• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas A. Dokumen SPPIP

B. Renstra Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karangasem Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kebersihan dan

3. Misi Ketiga :Penyelenggaraan Tugas Fungsi Sosial Kemasyarakatan

3.2.1.3. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas A. Dokumen SPPIP

1) Penentuan Kawasan Prioritas

Jika dilihat dari deliniasi wilayah berdasarkan RTRW, kebutuhan penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur, fungsi pengembangan permukiman, dan kondisi fisik wilayah maka terdapat 11 Kawasan Perkotaan yaitu :

• Kawasan Perkotaan Amlapura • Kawasan Perkotaan Bebandem • Kawasan Perkotaan Ban

• Kawasan Perkotaan Kubu Tianyar • Kawasan Perkotaan Padangbai Ulakan • Kawasan Perkotaan Sidemen

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 127 • Kawasan Perkotaan Selat

• Kawasan Perkotaan Seraya • Kawasan Perkotaan Culik • Kawasan Perkotaan Abang

Berdasarkan penilaian seluruh parameter, kriteria dan indikator serta skoring yang dilakukan maka dihasilkan skala prioritas kawasan pengembangan permukiman infrastruktur. Kawasan Perkotaan Prioritas tersebut adalah :

• Kawasan perkotaan Amlapura

• Kawasan perkotaan Padangbai-Ulakan • Kawasan perkotaan Kubu Tianyar

Kawasan perkotaan prioritas terpilih adalah Kawasan Perkotaan Amlapura. Kawasan prioritas terpilih ini merupakan tindak lanjut untuk rencana kawasan prioritas pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

2) Profil Kawasan Prioritas Terpilih

Kawasan Perkotaan Amlapura merupakan pusat kegiatan Lokal (PKL) dan berfungsi sebagai pelayanan dalam skala kabupaten. Kawasan Perkotaan Amlapura terdiri dari 3 Kelurahan dan 1 Desa yaitu :

1. Kelurahan Karangasem 2. Kelurahan Padangkerta 3. Kelurahan Subagan 4. Desa Bungaya Kangin

Karakteristik Permukiman Perkotaan Amlapura adalah :

 permukiman padat yang berada dekat dengan pusat kota

 Adanya pembangunan rumah secara swadaya yang kurang teratur

 adanya perkembangan permukiman baru yang mengalihfungsikan lahan basah  Pola Permukiman yang cluster, mengelompok dan linier mengikuti jaringan jalan  Permukiman baru yang dibangun oleh developer berkembang di seluruh desa atau

kelurahan di kawasan perkotaan

 Permukiman tradisional tersebar di setiap desa atau kelurahan yang merupakan permukiman asli

 Permukiman semi tradisional atau campuran yang tersebar cenderung berkembang di sisi jalan utama

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 128

permukiman renggang tidak teratur, permukiman padat teratur, permukiman padat tidak teratur, perumahan renggang, dan perumahan padat.

 Pemanfaatan lahan antar fungsi khususnya permukiman yang cukup jelas  Terdapat beberapa rumah yang tidak layak huni

Tabel 3.4. Kondisi Perkotaan Amlapura Secara Umum

ASPEK KONDISI

AIR MINUM 80% sudah terlayani

AIR LIMBAH Septic tank, IPLT

PERSAMPAHAN Sarana gerobak sampah, Sarana truk sampah, TPS

DRAINASE Sebagian besar dari kontruksi beton, tersumbat sampah dan

limbah rumah tangga serta sedimentasi lumpur, masih ada yang belum ada saluran

JALAN LINGKUNGAN Sebagian besar sudah perkerasan dan kondisinya 80% baik

Sumber : Analisis Penyusun

Potensi yang terdapat di wilayah Kawasan Perkotaan Amlapura adalah :  Merupakan pusat kegiatan lokal

 berada dekat dengan kawasan pariwisata

 Terdapat beberapa sungai yang berfungsi sebagai pembuang utama dari sistem drainase

 Kondisi topografi wilayah yang landai  Adanya kota pusaka

Sedangkan untuk masalah yang terdapat diwilayah kawasan perkotaan ini adalah :  Masih adanya beberapa rumah yang tidak layak huni

 Kondisi permukiman yang padat dan tidak teratur

 Terjadinya genangan di beberapa ruas jalan di Kelurahan karangasem, Padangkerta, dan Desa Bungaya Kangin karena saluran drainase yang rusak dan tersumbat sampah

 Masih kurangnya sarana prasarana TPST  Kurangnya sarana prasarana persampahan  Minimnya sarana prasarana penanganan limbah

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 129 Gambar 3.5 Profil Kawasan Perkotaan Amlapura (1)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 130 Gambar 3.6 Profil kawasan Perkotaan Amlapura (2)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 131 Gambar 3.7 Profil kawasan Perkotaan Amlapura (3)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 132 Gambar 3.8 Profil kawasan Perkotaan Amlapura (4)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 133

merupakan kondisi permukiman yang ada dan berkembang untuk mendukung perdagangan dan jasa. Kelurahan ini memiliki jumlah Penduduk : 15.540 jiwa. Permasalahan Kawasan :

 Sebagian besar merupakan permukiman padat tidak teratur  Kondisi infrastruktur permukiman belum tertata dengan baik  Beberapa tempat cenderung terdapat titik kumuh

• Kawasan permukiman Subagan yang terdiri dari Kelurahan Subagan, Kelurahan Padangkerta, dan Desa Bungaya Kangin, merupakan kawasan yang terdapat pengembangan permukiman baru sebagai kegiatan yang saling mendukung dengan kegiatan perkotaan.

Jumlah Penduduk : 28.679 jiwa. Permasalahan Kawasan :

 Sebagian besar merupakan permukiman padat tidak teratur  Kondisi infrastruktur permukiman belum tertata dengan baik  Beberapa tempat cenderung terdapat titik kumuh

 adanya pengembangan permukiman yang tidak diiringi dengan infrastruktur yang memadai

 adanya perkembangan permukiman yang tidak sesuai dengan arahan tata ruang

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 134 Gambar 3.9 Kawasan Permukiman Prioritas Karangasem

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 135 Gambar 3.10 Kawasan Permukiman Prioritas Subagan

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 136 Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)

Verifikasi kumuh sangat perlu dilakukan guna pemutakhiran data base line kumuh, sehingga didapatkan data terupdate guna penanganan kumuh yang tepat. Titik kumuh yang telah ditetapkan pada SK ditinjau dan diidentifikasi kembali dengan kriteria kumuh yang ada, meliputi kondisi bangunan, kondisi jalan lingkungan, kondisi saluran drainase, penyediaan air minum, pengelolaan persampahan, pengolahan air limbah, proteksi kebakaran, dan Ruang Terbuka Hijau. Selain dari kedelapan kriteria tersebut, perlu ditinjau pula kriteria atau pertimbangan lain terkait keberadaan titik kumuh tersebut, meliputi kriteria kawasan strategis, kelegalan lahan, fungsi sosial ekonomi, dan kepadatan penduduk. Perlu diketahui pula apakah titik kumuh tersebut terletak di kawasan strategis perkotaan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan pembedahan pada Perda RTRW Kabupaten Karangasem dan melihat kawasan yang memiiki fungsi perkotaan. Apabila ditemukan suatu kawasan di perkotaan yang belum masuk kedalam SK Kumuh, namun sebenarnya kawasan tersebut memenuhi delapan kriteria kumuh, maka kawasan tersebut dapat dimasukan sebagai lokasi baru. Namun sebaliknya, apabila yang telah tercantum pada SK setelah diverifikasi terbukti tidak memenuhi kriteria kumuh maka dapat dihapus dari SK kumuh yang telah ditetapkan sebelumnya.

Titik kumuh di Karangasem telah mengalami verifikasi dan ditemukan titik baru di kawasan perkotaan yang tergoong sebagai kawasan kumuh dan memenuhi delapan kriteria kumuh. Titik kumuh hasil verifikasi di Kabupaten Karangasem dapat dilihat melalui tabel berikut:

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 137

No

Lokasi Kumuh Berdasarkan SK Walikota/Bupati

No

Lokasi Kumuh Berdasarkan Verifikasi RP2KPKP 2016

Lokasi Luasan

(Ha) Lokasi Luasan (Ha)

1 Dausa 1.29 1 Dausa 1.17 2 DanginSema 1 3.72 2 DanginSema 1 3.72 3 Karanglako 1.29 3 Karanglako 3.14 4 Bangras 1.85 Bangras 5 Nyuling 2.13 4 Nyuling 1.54 6 Ujungyang 1.44 5 SegaraKaton 1.56 7 PerumnasPadangkerta 8.68 6 LingkunganKertasari 16.07 8 SubaganDesa 3.47 7 Subagan 27.75 9 Tlaga Mas 3.67

10 Kecicang Islam 8.83 8 Kecicang Islam 15.92

9 Juuk Manis 1.28

Sumber: Hasil Verifikasi Kumuh

Berdasarkan hasil verifikasi, terjadi perubahan luasan kumuh antara yang ditetapkan SK dan hasil verifikasi. Pada SK Bupati Karangasem, luas titik kumuh sebesar 36,37 Ha, sedangkan pada hasil verifikasi luasan kumuh menjadi 72,15 Ha.

3.2.2 Rencana Induk Penyediaan Air Minum. 3.2.2.1. Rencana Sistem Pelayanan

Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan SPAM Kabupaten Karangasem mengacu pada 3 (tiga) sasaran sebagai berikut :

a. Target MDG’s tahun 2015 yaitu sebesar 68,87 % dan Universal akses Tahun 2019 adalah 100 %.

b. Sasaran yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Karangasem tahun 2010-2015 yaitu Pengentasan kemiskinan bertahap dan komprehensif dengan Kebijakan Mengembangkan prasarana dan sarana air baku dan irigasi yang memadai, untuk meningkatkan pelayanan air minum dan irigasi yang berkeadilan sesuai dengan kebutuhan dan Pengadaan embung, cubing;

c. Target Pemerintah terhadap pelayanan air minum dalam rangka mengatasi krisis air yaitu akses terhadap air minum aman untuk 24 desah rawan air.

Satgas Randal Kabupaten Karangasem III- 138

2014 adalah 50,8 % sedangkan pada semester pertama tahun 2015 sebesar 55,63 % terdiri dari layanan Perpipaan sebesar 23,46% dan layanan non Perpipaan sebesar 32,17%, maka perlu peningkatan untuk mencapai target yaitu sebesar 100 % selama kurun waktu 4 tahun atau pada tahun 2019. Target capaian yang ingin dicapai setiap tahunnya oleh pemerintah Kabupaten Karangasem adalah 60% pada tahun 2016 atau ada sekitar 4,37 %, Tahun 2017 targetnya sebesar 75 % atau sekitar 15 % dari tahun 2016, tahun 2018 targetnya sebesar 85 % atau sekitar 10 % dari tahun 2017,Tahun 2019 targetnya sebesar 100%, capaian yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Karangasem dapat di rinci sesuai Tabel dibawah.

Tabel 3.6. Target Capaian Air Minumm Pemerintah Kabupaten Karangasem Tahun 2016-2019

NO SEKTOR CAPAIAN SPM KETERANGAN

2015 2016 2017 2018 2019