• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu yang Relevan

lumba-lumba. Alat pernapasan mamalia darat terdiri atas hidung, pangkal tenggorok, batang tenggorok, dan paru-paru. Pada mamalia air, hidungnya dilengkapi dengan katup. Saat mamalia tersebut menyelam, katup akan menutup. Sebaliknya, saat mamalia tersebut muncul ke permukaan air, katup terbuka. Saat itulah mamalia air tersebut akan menghirup oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

2.1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu yang Relevan

2.1.2.1 Penelitian-Penelitian mengenai Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Subandi dan Setyoningsih (2014) meneliti pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan menggunakan media soal teka-teki silang terhadap penguasaan bilangan bahasa Jepang pada siswa kelas XII A di SMK Gajah Mada Mejayan tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah soiswa kelas XII yang dengan jumlah keseluruhan 62 siswa. Jumlah siswa pada kelas eksperimen sebanyak 31 siswa dan 31 siswa sebagai kelas kontrol. Pada kelompok eksperimen menggunakan media soal teka-teki silang sebagai media pendukung dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan media power point dengan metode ceramah. Jenis instrumen yang digunakan yaitu tes dan angket. Pada teknik menganalisa penelitian kualitatif dianalisis menggunakan model rating scale.

Sedangkan pada penelitian kuantitatif dianalisis dengan melakukan uji normalitas terhadap data yang diperoleh dan kemudian dianalisis untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang dilakukan. Hasil data observasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pada kelompok kontrol dan eksperimen. Sehingga penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap penguasaan siswa terhadap bilangan bahasa Jepang.

27 Khasanah (2015) meneliti pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar matematika, ditinjau dari motivasi belajar siswa SD di kecamatan Depok. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara

stratified cluster random sampling. Tahapan yang dilakukan yaitu seluruh sekolah dasar yang ada di kecamatan Depok dan dikelompokkan menjadi tingkatan yaitu tinggi sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel kelas IIA SD N Nanggulan, kelas IIB SD N Samirono, dan kelas IIA MI Al-Huda sebagai kelas kontrol. Sampel kelas IIB SD N Nanggulan, kelas IIA SD N Samirono, dan kelas IIB MI Al-Huda sebagai kelas eksperimen. Hasil dari penelitian ini adalah 1) model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) memiliki hasil belajar matematika pada materi bilangan lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, 2) siswa memiliki motivasi belajar matematika tinggi dan sedang memiliki hasil belajar matematika pada materi bilangan lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi bekajar matematika rendah, dan 3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.

Nadrah, Tolla, Ali, dan Muris (2017) meneliti pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Fisika. Penelitian ini menggunakan penelitian kuasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMAN 2 Makassar yang terdiri dari 9 kelas dan jumlah siswa adalah 288. Peneliti menggunakan teknik sampling acak yang sederhana. Kelas yang terpilih adalah kelas X3 menggunakan TGT dan X9 menggunakan pembelajaran konvensional. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel moderator. Hasil penelitian ini adalah hasil belajar, motivasi kuat untuk belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT secara keseluruhan lebih tinggi daripada yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

28 2.1.2.2 Penelitian-Penelitian mengenai Kemampuan Berpikir Kritis

Syarifah dan Sumardi (2015) meneliti pengaruh model pembelajaran fisika berbasis Malcom’s Modeling Method terhadap keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Subjek uji coba dilakukan di SMA N 7 Yogyakarta pada kelas eksperimen terdiri dari 36 orang siswa kelas X MIA 1 dan kelas kontrol terdiri dari 34 orang siswa kelas X MIA 5. Teknik analisis data menggunakan uji MANOVA dengan taraf signifikansi 5%. Kelas eskperimen memperoleh nilai gain rata-rata 0,33 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai gain rata-rata 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen memiliki peningkatan keterampilan berpikir kritis yang lebih baik. Tahap kontruksi model, siswa secara atif terlibat dalam keseluruhan tahap metode ilmiah meliputi merumuskan hipotesis, merancang langkah kerja, menganalisis data, dan menyimpulkan. Oleh karena itu, tahap konstruksi model dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir kritis meliputi menganalisis, menginduksi, dan mempertimbangkan hasil induksi serta merancang strategi dan taktik.

Permana (2016) meneliti pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) pada hasil belajar dan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Kota Blitar dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Alasan peneliti memilih memilih kelas V sebagai subjek karena nilai mata pelajaran IPS banyak yang belum tuntas dan siswa masih pasif dan kurang berpartisipasi aktif dalam berpikir kritis dalam proses pembelajaran berlangsung. Data yang dikumpulkan dengan cara observasi, tes, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa 100% indikator dalam deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian sudah tercapai. Persentase ketuntasan nilai mata pelajara IPS siswa kelas V SDN Kota Blitar meningkat yaitu menjadi 93,75%. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa yang telah dilakukan

29 oleh peneliti baik pada siklus I dan II, penerapan metode pembelajaran NHT terbukti mampu meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

Crismono (2017) meneliti pengaruh outdoor learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi-Experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu Outdoor Learning sebagai variabel bebas (independent), berpikir kritis matematis dan berpikir kreatif matematis sebagai variabel terikat (dependent). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs.SA. Miftahul Ulum Al-Khairiyah Tempurejo Jember. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VII B dan siswa kelas VII C. Siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan metode Outdoor Learning, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Outdoor Learning memberikan kontribusi terhadap pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Pada kelas Outdoor Learning diperoleh nilai rerata sebesar 15,354 untuk kemampuan berpikir kritis, sedangkan nilai rerata kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 13,612. Selain itu, berdasarkan temuan penelitian, dapat dikatakan bahwa metode Outdoor Learning memiliki pengaruh pada kemampuan menganalisa, menyelesaikan masalah, dan kemampuan kreatifitas yang lain serta mampu meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis.

Penelitian-penelitian relevan di atas menggunakan populasi siswa SD, SMP, dan SMA. Dari penelitian-penelitian sebelumya sudah terdapat model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian. Dalam penggunaannya, model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament berpengaruh terhadap variabel dependen yang diteliti. Pada beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan, belum banyak yang melakukan penelitian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis secara lebih mendetail pada enam keterampilan berpikir kritis menurut Peter Facione. Oleh karena

30 itu, pada penelitian ini memiliki kekhasan yaitu peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu TGT untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis menurut Peter Facione. Peneliti akan melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya yaitu suatu penelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap kemampuan berpikir kritis yaitu indikator mengevaluasi

dan menarik kesimpulan siswa kelas V SD salah satu sekolah swasta yang ada di Yogyakarta.

31 2.1.2.3 Literature Map

Gambar 2. 3 Bagan Penelitian yang Relevan