BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.2 Evaluasi Model
5.3.10 Pengaruh Cost of Equity (CoE) terhadap Cost of Debt (CoD)
Secara teori pengaruh CoD terhadap CoE seharusnya searah sehingga Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa peningkatan CoD akan mendorong peningkatan CoE. Namun demikian hasil yang diperoleh diluar dugaan bahwa CoD justru memberikan pengaruh negatif artinya peningkatan CoD justru menurunkan CoE. Hal ini juga sudah terindikasi sejak awal dalam analisis statistik deskriptif yang menunjukkan gerakan pola tren keduanya tidak sama. Dugaan peneliti setidaknya hal ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, terdapat hubungan tidak linear antara hutang perusahaan dengan penilaian investor terhadap perusahaan. Pada konteks pasar saham Indonesia, jika sebuah perusahaan mampu memperoleh kredit dari lembaga keuangan seperti bank, sindikasi bank, dan institusi keuangan lainnya maka investor akan memberikan apresiasi yang ditandai dengan naiknya harga saham perusahaan tersebut. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan yang berhasil mendapat kredit adalah perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang baik.
Kedua, sesuai dengan penjelasan pada berbagai pembahasan hipotesis sebelumnya, peneliti menduga bahwa informasi yang dimiliki oleh perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang menyalurkan kredit berbeda dengan informasi
lainnya yaitu bahwa eksistensi IA sangat mempengaruhi CoE dan CoD. Ketiga, berdasarkan pengujian dengan menggunakan ketiga pengukuran IA dapat dilihat bahwa terdapat inkonsistensi hasil terutama dalam ukuran koefisien determinasi pengaruh antara IA dengan CoE dan CoD. Ketiga hal diatas diduga dapat membuat inkonsistensi pengaruh CoD terhadap CoE tidak dapat diperoleh.
Tabel 5.13 Ringkasan Output PLS Model I – Bid-Ask Spread (Hipotesis 11 - 14)
Tabel 5.14 Ringkasan Output PLS Model II - Share Price Volatility (Hipotesis 11 – 14)
Tabel 5.15 Ringkasan Output PLS Model III - Pengukuran Terintegrasi (Hipotesis 11 - 14)
H11 Corporate Governance -> Information
Assymetry -> Cost of Equity * -0,085 -0,085 0,016 5,237 0,000 Hipotesa Diterima H12 Corporate Governance -> Information
Assymetry -> Cost of Debt * -0,070 -0,071 0,013 5,531 0,000 Hipotesa Diterima H13 Earning Management -> Information
Assymetry -> Cost of Equity 0,023 0,021 0,017 1,319 0,188 Hipotesa Ditolak
H14 Earning Management -> Information
Assymetry-> Cost of Debt 0,021 0,021 0,015 1,447 0,148 Hipotesa Ditolak
Model PLS-SEM 2, Dengan IA SPV
Original H11Corporate Governance -> Information
Assymetry -> Cost of Equity * -0,073 -0,073 0,017 4,228 0,000 Hipotesa Diterima H12Corporate Governance -> Information
Assymetry -> Cost of Debt * -0,062 -0,062 0,014 4,332 0,000 Hipotesa Diterima H13Earning Management -> Information
Assymetry -> Cost of Equity 0,011 0,010 0,018 0,616 0,538 Hipotesa Ditolak H14Earning Management -> Information
Assymetry-> Cost of Debt 0,012 0,011 0,016 0,785 0,433 Hipotesa Ditolak Model PLS-SEM 3, Dengan IA Rank
5.3.11 Pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap Cost of Equity (CoE) melalui Information Asymmetry (IA)
Pada pengujian hipotesis pertama yang menguji pengaruh CG terhadap CoE, hipotesis tersebut tidak dapat diterima karena tanda koefisien yang berlawanan dengan dugaan awal yaitu CG ternyata berpengaruh positif terhadap CoE. Pada hipotesis ketiga yang menguji pengaruh antara CG terhadap IA hipotesis dapat diterima bahwa CG mempengaruhi IA. Pada pengujian pengaruh tidak langsung antara variabel CG terhadap COE melalui IA hipotesis yang menyatakan bahwa CG berpengaruh secara negatif terhadap CoE dapat diterima. Hal ini membuktikan bahwa variabel IA sebagai variabel antara CG dengan CoE membuat hubungan antara CG dan CoE menjadi sesuai dengan teori bahwa CG dapat menurunkan CoE. Hasil ini membuktikan peranan yang sangat signifikan variabel IA dalam model yang dikembangkan. Hasil ini menjadi salah satu hasil terpenting dalam penelitian ini yang semakin mempertegas signifikansi IA sebagai variabel yang penting. Hasil ini secara khusus sangat sesuai dengan penelitian yang
Model PLS-SEM 1, Dengan IA Bid Ask
Corporate Governance -> Cost of Debt Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan -0,045 -0,121 37,56% Mediasi Parsial Corporate Governance -> Cost of Equity Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan -0,029 0,093 -31,47% Mediasi Parsial Earning Management -> Cost of Debt Tidak Berpengaruh
Earning Management -> Cost of Equity Tidak Berpengaruh Model PLS-SEM 1, Dengan IA SPV
Corporate Governance -> Cost of Debt Tidak Berpengaruh
Corporate Governance -> Cost of Equity Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan -0,067 0,093 -71,40% Mediasi Parsial Earning Management -> Cost of Debt Tidak Berpengaruh
Earning Management -> Cost of Equity Tidak Berpengaruh Model PLS-SEM 1, Dengan IA Rank
Corporate Governance -> Cost of Debt Tidak Berpengaruh
Corporate Governance -> Cost of Equity Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan -0,050 0,093 -53,39% Mediasi Parsial Earning Management -> Cost of Debt Tidak Berpengaruh
Earning Management -> Cost of Equity Tidak Berpengaruh
Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Analisisi Variabel Mediator
Tahap III: Analisis Skor VAF
Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi Information Assymmetry Bukan Variabel Mediasi
hubungan antara CG dan CoE. Sesuai dengan hal tersebut, maka usaha untuk menurunkan IA sangat diperlukan untuk menghasilkan CoE dan COD yang optimal.
Jika kita perhatikan hasil pengujian Variance Accounted For (VAF) yang terdapat di dalam tabel 5.16 untuk ketiga model yang diajukan terbukti bahwa IA adalah mediasi bagi pengaruh CG terhadap CoE. Berdasarkan kaidah statistik, jika terjadi perubahan tanda dari total indirect effect ke total effect, hal tersebut dinyatakan sebagai suppressor effect, dimana situasi tersebut direpresentasikan sebagai full mediated (Jr et al., 2014). Berdasarkan hal tersebut maka pada ketiga model tersebut terbukti bahwa IA adalah variabel intervening yang memediasi pengaruh CG terhadap CoE. Hal ini memberikan indikasi pentingnya IA dalam penentuan CoE yang disebabkan oleh CG.
5.3.12 Pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap Cost of Debt (CoD) melalui Information Asymmetry (IA)
Hasil yang sepola dengan hipotesis ke 11 terjadi pada hipotesis ke-12 dimana pada pengujian langsung di hipotesis kedua yang menyimpulkan bahwa CG tidak mempengaruhi CoD serta hipotesis keempat yang menyimpulkan bahwa CG mempengaruhi IA, sementara pada pengujian tidak langsung pengaruh CG terhadap CoD melalui IA terbukti memiliki pengaruh negatif. Hal ini membuktikan bahwa variabel IA adalah variabel mediasi antara CG dan CoD.
Sedangkan menurut Jr et al. (2014) pada kondisi yang lain bahwa pada tingkatan nilai VAF antara 20% hingga 80% digolongkan sebagai partial mediation. Berdasarkan hal tersebut IA terbukti pada model I menjadi variabel
mencapai 37,56%. Namun hal ini tidak terbukti pada kedua model lainnya sehingga tidak diperoleh bukti yang kuat bahwa IA adalah mediator antara CG dan CoD
5.3.13 Pengaruh Earning Management (EM) terhadap Cost of Equity (CoE) melalui Information Asymmetry (IA)
Pengujian hubungan antara EM dengan CoE melalui IA berbeda polanya dengan hipotesis ke-11 dan ke-13. Dalam pengujian hipotesis keenam yang menguji pengaruh EM terhadap CoE dan hipotesis kelima yang menguji pengaruh EM ke IA, kedua hipotesis tersebut ditolak. Sejalan dengan hasil kedua hipotesis tersebut, hipotesis pengaruh tidak langsung EM terhadap CoE juga tidak dapat diterima.
Sesuai dengan pembahasan hipotesis kelima dan keenam, peneliti menduga bahwa praktek manajemen laba yang mungkin dilakukan di Indonesia lebih memiliki pola yang beragam antara predicitive Earning Management dan opportunistic earning management sehingga tidak diperoleh bukti hubungan statistik yang cukup kuat.
5.3.14 Pengaruh Earning Management (EM) terhadap Cost of Debt (CoD) melalui Information Asymmetry (IA)
Dalam pengujian pengaruh EM terhadap CoD secara langsung pada hipotesis ketujuh dan pengujian pengaruh EM secara langsung terhadap IA dalam hipotesis kelima, kedua hipotesis tersebut tidak dapat diterima. Hal yang sama terjadi pada pengujian hipotesis yang menguji pengaruh tidak langsung antara EM ke CoD melalui IA juga tidak dapat diterima. Penjelasan atas hasil ini sama dengan penjelasan atas tidak dapat ditrimanya hipotesis ke-14 dimana praktek EM yang
Management dan oppurtunistic Earning Management sehingga pengaruh yang terbentuk tidk memiliki pola yang kuat.
5.3.15 Perbedaan pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap Information