• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengendalian Ancaman terhadap Validitas Internal

Sesudah data dianalisis dengan menggunakan berbagai teknik pengujian statistik dan diperoleh kesimpulan, sebelum menarik kesimpulan penelitian secara final perlu diperiksa terlebih dahulu apakah sungguh terdapat hubungan kausalitas antara variabel independen dan variabel dependen. Penarikan kesimpulan dalam sebuah penelitian eksperimental memerlukan kehati-hatian. Perlu dipastikan bahwa

109 perubahan yang terjadi pada variabel dependen hanya disebabkan karena variabel independen yang digunakan sebagai treatment penelitian.

Pada penelitian kuantitatif sering dibedakan pengertian validitas internal dan validitas eksternal penelitian. Validitas internal mengacu pada pengertian apakah sebuah efek muncul pada variabel dependen itu sungguh disebabkan oleh variabel independen, dan bukan oleh faktor-faktor lain di luar variabel independen. Validitas internal penelitian bisa ditingkatkan dengan mengontrol faktor-faktor di luar variabel independen yang potensial ikut mempengaruhi variabel dependen. Faktor-faktor ini yang sering disebut sebagai ancaman terhadap validitas internal penelitian.

Validitas eksternal mengacu pada pengertian apakah kesimpulan yang diperoleh dari suatu penelitian bisa digeneralisasi ke populasi yang lebih luas dengan subjek penelitian yang berbeda (population validity), setting penelitian yang berbeda (ecological validity), dan waktu penelitian yang berbeda (historical validity).

Berikut ini jenis-jenis ancaman terhadap validitas internal penelitian dan cara pengendaliannya.

1. Sejarah (history)

Setiap perlakuan terhadap kelompok yang sedang diteliti yang terjadi antara

pretest dan posttest di luar treatment penelitian dapat mempengaruihi hasil

posttest pada variabel dependen. Pengaruh sejarah dapat terjadi terhadap salah satu kelompok yang diteliti terutama jika penelitian dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Pada penelitian ini dilakukan dengan waktu yang singkat yaitu selama dua minggu sehingga ancaman terhadap validitas internal penelitian pada jenis sejarah dapat terkendali dengan baik.

2. Difusi treatment atau kontaminasi (treatment diffusion or contamination)

Ancaman treatment terjadi ketika kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diam-diam saling berkomunikasi dan saling mempelajari treatment

yang diberikan pada kelompok eksperimen. Pada penelitian ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen betul-betul dipisahkan saat kelompok diberikan treatment.

110 3. Perilaku kompensatoris

Ancaman ini terjadi ketika kelompok kontrol mengetahui bahwa treatment

yang diberikan pada kelompok eksperimen sangat berharga. Pada penelitian ini, hanya kelompok eksperimen saja yang mendapatkan treatment model pembelajaran kooperatif tipe TGT sedangkan kelompok kontrol tidak. Dengan demikian, ancaman terhadap validitas internal berupa perilaku kompensatoris tidak dapat terkendali dengan baik.

4. Maturasi (Maturation)

Ancaman maturasi dipengaruhi oleh adanya perubahan biologis atau psikologis yang terjadi sepanjang waktu penelitian dan berpengaruh terhadap

posttest pada variabel dependen. Pada penelitian ini, pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan eksperimen dilaksanakan pada waktu yang hampir berdekatan dan penelitian dilaksanakan dalam waktu singkat yaitu selama 2 minggu. Dengan demikian, ancaman validitas internal berupa maturasi dapat terkendali dengan baik.

5. Regresi Statistik

Ancaman regresi statistik yaitu kecenderungan umum bahwa partisipan dengan hasil skor pretest yang tinggi biasanya mendapat skor posttest yang sangat rendah dan sebaliknya hasil pretest yang sangat rendah biasanya memperoleh posttest yang lebih tinggi. Ancaman ini dapat dikontrol dengan menggunakan uji korelasi. Pada penelitian ini, kemampuan mengevaluasi,

korelasi rerata pretest dan posttest I kelompok kontrol dan eksperimen positif dan tidak signifikan. Sedangkan pada kemampuan menarik kesimpulan, korelasi rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol positif dna tidak signifikan, sedangkan kelompok eksperimen yaitu negatif dan tidak signifikan. Kondisi ini ideal karena korelasinya tidaklah negatif dan signifikan. Sehingga dalam penelitian, ancaman terhadap validitas internal penelitian berupa regresi statistik dapat dikendalikan dengan baik.

111 6. Mortalitas (mortality)

Ancaman mortalitas dipengaruhi karena adanya perbedaan jumlah partisipan pada saat pretest dan posttest akibat tidak mengikuti pretest dan posttest. Pada penelitian ini, ancaman mortalitas dapat dikendalikan dengan baik karena seluruh siswa hadir pada saat pelaksanaan pretest, posttest I, dan posttest II.,

7. Pengujian (testing)

Pretest pada awal penelitian dapat mempengaruihi hasil posttest sehingga hasil posttest menjadi lebih tingggi jika tanpa ada pretest. Ancaman ini dapat dikontrol dengan melakukan uji perbedaan kemampuan awal yaitu pretest pada kedua kelompok. Pada penelitian ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-sama mendapatkan pretest di hari yang sama dan instrumen sudah diuji kelayakannya. Dengan demikian ancaman terhadap validitas internal berupa instrumentasi dapat dikendalikan dengan baik.

8. Instrumentasi (instrumentation)

Instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel menjadi ancaman serius terhadap hasil penelitian. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama. Penelitian ini merupakan penelitian payung sehingga instrumen terdiri dari 18 soal esai, yang masing-masing mewakili tingkat berpikir kritis menganalisis, menginterpretasi, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi, dan meregulasi diri. Siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen sama-sama mengerjakan insrumen yang sama, sehingga ancaman terhadap validitas internal berupa instrumentasi dapat dikendalikan dengan baik.

9. Lokasi (location)

Perbedaan lokasi (misalnya ukuran ruang, kenyamanan ruang, dan sebagainya) pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen saat dilakukannya

treatment. Lokasi yang berbeda akan menghasilkan skor yang berbeda pula. Pada penelitian ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan ruang kelas dengan kondisi yang kurang lebih sama, sehingga ancaman terhadap validitas internal berupa lokasi dapat dikendalikan dengan baik.

112 10. Karakteristik subjek (subject characteristics)

Karakteristik subjek yang berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menjadi ancaman yang besar bagi validitas internal penelitian. Analisis ini dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu

a. Kemampuan awal yang berbeda pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan mempengaruhi hasil posttest. Pada penelitian ini, hasil uji perbedaan kemampuan awal menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk kemampuan mengevaluasi dan

menarik kesimpulan. Oleh karena itu, ancaman validitas internal penelitian dapat dikendalikan dengan baik.

b. Jumlah kelompok gender yang berbeda pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bisa berpengaruh terhadap posttest. Pada penelitian ini, jumlah gender atara kelompok kontrol dan eksperimen memiliki perbedaan. Pada kelompok kotrol terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sedangkan pada kelompok eksperimen terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Namun, hasil dari posttest, skor posttest 4 siswa laki-laki pada kelompok kontrol lebih besar dari rerata posttest seluruh siswa. Sehingga ancaman valliditas internal dapat dikendalikan dengan baik. 11. Implementasi

Perbedaan guru mitra pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat berpengaruh pada hasil posttest. Pada penelitian ini, proses pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilaksanakan oleh guru mitra yang sama, sehingga ancaman terhadap validitas iternal penelitian berupa implementasi dapat dikendalikan dengan baik.

113 Berikut adalah tabel ancaman validitas internal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan dengan baik.

Tabel 4. 33 Ancaman Terhadap Validitas Internal

No Ancaman

Validitas Internal

Tingkat Ancaman

Terkendali

(Ya/Tidak) Cara Pengendalian

1 Sejarah (history) Rendah Penelitian dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu

2 Difusi treatment atau kontaminasi (diffusion of treatment or contamination) Rendah-menengah

Tidak ada komunikasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT kepada kelompok kontrol secara sistematis

3 Perilaku

kompensatoris

Rendah-menengah X

Kelompok kontrol tidak diberikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesudah penelitian selesai

4 Maturasi

(maturation) Rendah

Pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan eksperimen dilaksanakan pada waktu yang hampir berdekatan dan penelitian dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu.

5

Regresi statistik (statistical regression)

Rendah

Hasil uji korelasi kemampuan

mengevaluasi pada kelompok kontrol dan eksperimen positif dan tidak signifikan. Sedangkan pada

kemampuan menarik kesimpulan pada kelompok kontrol yaitu positif dan tidak signifikan dan pada kelompok eksperimen hasil analisis korelasi yaitu negatif dan tidak signifikan.

6 Mortalitas

(mortality) Menengah

Penelitian dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu. Seluruh siswa hadir saat pengujian pretest, posttest I, dan posttest II

7 Pengujian (testing) Rendah Kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan pretest di hari yang sama 8 Instrumentasi

(instrumentation)

Rendah-

menengah-tinggi

- - Instrumen sudah diuji kelayakannyaDigunakan instrumen yang sama pada saat pretest dan posttest

9 Lokasi (location)

Menengah-tinggi Lingkungan dan kondisi ruang kelas kelompok kontrol dan eksperimen kurang lebih sama

10

Karakteristik subjek (subject characteristics) Kemampuan Awal

Tinggi Tidak ada perbedaan kemampuan awal padakelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Perbedaan Gender Menengah Kelompok kontrol dan eksperimen memiliki jumlah gender yang sama 11 Implementasi

(implementation) Tinggi Pembelajaran diimplementasikan oleh guru yang sama untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

114 Berdasarkan tabel 4.34 dan penjelasannya, dapat diketahui bahwa jenis ancaman validitas internal berupa perilaku kompensatoris tidak dapat dikendalikan dengan baik, sedangkan ancaman berupa sejarah, difusi treatment,

maturasi, regresi statistik, mortalitas, pengujian, instrumentasi, lokasi, karakteristik subjek, dan implementasi dapat dikendalikan dengan baik.