,98 Kacang Hijau 12,24 13,52 13,39 13,38

2. Produksi tanaman hortikultura (kw) Bawang Merah 3.366.447 3.125.832 4.128.128 2.788.639 Kentang 291.414 531.818 581.294 484.107 Sawi / Petsai 583 1.031 2.215 2.359 Kacang Panjang 1.415 1.336 796 1.231 Cabe Besar 276.192 417.913 380.320 168.857 Terong 5.319 10.218 11.959 10.548 Buncis 7.462 8.335 15.216 17.103 Ketimun 1.603 4.010 2.003 3.544 Kubis 308.698 335.737 449.074 380.656 Tomat 4.472 3.619 4.151 7.860 Alpukat 1.997 2.188 2.071 2.137 Mangga 227.109 97.905 102.610 144.416 Rambutan 7.912 5.836 4.445 5.659 Duku 648 1.570 731 740 Jeruk 253 285 174 207 Durian 3.771 13.803 8.544 12.309 Pepaya 3.604 6.169 4.521 5.874

No Indikator 2008 2009 2010 2011 Pisang 3.957.177 4.964.542 3.824.620 3.099.081 Nanas 61 150 95 145 Nangka 5.642 7.481 8.184 8.365 Jambu Biji 3.181 5.455 3.065 4.219 Bawang Putih 451 386 1.083 1.458 Bawang Daun 81.326 83.557 94.587 99.568 Wortel 89.689 92.503 129.620 131.819 Cabe Rawit 96.055 113.416 98.847 82.472 Labu Siam 8.795 8.839 12.000 30.055 Kangkung 1.835 1.544 1.701 2.271 Petai 6.911 6.260 8.107 10.586 Melinjo 13.636 27.862 23.953 12.578 Manggis 249 583 293 308 Sawo 6.946 8.600 12.468 13.103 Sirsak 879 766 654 700 Sukun 2.981 3.516 3.780 4.644

3. Produksi Tanaman Perkebunan

Kelapa (butir) 23.510.000 21.086.000 19.430.000 19.290.000 Cengkeh (Ton) 234,00 234,20 239,00 242,00

Teh (Ton) 34,00 38,00 55,42 56,50

Kopi Robusta (Ton) 44.660 45.000 49.440 51.240 Kopi Arabika (Ton) 17.270 18.000 21.830 23.870

Jambu Mete (Kg) 8.080 7.790 7.790 7.610

Kapuk Randu (Ton) 36,33 20,59 19,74 18,83 4. Populasi Ternak (ekor)

Sapi Potong 17.915 21.717 22.568 37.740 Sapi Perah 7 12 34 40 Kerbau 8.373 10.949 11.582 8.774 Kuda 417 364 378 364 Kambing 118.017 116.104 117.304 111.636 Domba 165.690 158.451 169.393 164.177

Ayam ras layer 1.283.080 1.561.737 1.619.336 1.626.564 Ayam ras broiler 1.199.788 1.105.846 1.366.669 1.367.348 Ayam Buras 2.578.276 2.684.685 2.742.517 2.754.386 Itik 479.704 522.749 560.832 568.370 Kelinci 5.905 6.183 8.192 8.228 Puyuh 14.400 29.706 33.800 34.088 Entok 53.983 61.785 99.951 100.816 Angsa 274 1.643 3.866 3.872

5. Produksi Daging (ton/thn)

Sapi 795,90 764,75 932,48 736,50 Kerbau 222,37 274,46 188,42 153,60 Kambing 241,53 187,90 259,41 164,22 Domba 1.081,33 921,52 962,32 538,22 Ayam ras 2.570,48 3.354,63 3.732,51 5.603,01 Ayam Buras 2.675,40 2.843,30 2.879,65 1.558,75 Itik 273,43 288,85 308,43 182,56

6. Produksi telur (ton/thn)

Ayam ras 11.325,54 12.759,32 14.824,35 14.890,52 Ayam buras 2.986,72 2.752,60 2.753,61 2.765,52

No Indikator 2008 2009 2010 2011

Itik 4.157,89 4.554,54 5.066,08 5.362,86

Puyuh 26,64 29,94 29,95 30,20

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Dinas Peternakan, 2012

Beras merupakan makanan pokok masyarakat Kabupaten Brebes, produksi padi diharapkan terus meningkat antara 2 – 5% per tahun. Peningkatan ini terutama diharapkan dapat terjadi karena peningkatan produktivitas, dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari rata-rata 150 per tahun menjadi IP 200 per tahun disebabkan perbaikan infrastruktur jaringan irigasi desa (JIDES), jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT), irigasi air permukaan, irigasi air tanah dangkal, embung, irigasi air dalam, optimasi lahan, bantuan pompa sehingga meningkatkan luas tanam, luas panen.

Peningkatan produksi diharapkan juga terjadi pada tanaman palawija. Untuk tanaman jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan kacang hijau, peningkatan ini diperkirakan berkisar antara 2 – 3% per tahun, baik melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan luas panen, agar prestasi Kabupaten Brebes yang selama ini selalu surplus terhadap bahan-bahan pangan tersebut, dapat terus dipertahankan. Demikian juga untuk tanaman-tanaman kedelai, diharapkan dapat meningkat sebesar 3 – 5%. Peningkatan yang lebih besar ini diajukan, karena ketersediaan kedua jenis bahan pangan ini dibawah kebutuhan, atau selalu devisit, sehingga dengan persentase peningkatan yang lebih besar, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.

Peningkatan produksi sayuran juga diharapkan antara 2 – 3% per tahun, baik melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan luas panen. Terutama Produksi bawang merah, Cabe Besar, Kentang dan Kubis yang selama ini mendominasi produksi sayuran di Kabupaten Brebes diharapkan juga terus meningkat. Peningkatan produksi ini dapat diimbangi dengan penataan jaringan pemasaran, penyediaan mekanisme tata niaganya, sehingga fluktuasi harganya dapat diperkecil. Penyediaan teknologi pasca panen dan prasarananya di tingkat kelompok tani juga sangat diharapkan sehingga dapat lebih menjamin kestabilan harga dan kepastian penerimaan petani. Peningkatan produksi tanaman sayuran lainnya diharapkan sebesar 2 – 5%. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat terwujud dari peningkatan produktivitas dan perluasan luas tanam. Khusus cabe, kentang dan kubis yang produksinya relatif tinggi namun harganya relatif fluktuatif, upaya pengembangannya perlu dilengkapi dengan peningkatan minat petani untuk terus mempertahankan luas panen dan produktivitasnya.

Produksi buah-buahan juga diharapkan terus meningkat, dengan laju pertumbuhan antara 2 – 5%. Peningkatan diharapkan dari terbentuknya kawasan pengembangan buah-buahan. Teknologi dan manajemen penanganan pasca panen perlu dikembangkan dan disosialisasikan kepada para petani. pemasaran produk-produk buah-buahan dapat dijadikan sebagai “pengikut pasar” komoditas bawang merah dan telur asin.

Produksi biofarmaka juga diharapakan terus meningkat, dengan laju peningkatan anatar 2-5%. Peningkatan ini diharapakan dari penggunaan lahan lahan tidur dan pekarangan. Peningkatan ini diharapakan mampu meningkatkan pendapatan petani.

Produksi peternakan dan produk-produk hasil ternak di Kabupaten Brebes diharapkan juga terus meningkat dengan laju pertumbuhan antara 1 – 6%. Untuk ternak ruminansia, baik ruminansia besar maupun kecil yang produksi daging maupun susunya masih rendah, upaya peningkatannya diharapkan mencapai sebesar 3 – 6%. Relatif rendahnya produksi kedua jenis produk ternak disebabkan oleh masih tingginya

persentase peternak ruminansia yang menganggap beternak sebagai sambilan atau tabungan. Akibatnya sumbangannya terhadap ketersediaan bahan pangan baik daging maupun susu relatif rendah. Upaya pengembangannya disamping meningkatkan kemampuan membudidayakan ternak, juga perlu menambahkan aspek-aspek komersialisasi usaha ternak, bagi para peternak tradisional tersebut.

Pada ternak unggas, khususnya itik yang telah memiliki ikon komersial dan sistem produksinya telah membentuk sistem usaha komunal, perlu didukung dengan penyelamatan genetis itik petelor, sehingga dapat menjamin keseragaman mutu telor jangka panjang. Upaya-upaya penetapan standardisasi budidaya dan proses produksi telur asin perlu dilakukan agar diperoleh keseragaman produk. Untuk ternak unggas lain diharapkan dapat terus ditingkatkan produksinya guna meningkatkan pendapatan peternak dan meningkatkan ketersediaan bahan pangan hewani. Perlu dikembangkan produk-produk olahan hasil peternakan yang dapat memperkuat pasar telor asin, baik sebagai pengikut pasar, penyela pasar, maupun periak pasar, sehingga semakin luas dan intensif menjangkau segmen pasar produk olahan hasil peternakan.

2. Kehutanan

Luas lahan hutan lindung dan hutan konservasi di Kabupaten Brebes dapat terpelihara secara lestari dengan luasan yang tetap. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) juga mendukung pengelolaan hutan bersama masyarakat yang diprogramkan oleh pemerintah, terlihat dari persentase LMDH yang aktif di Kabupaten Brebes mencapai sebesar 100% pada tahun 2012. Lahan kritis di Kabupaten Brebes seluas 5.967,50 ha pada tahun 2010 juga telah diupayakan perbaikan kondisi melalui rehabilitasi lahan, dengan capaian persentase luas lahan kritis yang direhabilitasi telah mencapai sebesar 50,87% pada tahun 2011.

Produksi hasil hutan di Kabupaten Brebes untuk jenis kayu bulat menunjukkan peningkatan dalam kurun waktu lima tahun (2008-2011). Namun demikian untuk jenis kayu olahan fluktuatif, terakhir pada tahun 2011 produksi kayu olahan hanya sebanyak 144,99 m3, padahal pada tahun 2010 produksinya bisa mencapai 1.810,48 m3. Begitu pula produksi kayu pinus yang mengalami penurunan hanya menjadi sebanyak 2.688,05 ton pada tahun 2011, dari sebanyak 7.628,95 ton. Penurunan produksi kayu bulat, kayu olahan, dan getah pinus ini berkaitan dengan pola tebang yang diterapkan oleh KPH. Perkembangan capaian kinerja urusan kehutanan dapat dilihat pada Tabel 2.53.

Tabel 2.53

Capaian Indikator Kinerja Urusan Kehutanan Kabupaten Brebes Tahun 2008 - 2012

No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

1. Luas Hutan

- Hutan Lindung (Ha) 1.383 1.383 1.383 1.383 1.383

- Hutan Konservasi/ Cagar Alam

(Ha) 48,50 48,50 48,50 48,50 48,50

- Hutan Rakyat 5.557 5.557 5.557 5.557 2. Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH)

Jumlah LMDH 90 90 90 90

Persentase LMDH aktif (%) 100 100 100 100 3. Lahan kritis dan rehabilitasi

No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

Luas lahan kritis yang direhabilitasi - - 2.470 3.036 Persentase luas lahan kritis yang

direhabilitasi (%) - - 41,07 50,87

4. Produksi Hasil Hutan

- Kayu bulat 4.108,46 6.954,19 4.628,12 5.317,39 - Kayu Olahan 1.071,04 566,95 1.810,48 144,99 - Getah Pinus 7.175,70 7.040,17 6.702,54 7.628,95 2.688,05

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Brebes, 2012

Dalam dokumen BUPATI BREBES RANCANGAN (Halaman 93-98)