BAB II TINJAUAN PUSTAKA
H. Penelitian Terdahulu
1. Kusuma dan Riharjo (2019), Studi kasus pada Desa Candibinangun Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban Desa Candibinangun secara garis besar telah tersusun secara baik sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014.
2. Ruru dkk (2017), studi kasus pada Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan penerapan alokasi dana desa pada Desa Suwaan sudah berjalan sesuai dengan Peraturan Bupati No. 22 Tahun 2016, selain itu
penerapan ADD Desa Suwaan sudah sesuai dengan prinsip pengelolaan ADD yaitu transparan, akuntabel, dan partisipatif.
3. Rahum (2015) studi kasus pada Desa Krayan Makmur Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahan, pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan ADD sudah dilaksanakan dengan baik. Dalam tahap perencanaan sudah melibatkan masyarakat dan tokoh masyarakat, tahap pelaksanaan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang dimusyawarahkan, tahap penatausahaan sudah berdasarkan prosedur dan aturan pemerintah, tahap pelaporan dan pertanggungjawaban dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
4. Astuty dan Fanida (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip akuntabilitas sudah berjalan dengan baik namun masih memiliki beberapa kelemahan yaitu rendahnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan dan pengalihan dan posyandu lansia tanpa adanya bukti kuitansi dalam SPJ.
5. Muttiarni dkk (2020) studi kasus pada Desa Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan Desa Timbuseng sudah sesuai dengan asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin anggaran berdasarkan Permendagri No. 20 Tahun 2018.
34 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Tipe penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan gambaran yang senyatanya dari fenomena yang terjadi pada pengelolaan keuangan desa.
Penelitian ini menggunakan studi kasus sendiri yaitu penelitian secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu berserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik (Raharjo, 2011). Deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan penerapan asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin anggaran dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka berdasarkan Permendagri No. 20 Tahun 2018.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 hingga April 2021.
C. Subjek Penelitian
Menurut Meleong (2015) informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari latar belakang penelitian dan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Informan kunci adalah orang-orang yang dipandang tahu permasalahan yang diteliti. Untuk memperoleh informasi yang valid dan akurat dilakukan wawancara secara mendalam terhadap informan-informan yang dijadikan sumber informasi. Informan yang dipilih adalah informan yang terlibat langsung serta memahami dan dapat memberikan informasi atau gambaran tentang pengelolaan keuangan desa dalam hal ini yang menjadi target peneliti yaitu aparatur pemerintah desa di Desa Fahiluka yang terdiri dari kepala desa, bendahara desa, kasi, kaur, kepala dusun, dan BPD.
D. Data Penelitian 1. Data primer
Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer diperoleh secara langsung pada saat melakukan penelitian di lapangan (Sugiyono, 2016).
Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara terkait pengelolaan keuangan desa berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin anggaran yang dilakukan secara mendalam kepada subjek penelitian yaitu aparatur pemerintah desa di
Desa Fahiluka yang terdiri dari kepala desa, bendahara desa, kasi pelayanan, kaur perencanaan, kepala dusun, dan ketua RT.
2. Data sekunder
Menurut Sugiyono (2016) menyatakan bahwa data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder digunakan untuk mendukung informasi yang diperoleh dari sumber data primer. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui dokumen yang berkaitan dengan proses pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka yaitu laporan pertanggungjawaban yang meliputi laporan keuangan, laporan realisasi kegiatan dan dokumentasi kegiatan-kegiatan lainya.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi merupakan salah satu metode dalam pengumpulan data secara sengaja, terarah, sistematis, dan terencana sesuai tujuan yang akan dicapai dengan mengamati dan mencatat seluruh kejadian dan fenomena yang terjadi dan mengacu pada syarat dan aturan penelitian. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan di kantor desa di Desa Fahiluka dengan mengamati proses pelaksanaan pengelolaan keuangan desa, pada tahap pelaksanaan peneliti akan mengamati kegiatan yang dilaksanakan di Desa Fahiluka seperti pelayanan umum dan kegiatan lain yang akan ditemui saat observasi. Pada tahap pertanggungjawaban peneliti akan mengamati media penyaluran informasi seperti baliho, spanduk, benner, papan pengumuman yang berada disekitaran kantor desa.
2. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur. Dalam pelaksanaan wawancara semiterstruktur memberikan kebebasan kepada narasumber untuk menceritakan tentang permasalahan yang terjadi.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang penerapan asas pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka. Partisipan di ajak dalam wawancara untuk memberikan informasi yang mereka ketahui terkait proses penerapan pengelolaan keuangan desa pada tahapan pengelolaan keuangan desa yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipaif, serta tertib dan disiplin anggaran.
Dalam wawancara peneliti akan merekam proses wawancara dengan menggunakan alat perekam dan akan menganalisa hasil wawancara tersebut. Yang menjadi target informan dalam wawancara ini yaitu kepala desa, bendahara desa, sekretaris, kaur, kasi, kepala dusun, BPD, dan masyarakat lainnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaah terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dokumen yang digunakan bisa berbentuk gambar, tulisan, peraturan, kebijakan, dan dokumen lainnya yang dapat mendukung penelitian (Kusuma dan Riharjo 2019). Dalam penelitian ini dokumen yang diperlukan pada tahap perencanaan dalam pengelolaan keuangan desa yaitu RPJMDes, RKPDes, notulen rapat, daftar hadir, dan dokumentasi kegiatan saat musrembangdes, dokumen tersebut berkaitan dengan asas transparan,
akuntabel, dan partisipatif. Pada tahap pelaksanaan dan penatausahaan pengelolaan keuangan desa dokumen yang diperlukan yaitu Buku Kas Umum (BKU), Buku Kas Panjar (BKP), dan foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan program pembangunan desa, dokumen tersebut berkaitan dengan asas transparan, akuntabel dan asas partisipatif.
Sedangkan pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa dokumen yang dibutuhkan yaitu laporan pertanggungjawaban (LPJ), baliho desa dan laporan lainnya, dokumen tersebut berkaitan dengan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta tertib dan disiplin anggaran.
F. Teknik Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2019) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data ini menggunakan model Miles dan Hubernam (1994) yang menjelaskan tiga kegiatan yaitu:
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya.
(Basrowi dan Suwandi, 2008).
Menurut Djamal (2015) reduksi data merupakan bentuk analisis untuk mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan menyusun data ke arah pengambilan kesimpulan. Melalui proses reduksi data, maka data yang relevan disusun dan disistematisasikan ke dalam pola dan kategori tertentu, sedangkan data yang tidak terpakai dibuang.
Dalam penelitian ini, reduksi yang dilakukan oleh peneliti dimulai dengan menyusunan daftar pertanyaan wawancara yang dibuat berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta tertib dan disiplin anggaran dengan menggunakan acuan pada Permendagri No. 20 Tahun 2018 yang dilihat dalam proses pengelolaan keuangan desa.
Setelah selesai melakukan wawancara, data yang diperoleh dari lapangan berupa rekaman sehingga harus diubah dalam bentuk transkip kemudian hasil transkip data tersebut akan di kategorikan berdasarkan penerapan dari masing-masing asas dalam pengelolaan keuangan desa.
2. Penyajian data
Setalah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya (Basrowi dan Suwandi, 2008). Menurut Sugiyono (2009) penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk
menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk teks naratif untuk mendeskripsikan penerapan pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta tertib dan disiplin anggaran.
3. Menarik kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas (Basrowi dan Suwandi, 2008).
Kesimpulan yang diambil berupa penilaian akan masing-masing asas dalam penerapan pengelolaan keuangan desa. Setelah data di deskripsikan maka akan ditarik kesimpulan dengan membandingkan hasil temuan pada masing-masing asas dengan indikator berdasarkan Permendangri No. 20 Tahun 2018 dalam Muttiarni dkk (2020).
Sedangkan bentuk verifikasi dilakukan dengan membandingkan deskripsi data dengan bukti fisik yang ditemui dilapangan.
G. Kerangka Pemikiran
Dalam pengelolaan keuangan desa tentunya didasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku pada daerah tersebut dan berperdoman pada peraturan diatasnya. Tahapan dalam melakukan pengelolaan keuangan desa terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, serta tahap pelaporan, dan pertanggungjawaban harus dilaksanakan sesuai dengan asas keuangan desa yaitu asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan tertib dan disiplin anggaran. Berikut adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini:
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Permendagri No. 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Tahapan Pengelolaan Keuangan Desa
Transparan Akuntabel
Tertib dan disiplin anggaran Partisipatif
43 BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA FAHILUKA A. Deskripsi tempat penelitian
Desa Fahiluka adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Malaka Tengah yang terletak di sebelah selatan dari Kabupaten Malaka dengan jarak 17 km dari kota Kecamatan dan Kabupaten. Luas wilayah Desa Fahiluka sekitar 1.768 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Desa Railor Sebelah timur : Laut Timor Sebelah selatan : Desa Lawalu Sebelah barat : Desa Naimana
Berdasarkan data demografis penduduk di Desa Fahiluka berjumlah 2924 orang, dimana jumlah laki-laiki sebanyak 1516 orang dan jumlah perempuan 1408 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 794 dan kepadatan penduduk 65 kk per km.
Pekerjaan penduduk di Desa Fahiluka didominasi oleh pekerja petani karena sebagian besar wilayah di Desa Fahiluka didominasi lahan pertanian khususnya pertanian lahan basah karena didukung dengan potensi irigasi sepanjang daerah persawahan. Penduduk Desa Fahiluka tidak hanya bertopang pada satu jenis pekerjaan saja tetapi umumnya memiliki pekerjaan lain sebagai tambahan penghasilan seperti tambak ikan, hasil laut dan memelihara ternak terutama ternak sapi. Berikut ini gambaran
penduduk Desa Fahiluka sesuai jenis pekerjaan berdasarkan data demografis dan geografis tahun 2020
Tabel 1. Pekerjaan Masyarakat Desa Fahiluka Tahun 2020
Jenis Pekerjaan Jumlah
Petani 943
Buruh tani 799
Pegawai Negeri Sipil 78
Peternak 74
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
Keadaan penduduk di Desa Fahiluka dilihat dari agama yang dianut sebagian besar beragama katolik. Agama katolik merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Kabupaten Malaka, meskipun agama katolik dianut mayoritas masyarakat tetapi agama lain dapat menjalankan kewajiban agamanya tanpa gangguan. Dengan kata lain sikap toleransi menjadi ikatan umum bagi masyarakat Kabupaten Malaka khususnya masyarakat di Desa Fahiluka. Berikut adalah data penduduk Desa Fahiluka berdasarkan agama
Tabel 2. Data Penduduk Desa Fahiluka Berdasarkan AgamaYang Dianut Tahun 2020
Sumber: Data Profil Desa Fahiluka Tahun 2020
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan karena dengan pendidikan masyarakat akan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Masyarakat di Desa Fahiluka menganggap pendidikan adalah hal yang penting berikut adalah data tingkat pendidikan masyarakat Desa Fahiluka berdasarkan data demografis dan geografis 2020:
Tabel 3. Data Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa FahilukaTahun 2020
Tingkat Pendidikan Jumlah
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
Untuk mendukung tingkat pendidikan yang layak di Desa Fahiluka tentunya harus di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Desa Fahiluka memiliki beberapa fasilitas pendidikan yang dapat digunakan.
Berikut adalah jumlah sarana dan prasarana pendidikan Desa Fahiluka tahun 2020
Tabel 4. Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa FahilukaTahun 2020 Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Jumlah Gedung sekolah Paud 1 Buah
Gedung sekolah SDK 2 Buah
Gedung sekolah SDI 1 Buah
Gedung sekolah SMP 2 Buah Gedung sekolah SMA 2 Buah Gedung Perguruan tinggi -
Sumber: Data Profil Desa Fahiluka Tahun 2020
Selain sarana dan prasarana pendidikan masyarakat Desa Fahiluka juga memerlukan saranan dan prasarana lain untuk memperlancar kegiatan sehari-hari. Berikut adalah sarana dan prasarana lain yang ada di Desa Fahiluka berdasarkan data dari profil Desa Fahiluka 2020
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah Sarana dan Prasarana Tempat
Sumber: Data Profil Desa Fahiluka Tahun 2020
Tabel 6. Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Desa Fahiluka Tahun 2020 Sarana dan Prasarana
Kesehatan
Jumlah
Posyandu 7 Unit
Puskesmas 1 Unit
Sumber: Data Profil Desa Fahiluka Tahun 2020
Tabel 7. Sarana dan Prasarana Umum Desa Fahilukan Tahun 2020
Sarana dan Prasarana Umum Jumlah
Pantai 1
Koperasi -
Sumur desa 6 Buah
Pasar 1 Buah
Lainnya -
Sumber: Data Profil Desa Fahiluka Tahun 2020
B. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Fahiluka
Keadaan ekonomi di Desa Fahiluka akan tergambar dari kondisi sumber daya alamnya terutama sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Sektor pertanian menjadi penopang utama masyarakat Desa Fahiluka yang terlihat dari konsentrasi tenaga kerja pada sektor ini dan mata
pencarian utama masyarakat adalah di sektor pertanian. Kontribusi sektor pertanian pada perekonomian Desa Fahiluka cukup berarti. Secara garis besar akan digambarkan berikut
Tabel 8. Pemilikan Lahan Pertanian Penduduk Desa Fahiluka Tingkatan Luas Lahan Pertanian Jumlah Pemilik Rumah tangga yang memiliki tanah
pertanian
157 KK Memiliki kurang dari 0,5 ha 11 KK
Memiliki 0,5-1,0 ha 10 KK
Memiliki lebih dari 1,0 ha -
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
Tabel 9. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas
Jenis Tanaman Pangan Luas tanam
Padi sawa 35 HA
Jagung 11 HA
Kacang hijau 5 HA
Ubi kayu 35 HA
Cabe 0,2 HA
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
Tabel 10. Pemilikan Lahan Perkebunan Penduduk Desa Fahiluka Tingkatan Luas Lahan
Perkebunan
Jumlah Pemilik Jumlah rumah tangga yang memiliki
tanah perkebunan
150 KK
Tidak memiliki 420 KK
Memiliki kurang dari 0,5 Ha 42 KK Memiliki 0,5 – 1,0 Ha 70 KK Memiliki lebih dari 1,0 Ha 38 KK
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
Tabel 11. Jenis Populasi Ternak
Jenis Komoditas Jumlah Pemilik
Sapi 157
Babi 246
Ayam 396
Bebek 170
Kambing 171
Sumber: Data Demografis dan Geografis Desa Fahiluka Tahun 2020
C. Pendapatan Desa Fahiluka
Pemerintah desa di Desa Fahiluka memperoleh pendapatan desa dari 3 sumber yaitu: dana desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagi hasil pajak dan retribusi. Berikut merupakan rincian dana tersebut selama 3 tahun terakhir:
Tabel 12. Pendapatan Desa Fahiluka Tahun 2019
Jenis Pendapatan Jumlah
Dana Desa 868.787.000
Alokasi Dana Desa (ADD) 394.294.000 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 15.487.000 Jumlah Pendapatan Desa Tahun 2019 1.278.568.000
Sumber: Pagu Dana Indikatif Desa Fahiluka 3 Tahun Terakhir
Tabel 13. Pendapatan Desa Fahiluka Tahun 2020
Jenis Pendapatan Jumlah
Dana Desa 881.741.000
Alokasi Dana Desa (ADD) 392.573.000 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 11.639.000 Jumlah Pendapatan Desa Tahun 2020 1.285.953.000
Sumber: Pagu Dana Indikatif Desa Fahiluka 3 Tahun Terakhir
Tabel 14. Pendapatan Desa Fahiluka Tahun 2021
Jenis Pendapatan Jumlah
Dana Desa 898.346.000
Alokasi Dana Desa (ADD) 301.096.000 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 10.550.000 Jumlah Pendapatan Desa Tahun 2021 1.209.992.000
Sumber: Pagu Dana Indikatif Desa Fahiluka 3 Tahun Terakhir
D. Deskripsi Pemerintahan Desa Fahiluka
Pemerintah Desa Fahiluka mempunyai Visi yaitu “menjadikan masyarakat Desa Fahiluka yang mandiri, tentram, sejahtra dan religius” dengan Misi yaitu:
1. Mewujudkan kegiatan pemerintahan desa yang tertib, lancar, dan transparan.
2. Mewujudkan tingkat pendidikan yang baik bagi masyarakat.
3. Mewujudkan masyarakat yang sehat.
4. Mewujudkan sarana dan prasarana desa yang memadai.
5. Mewujudkan masyarakat desa yang aman, tentram dan terkendali.
6. Mewujudkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
7. Mewujudkan masyarakat yang rukun beragama.
Pemerintah di Desa Fahiluka terdiri dari tiga belas aparatur pemerintah desa mulai dari kepala desa, sekretaris, bendahara, kaur, kasi, sampai pada kepala dusun dan staf lain. Setiap aparat desa memiliki peran masing-masing dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, namun aparat desa tetap berkoordinasi satu sama lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Berikut adalah struktur organisasi pemerintah Desa Fahiluka:
Gambar 3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Fahiluka
Sumber: Struktur Pemerintahan Desa Fahilukan Tahun 2020 Keterangan:
- - - Hubungan konsultatif kades dan BPD
--- Hubungan kemitraan kadesa dan LKMD/LPM ________ Hubungan perintah kades dan perangkat desa
Kepala desa
Karolina Hoar Lebo Kaur. Tata usaha dan umum
Hendrina Tefi
E. Deskripsi Tugas dan Wewenang Aparatur Pemerintah Desa
Setiap aparatur desa memiliki tugas dan wewenang yaitu sebagai berikut:
1. Kepala desa
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes.
b. Menetapkan pelaksanaan teknis pengelolaan keuangan desa.
c. Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa.
d. Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APBDes.
e. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDes.
2. Sekretaris desa
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDes.
b. Menyusun rancangan peraturan desa tentang APBDes, perubahan APBDes, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes.
c. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDes.
d. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes dan
e. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDes.
3. Kepala seksi pemerintahan
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama lembaga kemasyarakatan desa yang telah ditetapkan di dalam APBDes.
c. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan.
d. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa dan
f. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
4. Kepala urusan tata usaha dan umum
Melaksanaan kegiatan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
5. Kepala urusan keuangan dan bendahara
Kepala urusan keuangan melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya. Disisi lain juga, menerima,
menyiapkan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes.
6. Kepala urusan perencanaan
Mengoordinasi urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisasi data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
7. Kepala seksi pemerintahan
Melaksanakan manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan profil desa.
8. Kepala seksi kesejahteraan
Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi
Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi