• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Penerapan

3. Penerapan asas partisipatif

Pengelolaaan keuangan desa di Desa Fahiluka dalam penerapan asas partisipatif terdapat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban. Pertama, tahap perencanaan pemerintah desa di Desa Fahiluka sudah melibatkan masyarakat dalam musyawarah desa, musyawarah dusun, dan musyawarah tingkat Kecamatan. Kedua, tahap pelaksanaan masyarakat ikut berpartisipasi dalam membantu pelaksanaan kegiatan dengan bergotong royong. Terakhir, tahap pertanggungjawaban masyarakat dilibatkan dengan melihat laporan

pertanggungjawaban APBDes yang telah di publikasi pada baliho desa.

Berikut merupakan rincian tahapan pengelolaan keuangan desa dalam asas partisipatif

Asas partisipatif dimulai dari tahap perencanaan, pada tahap perencanaan pengelolaan keuangan desa masyarakat sudah dilibatkan melalui musrembangdus, musrembangdes (lampiran hal. 106, dan 107) dan musrembangcam. Dalam musyawarah desa dipilih wakil-wakil dari setiap dusun yang akan menjadi perwakilan untuk menyampaikan pendapat yang telah di musyawarahkan bersama di dusun. Dalam musyawarah perencana APBDes di bahas dan disepakati bersama. Hal tersebut di dukung oleh beberapa pernyataan berikut:

“Permerintah desa disetiap tahunnya sudah melibatkan masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan desa”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021)

“Tiap dusun itu sudah ada timnya, namanya tim 11, tim itu dipilih diantara masyarakat, jadi mau buat apa di desa itu ajak masyarakat”

(Hasil wawancara dengan kepala dusun Bolan A pada tanggal 26 Maret 2021)

“Iya ikut musyawarah, biasanya yang ikut kepala dusun, RT, RW dan kader, tokoh masyarakat seperti ketua adat mereka datang”

(Hasil wawancara dengan ketua RT 09 pada tanggal 20 April 2021) Aparatur desa di Desa Fahiluka mengundang masyarakat melalui undangan tertulis maupun undangan secara lisan yang disampaikan setiap kepala dusun kepada masyarakatnya. Masyarakat yang di undang untuk ikut musyawarah terdiri dari BPD, tokoh perempuan, tokoh adat, kader, pihak pendidikan, pihak kesehatan. Dalam mengikuti

musyawarah masyarakat memiliki inisiatif yang besar untuk ikut terlibat secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan berikut:

“Sampai dengan saat ini yang kita undang untuk datang itu pasti datang. Jadi kita melihat dari situ dia ikut kegiatan sampai selesai, masyarakat datang ikut kegiatan sampai selesai dan aktif dalam musyawarah”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Dalam musyawarah desa, masyarakat aktif mengusulkan kegiatan-kegiatan pembangunan, kegiatan-kegiatan yang diusulkan masyarakat akan diperioritaskan kegiatan mana yang paling mendesak yang akan di akomodir dengan anggaran desa namun jika anggaran desa tidak mencukupi maka usulan tersebut akan di bawa ke tingkat Kecamatan untuk ditindak lanjut ke tingkat Kabupaten. Berikut adalah hasil wawancara dengan kepala desa:

“Kita bawa daftar usulan yaitu kegiatan yang kita tidak bisa biayai dengan dana desa kita bawa ke musrabangcam supaya nanti di musrabangcam dibuat skala prioritas. Misalnya keseluruhan setelah kita rangkum di tingkat Kecamatan tarulah ada 10 kegiatan kita liat lagi dari 10 kegiatan yang paling mendesak yang mana, baru di tingkat Kabupaten yang tindak lanjut”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021).

Selain mengusulkan kegiatan-kegiatan pembangunan desa, masyarakat boleh mengutarakan pendapat maupun kritik saat berpartisipasi dalam pengelolaan keuangan desa, pemerintah desa di Desa Fahiluka tidak membatasi akan hal itu karena masyarakat memiliki hak penuh untuk beraspirasi. Masyarakat desa di Desa Fahiluka sudah cukup aktif dalam memberikan kritik dan saran kepada pemerintah desa

melalui musyawarah desa. Hal di dibuktikan dengan beberapa pernyataan berikut:

“Kalau dari kader mereka usul insentif kader, posiandu, dari dusun biasa mereka usul untuk pembuatan jalan baru. Untuk kritik sendiri biasa masyarakat mengkrikit supaya aparatur desa harus meningkatkan kinerjanya lagi”

(Hasil wawancara dengan ketua RT 09 pada tanggal 20 April 2021)

“Untuk selama ini masyarakat selalu mengkritik tentang kegiatan-kegiatan yang pernah mereka usulkan tetapi tidak di akomodir karena adanya keterbatasan biaya”

(Hasil wawancara dengan bendahara pada tanggal 31 Maret 2021)

“Masyarakat bisa meyampaikan kritik, biasanya kritik mengenai pembangunan, misalnya kalau pembangunan di kampung sebelah sudah ada kenapa kami disini belum”

(Hasil wawancara dengan kepala dusun Bolan A pada tanggal 26 Maret 2021).

Dari kritikan dan pendapat yang disampaikan masyarakat, pemerintah desa di Desa Fahiluka memberikan tanggapan langsung akan hal itu, adapun beberapa tanggapan yang di tampung terlebih dahulu. Dari kritikan tersebut pemerintah desa melakukan evaluasi atau perbaikan terhadap kinerjanya. Dalam hal kinerja, masyarakat mengkritik mengenai kehadiran aparat desa, masyarakat menyampaikan hal itu melalui BPD dan BPD yang menyampaikannya ke aparatur pemerintah desa, untuk dilakukannya evaluasi bersama. Aparatur pemerintah desa sebagian adalah pekerja petani atau pekerja kebun sehingga dalam hal ketepatan waktu disesuaikan dengan waktu pembibitan benih dan saat musim panen disamping itu kehadiran aparat desa sudah semaksimal mungkin untuk berada di kantor. Kritikan yang diberikan masyarakat sangat penting bagi kemajuan desa.

Selanjutnya, penerapan asas partisipatif dalam tahap pelaksanaan pengelolaan keuangan desa, masyarakat juga terlibat aktif dalam mengikuti setiap kegiatan di desa. Dalam setiap kegiatan di desa, pemerintah desa di Desa Fahiluka memberdayakan masyarakatnya sendiri dibandingkan mengambil tenaga dari luar desa, masyarakat desa memiliki kemauan yang tinggi untuk ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan di desa, adapun masyarakat desa turut memberikan sumbangan berupa materi dalam mendukung pembangunan di desa. Hal tersebut didukung oleh beberapa pernyataan berikut:

“Partisipasi masyarakat itu berupa usulan untuk pembangunan di desa, biasa masyarakat mengusulkan pembuatan jalan, kamar mandi, rehap rumah”

(Hasil wawancara dengan kepala dusun Pelita Lalor pada tanggal 26 Maret 2021)

“Buka jalan baru kan kasih tanah itu biasanya tidak dikasih uang, tidak ada pembebasan lahan itu yang dukungan partisipasi masyarakat seperti itu, sukarela dari masyarakat”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021).

Dalam pelaksanaan program desa, masyarakat sudah dilibatkan dan turut serta dalam membantu memperlancar kegiatan pelaksanaan program yaitu pembuatan sumur desa (lampiran hal. 108), masyarakat menyumbangkan tenaganya untuk membantu menurunkan cincin di sumur. Di sisi lain ada namanya program padat karya tunai desa yang melibatkan masyarakat di sekitar desa untuk ikut berpartisipasi, dan masyarakat menerima pendapatan dari waktu kerja yang diberikan.

Tidak ada prosedur atau syarat khusus bagi masyarakat yang ingin ikut

berpartisipasi dalam pengelolaan keuangan desa semuanya bisa ikut terlibat.

“Dia sebenarnya tidak ada prosedurnya, jadi kalau masyarakat mau ikut partisipasi tinggal datang ke desa dan ikut saja”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021 )

Pada tahap pertanggungjawaban masyarakat dilibatkan untuk melihat laporan pertanggungjawaban secara umum yang disampaikan pemerintah desa di Desa Fahiluka dalam bentuk baliho (lampiran hal.

103) sebagai laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa

selama satu tahun anggaran.

Berdasarkan hasil analisis di atas, penerapan asas partisipatif pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban telah sesuai dengan indikator partisipatif yang ditetapkan oleh Permendagri No. 20 Tahun 2018 dalam Muttiarni dkk (2020). Berikut merupakan tabel perbandingan antara indikator Permendagri No. 20 Tahun 2018 dengan penerapan asas partisipatif di Desa Fahiluka

Tabel 17. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator partisipatif di Desa Fahiluka dan tokoh masyarakat (lampiran hal. 106 dan 107)

Sudah sesuai

2.Masyarakat ikut serta dalam kegiatan pemerintah desa

Berdasarkan informasi tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan asas partisipatif dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka sudah sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2018.

4. Penerapan asas Tertib dan disiplin anggaran dalam pengelolaan