Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Kajian Pengembangan Strategi Di Wilayah Pesisir Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Desember 2009
Nofidi H. Ekaputra.
ABSTRACT
NOFIDI H.EKAPUTRA. Improving Strategies Development The Coastal Area of Pelalawan Regency, The Province of Riau. Under the supervision of
HERMANTO SIREGAR and ERNAN RUSTIADI
This research was to study the problems in the coastal area of Pelalawan Regency and to give solution policies for an optimum exploitation of the resources in the coastal area. The policies resulted from this study area those made through a participative pattern, in which they were derived by means if interviews with the community and the government of Pelalawan Regency which was represented by Marine and Fishery Services in the Regency. The policies were analyzed with the help of the prime analysis software, and the method of Location Quotien (LQ) was used to determine which sectors served as the center of the development in the regency of Pelalawan.
The research results show that 1) the coastal area of Pelalawan Regency is located in two distric, i.e. the District of Kuala Kampar and the District of Teluk Meranti, 2) both districts have a great potential for the development particularly in the sectors of fishery and marine, 3) the sectors which are already well developed are plantation, agriculture, and animal husbandry, while fishery and marine are far below an optimal development, 4)in the attempt to develop the fishery and marine
sectors, in 2007 Pelalawan Regency allocated a budgeted cost of Rp. 3.594.866.145, 5) catching fish businesses in Pelalawan Regency can be
classified into two types: cathcing fish in common waters (rivers and lakes) and fishing on the sea, 6) in terms of the raising media, the fisheries in Pelalawan are distinguished into theree types: cages, fresh water ponds, and salty water ponds, 7) fish processing in Pelalawan Regency is often of an identical type to smoking and drying, 8) with the prime analysis software, it was found that the decision making should be directed to the capital and marketing aspects, 9) only three were found to possess a comparative advantage, namely, agriculture; trade, hotel and restaurant; and transportation and communication. If further elaborated into sub- sectors, there are are 13 sub-sectors having a comparative advantage, one of which is the sector of fishery and marine.
The policy analysis that must be applied in Pelalawan Regency as an initial development strategy is in the fields of silvifisheries, develoment of catching technology, management of fishing products, development of sale centers and institution’s capital, improvement of human resource at coasteal area, empowerment of social institutions, and improvement of facilities and infrastructure.
Keywords: development, coastal area, policies, strategy, economy, sustainability
RINGKASAN
NOFIDI H. Ekaputra. Kajian Pengembangan Strategi di Wilayah Pesisir Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR
dan ERNAN RUSTIADI.
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji permasalahan yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan dan memberikan rancangan program dalam mengambil kebijakan pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir secara optimal. Kebijakan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah kebijakan pola partisipatif, dimana kebijakan dihasilkan dari wawancara dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pelalawan. Kebijakan dianalisis dengan Metode Multi Criteria Decision Making
(MCDM) menggunakan software Preference Ratios in Multiattribute Evaluation
(PRIME) . Analisis untuk menentukan sektor mana saja yang merupakan basis dan non basis yang berkembang di Kabupaten Pelalawan, digunakan metode
Location Quotient (LQ).
Kajian ini menggambarkan kondisi, bahwa 1) wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan terdapat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kuala Kampar dan Kecamatan Teluk Meranti. 2) kedua kecamatan tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, terutama di sektor perikanan dan kelautan. 3) sektor yang telah dikembangkan dengan baik saat ini, yaitu sektor perkebunan, pertanian dan peternakan, sedangkan sektor perikanan dan kelautan masih jauh dari pemanfaatan secara optimal. 4) dalam rangka mengembangkan sektor perikanan dan kelautan, Kabupaten Pelalawan sudah menganggarkan kebutuhan biaya pada tahun 2007 sebesar Rp.3.594.866.145,00. 5) usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan di Kabupaten Pelalawan dapat dibagi menjadi dua: yaitu usaha penangkapan ikan di perairan umum (sungai dan danau) dan usaha penangkapan di laut. 6) budidaya perikanan di Kabupaten Pelalawan berdasarkan media budidaya dibedakan menjadi tiga macam yaitu: budidaya ikan di keramba, budidaya ikan di kolam, dan budidaya ikan di tambak. 7) pengolahan ikan di Kabupaten Pelalawan sering diidentikan dengan pengolahan ikan cara diasap dan dikeringkan. 8) dengan metode analisis MCDM mengunakan software
PRIME didapatkan bahwa dalam pengambilan keputusan sebaiknya diarahkan kepada aspek permodalan dan pemasaran. 9) terdapat tiga sektor yang mempunyai keunggulan komparatif, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan apabila dirinci secara sub sektor, terdapat 13 sub sektor yang mempunyai keunggulan komparatif yang salah satunya yaitu sub sektor perikanan dan kelautan.
Analisis Kebijakan yang harus diterapkan di Kabupaten Pelalawan dalam melaksanakan pembangunan dan strategi pengembangan wilayah pesisir, yaitu pengembangan budidaya silvifisheries, pengembangan teknologi penangkapan, pengembangan kegiatan penanganan hasil perikanan, pengembangan tempat pelelangan ikan, peningkatan kelembagaan modal, peningkatan kualitas sumberdaya manusia wilayah pesisir, penguatan kelembagaan masyarakat, serta penguatan sarana dan prasarana.
© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulisdalam bentuk apapun tanpa izin IPB