• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Penerapan

2. Penerapan asas akuntabel

Penerapan asas akuntabel dalam tahapan pengelolan keuangan desa sudah diterapkan secara keseluruhan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Pada tahap perencanaan pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka telah di anggarkan dalam APBDes. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan dan penatausahaan kaur dan kasi telah melaksanakan tugas dalam menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dan kaur keuangan telah mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.

Selanjutnya, pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pemerintah desa di Desa Fahiluka telah melaporkan laporan pertanggungjawaban dalam bentuk LPJ/laporan realisasi APBDes kepada pemerintah daerah. Berikut adalah rincian dari masing-masing tahapan pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka berdasarkan asas akuntabel

Pertama, penerapan asas akuntabel dalam tahap perencanaan pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka telah di anggarkan dalam APBDes, proses penyusunan APBDes tersebut telah di sepakati bersama saat musyawarah desa yang dihadiri oleh BPD dan tokoh masyarakat. Penyusunan APBDes tersebut sudah berdasarkan RKPDes tahun berkenaan. Pengesahan rencana paraturan desa mengenai APBDes di Desa Fahiluka telah disahkan sebelum bulan Oktober tahun

berjalan dan kepala desa di Desa Fahiluka telah menyampaikan kepada Bupati melalui Camat. Berikut adalah hasil kutipan wawancara dengan bendahara desa

“Ya, setiap tahun pengelolaan anggaran itu selalu di anggarkan dalam APBDes yg di tetapkan dengan peraturan desa, Proses penyusunan APBDes tersebut berdasarkan usulan-usulan prioritas pada RKPDes kalau pengesahan rencana peraturan desa itu tergantung dari proses pembuatan desain RAP nya kalau sudah selesai itu bisa langsung penetapan, dia tidak tentu mau bulan apa bulan apa, dia tergantung dari penyelesaian desain RAP. Diantara bulan Maret tidak sampai bulan Mei, dia paling batas itu sampai sekitar bulan Mei”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 1 Juli 2021) Sementara itu, penerapan asas akuntabel dalam tahap pelaksanaan dan penatausahaan, pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka dilakukan melalui rekening kas desa. Kaur dan kasi melaksanakan tugas mereka untuk menyusun dokumen pelaksanaan anggaran, tugas tersebut juga dipantau oleh pendamping desa. Di sisi lain, dalam tahap pelaksanaan dan penatausahaan saat menerapkan asas akuntabel, kaur keuangan juga mencatat semua penerimaan dan pengeluaran desa untuk membiayai kegiatan-kegiatan desa ke dalam buku kas umum. Berikut adalah hasil kutipan wawancara

“Iya, semua keuangan yang di terima selalu melalui rekening kas desa, dalam menyusun anggaran itu tugas kaur dan kasi disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing, kalau tugas pokok dan fungsi bendahara itu menerima, menyimpan, membayar dan membuat laporan realisasi penggunaan keuangan desa, dan juga mencatat setiap transaksi penerimaan/pengeluaran pada buku kas”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tangga 1 Juli 2021)

Selanjutnya, penerapan asas akuntabel pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pemerintah desa di Desa Fahiluka memberikan laporan pertanggungjawaban setiap tahunnya kepada pemerintah Kabupaten dan pemerintah Kecamatan yaitu Bupati dan Camat, melalui laporan yang diberikan ke Dinas keuangan daerah. Aparatur pemerintah desa membuat semua bukti pembayaran sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang tertera dalam APBDes untuk tahun berjalan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan berikut

“Kita pertanggungjawabkan kepada pemerintah daerah dalam hal Bupati dan Camat tapi kita laporannya itu lewat Dinas keuangan daerah ”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Bentuk laporan pertanggungjawaban yang diberikan berupa LPJ (Laporan Pertanggungjawaban)/Laporan realisasi APBDes, LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban), dan LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah). Laporan LPJ telah berisikan anggaran, palaksanaan kegiatan, sampai realisasi. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan berikut:

“Itu yang LPJ dari sisi anggaran sudah ada di dalamnya jadi dia rangkuman disitu semua, sudah secara keseluruhan dari pelaksanaan sampai realisasi”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Selanjutnya, yang bertanggungjawab dalam melaporkan keuangan desa secara keseluruhan yaitu kepala desa, sekretaris, bendahara dan aparat desa lainya juga ikut bertanggungjawab akan tugasnya masing-masing. Dalam hal menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pemerintah desa di Desa Fahiluka menggunakan peraturan menteri dalam negeri, peraturan Bupati, peraturan desa, yang dijadikan sebagai dasar-dasar dalam menysusun laporan keuangan desa. Hal tersebut didukung oleh pernyataan berikut

“Yang bertanggungjawab dalam pelaporan keuangan desa itu kepala desa, bendahara, dan sekretaris”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021)

“Ada peraturan menteri desa habis itu baru turun peraturan Bupati habis itu ada peraturan desa yang terakhir. Kan penyusunan itu ada semacam landasan hukum makanya ada undang-undang turunannya sampai di perdes (peraturan desa)”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanngal 21 Maret 2021 ) Laporan pertanggungjawaban yang diberikan aparatur pemerintah desa masih memiliki beberapa kekurangan karena keterbatasan tenaga ahli, walaupun kemampuan pemerintah desa di Desa Fahiluka masih terbatas dalam membuat laporan pertanggungjawaban yang sempurna, namun pemerintah desa di Desa Fahiluka telah berusaha semaksimal untuk dapat melaporkan laporan pertanggungjawaban dengan baik.

Upaya yang dilakukan aparatur pemerintah desa agar mewujudkan akuntabilitas yaitu selalu berkoordinasi dengan pemerintah Bupati dan Camat melalui Dinas PMD serta mengikuti semua petunjuk dan prosedur-prosedur yang diberikan.

“Pemerintah selalu melakukan koordinasi dengan tingkat atas karena yaa kemampuan kita mungkin agak terbatas ya jadi kekurangan-kekurangan sesuatu kita harus minta petunjuk dari pemerintah Kabupaten agar lebih membuat laporan lebih bagus lah”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021 )

Dalam menyusun laporan pertanggungjawaban ada format aturan baku yang digunakan yaitu format LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) dan LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah). Format LKPJ diberikan oleh pendamping desa sedangkan format LPPD diberikan oleh pemerintah Kabupaten format tersebut mengenai tata cara penyusunan laporan keuangan, sehingga pemerintah desa dapat mengisi sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang berjalan, serta anggarannya. Aparatur pemerintah desa tidak menerbitkan laporan tertentu kepada masyarakat, melainkan pemerintah desa menginformasikan melalui musyawarah dan baliho desa secara keseluruhan mengenai penggunaan anggaran. Berikut adalah hasil wawancara dengan bendahara desa

“Iya. Dia sudah ada istilahnya format baku tinggal kita isi sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang berjalan pada tahun tersebut. Kita tinggal isi dia punya kegiatan dengan anggarannya”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021)

Selanjutnya, dalam penerapan asas akuntabel pada tahap pertanggungjawaban masyarakat diperbolehkan untuk memberi penilaian atas kinerja aparatur pemerintah desa, aparatur pemerinatah desa tidak melarang akan hal itu, jika ingin menilai maka masyarakat langsung mengatakan kepada salah satu aparatur pemerintah desa atau melalui BPD, belum ada fasilitas khusus yang digunakan untuk mengukur kinerja pemerintah desa seperti membagikan form ke dusun-dusun dan masyarakat mengisinya.

“Jadi kalau masyarakat mau nilai langsung omong saja ada yang langsung omong saat pertemuan mungkin ini masih kurang tetapi misalnya kita siapkan semacam form kita sebar kepada masyarakat habis itu tanggapan masyarakat isi disitu, itu belum ada”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 21 Maret 2021) Sementara itu dalam mempertanggungjawabkan program desa yang sedang dijalankan, pemerintah desa di Desa Fahiluka tidak membatasi pihak-pihak yang ingin menyumbangkan program baik dalam bentuk dana maupun tenaga. Namun sampai saat ini belum ada pihak luar yang memberikan program ke desa melainkan hanya berupa kegiatan.

Kegiatannya langsung diberikan oleh instansi yang terkait tidak diserahkan ke desa, pemerintah desa hanya menfasilitasi masyarakatnya untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Misalnya dari LSM yang akan melakukan kegiatan sanitasi lingkungan, pihak LSM langsung terjun ke desa dan melaksanakan kegiatan itu bersama masyarakat, aparatur pemerintah desa dalam hal ini hanya membantu memperlancar program tersebut dengan menyiapakan masyarakatnya untuk terlibat dalam kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut tentu manfaatnya dirasakan oleh masyarakat sehingga pemerintah desa di Desa Fahiluka mendorong masyarakat untuk terlibat aktif. Oleh sebab itu tidak ada laporan pertanggungjawaban yang diberikan aparatur pemerintah desa kepada instansi yang mengadakan kegiatan di desa. Berikut adalah kutipan hasil wawancara

“Selama ini belum, kegiatan dari Kabupaten itu pelaksanaan nya oleh mereka sendiri jadi ada program yang akan dilaksanakan di desa tapi dilaksanakan oleh instansi yang terkait, jadi instansinya

turun langsung ke sini, mereka yang kelolah, tidak diserahkan ke desa. Kalau untuk pelaksanaannya melibatkan masyarakat, desa hanya memfasilitasi masyarakat. Sehingga tidak ada pertanggungjawaban program karena mereka turun langsung”

(Hasil wawancara dengan bendahara desa pada tanggal 31 Maret 2021)

“Misalnya Dinas pertanian dia mau bagi alat pertanian itu dia bagi sendiri kita tuh hanya koordinasi masyarakat pada saat penyaluran itu mereka sendiri yang datang bagi. Tidak laporkan karena mereka sendiri yang turun langsung untuk membagikan”

(Hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 24 Maret 2021) Berdasarkan hasil analisis di atas, penerapan asas akuntabel pada tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban telah sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Permendagri No. 20 Tahun 2018 dalam Muttiarni dkk (2020).

Berikut merupakan tabel perbandingan antara indikator Permendagri No. 20 Tahun 2018 dengan penerapan asas akuntabel di Desa Fahiluka:

Tabel 16. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator Akuntabel

Tabel 16. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator

Tabel 16. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator APBDes dana semester pertama kepada Bupati/Walikota

melalui camat

b.Laporan semester pertama berupa laporan pelaksanaan APBDes dan laporan realisasi kegiatan

Tabel 16. Perbandingan Hasil Temuan di Desa Fahiluka dengan Indikator terdiri atas laporan keuangan, laporan realisasi kegiatan dan daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk ke desa

Berdasarkan informasi tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan asas akuntabel dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Fahiluka sudah sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2018.

3. Penerapan asas partisipatif dalam pengelolaan keuangan desa di Desa