• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL

DAFTAR PUSTAKA

PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL

PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL

Petujuk Umum :

1. Dalam pengisisan kuesioner ini, responden diharapakan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindarai terjadinya inkonsistensi jawaban

2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor eksternal, baik faktor peluang dan ancaman harus konsisten dengan tabel sebelumnya.

Tujuan :

Penentuan tingkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor eksternal ini terdiri dari faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat dihindari dalam upaya strategis pengembangan usaha KUD Puspa Mekar.

Petunjuk Pengisisan :

1. Pemberian nilai pada seberapa besar pengaruh faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang dapat dihindari dalam strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar

2. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor peluang dan ancaman dalam strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar, berikut ini dengan menggunakan tanda (X) pada penelitian Bapak/Ibu.

3. Penentuan nilai rating berdasarkan keterangan berikut :

Tabel. Identitas Kepentingan dalam Penentuan Nilai Rating untuk Faktor Strategis

Eksternal

Identitas Kepentingan Definisi Nilai

4 Jika faktor tersebut berpengaruh sangat besar bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar atau KUD Puspa Mekar memberikan respon luar biasa terhadap faktor tersebut

3 Jika faktor tersebut berpengaruh besar bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar atau KUD Puspa Mekar memberikan respon di atas rata-rata terhadap faktor tersebut

2 Jika faktor tersebut kurang berpengaruh bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar atau KUD Puspa Mekar memberikan respon rata-rata terhadap faktor tersebut

1 Jika faktor tersebut tidak berpengaruh bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar atau KUD Puspa Mekar memberikan respon buruk terhadap faktor tersebut

Menurut Bapak/Ibu bagaimanan kondisi strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar terhadap faktor-faktor berikut:

180  

Tabel. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Peluang Eksternal No. Faktor Peluang Eksternal Indikator Peringkat 1. Adanya bantuan pinjaman kredit dari pemerintah dan dana investasi dari para investor

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika pemerintah

memberikan subsidi untuk bunga kredit pinjaman dibawah 5 persen.

3 = (Berpengaruh Besar), jika pemerintah memberikan subsidi untuk bunga kredit pinjaman berkisar antara 5 – 7 persen.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika pemerintah memberikan subsidi untuk bunga kredit pinjaman berkisar antara 7,1 –  10 persen.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika pemerintah memberikan subsidi untuk bunga kredit pinjaman di atas 10 persen. 2. Adanya Litbang

yang diadakan oleh Dinas Peternakan setempat

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika penelitian dan pengembangan yang diadakan oleh Dinas meliputi penyuluhan, pembinaan, dan pelatihan yang dilakukan secara rutin minimal sebulan sekali, serta pemberian bantuan materi maupun material bagi kegiatan penelitian dan pengembangan KUD.

3 = (Berpengaruh Besar), jika penelitian dan pengembangan yang diadakan oleh Dinas meliputi penyuluhan,

pembinaan, dan pelatihan yang dilakukan secara rutin minimal tiga bulan sekali.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika penelitian dan pengembangan yang diadakan oleh Dinas meliputi penyuluhan, pembinaan, dan pelatihan yang dilakukan setiap enam bulan sekali.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika penelitian dan pengembangan yang diadakan oleh Dinas meliputi penyuluhan,

pembinaan, dan pelatihan yang dilakukan setiap setahun sekali atau hanya bersifat kondisional.

3. Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang menunjukkan angka positif

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai di atas 10 persen per tahun. 3 = (Berpengaruh Besar), jika pertumbuhan ekonomi

Indonesia dapat mencapai kisaran antara 5,1 – 10 persen per tahun.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 3 – 5 persen per tahun. 1 = (Tidak Berpengaruh), jika pertumbuhan ekonomi

Indonesia dibawah 3 persen per tahun 4. Peningkatan laju pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya laju konsumsi susu

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika peningkatan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menyebabkan meningkatnya laju konsumsi susu nasional diatas 10 persen per tahun.

3 = (Berpengaruh Besar), jika peningkatan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menyebabkan meningkatnya laju konsumsi susu nasional yang berkisar antara 6,1 – 10 persen per tahun.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika peningkatan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menyebabkan meningkatnya laju konsumsi susu nasional yang berkisar

181  

antara 4 – 6 persen per tahun.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika peningkatan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menyebabkan meningkatnya laju konsumsi susu nasional dibawah 4 persen per tahun. 5. Adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi dari susu

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika adanya kesadaran masyarakat tersebut dapat meningkatkan konsumsi susu di atas 20 persen per kapita per tahun.

3 = (Berpengaruh Besar), jika adanya kesadaran masyarakat tersebut dapat meningkatkan konsumsi susu yang berkisar antara 15 – 19 persen per kapita per tahun.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika adanya kesadaran masyarakat tersebut dapat meningkatkan konsumsi susu yang berkisar antara 10 – 14 persen per kapita per tahun. 1 = (Tidak Berpengaruh), jika adanya kesadaran masyarakat

tersebut hanya dapat meningkatkan konsumsi susu dibawah 10 persen per kapita per tahun.

6. Adanya Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS)

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika pemerintah mengalokasikan dana dari APBNP untuk program ini di atas Rp 3.000 per siswa.

3 = (Berpengaruh Besar), jika pemerintah mengalokasikan dana dari APBNP untuk program ini berkisar antara Rp 2.500 – 2.900 per siswa.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika pemerintah mengalokasikan dana dari APBNP untuk program ini berkisar antara Rp 2.000 – 2.400 per siswa.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika pemerintah mengalokasikan dana dari APBNP untuk program ini dibawah Rp 2.000 per siswa.

7. Perkembangan teknologi yang cepat

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika perkembangan teknologi yang cepat diimbangi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki dalam menggunakan dan mengelola teknologi tersebut, serta berindikasi dapat meningkatkan kegiatan produksi dan pengolahan susu KUD di atas 50 persen.

3 = (Berpengaruh Besar), jika perkembangan teknologi yang cepat diimbangi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki dalam menggunakan dan mengelola teknologi tersebut, serta berindikasi dapat meningkatkan kegiatan produksi dan pengolahan susu KUD yang berkisar antara 20 – 40 persen.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika perkembangan teknologi yang cepat diimbangi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki dalam menggunakan dan mengelola teknologi tersebut, serta berindikasi dapat meningkatkan kegiatan produksi dan pengolahan susu KUD yang berkisar antara 10 – 19 persen.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika perkembangan teknologi yang cepat belum diimbangi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki dalam menggunakan dan mengelola teknologi tersebut, sehingga tidak berindikasi terhadap peningkatan kegiatan produksi dan pengolahan susu KUD 8. Permintaan

182  

negeri belum terpenuhi

3 = (Berpengaruh Besar), jika permintaan susu dalam negeri belum terpenuhi sebesar 20 – 40 persen

2 = (Kurang Berpengaruh), jika permintaan susu dalam negeri belum terpenuhi sebesar 10 – 19 persen

1 = (Tidak Berpengaruh), jika permintaan susu dalam negeri belum terpenuhi dibawah 10 persen

9. Susu sapi merupakan produk susu yang kaya akan protein hewani yang lebih diminati masyarakat pada umumnya dibandingkan dengan susu dari ternak yang lainnya

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika produk susu berbahan baku susu sapi memiliki kandungan protein dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan dengan susu dari ternak lainnya dan penjualannya dapat menjangkau semua segmen masyarakat.

3 = (Berpengaruh Besar), jika produk susu berbahan baku susu sapi memiliki kandungan protein dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan dengan susu dari ternak lainnya dan penjualannya dapat menjangkau sebagian besar segmen masyarakat.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika produk susu berbahan baku susu sapi memiliki kandungan protein dan vitamin yang sama dengan susu dari ternak lainnya dan penjualannya hanya dapat menjangkau sebagian segmen masyarakat. 1 = (Tidak Berpengaruh), jika produk susu berbahan baku

susu sapi memiliki kandungan protein dan vitamin sama dengan susu dari ternak lainnya dan penjualannya hanya dapat menjangkau sebagian kecil segmen masyarakat. 10. Berkembangnya industri hilir untuk pengolahan produk berbahan baku susu

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika industri pengolahan berbahan baku susu sapi bisa tumbuh di atas 10 persen per tahun.

3 = (Berpengaruh Besar), jika industri pengolahan berbahan baku susu sapi bisa tumbuh antara 5,1 – 9 persen per tahun. 2 = (Kurang Berpengaruh), jika industri pengolahan

berbahan baku susu sapi hanya bisa tumbuh antara 3 – 5  persen per tahun.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika industri pengolahan berbahan baku susu sapi hanya bisa tumbuh dibawah 3 persen per tahun.

183  

Tabel. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Ancaman Eksternal No. Faktor Ancaman Eksternal Indikator Peringkat 1. Adanya kebijakan pemerintah tentang impor susu

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika kebijakan ini berdampak pada jumlah susu yang diimpor di atas 50 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional.

3 = (Berpengaruh Besar), jika kebijakan ini berdampak pada jumlah susu yang diimpor sebesar 30 – 50 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika kebijakan ini berdampak pada jumlah susu yang diimpor sebesar 10 – 29 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika kebijakan ini berdampak pada jumlah susu yang diimpor dibawah 10 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional.

2. Adanya rencana kenaikan harga BBM

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika rencana kenaikan harga BBM direalisasikan dan berdampak pada peningkatan biaya produksi KUD di atas 20 persen.

3 = (Berpengaruh Besar), jika rencana kenaikan harga BBM direalisasikan dan berdampak pada peningkatan biaya produksi KUD sebesar 10 – 19 persen.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika rencana kenaikan harga BBM direalisasikan dan berdampak pada peningkatan biaya produksi KUD dibawah 10 persen.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika rencana kenaikan harga BBM tidak jadi direalisasikan.

3. Ketersediaan lahan hijauan yang semakin terbatas

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika ketersediaan lahan hijauan yang semakin langka tersebut hanya mampu memenuhi pasokan pakan hijauan dibawah 10 persen dari kebutuhan pakan ideal.

3 = (Berpengaruh Besar), jika ketersediaan lahan hijauan yang semakin langka tersebut hanya mampu memenuhi pasokan pakan hijauan sebesar 11 – 20 persen dari kebutuhan pakan ideal.

2 = (Kurang Berpengaruh), jika ketersediaan lahan hijauan yang semakin langka tersebut masih mampu memenuhi pasokan pakan hijauan sebesar 21– 40 persen dari kebutuhan pakan ideal.

1 = (Tidak Berpengaruh), jika ketersediaan lahan hijauan yang semakin langka tersebut masih mampu memenuhi pasokan pakan hijauan diatas 40 persen dari kebutuhan pakan ideal.

4. Kekuatan tawar-menawar IPS yang cenderung kuat

4 = (Berpengaruh Sangat Besar), jika KUD tidak dapat memenuhi standar kualitas susu yang ditetapkan IPS dan dikenakan denda atau penalty di atas Rp 200 / kg susu. 3 = (Berpengaruh Besar), jika KUD tidak dapat memenuhi

standar kualitas susu yang ditetapkan IPS dan dikenakan denda atau penalty sebesar Rp 100 – 199 / kg susu. 2 = (Kurang Berpengaruh), jika KUD tidak dapat memenuhi

standar kualitas susu yang ditetapkan IPS dan dikenakan denda atau penalty sebesar Rp 50 – 99 / kg susu. 1 = (Tidak Berpengaruh), jika KUD tidak dapat memenuhi