• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peluang Investasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Kabupaten Pelalawan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Peluang Investasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Kabupaten Pelalawan

5.2.1 Analisis Peluang Investasi Berdasarkan Location Quotient Sektoral

Investasi merupakan suatu modal atau sarana dalam memfasilitasi pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah. Proses pemikirannya adalah bahwa dengan tingkat investasi yang berkesinambungan di daerah melalui pemberian insentif akan memacu pertumbuhan ekonomi dengan menghasilkan efek

multiplier yang mendorong peningkatan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.

Setiap daerah atau wilayah mempunyai beberapa sektor atau komoditas yang dapat mengembangkan daerah atau wilayah tersebut, namun kemampuan setiap sektor tersebut tentu berbeda-beda, biasanya sektor yang mempunyai potensi supply dan demand yang besar dan berorientasi pada pasar ekspor baik keluar daerah, antar pulau, maupun ke pasar luar negeri dengan intensitas perdagangan yang stabil, selalu mempunyai keunggulan komparatif dan kempetitif yang tinggi.

Indikator kontribusi sektor/sub sektor dalam PDRB di atas belum menjadi cerminan sektor/sub sektor tersebut unggulan dalam perekonomian daerah Kabupaten Pelalawan, untuk itu maka data kontribusi PDRB di atas kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor/sub sektor yang mempunyai keunggulan komparatif di Kabupaten Pelalawan. Analisis ini menggunakan data PDRB Kabupaten Pelalawan pada tiga titik waktu yaitu pada tahun 2003, 2004 dan 2005.

Berdasarkan hasil analisis LQ, sektor yang ada di PDRB Kabupaten Pelalawan pada tahun 2004, hanya terdapat tiga sektor yang mempunyai keunggulan komparatif, hal ini karena ketiga sektor tersebut memiliki nilai indeks LQ lebih besar dari satu, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan apabila dirinci secara sub sektor, terdapat 13 (tiga belas) sub sektor yang mempunyai keunggulan komparatif pada Tabel 32 di bawah.

Selanjutnya hasil analisis LQ pada sub sektor basis pada tahun 2005, ternyata tidak jauh berbeda dengan tahun 2004. Dari 13 (tiga belas) sub sektor

yang memiliki keunggulan komparatif di tahun 2004 masih mempunyai peranan sebagai sub sektor yang memiliki keunggulan komparatif di tahun 2005, namun terdapat pengurangan satu sub sektor sehingga menjadi 12 (dua belas) sub sektor yaitu sub sektor perkebunan yang mengalami penurunan investasi secara drastis pada tahun 2005 akibat ketatnya ijin pencadangan lahan untuk perkebunan pada kawasan hutan dengan ketatnya pemberantasan ilegal logging menjadi rendahnya minat para investor.

Jika dilakukan perbandingan terhadap hasil analisis LQ pada tiga titik waktu, rata-rata terdapat sektor/sub sektor kegiatan ekonomi yang bisa dijadikan sebagai sektor ekonomi basis atau potensial dan penentuan sektor basis berdasarkan konsistensi capaian pada tiga titik waktu, bukan pada capaian nilai rata-rata di atas nilai satu saja.

Tabel 28. Analisa Sektor dan Sub Sektor Basis

Sektor Sub Sektor

1. Sektor Pertanian 1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

2. Sektor Perdagangan, Hotel dan 2. Sub Sektor Perkebunan

Restoran 3. Sub Sektor Peternakan dan hasilnya

3. Sektor Pengangkutan dan 4. Sub Sektor Kehutanan

Komunikasi 5. Sub Sektor Perikanan

6. Sub Sektor Industri tanpa Migas 7. Sub Sektor Air Bersih

8. Sub Sektor Perdagangan Besar & Eceran

9. Sub Sektor Angkutan Laut

10. Sub Sektor Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan

11. Sub Sektor Angkutan Udara 12. Sub Sektor Komunikasi

13. Sub Sektor Administrasi Pemerintah & Pertahanan

Meskipun secara rata-rata Kabupaten Pelalawan memiliki 13 (tiga belas) sub sektor basis potensial diluar Minyak dan Gas sebagaimana Tabel 28 di atas, namun terdapat empat sub sektor yang tidak konsisten pada titik tahun tertentu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 29 di bawah, sehingga hanya terdapat sembilan sub sektor basis yang konsisten dalam titik waktu tiga tahun.

Tabel 29. Hasil Analisis LQ di Kabupaten Pelalawan Tahun 2003 s/d 2005 Sektor Ekonomi 2003 2004 2005 Rata- rata 1 2 3 4 5 1. PERTANIAN 2.46 2.59 1.40 2,1500

a. Tanaman Bahan Makanan 1.28 1.40 1.82

1,5000

b. Tanaman Perkebunan 7.43 7.26 0.91

5,2000

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0.93 1.06 1.47 1,1533 d. Kehutanan 2.55 3.68 5.36 3,8633 e. Perikanan 2.64 2.53 3.30 2,8233

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0.57 0.54 0.51

0,5400

a. Minyak dan Gas Bumi 1.67 1.52 1.40

1,5300 b. Penggalian 0.39 0.52 0.68 0,5300 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2.53 0.50 2.57 1,8667 a. Industri Migas 1.55 1.68 1.76 1,6633

b. Industri Tanpa Migas 0.62 1.58 1.69

1,2967

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.66 0.66 0.86

0,7267 a. Listrik 0.51 0.50 0.65 0,5533 b. Air Bersih 1.92 1.94 2.51 2,1233 5. BANGUNAN 0.30 0.31 0.36 0,3233

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1.32 1.38 1.69

1,4633

a. Perdagangan Besar & Eceran 1.66 1.73 2.11 1,8333 b. Hotel 0.40 0.41 1.56 0,7900 c. Restoran 0.06 0.06 0.08 0,0667 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.23 1.24 1.53

1,3333

1,4200

1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0,00

2. Angkutan Jalan Raya 0.74 0.81 0.90

0,8167 3. Angkutan Laut 3.75 4.14 5.09 4,3267

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.94 1.08 1.40

1,1400

Tabel 29. Lanjutan ...

1 2 3 4 5

5. Angkutan Udara

6. Jasa Penunjang Angkutan

2.19 0.55 2.02 0.61 2.50 0.81 2,2367 0,6567 b. Komunikasi 1.10 1.04 1.43 1,1900

8. KEU. PERSEWAAN, & JASA

PERUSAHAAN 0.38 1.38 1.45 1,0700 a. Bank 0.15 1.15 1.20 0,8333 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.56 0.54 1.63

0,9100 d. Sewa Bangunan 0.82 0.77 0.90 0,8300 e. Jasa Perusahaan 0.04 1.04 1.04 0,7067 9. JASA-JASA 0.80 0.73 1.88 1,1367 a. Pemerintahan Umum 1.15 1.04 1.32 1,1700

1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 1.84 1.68 2.13

1,8833

2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 0,00

b. Swasta 0.43 0.41 0.46 0,4333 1. Sosial Kemasyarakatan 0.82 0.72 0.77 0,7700

2. Hiburan & Rekreasi 0.63 0.64 0.82

0,6967 3. Perorangan & Rumahtangga 0.21 0.20 0.22

0,2100 Dari Tabel 29 terlihat bahwa sektor industri pengolahan bukanlah sektor basis Kabupaten Pelalawan. Namun, secara sub sektor terdapat satu sub sektor industri pengolahan yang memiliki keunggulan dan berpotensi menjadi salah satu

basis ekonomi Kabupaten Pelalawan yaitu industri tanpa migas melalui aktifitas makanan, minuman dan tembakau serta barang kayu dan hasil hutan lainnya.

Disamping itu, keunggulan dari sub sektor lainnya yang diidentifikasi, secara potensial relatif dapat dikembangkan dan berimplikasi dalam pengembangan industri pengolahan di Kabupaten Pelalawan yaitu:

1. Sub Sektor Tanaman Perkebunan. 2. Sub Sektor Kehutanan.

3. Sub Sektor Perikanan.

4. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan. 5. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya.

Kelima sub sektor tersebut di atas, sangat berpotensi dan memiliki peluang investasi yang baik dalam mendukung pengembangan sumberdaya alam di Kabupaten Pelalawan, dimana memiliki nilai LQ yang lebih besar dari satu. Hal ini karena bila sub sektor-sub sektor tersebut dikelola lebih lanjut dalam suatu industri pengolahan maka dapat memberikan nilai tambah dalam perekonomian.

Sebagaimana analisis peluang investasi menurut sektor/sub sektor pada bagian sebelumnya, maka untuk mendukung proses evaluasi peluang investasi, perlu pula di analisis sektor/sub sektor dari setiap sektor yang berpotensi memiliki keunggulan dan menjadi basis ekonomi Kabupaten Pelalawan. Di samping itu, komoditi-komoditi tersebut dapat pula dikelola lebih lanjut dalam industri pengolahan sehingga dapat memberikan nilai tambah.

Berdasarkan hasil analisis LQ sektor dari setiap sub sektor ekonomi Kabupaten Pelalawan, menunjukkan bahwa terdapat beberapa komoditi yang dapat dijadikan sebagai komoditi basis dalam pengembangan setiap sektor basis yaitu perikanan (perikanan laut), perkebunan, dan tanaman pangan

Dari komoditi-komoditi basis di atas, dapat dilakukan pengolahan selanjutnya, yang salah satunya untuk pengembangan ekonomi wilayah di Kabupaten Pelalawan tentunya dengan melakukan berbagai sektor dan sub sektor.

5.2.2 Analisis Peluang Investasi Berdasarkan Location Quotient Komoditi

Sebagaimana analisis peluang investasi menurut sektor / sub sektor pada bagian sebelumnya, maka untuk mendukung proses evaluasi peluang investasi,

perlu pula dianalisis komoditi dari setiap sektor yang berpotensi memiliki keunggulan dan menjadi basis ekonomi Kabupaten Pelalawan. Di samping itu, komoditi-komoditi tersebut dapat pula dikelola lebih lanjut dalam industri pengolahan sehingga dapat memberikan nilai tambah.

Pada Tabel 29 hasil analisis LQ komoditi dari setiap sektor / sub sektor ekonomi Kabupaten Pelalawan, menunjukkan bahwa terdapat beberapa komoditi yang dapat dijadikan sebagai komoditi basis dalam pengembangan setiap sektor basis yaitu, antara lain:

1. Sektor / Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan (Pangan dan Holtikultura) 2. Sektor / Sub Sektor Tanaman Perkebunan

3. Sektor / Sub Sektor Kehutanan

4. Sektor / Sub Sektor Perikanan (Perikanan Laut)

Dari komoditi-komoditi basis di atas, dapat dilakukan pengolahan selanjutnya, yang salah satunya untuk pengembangan industri pengolahan di Kabupaten Pelalawan, tentunya dengan melakukan berbagai studi kelayakan.

Secara historis ekonomi, terdapat beberapa komoditi yang menjadi basis Kabupaten Pelalawan, dimana komoditi-komoditi tersebut mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Pada sektor kehutanan, Kabupaten