• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 141-144)

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP )

RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

Partisipasi dalam pengumpulan data, analisis, perencanaan dan pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang kebanyakan staf tidak mempunyainya atau tidak menggunakannya secara rutin. Mereka harus diberi pelatihan sesuai dengan peran dalam program yang direncanakan jika mereka diminta untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan program. Perlu dilakukan penyesuaian kegiatan rutin dari staf agar tersedia cukup waktu bagi mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pelatihan dan perbaikan sebagai bagian dari tugas rutin sehari-hari. Rumah sakit mengidentifikasi dan menyediakan pelatih terampil untuk pendidikan dan pelatihan ini.

Elemen Penilaian PMKP.1.5.

1. Ada program pelatihan bagi staf sesuai dengan peranan mereka dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien

2. Seorang individu yang berpengetahuan luas memberikan pelatihan

3. Staf berpartisipasi dalam pelatihan sebagai bagian dari pekerjaan rutin mereka

RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

Standar PMKP.2.

Rumah sakit membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses sesuai prinsip peningkatan mutu.

Maksud dan Tujuan PMKP.2.

Seringkali sebuah rumah sakit mempunyai kesempatan untuk merancang proses baru atau perlu melakukan modifikasi proses yang sudah ada. Proses baru atau modifikasinya menggunakan unsur rancangan berasal dari sumber pihak berwenang, termasuk undang-undang dan peraturan yang berlaku. Termasuk dalam sumber yang berasal dari pihak berwenang ini adalah pedoman pelayanan klinis, standar nasional, norma dan sumber informasi lain.

Rancangan proses yang baru atau modifikasinya mungkin juga memperoleh informasi dari pengalaman orang lain dalam praktek klinis yang dianggap baik/lebih baik/sangat baik. Praktek yang demikian dievaluasi oleh rumah sakit, dan praktek yang relevan dapat digunakan serta diuji.

Bilamana proses atau pelayanan dirancang dengan baik, akan menghasilkan berbagai informasi. Rancangan proses yang baik adalah :

konsisten dengan misi dan rencana rumah sakit; a.

memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, staf dan lainnya; b.

menggunakan pedoman praktek terkini, standar pelayanan klinis, kepustakaan c.

ilmiah dan berbagai informasi berbasis bukti yang relevan dalam hal rancangan praktek klinis;

sesuai dengan praktek business yang sehat; d.

mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko yang relevan; e.

dibangun pengetahuan dan keterampilan yang ada di rumah sakit; f.

dibangun praktek klinis yang baik/lebih baik/sangat baik dari rumah sakit lain; g.

menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan terkait; h.

mengintegrasikan dan menggabungkan berbagai proses dengan sistem. i.

Bila sebuah rumah sakit merancang proses baru, akan dipilih indikator yang sesuai dari proses baru tersebut. Pada waktu sebuah rumah sakit melaksanakan proses baru, maka data akan dikumpulkan untuk mengetahui apakah proses berjalan sesuai yang diharapkan.

Elemen Penilaian PMKP.2.

1. Prinsip peningkatan mutu dan alat ukur dari program diterapkan pada rancangan proses baru atau yang dimodifikasi

2. Elemen dalam Maksud dan Tujuan dari huruf a s/d i digunakan apabila relevan dengan proses yang dirancang atau yang dimodifikasi

3. Dipilih indikator untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan rancangan proses baru atau rancangan ulang proses telah berjalan baik.

4. Data sebagai indikator digunakan untuk mengukur proses yang sedang berjalan

Standar PMKP.2.1.

Pedoman praktek klinis dan clinical pathway dan atau protokol klinis digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan klinis

Maksud dan Tujuan PMKP.2.1

Sasaran dari rumah sakit meliputi : standardisasi dari proses asuhan klinis; -

mengurangi risiko di dalam proses asuhan klinis, terutama hal-hal yang terkait dengan -

langkah pengambilan keputusan yang kritis;

memberikan asuhan klinis tepat waktu, cara yang efektif dengan menggunakan sumber -

daya secara efisien;

secara konsisten menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi melalui cara-cara berbasis -

bukti (evidence-based).

Berbagai rumah sakit menggunakan berbagai alat untuk mencapai sasaran ini maupun sasaran lainnya. Sebagai contoh, para praktisi pelayanan kesehatan mengembangkan proses asuhan klinis dan membuat keputusan asuhan klinis berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang ada. Pedoman praktek klinis merupakan alat yang berguna dalam upaya memahami dan

menerapkan ilmu pengetahuan terbaik pada waktu menegakkan diagnosis atau kondisi. Sebagai tambahan, para praktisi pelayanan kesehatan menetapkan standardisasi dari proses asuhan. Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yang bermanfaat dalam upaya ini untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif dari pelayanan dengan mengunakan secara efisien sumber daya yang tersedia secara efisien. Pedoman praktek klinis, alur asuhan klinis, dan protokol klinis adalah relevan dengan populasi dari pasien rumah sakit dan misinya adalah :

a. dipilih dari yang dianggap cocok dengan pelayanan dan pasien rumah sakit (bila ada, pedoman nasional yang wajib dimasukkan dalam proses ini);

b. dievaluasi berdasarkan relevansinya untuk mengidentifikasi populasi pasien

c. jika perlu disesuaikan dengan teknologi, obat-obatan, dan sumber daya lain di rumah sakit atau dengan norma profesional yang diterima secara nasional

d. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;

e. diakui secara remsi atau digunakan oleh rumah sakit;

f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif; g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;

h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perubahan dalam bukti dan hasil evaluasi dari proses dan hasil (outcomes)

Rumah sakit diharapkan dapat melaksanakan kegiatan dibawah ini setiap tahun :

Pimpinan klinis memilih paling sedikit lima area prioritas sebagai fokus, seperti diagnosis -

pasien, prosedur, populasi atau penyakit, dimana panduan (guidelines), pathways dan protokol dapat mempengaruhi mutu dan keselamatan dari asuhan pasien serta memperkecil variasi dari hasil yang tidak diharapkan.

Melengkapi proses yang diuraikan pada a s/d h untuk mengidentifikasi area prioritas -

yang difokuskan.

Elemen Penilaian PMKP.2.1.

1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis

2. Rumah sakit dalam melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis melaksanakan proses a) sampai h) dalam Maksud dan Tujuan

3. Rumah sakit melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di setiap area prioritas yang ditetapkan

4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis, clinical

pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil (outcomes)

Dalam dokumen STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (Halaman 141-144)