• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN ANESTESI

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 107-110)

PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

PELAYANAN ANESTESI

Standar PAB.4.

Petugas yang kompeten menyelenggarakan asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.

Maksud dan Tujuan PAB.4.

Berhubung anestesi membawa risiko tinggi, maka pemberiannya harus direncanakan dengan seksama. Asesmen pra anestesi pasien merupakan basis untuk perencanaan tersebut dan untuk penggunaan analgesia pasca operatif. Asesmen pra anestesi memberikan informasi yang diperlukan bagi :

Pemilihan pelayanan anestesi dan merencanakan anestesi; -

Pemberian layanan anestesi yang aman dan tepat; dan -

Penafsiran temuan pada monitoring pasien. -

Seorang spesialis anestesi atau petugas lain yang kompeten menjalankan asesmen pra anestesi.

Proses asesmen pra anestesi dijalankan beberapa waktu sebelum rawat inap atau sebelum tindakan pembedahan atau sesaat sebelum operasi, seperti pada pasien emergensi atau obstetri

Asesmen pra induksi terpisah dari asesmen pra anestesi, karena fokusnya pada stabilitas fisiologis dan kesiapan pasien untuk anestesi dan terjadi sesaat sebelum induksi anestesi. Bila anestesi yang harus diberikan secara darurat, asesmen pra anestesi dan asesmen pra induksi dapat segera dilaksanakan secara berurutan atau secara serempak, tetapi masing-masing didokumentasikan sendiri.

Elemen Penilaian PAB.4.

Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap pasien (lihat juga AP.1.1, EP 1) 1.

Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk re-evaluasi pasien segera sebelum induksi 2.

anestesi, sesaat sebelum diberikan induksi anestesi

Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yang kompeten untuk melakukannya 3.

Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam medis 4.

Standar PAB.5.

Pelayanan anestesia pada setiap pasien direncanakan dan didokumentasikan di rekam medis pasien

Maksud dan Tujuan PAB.5.

Pelayanan anestesi direncanakan secara seksama dan didokumentasikan dalam catatan anestesi. Perencanaan mempertimbangkan informasi dari asesmen pasien lain dan mengidentifikasi anestesi yang akan digunakan, termasuk metode pemberiannya, pemberian medikasi dan cairan lain, serta prosedur monitoring dalam mengantisipasi pelayanan pasca anestesi.

Elemen Penilaian PAB.5.

Pelayanan anestesi setiap pasien direncanakan 1.

Rencana tersebut didokumentasikan 2.

Standar PAB.5.1.

Risiko, manfaat dan alternatif didiskusikan dengan pasien dan keluarganya atau mereka yang membuat keputusan bagi pasien.

Maksud dan Tujuan dari PAB.5.1.

Proses perencanaan anestesi mencakup mengedukasi pasien, keluarganya, atau pembuat keputusan atas risiko, manfaat dan alternatif yang berhubungan dengan perencanaan anestesia dan analgesia pasca operatif. Diskusi ini terjadi sebagai bagian dari proses untuk memperoleh persetujuan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) sebagaimana disyaratkan dalam HPK.6.4, EP 2. Seorang anestesiolog atau petugas yang kompeten memberikan edukasi ini.

Elemen Penilaian PAB.5.1.

Pasien, keluarga dan pengambil keputusan diberi pendidikan tentang risiko, manfaat 1.

dan alternatif anestesi (lihat juga HPK.6.4, EP 2).

Antestesiolog atau petugas lain yang kompeten memberikan edukasi tersebut 2.

Standar PAB.5.2.

Anestesi yang digunakan dan tehnik anestesi ditulis di rekam medis pasien

Maksud dan Tujuan PAB.5.2.

Anestesi yang digunakan dan teknik anestesi ditulis di rekam medis anestesi pasien

Elemen Penilaian PAB.5.2.

Anestesi yang digunakan dituliskan dalam rekam medis pasien (lihat juga PP.2.1, EP 7, 1.

dan MKI.19.1, EP 4)

Teknik anestesi yang digunakan dituliskan dalam rekam medis anestesi pasien 2.

Dokter spesialis Anestesi dan atau perawat anestesi dan asisten anestesi di catat di 3.

rekam medis anestesi pasien.

Standar PAB.5.3.

Selama pemberian anestesi, status fisiologis setiap pasien terus menerus dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis pasien

Maksud dan Tujuan PAB.5.3.

Monitoring fisiologis memberikan informasi yang dapat diandalkan tentang status pasien selama pemberian anestesi (umum, spinal dan regional) dan periode pemulihan. Metode monitoring tergantung pada status pra anestesi pasien, anestesi yang dipilih dan kompleksitas dari pembedahan atau prosedur lain yang dikerjakan selama anestesi. Namun demikian, dalam semua kasus, proses monitoring dilakukan terus menerus dan hasilnya dituliskan ke dalam rekam medis pasien.

Elemen Penilaian PAB.5.3.

Kebijakan dan prosedur mengatur frekuensi minimum dan tipe monitoring selama 1.

tindakan anestesi dan polanya seragam untuk pasien yang serupa yang menerima tindakan anestesi yang sama waktu pemberian anestesi (lihat juga AP.2, EP 1 – 3) Status fisiologis dimonitor secara terus menerus selama pemberian anestesi, sesuai 2.

kebijakan dan prosedur (lihat juga AP.2, EP 1 dan 2)

Hasil monitoring dituliskan ke dalam rekam medis anestesi pasien (lihat juga MKI.19.1, 3.

EP 4)

Standar PAB.6.

Setiap status post anestesi pasien dimonitor dan didokumentasikan dan pasien dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas yang kompeten atau dengan menggunakan kriteria baku.

Maksud dan Tujuan PAB.6.

Monitoring selama anestesi adalah dasar dari monitoring selama periode pemulihan pasca anestesi. Pengumpulan data secara sistematik dan analisis data yang berlangsung terhadap kondisi pasien yang dalam pemulihan, mendukung keputusan untuk memindahkan pasien ke setting pelayanan lain dengan pelayanan yang kurang intensif. Pencatatan data monitoring merupakan dokumentasi untuk mendukung keputusan untuk memindahkan pasien.

Memindahkan dari ruang pulih pasca anestesi atau menghentikan monitoring pemulihan, memakai salah satu cara alternatif berikut ini :

Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh seorang a)

yang bertanggung jawab untuk mengelola pelayanan anestesi

Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh seorang perawat b)

atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam rekam medis pasien

Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang mampu c)

memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca sedasi terhadap pasien tertentu, antara lain seperti pada unit pelayanan intensif kardiovaskuler atau unit pelayanan intensif bedah saraf.

Waktu tiba dan pemindahan dari ruang pulih (atau menghentikan monitoring pemulihan) dicatat.

Elemen Penilaian PAB.6.

Pasien dimonitor sesuai kebijakan selama periode pemulihan pasca anestesi (lihat juga 1.

AP.2, EP 3)

Temuan selama monitoring dimasukkan ke dalam rekam medis pasien, baik dicatat atau 2.

secara elektronik (lihat juga MKI.19.1, EP 4)

Pasien dipindahkan dari unit pasca anestesi (atau monitoring pemulihan dihentikan) 3.

sesuai dengan alternatif yang diuraikan dalam a) s/d c) Maksud dan Tujuan Waktu dimulai dan diakhirinya pemulihan dicatat dalam rekam medis pasien 4.

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 107-110)