• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMANAN KEBAKARAN

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 196-199)

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

PENGAMANAN KEBAKARAN

maupun sebagai bagian dan dilakukan bersama dengan masyarakat; atau

ujicoba sepanjang tahun terhadap elemen kritis dari c) sampai dengan g) dari -

rencana tersebut.

Bila rumah sakit mengalami bencana secara nyata, mengaktifasi rencana yang ada, dan setelah itu diberi pengarahan yang tepat, dan situasi ini digambarkan setara dengan uji coba tahunan.

Elemen Penilaian MFK 6

Rumah sakit telah mengidenfikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti 1.

keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya, serta kejadian wabah besar yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.

Rumah sakit merencanakan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana, 2.

meliputi item a) sampai g) Maksud dan Tujuan

Elemen Penilaian MFK 6.1.

Seluruh rencana diujicoba secara tahunan atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari 1.

c) sampai g) dari rencana

Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-jawab

2. (debriefing) mengenai ujicoba yang

dilakukan

Bila terdapat badan independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, 3.

rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.

PENGAMANAN KEBAKARAN

Standar MFK 7

Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.

Standar MFK 7.1.

Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penghentian/pemadaman (suppression), meredakan dan jalur evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan kebakaran.

Standar MFK 7.2.

Rumah sakit secara teratur melakukan uji coba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasilnya.

Maksud dan Tujuan MFK 7 sampai MFK 7.2

Kebakaran adalah risiko yang selalu ada di rumah sakit. Karenanya, setiap rumah sakit perlu merencanakan bagaimana menjamin penghuni rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi kebakaran atau ada asap. Rumah sakit merencanakan secara khusus :

pencegahan kebakaran melalui pen

- gurangan risiko kebakaran, seperti penyimpanan

dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen;

bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau berdekatan dengan -

bangunan yang dihuni pasien;

jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila tejadi kebakaran; -

sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap

- (smoke detector), alarm

kebakaran, dan patroli kebakaran; dan mekanisme penghentian/supresi

- (suppression) seperti selang air, supresan kimia

(chemical suppressants) atau sistem penyemburan (sprinkler).

Tindakan ini, bila digabungkan akan memberi waktu yang cukup bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung untuk menyelamatkan diri dari kebakaran dan asap. Tindakan ini tanpa memandang umur, ukuran atau kontruksi dari fasilitas. Contohnya, fasilitas berbahan batu bata satu tingkat akan menggunakan metode yang berbeda dengan fasilitas kayu yang besar dan bertingkat.

Rencana pengamanan kebakaran rumah sakit mengidentifikasi :

frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan pengamanan -

kebakaran, sesuai ketentuan;

rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada asap; -

proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam jangka waktu 12 -

bulan;

pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif dan mengevakuasi -

pasien bila terjadi kedaruratan, dan ;

partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-kurangnya -

setahun sekali.

Sebuah ujicoba rencana dapat dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai contoh, rumah sakit dapat menetapkan “fire marshal” /perwira kebakaran untuk setiap unit dan dia ditugasi untuk menanyai staf secara acak tentang apa yang akan mereka lakukan jika kebakaran terjadi pada unit mereka. Staf dapat diberi pertanyaan spesifik, seperti “Dimana letak katup penutup oksigen? Jika anda harus menutup katup oksigen, bagaimana cara Anda

merawat/mengasuh pasien yang membutuhkan oksigen? Di mana letak alat pemadam api pada unit anda? Bagaimana anda melaporkan kejadian kebakaran? Bagaimana anda melindungi pasien selama terjadinya kebakaran? Bila anda harus mengevakuasi pasien, prosesnya bagaimana?. Staf seharusnya dapat merespon dengan tepat pertanyan tersebut. Bila tidak, hal ini harus didokumentasikan dan dikembangkan suatu rencana reedukasi. Fire marshal harus selalu membuat catatan tentang siapa saja yang berpartisipasi. Rumah sakit dapat juga mengembangkan tes tertulis untuk staf yang terkait dengan pengamanan kebakaran sebagai bagian dari uji coba rencana.

Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan didokumentasikan.

Elemen Penilaian MFK 7

Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh penghuni rumah sakit 1.

aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lain yang bukan kebakaran.

Program dilaksanakan secara terus-menerus dan komprehensif untuk memastikan 2.

bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja staf termasuk dalam program. Bila terdapat badan independen di fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah 3.

sakit memastikan bahwa badan tersebut mematuhi rencana pengamanan kebakaran.

Elemen Penilaian MFK 7.1.

Program termasuk pengurangan risiko kebakaran; 1.

Program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada pembangunan di atau berdekatan 2.

dengan fasilitas;

Program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap; 3.

Program termasuk mereda

4. kan kebakaran dan pengendalian (containment) asap. Program termasuk evakuasi/ jalan keluar yang aman dari fasilitas bila terjadi kedaruratan 5.

akibat kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran.

Elemen Penilaian MFK 7.2.

Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi dan diuji coba, serta dipelihara, 1.

yang frekuensinya ditetapkan oleh rumah sakit

Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan kebakaran dan asal 2.

(lihat juga MFK.11.1, EP1)

Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam rencana 3.

pengamanan kebakaran dan asap. (Lihat juga MFK 11.1, EP 1). Staf dapat memeragakan cara membawa pasien ke tempat aman. 4.

Pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan dan sistem didokumentasikan. 5.

Standar MFK 7.3.

Maksud dan Tujuan MFK 7.3.

Rumah Sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok, yang : Berlaku bagi seluruh pasien, keluarga, staf dan pengunjung;

-

Melarang merokok di lingkungan rumah sakit -

Elemen Penilaian MFK 7.3.

Rumah sakit membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk melarang merokok. 1.

Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi pasien, keluarga, pengunjung dan 2.

staf.

Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah dimplementasikan 3.

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 196-199)