• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Penerapan

1. Penerapan asas transparan

Proses pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka untuk penerapan asas transparan terdapat di tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. Pertama, pada tahap perencanaan informasi yang diketahui masyarakat yaitu mengenai usulan program desa, usulan program tersebut telah disepakati bersama dalam musyawarah. Pada tahap pelaksanaan masyarakat mengetahui informasi yang berkaitan dengan jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan pihak-pihak yang terlibat. Selain itu informasi lain yang diketahui masyarakat yaitu mengenai nama penerima BLT dan informasi layanan umum. Berikut adalah pemaparan lebih lanjut dari masing-masing tahap dalam asas transparan pada pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka Penerapan asas transparan pada tahap perencanaan dimulai dari pemerintah desa di Desa Fahiluka mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam membuat usulan kegiatan pembangunan desa, usulan kegiatan tersebut dipilih atas dasar keputusan bersama. Aparatur pemerintah desa tidak mengambil keputusan secara sepihak namun telah di diskusikan bersama dalam musyawarah baik di tingkat dusun dan di tingkat desa. Musyawarah di tingkat desa dihadiri oleh BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, kader, dan unsur masyarakat lainnya hal tersebut didukung dengan adanya notulen rapat (lampiran hal. 104) dan daftar hadir saat musrembangdes (lampiran hal. 105).

Dalam musyawarah masyarakat diberikan kesempatan untuk mengetahui informasi mengenai proses perencanaan, informasi yang

diketahui masyarakat yaitu mengenai usulan program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk satu tahun anggaran, jika ada masyarakat yang berhalangan hadir dalam musyawarah biasanya masyarakat tersebut menanyakan kegiatan pembangunan kepada kepala dusun. Di sisi lain jika masyarakat umum yang tidak mengikuti musrembangdes dan ingin mengetahui informasi tentang perencanaan maka masyarakat tersebut dapat menemui salah satu aparatur desa dan bertanya mengenai informasi yang Ia butuhkan. Berikut adalah hasil kutipan wawancara dengan kepala desa

“Perencanaan itu mereka semua dilibatkan tapikan tidak semua, melainkan wakil saja, pesertanya 30 orang berarti 30 orang yang kita undang ke desa tapi tidak menutup kemungkin jika ada yang datang untuk bertanya kita akan memberikan informasi yang mereka butuhkan”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 21 Maret 2021)

Dalam musyawarah pengelolaan keuangan desa ada pihak-pihak yang turut terlibat dalam mengawasi jalannya musyawarah yaitu pemerintah Kecamatan, pendamping desa, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Bintara Pembina Desa (BABINSA). Hal tersebut didukung oleh pernyataan berikut:

“Jadi setiap kali kita rapat musyawarah desa itu memang mereka kita undang memang dari awal mereka ikut sebagai peserta lah kalau mau di bilang misalnya kalau kita mau musyawarah mereka juga ada kita undang pihak terkait ada dari Kecamatan, itu biasanya Camat kalau tidak ada yang mewakili dari kepolisian itu dari Polsek itu mereka juga ikut”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 21 Maret 2021).

Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka, penerapan asas transparan dimulai dengan adanya keterlibatan masyarakat secara langsung dalam membantu memperlancar program kerja dengan bergotong royong. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya dokumentasi salah satu kegiatan pembangunan sumur desa (lampiran hal. 108). Di sisi lain, peran masyarakat juga sebagai pegawas pelaksanaan kegiatan pembangunan desa. Namun masyarakat umumnya tidak mengetahui informasi mengenai pengeluaran biaya pembangunan desa untuk pembiayaan kegiatan fisik melainkan informasi tersebut akan disampaikan setelah kegiatan selesai melalui baliho yang dipasang di depan kantor desa (lampiran hal. 103).

Sedangkan informasi yang diketahui masyarakat saat pelaksanaan program yaitu informasi yang berkaitan dengan jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan pihak-pihak yang terlibat karena masyarakat dengan sendirinya ikut mengambil bagian dalam pembangunan desa. Berikut adalah hasil wawancara dengan kepala desa

“Iya masyarakat tahu, karena masyarakat ikut dalam pelaksanaan.

Misalnya yang penyaluran BLT kemarin kami sampaikan undangannya dan mereka datang jadi mereka tau informasi itu”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 21 Maret 2021) Informasi yang sering diakses atau dicari masyarakat dalam tahap pelaksanaan adalah informasi mengenai BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan BST (Bantuan Sosial Tunai). Hal ini dikarenakan di saat

masa pandemi ada penyaluran BLT dan BST. BLT bersumber dari dana desa sedangkan BST bersumber dari kementerian sosial. Sehingga masyarakat banyak mencari informasi mengenai hal itu, seperti nama penerima. Selain itu masyarakat juga mencari informasi berkaitan dengan pelayanan umum di desa. Berikut adalah kutipan hasil wawancara:

“Masyarakat banyak mencari informasi yang berkaitan dengan pelayanan umum seperti urusan surat-surat, setiap hari kalau yang berkaitan dengan pelayanan umum itu malah waktunya tidak terbatas jadi setiap kali ada yang butuh kalau misalnya pas dikantor itu dibuatkan surat atau ada yang sudah bikin surat sendiri datang kita tinggal tanda tangan”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Jika masyarakat membutuhkan informasi layanan umum diluar informasi keuangan yang disampaikan di baliho mereka harus datang ke kantor desa pada jam pelayanan kantor yaitu dari hari Senin sampai hari Sabtu. Tetapi, jika ada keperluan yang mendesak tidak menutup kemungkinan dilakukan diluar jam kantor seperti masyarakat yang membutuhkan surat keterangan sakit dan harus di rujuk, masyarakat bisa ke rumah salah satu aparatur desa untuk mengurus surat tersebut, tetapi terkadang ada masyarakat yang sudah membuat surat dan tinggal ditandatangan oleh aparat desa saja.

Selanjutnya pada tahap pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan desa, penerapan asas transparan yaitu pemerintah desa di Desa Fahiluka menyampaikan hasil pertanggungjawabannya kepada masyarakat melalui media informasi publik berupa baliho yang di

pasang di depan kantor desa (lampiran hal. 103). Walapun pemerintah desa di Desa Fahiluka belum menggunakan sistem informasi secara elektronik seperti Web, namun dalam baliho tersebut telah dipaparkan informasi yang memadai mengenai APBDes yaitu, pendapatan desa mulai dari jumlah penerimaan dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi daerah, serta pengeluaran belanja desa yang meliputi belanja di bidang penyelengaraan pemerintah desa, bidang pelaksanaan pembangunan desa, bidang pembinaan kemasyarakatan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang penanggulangan bencana (lampiran hal. 103). Informasi yang dipaparkan merupakan gambaran

umum dari pengelolaan keuangan desa. Berikut adalah beberapa hasil kutipan wawancara

“Untuk sementara kita masih pake baliho dengan laporan kepala desa tiap tahun itu kita lakukan dengan BPD, kalau sekarang untuk web itu belum ada”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021)

“Iya. Mereka pasang baliho di depan kantor desa, dulu mereka pasang di depan situ tapi angin jadi mereka copot jadi mereka simpan di dalam kantor desa”

(Hasil wawancara dengan Ketua RT 19 pada tanggal 20 April 2021) Informasi mengenai APBDes yang telah dipublikasi, dapat di akses semua orang mulai dari masyarakat, pendamping desa, pendamping tingkat Kecamatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), siapapun dapat mengakses informasi-informasi tersebut yang telah disediakan melalui baliho desa namun balik lagi siapa yang ingin mengakses informasi tersebut harus datang ke kantor desa karena Desa

Fahiluka sendiri belum memiliki akses online untuk penyaluran informasi pengelolaan keuangan desa. Hal tersebut ditegaskan dalam hasil wawancara dengan kepala desa:

“Berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa itu kan ada unsur tansparansi to jadi semua orang itu bisa akses hanya dia masih terbatas karena belum ada media yang misalnya di daerah lain itu sudah ada web, kita disini ni belum ada jadi kalau masyarakat mau butuh informasi bisa langsung ke desa untuk mencari informasi yang mereka butuhkan”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021).

Untuk memperoleh informasi keuangan desa tidak ada tahapan atau prosedur khusus bagi masyarakat, jika masyarakat butuh informasi silahkan datang ke kantor atau ke rumah aparat desa untuk memperolehnya sesuai dengan kepentingan masyarakat tersebut, pemerintah desa terbuka mengenai data keuangan, pemerintah desa tidak membatasi masyarakat untuk mengakses informasi. Jadi informasi apapun yang masyarakat butuhkan bisa memperolehnya namun kendala yang dialami pemerintah desa adalah belum ada nya sistem informasi desa. Hal tersebut didukung dengan jawaban partisipan sebagai berikut:

“Saya rasa selama ini tidak ada informasi yang dibatasi karena kita mau batasi juga dengan adanya informasi yang ada di baliho itu disitu kan sudah jelas kegiatan ini anggaran nya sekian kita mau membatasi juga salah, masyarakat sudah tau”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021)

“Untuk sementara ini tidak ada hanya ee penyampaian itu saja yang masih terbatas medianya tapi kalau misalnya informasi yang ini tidak”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021)

Di samping itu, Pemerintah desa di Desa Fahiluka menerima kritik dan saran dari masyarakat mengenai media penyampaian informasi, namun sampai sekarang belum ada masyarakat yang mengkritik mengenai media penyaluran informasi yang digunakan di desa.

Pemerintah desa di Desa Fahiluka sudah mengikuti prosedur-prosedur dalam hal media penyampaian informasi karena dari pemerintah Kabupaten hanya diintruksikan untuk membuat baliho saja. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan yaitu:

“Sampai sekarang belum ada yang mengusulkan untuk menggunakan sistem informasi berbasis web, artinya karena memang di Kabupaten Malaka sendiri belum ada yang menggunakan, sehingga masyarakat pun belum ada yang mengusulkannya”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Kinerja pemerintah desa di Desa Fahiluka dilihat dari sudut pandang masyarakat, bahwa semakin hari masyarakat percaya terhadap kinerja aparatur pemerintah desa.

Berdasarkan hasil analisis di atas, penerapan asas transparan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban telah sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Permendagri No. 20 Tahun 2018 dalam Muttiarni dkk (2020). Berikut merupakan tabel perbandingan antara indikator Permendagri No. 20 Tahun 2018 dengan penerapan asas transparan di Desa Fahiluka:

Tabel 15. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator

Berdasarkan informasi tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan asas transparan dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka sudah sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2018.

2. Penerapan asas akuntabel dalam pengelolaan keuangan desa di Desa